Disclaimer: Shingeki No Kyojin belongs to Hajime Isayama. I take nothing except pleasure from making this fic.
Note: au, oneshot lepas tiap chapter, multi-genre. day 1: separation. dibuat untuk meramaikan LeviHan week (14-21 Agustus). Segala kesamaan kalimat, ide, dan plot hanya kebetulan semata. Terima kasih dan selamat membaca.
Parasol
"Halo?"
Levi gemetar. Nyata sekali hujan di luar tidak peduli usahanya untuk berteduh di boks telepon umum dan menghabiskan beberapa koin berharga miliknya untuk menghubungi Hanji.
Dua tahun. Selama itu dia tidak pernah berkirim kabar. Dibilang terlalu sibuk bekerja dan mengumpulkan uang pun tak mengapa. Yang penting kejadian waktu dia sakit dan tidak bisa bangkit dari tempat tidur, atau waktu dia dipecat dan terpaksa tidak makan dua hari—tidak boleh sampai ke telinga Hanji.
Tapi malam ini, biarkan malam ini saja, dia mendengar suara itu. Rendah dan serak. Selalu memaksa kepalanya merekam suara, bukan isi percakapan mereka yang kadang tidak penting dan acak. Hanji pasti sedang duduk di kursinya. Mungkin dengan setumpuk tugas kuliah. Apa di sana sudah malam? Apa langit juga hujan? Kalau hujan, gadis itu pasti melengkapi diri dengan selimut dan teh hangat kesukaan Levi. Apa dia mendengarkan musik dari gramofon yang Levi beli dari toko loak? Levi harus bersabar mengumpulkan uang bahkan untuk membeli barang bekas itu, yang jika Hanji meminta pada orang tuanya sendiri, dia pasti dibelikan satu yang paling baru, paling bagus, paling bermerek—
Tapi ingatan Hanji yang tersenyum sambil menangis berlebihan dan berkata itu adalah hadiahnya yang paling berharga, selalu—selalu—membuat Levi tenang.
Seperti …
"Halo?"
… suara yang dia rindukan.
Ada banyak yang ingin dia ceritakan. Tentang betapa luasnya laut saat dia pertama naik kapal mencari kerja di benua lain. Tentang tugas pertamanya sebagai tukang angkut barang di dermaga. Tentang rumahnya yang terus berpindah dan tak pernah jauh dari istilah bobrok. Tentang sepasang cincin yang dia beli tadi siang, berharap lingkarannya pas dan Hanji suka walau modelnya agak norak.
Perpisahan ini akan segera berakhir.
Kaki Levi gemetar, dan bibirnya bergetar.
"Tunggu aku pulang, Mata Empat."
.
a/n: untuk LastMelodya dan crystallized cherry yang sudah memberi saya asupan levihan, untuk kindovvf yang sudah menyempatkan diri bertukar pm, dan untuk semua orang yang sudah membaca cerita-cerita saya: terima kasih banyak! kalian semua sangat, sangat berarti bagi saya TvT (ceritanya mau sekalian sungkem). saya sadar cerita ini cuma sekedar rumput di pinggir jalan, tapi senang bisa berpartisipasi!
semoga kalian semua bahagia \^.^/
.Rain
(p.s. ayo ikut ramaikan levihanweek ;D)
