Hell-O Readers.
Hi ^^, namaku Kamigami, seorang Author yang agak bekas di FFN, yeah, walau ini Fanfict pertamaku, Jyahhhh.
Sorry ya, karena yang ini hasil kerjaku yang ga dibantu sama Kak Magnum Classic, yeah, jadi hasilnya adalah sebuah Fanfict Abal Bin Ajaib yang bergenre Horor, Adventure, Ok.
Ok, kak Magnum mana? Entahlah kakaknya tidak mengijinkannya menggunakan laptopnya, karena sedang digunakan untuk membuat Skripsi *Sotoy sekali bung*. Jadi saya mau nanya,,,,,,,,,, Kenapa kita jadi ngomongin soal Kak Magnum O_o…? Entahlah.
Ok…. Ok…. Fict Abal ini aku persembahkan untuk….. Untuk Siapa ya…..? Who cares lah….!
No Flame ya, Kalo kena flame nanti aku Hiatus tingkat dewa nih….. DX….
Jangan lupa Review ya….. ^^v…
Disclaimer : Perusona 4 dan Segala yang ada didalamnya itu punya Atlus ya. Megamart punya AdminPwn, yang Kamigami punya Cuma fict ini ^^v.
Summary : Yasoinaba terkena virus yang dapat menyebabkan orang orang menjadi Pembunuh Maniak (Zombie), Souji yang berada di Yasogami High School, harus pulang ke rumah paman Doujima untuk menyelamatkan Nanako dari serangan para orag orang yang telah terinfeksi itu. Namun disepanjang perjalanan Souji menuju ke rumah, dia akan berhadapan dengan banyak Tantangan (sepertinya).
Warning AU, Gajhe, dan Typo Rese yang disebabkan oleh Autocorrectnya Micropot Word, Abal, Keren (bohong), Sadis pula (bohong lagi)… ^^v….. Mind to Read and Review….. ^^v.
Persona 4! Outbreak !
2011 (C) Kamigami.
Chapter One : The Outbreak!
[[[ SOUJI POV ]]]
Semua ini dimulai dengan hari yang normal, seperti hari hari biasanya. Setelah mandi aku makan sarapan bersama Paman Doujima dan Nanako. Lalu aku segera meninggalkan rumah dan melambaikan tangan kepada Nanako. Aku segera menyalakan MP3 yang dipinjamkan oleh Yosuke dan memulai kegiatanku sebagai pelajar di Yasogami High School.
Akhirnya sampai juga aku di sekolahku, dengan segera kumasuki ruangan kelasku dan menguncalkan tasku ke tempat dudukku. Aku mulai mengambil buku Matematika dan mulai mempelajari, sampai akhirnya suara teriakan dari lantai bawah memecahkan konsentrasiku. Aku ingin mengetahui suara apa itu, tetapi… aku memutuskan untuk kembali belajar.
Tetapi ada satu hal yang mengalihkan perhatianku. Saat aku melihat keluar melalui jendela, aku melihat adegan kekacauan di luar Sekolah. Aku melihat orang orang saling berkelahi, bahkan membunuh tanpa alasan.
"Yo, Souji, apa yang terjadi?" Tanya Yosuke yang memperhatikanku dari tadi.
"Entahlah." Jawabku Singkat, Padat, dan Tidak Jelas.
TIDAK JELAS sengaja diulang agar fict ini terkesan lebih ABAL & GAJHE.
"Sou, aku akan mengecek keadaan diluar." Kata Yosuke meninggalkan ruangan.
Setelah Yosuke pergi meninggalkan kelas, aku berinisiatif untuk menyalakan radio dari Telepon Genggamku untuk mencari tahu apa yang terjadi. Radio itu mengatakan bahwa sudah ada benih virus baru yang dapat menyebabkan manusia menjadi pembunuh maniak.
PEMBUNUH MANIAK sengaja diulang agar fict ini terkesan lebih KEREN
Virus ini Menular dan Menyebar dengan sangat cepat, dan disarankan agar aku dan yang lain tetap bertahan ditempat dan jika berhadapan dengan orang yang terinfeksi aku harus mencoba menghancurkan otak mereka.
MENGHANCURKAN OTAK MEREKA sengaja diulang agar fict ini terkesan SADIS.
OK….. OK….. sekarang gue panik nih, sumpah deh….. Ini permasalahan serius….. Dan Mungkin aja bakalan banyak populasi yang akan mokad ataupun terluka seminggu lagi….. Ok…. Ok… Jrit… Panik…. Nanako gimana nih….? Siapa aja ada orang Maniak itu di deket rumah…. Owh Crap….. Holly Sh*t…
Kenapa aku jadi pake GUE GUEan sekarang….?
Aku memutuskan untuk segera puang kerumah dan memastikan apakah Nanako selamat atau tidak. Aku tidak akan menghabiskan waktu ku untuk menelpon mereka, karena aku tahu pulsa telepon sekarang lagi habis. Agh tau gitu aku gak beliin pulsanya si Mahendra kemaren.
Setelah aku sibuk lari lari di Koridor, Aku melihat seorang pemuda yang sedang mencakar dan mengigit kaki seorang perempuan muda, darah mengucur keluar dari bekas gigitan itu. Perempuan muda itu menangis meminta pertolonganku. Degan pintarnya aku pergi meningkalkan perempuan muda itu menuju kematiannya. Toh perempuan itu bukan sanak saudara ku.
Aku mulai melanjutkan perjalananku menuruni tangga, aku hampir berhasil keluar sekolah, sampai aku melihat pemandangan yang ekstrim.
EKSTRIM sengaja diulang agar fict ini terkesan EKSTRIM BANGET.
Para Polisi sedang sibuk membunuh serangan para Orang yang sudah terinfeksi dan polisi polisi itu terlihat akan mengalami kekalahan. Kulihat sebuah Pistol Revolver "Taurus Raging Bull" tergeletak di lantai di dekat kerumunan. Pertama tama aku berniat mengambil pistol itu dan membantu mereka melawan kerumunan orang orang yang sudah terinfeksi itu. Ok…. Tapi aku ini bukan Naoto Shirogane itu, salah salah aku bisa salah menembak. Bukanya orang orang itu malah polisi nanti yang aku tembak. Kerumunan orang orang itu sudah mulai menutupi gerbang. Dengan Segera, aku pergi mencari jalan keluar yang lain.
Tanpa membuang buang banyak waktu aku segera memanjat tembok sekolah, dan memulai merencanakan pelarian berikutnya.
Aku menjatuhkan diri dari tembok dengan sangat keras, dan memutuskan untuk berlari kearah jalan utama dan mencari kendaraan untuk ditumpangi, of course. Aghhhh… perutku keroncongan, gara gara aku hanya makan sedikit waktu sarapan. Melihat perutku yang sudah tidak mau berkompromi lagi, aku segera berlari kearah Mega Mart terdekat. Dengan hati hati kulangkahkan kakiku kearah Mega Mart itu. Tentu saja aku harus Extra Caution siapa tahu saja ada orang orang itu di Mega Mart ini.
Dengan cepat aku mengambil sebuah Roti yang mudah untuk dimakan dari Mega Mart itu dan berlari lari kecil menuju pintu keluar Mega Mart itu. Aku menghentikan langkah kakiku ditempat yang menjual Carpenter Tool. Pandanganku mengacu kearah sebuah benda yang kelihatan mendewa untuk mengatasi Aggro serangan orang orang yang terinfeksi itu. Yup, itu adalah sebuah gergaji mesin bermerk Stihl "Stihl MS800". Aku berniat mengambil Stihl itu, tetapi aku sadar aku akan membutuhkan bensin untuk menyalakannya. Karena hal itu, aku mengurungkan niatku untuk membawa Stihl itu, dan segera meninggalkan Mega Mart itu.
Seketika, setelah keluar dari Mega Mart, perjalanan ku menuju rumah dihadang oleh orang orang yang terinfeksi itu. Sial, sepertinya mereka telah mengetahui keberadaanku. Dengan segera aku sprint ke arah yang berlawanan, orang orang sial itu terus mengejarku. Baru beberapa menit berlari, nafasku sudah megap megap arena Enduranceku rendah sekali. Ok…. Sekarang orang orang itu sudah mulai dekat denganku. Jyahahaha, gue Souji Seta yang pernah ngalahin Izanami mati gak elit Karena gak kuat lari. Bisa heboh nih kalo masuk halaman utama di Koran Poskota. Ok…. Serius ini adalah permasalahn antara hidup dan mati, tapi sebentar lagi sepertinya akan menjadi permasalahan antara mati dan mati. Ok….
"Souuuuujjiiiiiii…. Heaahhhhhhhh….." Teriak seseorang sambil menghantamkan Monkey Wrench ke arah orang orang yang terinfeksi.
"Yo…. Yosuke…." Teriakku dengan lebaynya.
"Sou….. kita harus cepet ngacir nih….." Ajak Yosuke menarik tanganku.
Hanya perlu beberapa menit untuk menghilangkan jejak kami dari orang orang itu. Ok…. Aku harus berterimakasih kepada Yosuke karena telah menyelamatkanku dari permasalahan antara hidup dan mati. Segera, setelah aku sudah merasa sedikit lebih aman, aku menepuk pundak yosuke seperti seorang pemainn bola yang sedang diganti. Lalu yosuker berjalan beberapa langkah menjauh dan menggikat tali sepatunya layaknya para pemain bola. Ok….. balik ke rencana Menyelamatkan Nanako.
"Sou, cepat kita harus meninggalkan Yasoinaba." Ajak Yosuke.
"Tunggu dulu. Aku harus pergi menyelamatkan Nanako." Tolakku.
"Sou, jika tidak cepat, tidak aka nada lagi waktu kita untuk kabur dari sini. Ingat bung ini Outbreak, sesuatu yang buruk akan terjadi jika kita tidak seger kabur." Kata Yosuke yang Padat, tapi sayangnya Kurang Jelas.
KURANG JELAS sengaja diulang agar fict ini terkesan lebih ABAL & GAJHE.
"Yos, aku harus menyelamatkan Nanko, kamu kabur saja sendiri. Aku tahu ini Outbreak tapi aku harus tetap menyelamatkannya. Kamu kabur saja sendiri." Perintahku.
"Ok, Partner. Kalau kamu selamat tolong pergi ke Pasar Setrip Iwatodai, di Port Island. Aku akan menunggumu disana." Yosuke mulai berlari menjauh.
Ok, inilah saatnya menyelamatkan Nanako.
=== End Of Chapter 1 ===
=== The Outbreak! ===
Yup, Readers…..
End Of Chapter One….. ^^v….. Gajhe sekali kan?
Maafkan daku kalau ada typo yang terselip….. dimaafin kan….? ^^v
Yup, sekarang aku mau menginformasikan sesuatu yang gajhe, Ok.
Q : Kenapa Mega Mart….? Kenapa ga Junes aja…?
A : Entahlah….. ._. Aku bosen dengan Junes. Mending Mega Mart aja, kayak Carefour, lebih enak buat nyari makanan. Ada yang jual alat Pertukangan lagi. ^^v
Maaf Abal dan tidak berkualitas, karena Kamigami tidak jago dalam membuat fanfict juga kurang mahir dalam bermain Dead Frontier *apa hubungannya lagi?*….
Ok… saya akan segera update Chapter 2 nya… ^^v…
Kamigami The Peace Maker has died *?*.
