SILENCE SPRING

.

.

PAIR : NARUTO X HINATA

.

.

GENDRE : ROMANCE

.

.

RATE : T

.

.

SUMMARY :

Musim semi yang sunyi dan bisu. Tahun ini lagi lagi sunyi. Tahun ini lagi lagi sepi. Naruto dan Hinata punya cita-cita menjadi komposer musik dan penyanyi tapi cita-cita hanyalah mimpi bagi mereka berdua.

"Hey dimana kampus Konoha berada ?"

"..."

"Hey aku bertanya padamu. Jawab bukannya menggerakan tanganmu seperti itu"

"..."

"Kau menyebalkan"

.

.

.

.

6.30 am

Namikaze's home

Seorang wanita bersurai merah sedang terburu-buru memakai apron, mulutnya terus menggumam kesal. "Sial. Aku kesiangan"

Tangannya mulai bergerak mengambil beras dan mencucinya. Seorang anak berumur 12 berambut merah, datang ke dapur sembari mengucek matanya "Kaa-chan, susu" pintanya sembari naik ke kursi.

Namikaze Kushina berbalik untuk melihat putra sulungnya, "Cuci wajahmu dulu Menma!" perintah Kushina

Anak yang dipanggil Menma itu malah sedang asyik mengantuk. Dibelakangnya muncul, Namikaze Minato dan menepuknya. "Sana cuci muka dulu"

Dengan enggan Menma bangun dan pergi ke kamar mandi. Minato menggeleng pelan melihat putranya terseok-seok berjalan ke kamar mandi. Pandangannya kembali ke arah istrinya yang sibuk mengoles mentega ke roti tawar "Apa dia tidak sekolah?"

Kushina berbalik dan menaruh roti panggang di meja makan. Matanya berputar kesal. "Maaf aku bangun kesiangan. Tahun pertamanya di SMP akan dimulai bulan depan"

"Ah" Minato hanya bergumam sembari mengunyah rotinya.

"Bocah itu mau tidur seharian?" umpat Kushina memencet tombol di samping kulkas.

Naik ke lantai 2 kediaman Namikaze, terlihat pintu di depan pintu kamar Menma masih tertutup dengan tulisan "NAMIKAZE NARUTO, DON'T OPEN MY DOOR"

Didalamnya , Naruto masih bergelung dibawah selimutnya. Tangannya merasakan getaran aneh dari jam yang selalu menempel ditangannya. Jam khusus yang dirancang untuknya, anti air dan terkoneksi dengan perangkat gadgetnya.

Dilihatnya jam itu dengan mata masih lengket. Gambar ramen berkedip-kedip seirama dengan getaran yang keluar dari jamnya itu. "5 menit lagi" gumamnya. Tapi kemudian tubuhnya dipaksa bangun. Dunianya masih sepi, seperti biasa. Diputarnya sebuah lagu opera klasik favoritnya, menyetelnya dengan volume full.

"Naru-niichan!" Teriak Menma memencet tombol disamping pintu Naruto. Ya Tuhan, Naruto-nii benar-benar keterlaluan menyetel volume musik dengan suara full.

Kembali ke bawah, Minato santai mendengar keributan yang biasa terjadi di pagi hari seperti ini. Kushina mulai mengomel tak jelas. "Cepatlah pergi sayang, kau akan terlambat"

"Kau mengusirku sayang?"

"Tidak tapi-"

"OTOU-SAN TOLONG HENTIKAN NARUTO-NII!" teriak Menma turun dari lantai atas.

Kushina menggerling "Kau tidak akan bisa keluar rumah tanpa terlambat"

Dengan panik Minato meminum susunya dan segera berlkari ke garasi setelah mencium Kushina. Menma tidak akan melepaskannya sebelum Naruto berhasil dihentikan dan Naruto sama seperti ibunya, keras kepala.

"Dimana Otou-san?" Tanya Menma tak mendapati Minato dikursi sarapannya. Sebelum Kushina menjawab, suara mobil keluar garasi menyadarkan Menma kalau ayahnya sudah berangkat kerja.

oOo

7.00 am

HYUUGA MANSION

Semua sudah rapi ditempatnya. Sekali lagi wanita bersurai indigo panjang itu mengecek catatan yang dia tinggalkan untuk keluarganya.

Note 1: Hanabi

Hari ini nee-chan ada kuliah pagi, tolong jaga rumah. Ayah menelpon tadi pagi, dia akan kembali ke Konoha besok malam.

Note 2 : Neji-Nii

Hari ini aku membuatkan tempura dan sushi untuk makan siang Niichan. Jangan lupa istirahat siang Niichan ada janji dengan dokter Shizune. Ingat!

Semua sudah beres, gadis itu mengambil tasnya dan segera memakai sepatu.

Hanabi keluar kamarnya dan melihat kakaknya sedang memakai sepatu. "Hinata-nee sudah mau berangkat?"

Hinata berbalik dengan tersenyum dan mengangguk pelan.

"Selamat jalan." Ucap Hanabi melihat kakaknya membuka pintu.

"Aku pergi" Ucap Naruto menyambar roti diatas piring dan meminum susu Menma.

"Tunggu Naruto, kita baru pindah ke sini. Menma akan mengantarmu ke kampus" Teriak Kushina.

Naruto terus berjalan ke pintu. Tapi tangannya segera dicekal oleh sang ibu.

"Ada apa Kaa-chan?"

Kushina menarik nafas pelan. "Naruto, Bahasa di Konoha agak berbeda dengan di Tokyo. Kau akan tersesat. Menma akan mengantarmu ke kampus."

"Kaa-chan aku sudah besar. Aku akan pergi sendiri dan menemukan kampusku"jawab Naruto keras kepala.

"Hanya hari ini Naruto"Pinta Kushina.

"Tidak mau!" tegas Naruto segera keluar dan berjalan menuju kampus barunya.

'Kota sekecil ini tidak akan membuatku tersesat ttebayo' umpatnya dalam hati.

.

.

maaf ficnx pendek. baru muncul beberapa jam yang lalu XD tapi biar ga lupa harus di tulis upload dulu. *alasan* mind to RnR?