TITTLE : RIVAL?

PAIR : SHIM CHANGMIN X CHO KYUHYUN

GENRE : ROMANCE

LENGTH : ONESHOOT

DISCLAIMER : Semua tokoh bukan milik saya. Saya hanya meminjam untuk kebutuhan cerita.

WARNING : Cerita ini murni milik saya, dan mengandung unsur Yaoi, boy x boy, dll. Jadi bagi ada yang tidak suka baik cerita atau cast, saya sarankan jangan dibaca!

HAPPY READING!

.

.

.

.

Persaingan terus terjadi antara dua orang siswa yang kini tengah saling menatap tajam. Changmin salah satu diantara dua orang siswa itu tertawa remeh. Ia menyilangkan tangannya, senyum mengejek tampak terpatri di wajah tampannya. Kyuhyun siswa lainnya menggeram marah, kesal akan keangkuhan yang ditunjukkan seorang Shim Changmin.

"Kau yakin bisa mengalahkanku dalam lomba lari kali ini Cho-Kyu-Hyun," Changmin sengaja mengeja nama Kyuhyun agar pemuda itu kesal. Suatu kesenangan tersendiri baginya dapat melihat wajah pemuda itu yang merah padam menahan amarah. Lomba lari memang diadakan setiap tahunnya di Sekolah mereka. Dan pemenang lomba lari selalu orang yang sama, ya dialah Shim Changmin. Kyuhyun mendengus geli ia tak akan kalah semudah itu dari Changmin walau pada kenyataannya ia selalu kalah seberapapun ia berusaha untuk menang. Ia memang tak terlalu suka olahraga karena ketika ia berolahraga maka ia akan berkeringat, ingat Kyuhyun tak terlalu suka berkeringat.

"Diam dan lihat saja siapa yang akan menang Shim"

Prittttt pritttt

Guru Kim sudah membunyikan peluitnya. Tanda agar para peserta mulai bersiap-siap. Para peserta berbaris dengan rapih sesuai nomor urut mereka sewaktu mendaftar. Changmin mendapat nomor urut dua sedang Kyuhyun mendapat nomor tiga. Otomatis mereka berbaris bersebelahan. Guru Kim memberi aba-aba pada semua peserta dengan mengangkat sebuah bendera.

Hana

Deul

Set

Lomba lari akhirnya dimulai, Changmin memimpin lomba kali ini karena olahraga merupakan bidang keahliannya. Dibelakangnya Kyuhyun tampak berusaha menyusulnya. Changmin menyeringai ketika menoleh ke belakang, ia mempercepat laju larinya agar Kyuhyun semakin sulit mengejarnya. Sial, Kyuhyun paling tak suka berkeringat. Kulitnya akan memerah jika berkeringat juga tubuhnya akan lengket dan menimbulkan bau tak sedap. Membayangkannya saja membuat Kyuhyun risih. Ini juga salah satu alasannya selalu membolos pada pelajaran olahraga mengakibatkannya harus memperoleh nilai C pada buku raportnya.

Tak ada nilai C dalam kamus hidup seorang Cho Kyuhyun, ia termasuk orang yang ingin segala sesuatu dalam hidupnya semuanya terlihat sempurna. Tetapi sayang dengan angkuhnya Changmin menantangnya dalam lomba lari tahun ini. Kyuhyun tak punya pilihan lain selain menerima tantangan itu. Ia tak mau dianggap pengecut oleh Changmin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya ia kembali tertinggal jauh. Status mereka itu adalah rival, mereka akan berusaha menjatuhakan atau mengalahkan satu sama lain padahal rumah mereka hanya berbeda tiga rumah tapi hal itu tak dapat mengubah apapun. Kyuhyun mempercepat laju larinya begitu melihat kesempatan laju lari Changmin mulai melambat, kali ini ia tak boleh kalah. Ia harus menciptakan sejarah baru di sekolah ini tidak akan ia biarkan Changmin kembali menang. Dan ia tersenyum senang begitu sudah melewati Changmin.

Changmin terkejut melihat Kyuhyun sudah berada di depannya. Apa-apaan ini, ia tak boleh kalah. Kembali Changmin mengerahkan segala tenaganya, pokoknya Kyuhyun tak boleh menang. Dengan mudah Changmin dapat menyusul Kyuhyun. Keduanya berada diposisi yang sama, mereka sama-sama melempar tatapan tajam. Garis finish sudah hampir terlihat, para pelari lain malah menghentikan laju lari mereka. Tampaknya seperti tahun-tahun sebelumnya lomba lari seolah-olah hanya diikuti kedua orang yang kini hampir sampai digaris finish.

Tetapi tampaknya dewi fortuna sedang tak berpihak pada Kyuhyun. Changmin berhasil mendahuluinya dan kembali menyabet gelar juara. Nafas Kyuhyun memburu, semua peserta mengerubungi Changmin mengucapkanselamat untuk pemuda bertinggi diatas rata-rata itu. Kyuhyun mendengus kesal, ia berbalik pergi tak ingin melakukan hal yang dilakukan para peserta lainnya atau hanya sekedar mencoba mengambil piala miliknya. Biar saja, toh ia hanya mendapat juara dua. Kyuhyun tak suka jika harus jadi yang kedua, ia selalu ingin jadi yang pertama. Changmin tak sengaja menatap kerah Kyuhyun yang mulai berjalan menjauh. Ia tersenyum, kemudian berbisik kearah Guru Kim yang sedang memegang mic.

"CHO KYUHYUNN!" Seketika semua orang terdiam. Kyuhyun pun menghentikan langkahnya tetapi ia tak berbalik. Changmin berjalan kearah Kyuhyun sembari membawa piala miliknya. Kyuhyun membuang pandangannya ketika Changmin sudah berada dihadapannya.

Cih, rupanya ia Cuma mau pamer saja dasar tukang pamer pikirnya dalam hati. "Aku mengakuimu sebagai seorang rival yang mampu mengimbangiku. Piala ini aku berikan padamu sebagai tanda bahwa aku mengakuimu. Terimalah," Kyuhyun mendelik terkejut dengan tindakan Changmin yang diluar dugaan.

Apa Changmin sengaja hendak mempermalukannya. Apa dia pikir dia yang paling hebat, baru lomba lari saja sudah sombong begini. Kyuhyun mengepalkan tangannya tanpa aba-aba ia memukul Changmin yang kini tersungkur karena tak siap menerima pukulan darinya.

"Aku bukan orang yang suka mengemis piala, dasar brengsek!"

Semua orang terperangah tak ada yang berani mengedipkan matanya walau hanya sedetik saja. Kejadian di depan mereka terlalu seru untuk dilewatkan. Tentu saja duel antara Shim Changmin vs Cho Kyuhyun selalu menjadi tontonan yang menarik. Changmin mengusap darah yang mengalir di sudut bibirnya dengan punggung tangannya. Ia bangkit dari posisinya, kini mereka sudah berhadapan. Semua tampak menunggu reaksi dari Changmin. Apakah akan terjadi baku hantam dari kedua rival ini?

Changmin mengangkat tangannya, semua tampak menahan nafas. Kyuhyun bahkan memejamkan matanya, entahlah kenapa ia melakukan itu. Namun diluar dugaan Changmin malah mengusap rambut Kyuhyun lalu berlalu pergi meninggalkan semua orang yang kebingungan dan juga Kyuhyun yang masih shock akibat kejadian langka barusan barusan.

.

.

.

.

Kyuhyunberlari mencoba menemukan keberadaan Changmin . Ia harus meminta penjelasan dari pemuda itu atas apa yang baru saja dia lakukan. Kyuhyun menaiki tangga satu demi satu. Ia hendak menuju ke kelas mereka yang terletak di lantai dua. Tapi sesampainya di kelas ia tak mendapati siapapun apalagi Changmin. Alhasil ia kembali menuruni tangga. Kali ini ia akan menuju ruang dewan siswa, jangan bingung soal itu karena Changmin itu ketua dewan siswa. Dan biasanya pemuda itu sering menghabiskan waktu disana. Tetapi begitu ia membuka pintu, kembali tak mendapati Changmin hanya ada beberapa orang siswa yang tengah mengerjakan tugas mereka sebagai anggota dewan siswa.

Kyuhyun menghela nafas, kemana sebenarnya pemuda itu. Satu tempat lagi yang Kyuhyun yakini sebagai tempat keberadaan Changmin. Yups, ruang club basket. Sebagai pemberitahuan saja kalau Changmin juga anggota club basket yang karena kemampuannya yang harus Kyuhyun akui lumayan hebat pemuda itu dapat meraih jabatan sebagai ketua. Sesampainya disana pintu malah terkunci. Berarti Changmin tak ada disana. Kyuhyun menyerah, ia hendak berganti pakain saja. Kyuhyun tak nyaman dengan tubuhnya yang lengket terkena keringat.

Segera saja Kyuhyun menuju loker miliknya, begitu membuka loker ia mendapati secarik kertas berwarna biru. Tak Cuma kali ini saja Kyuhyun mendapatkannya, tetapi sampai saat ini ia masih tak mengetahui siapa pengirimnya.

Jujur saja aku senang ketika melihatmu kesal, tapi tampaknya kau tak suka. Maaf.

Kyuhyun tersenyum sekilas kata-kata ini tampak tak asing baginya. Tampaknya ia kini sudah tahu siapa yang mengirim kertas-kertas itu padanya, ia hendak mengambil seragam miliknya tetapi kegiatannya itu terhenti begitu melihat siluet Changmin memasuki UKS. Kali ini ia tak mungkin salah tanpa menghiraukan lokernya Kyuhyun pergi menuju UKS, menyusul Changmin yang sudah lebih dulu masuk ke dalam. Didapatinya Changmin tengah meringis ketika kain kompresan itu menyentuh lebam yang telah dibuat Kyuhyun. Rasa iba menghinggapi hatinya. Kyuhyun membuka pintu UKS.

Changmin terkejut begitu melihat Kyuhyun sudah berada di depannya. Ia bahkan tak melakukan apapun ketika Kyuhyun merebut kain kompresan. Pemuda itu dengan telah mengompres lebam Changmin. Jarak mereka begitu dekat,Changmin bahkan dapat dengan jelas melihat wajah Kyuhyun. Ia tersenyum samar, mencoba menikmati perlakuan Kyuhyun. Walau telihat kasar dan cuek tapi Changmin tahu Kyuhyun mempunyai sisi lain yang tak diketahui orang banyak. Dan ia beruntung dapat melihatnya secara langsung.

"Cepat jelaskan!" Changmin kaget begitu tiba-tiba Kyuhyun bersuara. Sejak kapan Kyuhyun selesai mengompres lebamnya. Sepertinya ia terlalu keasikan melamun.

"Apa?" Kening Changmin berkerut tak mengerti ucapan Kyuhyun.

"Tindakanmu tadi sewaktu di lapangan juga… mengakulah soal kertas-kertas yang kau kirimkan di lokerku!"

Changmin terdiam, ternyata Kyuhyun sudah tahu semuanya. Apa boleh buat ia harus menjelaskannya atau Kyuhyun akan mengamuk. Changmin tersenyum menatap Kyuhyun dengan pandangan lembut, Kyuhyun bahkan sampai terpanah dibuatnya. Tak mengherankan memang karena biasanya Changmin hanya menyeringai atau tersenyum mengejek.

"Akhirnya hari yang kutakutkan tiba juga. Sebenarnya aku… Aku menyukaimu. Aku tahu ini terlihat bercanda bagimu, tapi… Tapi aku serius. Selama ini aku selalu membuatmu kesal karena aku ingin kau memperhatikana aku. Aku ingin terus melihat dirimu, tak apa jika kau membenciku. Asalkan aku bisa terus melihat wajahmu, walau harus kau benci sekalipun. Aku ingin membuatmu dapat tersenyum, tapi aku tak tahu harus berbuat apa agar kau dapat tersenyum. Cho Kyuhyun Saranghae" Suasana mendadak hening, Changmin kawatir dengan reaksi Kyuhyun. Ia lebih suka Kyuhyun marah-marah atau memukulnya ketimbang diam seperti ini.

Srekk

Changmin mendongak Kyuhyun sudah beranjak dari kursinya. Apakah.. Apakah Kyuhyun akan membencinya. Oh, tidak kejadian yang ditakutkannya akhirnya terjadi juga. Bukankah Changmin sudah mempersiapkan hatinya tapi tetap masih terasa sakit.

"Kalau kau dapat mengalahkanku dalam ujian bulan ini. Aku akan menjawabnya" Senyum terkembang di bibir Changmin. Ia masih punya kesempatan Kyuhyun berarti tak membencinya. Tapi apa Kyuhyun sengaja memberikan tantangan itu, kalau pemuda itu tak lupa Changmin itu si pemilik IQ 150. Hal mudah baginya mengalahkan Kyuhyun. Walau begitu Changmin tak boleh meremahkan Kyuhyun yang berotak encer juga.

"Aku akan mendapatkanmu Cho Kyuhyun"

END

Thanks yang sudah mau baca ff abal-abal saya. Ini sebagai permintaan maaf karena fanfic yang chapternya gak bisa update dalam waktu dekat. Seomaga kalian suka, Seperti biasa salam hangat dari saya #BOW^_^