LOVE IS NOT ALRIGHT
CHAPTER 1
Author : Annisalrhmh
Genre : Crime, Drama, Family, Romance,
Rate : T
Main Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Lee Hyukjae
Other Cast : Bertambah seiring berjalan nya cerita
Pair : KyuMin, HaeHyuk
Disclaimer : KyuMin & HaeHyuk milik tuhan, milik orangtua nya, dan milik fans-fans nya. Saya hanya membuat cerita fiksi tentang mereka. Real my story.
Warning : OOC, GS, Typo, Gaje, don't like don't read.
Summary : Cinta rumit keluarga Agent Rahasia Negara. (Summary gak jelas)
Annyeong, perkenalkan saya author baru di sini. Jadi mohon dimaafkan jika masih banyak kekurangan nya selama saya menulis FF ini. Readers mohon juga review nya agar saya tau apa saja kekurangan saya selama menulis. Kamsahamnida. Enjoy with this story and don't forget for review.
-Selamat membaca-
Kring…..kring…..kring…..
"Min apa kau tidak mendengar alarm mu sudah berbunyi?" Teriak seseorang. "Cepat matikan, lau bangun." Lanjut orang itu kembali.
"5 minute again oppa. Aku masih mengantuk." Jawab anak manusia yang dipanggil 'min' tadi.
"Aigo, Ya! Pali ireona min! ini sudah siang nanti kau terlambat ke sekolah." Orang yang berteriak tadi mendatangi kamar tempat 'min' tidur karena teriakan nya barusan tidak dihiraukan oleh adiknya itu.
"Oppa, 5 menit lagi." Kembali menggulung dirinya dengan selimut tebal berwarna pink miliknya.
"Tidak ada 5 menit lagi sekarang cepat kau bangun lalu mandi. Oppa menunggu mu di bawah." Menyeret adiknya dari tempat tidur, lalu mendorongnya ke kamar mandi.
"Baiklah oppa aku mengerti." Menjawab malas kata-kata kakak pria nya itu.
.
.
.
Annyeong, Aku Lee Sungmin dan orang menyebalkan yang selalu membuatku bangun pagi itu Lee Donghae, dia oppa ku. Walaupun menyebalkan seperti itu aku tetap menyayanginya. Aku berumur 18 tahun. Ya, aku masih duduk di sekolah menengah atas. Sudah dulu ah ceritanya aku kan disuruh mandi nanti orang itu kembali meneriaki ku.
.
.
.
"Pagi oppa, kau terihat tampan pagi ini." Kata seorang gadis remaja yang memiliki wajah terlampau imut sambil mencium pipi oppa ku yang sedang duduk di meja makan.
"Pagi min, dan kalau masalah ketampanan aku memang tampan sejak dulu."(Pada setuju gak readers?)
"Aish, aku menyesal menyebutmu tampan oppa." Ikut duduk dimeja makan.
"Hahaha tapi memang benar aku tampan, aku bingung kenapa adik ku jelekseperti mu."
"Aish, iya memang kau tampan dan aku jelek, ck aku membencimu oppa." Mempoutkan bibirnya karena kesal dengan sang oppa yang menyebut dirinya jelek.
"Hahaha aku hanya bercanda min kau adik ku yang paling cantik, jangan manyun seperti itu atau aku akan mencium bibir mu."
"Enak saja aku tidak mau di cium oleh mu." Ucapnya dan angsung menstabilkan /? Bibirnya.
"Yasudah, cepat habiskan sarapan mu lalu kita berangkat."
Setelah melalukan aktivitas sarapan pagi bersama, mereka melanjutkan aktivitasnya untuk menuntut ilmu. Sebelum menuju ke kampus tempatnya berkuliah Donghae mengantar Sungmin dulu kesekolahnya itu memang rutin di kerjakannya.
"Min, nanti oppa tidak bisa menjemputmu, oppa ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Kau tidak apa-apa kan pulang sendiri atau pulang dengan sahabat jerapah mu itu."
"Teman ku itu punya nama oppa, iya tidak apa-apa aku akan pulang bersamanya saja."
"Aku lupa namanya, yasudahlah itu tidak penting. Belajarlah yang benar ya."
"Ne oppa. Aku pergi dulu, annyeong." Seraya membuka pintu mombil yang dinaikinya.
"Minnie"
"Ne? Apa lagi oppa?"
"Kau melupakan sesuatu"
"Apa yang tertinggal?" Sungmin terlihat berpikir sejenak. "Ah, ara. mianhae oppa aku melupannya, aku pergi dulu ne, annyeong." Sambungnya kembali kemudian langsung mencium pipi oppa nya yang super duper narsis itu.
"Annyeong"
.
.
.
"Ne, Aku akan datang siang nanti."
…
"Aku tidak tau anak itu akan datang atau tidak hari ini."
…
"Baiklah, hyung aku akan mencoba menghubunginya nanti."
…
"Tidak bisa pagi ini hyung aku ada kelas yang tidak bisa ku tinggalkan."
…
"Baiklah"
Donghae menutup pembicaraannya dengan seseorang yang berbicara lewat telephone genggam.
.
.
.
Seorang namja sedang duduk di bawah pohon, terlihat sekali bahwa ia sangat merasa bosan saat ini.
"Membosankan. Kenapa aku harus berada di tempat menyebalkan seperti ini. Aku bahkan bisa menyelesaikannya dalam waktu 1 tahun tapi kenapa harus menunggu sampai 2 tahun segala itu terlalu lama." Namja itu berbincang dengan dirinya sendiri.
Kring….Kring….
Mendengar suara itu ia pun bangkit dari singgahsana nya. Yap tepat sekali, bel masuk sekolah telah berbunyi dan ia harus segera masuk ke kelasnya.
Namja tadi berjalan dengan santai menuju kekelasnya, tapi tiba-tiba saja….
Brugh…
Ada seseorang yang menabraknya dari belakang, dan sepertinya cukup kencang.
"Ah, Mianhamnida, aku tidak sengaja menabrak mu."
"Kau punya mata kan? Bisa melihat seseorang yang berjalan di depan mu kan? Ck kau ini menyebalkan sekali."
"Tadi aku terburu-buru, aku minta maaf."
"Sudahlah kau menyita waktu ku saja." Namja itu meninggalkan yeoja yang memandang kesal ke arahnya.
.
.
.
Dug
Sebuah tas mendarat dengan mulus diatas meja karena dilempar oleh pemiliknya. Hal tersebut sontak membuat terkejut seseorang yang sedang duduk dimeja tersebut.
"Ya! Lee Sungmin kau mengagetkan ku saja. Kenapa kau terlambat untung Park Sonsaengnim belum masuk."
"Semua gara-gara namja menyebalkan itu."
"Namja siapa? Oppa mu?"
"Ani, dia anak sekolah kita tapi aku tidak pernah melihatnya ah tapi aku tidak peduli yang jelas dia sangat menyebalkan."
"Dia siapa sih kau kalau cerita yang jelas dong aku kan bingung."
"Tadi saat mau masuk kekelas aku tidak sengaja menabrak seseorang, tapi aku sudah minta maaf eh tapi dia malah memarahiku sampai membentak bentak ku segala lagi."
"Sampai membentak-bentakmu?" Tanya seseorang itu penasaran.
"iya, menyebalkan kan orang itu, ish aku tidak mau bertemu dengan ya lagi."
"Sudahlah lupakan saja jangan dipikirkan lagi."
.
.
.
Pembicaraan di telephone
"Kyu setelah pulang sekolah, kau bisa datang ke kantor tidak?"
"Ya hyung bahkan aku maunya sekarang, jadi aku tidak usah berada di tempat membosankan seperti ini."
"Tidak bisa seperti itu kyu. Yasudah kalau sekolah mu telah selesai datang lah segera, Leeteuk hyung menunggu di kantor."
"Baiklah hyung."
(Ada yang bisa nebak gak ini percakapan antara siapa dan siapa?)
.
.
.
Seorang pria paruh baya sedang duduk di sebuah ruang kerja yang cukup besar (bukan cukup tapi memang besar) pria itu terlihat sedang bicara dengan sosok pria berjas hitam (sepertinya anak buahnya).
"Kau terus selidiki dia! Lalu laporkan pada ku apa saja yang dia lalukan dan kerjakan disana!"
"Baik tuan."
"Dan ingat jangan sampai dia tau kalau kau mengikutinya. Apalagi kalau dia tau aku yang menyuruhmu."
"Baik tuan saya mengerti." Pria bejas hitam itu membungkuk mengerti.
"Lakukan dengan baik."
"Saya permisi tuan." Ia pergi meninggalkan ruangan kerja yang luas itu.
.
.
TBC
Thanks for reading guys don't forget for review.
Oh iya author juga mengadakan sesi Q&A jadi silakan ditanyakan apa yang kurang jelas kalo author bisa menjawabnya panti akan di jawab. Kamsahamnida.
