Lonely Boy
Author : Miyuri_K
Main Cast :
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Kris Wu
Other Cast :
Xi Luhan
Oh Sehun
Pairing : ChanBaek, KrisBaek slight HunHan
Rate : M
Warning : BxB, Yaoi, Mature Content, Violence Scene, Crack Pair, Typo(s)
Disclaimer : Semua milik Tuhan.
Summary : Byun Baekhyun dia hanya namja biasa, ia tak pernah peduli pada setiap orang yang menyentuhnya, menciumnya, dan melecehkannya. Baginya tubuhnya bukan lagi miliknya, yang ia punya hanyalah hati dan perasaannya. Mereka bisa memiliki tubuhnya tapi tidak dengan hatinya.
Story Begin!
"A-akhhh phhhh"
"Terus sayang, terus keluarkan suara itu"
"Anghhhh hahhh"
Ctasss
"Arghhh angghhh"
Plak
"Mnghhh shhh ahh"
"Hahahaha terus sayang"
Jeritan demi jerintan berbaur dengan suara tawa yang menggema memenuhi ruangan gelap berukuran minimalis tersebut. Seorang namja bertubuh mungil dengan kedua tangan dan kaki yang bertumpu menahan berat tubuhnya merangkak pelan diatas lantai keramik yang diatasnya dipenuhi oleh beberapa pecahan kaca. Tetesan demi tetesan cairan merah pekat merengsek keluar dari pori-pori kulit mulusnya yang tidak dilindungi satu kain pun, ah tepatnya tubuhnya lebih banyak terekspos karena satu-satunya kain yang melekat pada tubuhnya adalah kain hitam yang menutupi matanya, membuat kegelapan terasa dua kali lipat bagi dirinya. Rintihan-rintihan kecil lolos keluar dari bibir mungilnya yang pucat, air liurnya menetes bergabung menjadi satu dengan tetesan darah yang semakin banyak keluar.
"Katakan sayang, katakan dimana diriku? Hm? Datang padaku sayang, datang dan peluk diriku"
Suara berat khas namja dewasa terdengar begitu menakutkan merasuki indera pendengarannya, rasa sakit dan lelah yang perlahan menjalari tubuhnya membuatnya tidak fokus menebak dimana sebenarnya namja ini berada. Suaranya terdengar dekat tetapi setiap ia merangkak menuju sumber suara si namja, yang ia dapati hanyalah pecahan kaca yang begitu setiap merobek kulitnya.
Ctass
"Akhhh sa-sakit" keluhan pertama akhirnya keluar dari bibirnya karena tak tahan dengan cambukan yang kesekian kalinya ia terima karena gagal memeluk si namja.
Tap
Tap
Tap
Kepalanya mendongak begitu mendengar langkah kaki yang mendekat kearahnya, saat ini yang bisa ia andalkan hanya indera pendengarannya karena matanya hanya bisa melihat kegelapan.
"Akhhh" kepalanya yang tadi ia dongakkan semakin menengadah saat surai coklatnya yang mulai lembab ditarik begitu kuat memaksa tubuhnya untuk berdiri dengan tegak, hembusan nafas berat menggelitik lehernya, sebuah benda basah nan kenyal bermain-main dengan nakalnya pada salah satu bagian sensitivnya itu.
"Kenapa sayang? Apa begitu susah bagimu untuk menemukan diriku hm? Ck, tidak adil sekali padahal aku bahkan bisa menemukan dalam waktu 1 menit" bisik namja itu seduktif, tangan besarnya semakin menarik surai si namja mungil membuat tubuh yang telah ternoda luka dan darah itu mau tidak mau harus berjinjit.
"Kau begitu cantik sayang, lebih cantik lagi saat tubuhmu dipenuhi cairan merah seperti ini. Ah tapi satu warna saja tidak begitu menarik sayang, bagaimana jika kita tambahkan cairan kental lainnya"
Brukk
Si namja mungil tersentak saat tubunya dihempaskan begitu kuat pada entahlah apakah itu kasur atau sekedar matras tapi ia bersyukur karena ia tidak langsung bersentuhan dengan lantai. Tubuhnya bergetar saat merasakan namja yang sejak tadi menyiksanya merangkak keatas tubuhnya, mengurungnya dalam ketakutan yang lebih besar. Air matanya perlahan mengalir keluar membasahi kain hitam yang menutupi matanya.
"Sstt jangan menangis sayang, ini tidak akan terasa sakit ini akan membawamu dalam kenikmatan, kenikmatan yang hanya dimiliki oleh kita berdua"
Benar, kenikmatan.
Kenikmatan memang ada dan dengan jelas ia rasakan, kenikmatan yang membuatnya bergerak tidak karuan diiringi desahan dan rintihan yang diakhiri rasa lelah pada setiap sendi tubuhnya. Namja mungil ini ia tidak pernah tahu siapa namja yang hampir setiap waktu menyiksanya kemudian memberikannya kenikmatan padanya. Yang ia tahu hanyalah matanya setiap saat akan tertutup kain hitam dan tubuh mungilnya akan senantiasa tereskpos. Hal lainnya yang ia tahu adalah namja itu akan menyiksanya hingga darah menetes dari beberap bagian tubuhnya tetapi setelah membawanya dalam kenikmatan namja itu akan mengobati tubuhnya.
Tapi ia masih berpikir untuk apa ia diobati jika pada akhirnya tubuhnya kembali dilukai dan ini bukanlah pertama kalinya tapi sudah yang kesekian kalinya ia rasakan.
"Anghhh mhhh hahh sayang ohh kauuhhh se-sempit ohh"
Gesekan antar dua kulit menemani suara desahan kenikmatan yang bersahutan diantara kedua anak adam yang tengah bergumul itu. Jari-jari yang berbeda ukuran itu saling bertautan erat, bibir tebal dan bibir mungil keduanya saling beradu menciptakan decakan dan tetesan saliva yang mengalir pada leher jenjang si namja mungil.
Setelah sepersekian menit cairan kental yang tadi dimaksud akhirnya menyemprot berbaur dengan cairan kental –darah- yang telah keluar lebih dulu. Si namja menyeringai senang melihat pemadangan tersebut, jari telunjuknya bergerak mencolek gabungan kedua cairan tersebut kemudian mengoleskannya pada bibir si namja mungil.
Chu~
Ciuman yang disertai lumatan, jilatan, bahkan gigitan menjadi akhir dari pergumulan panas keduanya, si namja mungil jatuh tertidur dengan posisi terlentang dan tubuh yang dipenuhi darah dan sperma serta mata yang tertutup seperti hari-hari sebelumnya.
.
.
.
.
.
.
..
Hello readernim, aku tahu ODI belum selesai tetapi aku sudah membawa satu ff lagi. Kali ini aku bawa ff ChanBaek, karena akhir-akhir ini mereka makin berani dan makin nempel. Cuma mungkin ff ini sedikit beda dari ff sebelumnya, dan pengerjaan akan berjalan lebih lama karena aku akan lebih sering mengerjakan chapter dari Our Destiny Is.
Ini masih pendek karena aku pengen liat respon kalian terlebih dahulu. Kalau banyak yang suka akan aku lanjutin kalau tidak ya sampai sini aja... :D
Regards,
Miyuri Kim
