Konyol

Di minggu pagi seperti ini Baekhyun sudah terlihat segar setelah mandi dan berpakaian. Ia mengendus bau harum yang berasal dari dapur ibunya, langkah kaki Baekhyun terbawa ringan kesana, mendapati sang ibu tengah mengaduk-aduk isi panci ukuran sedang. Mata sipit Baekhyun mengintip iseng, lalu mulutnya berdecak kagum kemudian. "Wuh, ibu masak kari ayam?"

"Hu'um.. kamu suka, kan?" Wanita Byun itu menoleh sekilas guna menampilkan seulas senyum pada putranya. Baekhyun mengangguk senang, ia lalu beralih pada kulkas. Membuka lemari es itu lalu mengambil susu kotak stroberi, sedotan ditancapkan, bibirnya mengapit sedotan tersebut, dan ia menghisapnya khidmat.

"Baek, kamu mau kerumah Chanyeol, kan?" Tiba-tiba ibunya bersuara lagi. Kali ini bawa-bawa oknum lain. Tapi kemudian Baekhyun mengangguk tak membantah. Nyatanya ia memang hendak mengunjungi kekasihnya tersebut setelah sarapan nanti. Lalu, sebuah rantang aluminium tingkat 3 tersodor ke arahnya. Itu dari Ibunya.

"Nih, kasih gih sama pacarmu. Dia kan tinggal diapartemen, pasti sarapannya milih yang simple aja, macam ramyeon. Bilangin ke Chanyeol itu tidak bagus," Wanita itu bicara panjang, Baekhyun mengambil rantangnya lalu membuka isi benda tersebut, ada lauk, sup kari ayam yang tadi dibuat ibunya, dan makanan pencuci mulut. Ia berdecak, "Tidakkah ini terlalu berlebihan, bu?"

"Tidak lah, Baek.. udah sana buruan ke tempat Chanyeol. Kamu sekalian sarapan disana saja,"

Kadang Baekhyun suka bingung, Chanyeol ngasih pelet apa sih sama ibunya.

"Yaudah, Baekhyun pergi ya.."

Apartemen Chanyeol tidak jauh kok dari rumah Baekhyun, lelaki manis itu hanya butuh sepuluh menit mencapai kediaman pacar tingginya itu dengan kayuhan sepeda-nya.

Baekhyun menekan sandi apartemen Chanyeol dengan santai, ia terkekeh. Klasik sekali si idiot ini menggunakan tanggal ulang tahunnya untuk sandi apartemen. Begitu pintu terbuka, Baekhyun mendapati ruangan tengah dalam keadaan remang-remang. Chanyeol tak menyalakan lampu, ruangan itu hanya diterangi oleh cahaya televisi yang ditonton si tinggi. Baekhyun berdecih, pagi-pagi sudah nonton drama. Dasar alay.

Klik.

Lampu Baekhyun nyalakan.

Kepala Chanyeol celingukan mencari-cari tersangka yang membuat ruangan terang benderang. Lalu matanya dikejutkan oleh sosok mungil kesayangannya yang bersandar di kusen pintu. Menatapnya datar.

"Loh, ada Baekhyun?" Chanyeol menyengir.

Baekhyun menggeleng kecil, sepatu kets-nya ia letakkan dirak sedang kakinya kini berganti alas kaki yaitu sendal rumahan Chanyeol dengan karakter boneka sebagai model. Ia berjalan menuju dapur milik Chanyeol yang tidak memiliki banyak perabot. Ia mulai menata makanan yang ibunya titipkan tadi, sementara Chanyeol kini sudah menatap lapar hidangan tersebut. Lelaki itu membuntuti Baekhyun, omong-omong.

"Dari ibumu, ya?" Chanyeol bertanya bodoh.

"Iya. Katanya biar kau tidak terlalu sering mengkonsumsi ramyeon, tidak baik untuk kesehatan."

"Wow, calon mertua yang care."

Baekhyun tersenyum mendengarnya, "Tadi nonton drama apa sih? Kok lampunya sampai dimatikan, gitu.."

"Oh, itu dramanya Do Kyungsoo. Gila, Baek.. kok Kyungsoo bisa ganteng gitu ya pas jadi Wondeuk." Mata bulat Chanyeol berbinar saat bercerita, dan Baekhyun dengan senang hati mendengar sambil menyandarkan punggung pada pantry.

Akhir-akhir ini Chanyeol memang sedang gila-gilanya sama aktor pendatang baru. Do Kyungsoo. Sebenarnya lelaki yang digemari Chanyeol itu juga penyanyi, dan Chanyeol sudah memiliki semua lagu Kyungsoo setelah menjadi fans-nya. Chanyeol juga bilang dia suka saat Kyungsoo berperan sebagai Wondeuk karena itu terlihat keren. Dan Baekhyun merespon dengan senyum tipis.

Satu hal yang belum Chanyeol ketahui,

"Kyungsoo itu teman SMP-ku loh, Chan. Mau kumintakan tanda tangannya?" Baekhyun mengerling.

"Benearan, Baek? Mauuuu dong!" Lihatlah Chanyeol dengan tubuh bongsornya dengan sembarangan merengek.

"Boleh, tapi cium dulu." Baekhyun menunjuk pipinya.

Alih-alih mendapat kecupan dipipi, kini sebuah benda basah dan lembut menempel dibibirnya. Melumatnya pelan, lalu meninggalkan kecupan disudut bibir. "Morning kiss." Chanyeol mengedipkan mata dan Baekhyun tergelak untuk itu.

Chanyeol konyol kan? Tak apa, Baekhyun tetap mencintainya.

...

_ fin _

Aku udah buat sampe chapter 8, syukur kalo ada yg mau baca.. nanti aku lanjutin. Kalo ngga yauda ya nikmatin sendiri ajadeh:)) hehehehe. bye, homo's. siyuu