.

.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Author : Kazehiro Tatsuya

Pair : Naruto X Hinata

Warning : Gaje, OOC (banget), AU, Typo, EYD gak jelas, alur kecepetan (karena ane gak bisa bikin lebih detail), bahasa ancur (mungkin), bikin sakit mata, dan masalah lainnya

Rated : M

Genre : Romance, Drama, Action & Martial Arts

.

.


.

.

Suara sirine polisi terdengar disepanjang jalan ibukota. Siang hari ini ternyata telah terjadi sebuah pembunuhan. Ditambah yang dibunuh adalah anggota parlemen negara Jepang

.

*Swuss...*

.

Tiba-tiba saja sebuah siluet hitam melompati pagar pembatas antara toko satu dengan toko lainnya

"Tangkap dia!" Seru polisi yang mengejar sosok serba hitam itu

Beruntung bagi sosok serba hitam ia berada ditempat umum yang ramai akan penduduk sipil membuat polisi-polisi itu tidak berani menggunakan pistol

Sosok hitam itu melihat sebuah gang sempit melalui mata yang ditutupi kacamata hitam tebal itu

Ia pun berbelok. Ia berlari menyusuri gang sempit itu dan menemukan sebuah tembok pemisah setinggi 3 meter

Sosok tersebut langsung berlari didinding datar itu dan meraih tembok atas lalu memanjat dinding itu

.

*Tap*

.

Ia berhasil lewat. Tidak lama kemudian, sekumpulan polisi baru saja berbelok ke gang sempit yang dilewati sosok hitam tadi dan menemukan sebuah tembok yang menghalangi mereka

"Ayo panjat!"

Di lain sisi, sosok berpakaian serba hitam itu memasuki sebuah toko laundry. 3 detik kemudian, seorang pemuda tampan bersurai pirang yang mengenakan kemeja putih keluar dari laundry diikuti seorang gadis cantik bersurai pirang ponytail

Si gadis pirang mensejajarkan jalannya dengan pemuda pirang tampan itu. Mereka berdua menuju sebuah mobil sport, Ferrari LaFerrari hitam milik si pemuda

"Permisi!"

Tiba-tiba saja sekumpulan polisi yang mengejar siluet hitam tadi berlari ke arah mereka. Dia berdua pun memberikan jalan agar sekumpulan polisi itu lewat

Setelah sekumpulan polisi telah lewat, si pemuda membantu si gadis masuk kedalam mobilnya. Selesai itu si pemuda pun memasuki mobilnya dari pintu kiri

Saat berada dalam mobil, si pemuda langsung menelungkupkan wajahnya di stir mobil

"Di misi pertama saja kau sudah ketahuan, Naruto-kun" kata si gadis kepada si pemuda yang diketahui bernama Naruto

"Misinya merepotkan, Ino-senpai" kata Naruto kepada si gadis yang diketahui bernama Ino

"Makanya buatlah jadi mudah, baka" ucap Ino

Namikaze Naruto, pemuda tampan dan atletis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga sederhana. Ia menuntut ilmu di Konoha University yang biasa disingkat KU. Ia belajar di Fakultas Hukum

Yamanaka Ino, gadis cantik dan anggun berusia 22 tahun yang berasal dari keluarga kaya. Dia saat ini sudah menjadi desaigner

Naruto merupakan adik kelas terdekat Ino semasa SMA dulu. Mereka berdua memang dekat. Bahkan orang-orang sempat menganggap mereka telah berpacaran

Setelah 4 tahun tidak bertemu, mereka dipertemukan lagi sebagai rekan kerja dalam urusan 'memburu politikus korup yang kasusnya belum diketahui massa'

Mereka tidak bekerja berdua saja. Dari kejauhan sana, ada seorang pemuda bersurai seperti nanas tengah menatap layar monitor dengan ekspresi mengantuk. Ya, dia seorang Hacker handal yang pernah bekerja untuk kepolisian Jepang dalam meretas informasi Terorisme dulu. Ya dulu, sekarang tidak lagi

.

*Brumm...brum...*

.

Mobil keren itu mulai dikemudikan oleh Naruto. Tujuan mereka satu. Yaitu kediaman pemuda berambut nanas itu

.

.


-_Mendokusai? Make It Easy!_-


.

.

*Sreet...*

.

Pintu terbuka secara otomatis memperlihatkan seorang pemuda dan seorang gadis. Mereka adalah Naruto dan Ino

Naruto dan Ino memasuki ruangan gelap yang hanya diterangi cahaya monitor itu

.

*Ctek!*

.

"Ghaa! Apa yang kau lakukan?!" Teriak si pemuda nanas saat Ino menghidupkan saklar lampu. Shikamaru merasakan perih saat cahaya terang itu mengenai pengelihatannya

"Tentu saja membuat ruangan ini menjadi lebih terang, Shikamaru" jawab Ino tidak peduli

Nara Shikamaru, si Hacker handal yang sebaya dengan Ino. Dialah yang membantu aksi Naruto dan Ino dari balik layar. Bahkan Shikamaru lah yang memberikan Naruto dan Ino sebuah misi

"Asalkan kau tahu saja. Dimana-mana para Hacker selalu bekerja di ruangan gelap agar mereka fokus!" Kata Shikamaru

"Aku tidak peduli" kata Ino sengit lalu mencibir Shikamaru

Naruto hanya bisa geleng-geleng melihat kejadian yang sebentar lagi tidak akan asing menurutnya ini. Soalnya ia baru saja menjadi salahsatu dari mereka 3 hari yang lalu

.

.

FLASHBACK ON

.

.

*Slrrup...*

.

"NARUTO-KUN!" Sapa Ino mencoba mengangetkan Naruto yang tengah menyantap semangkuk ramen didepannya

Naruto pun menoleh tanpa ekspresi ke Ino lalu kembali fokus memakan ramennya

.

*Slrrup...*

.

"Terkejutlah walaupun sedikit, Naruto-kun!" Rajuk Ino

"Ghaa...aku terkejut..." Ucap Naruto datar tanpa ekspresi membuat Ino sweatdrop

Naruto akhirnya teringat sesuatu. Dia pun menyuarakannya

"Apa yang kau lakukan di Konoha University (KU), Ino-senpai?" Tanya Naruto

"Tentu saja untuk menemuimu, Na-ru-to-kun" jawab Ino sekaligus menggoda Naruto

Usaha Ino ternyata sukses. Terbukti dari reaksi Naruto yang agak tersipu. Ino menyeringai tipis menyadari itu. Ternyata Naruto yang dikenal datar, cuek dan pemalas namun baik hati ini bisa saja tersipu malu bila digoda

"Untuk apa?" Tanya Naruto datar

"Nanti akan kujelaskan. Yang penting, ikut denganku saja dulu, Naruto-kun" jawab Ino

"Tidak mau" bantah Naruto datar

"Ayolah...aku akan mentraktirmu ramen sepuasnya jika kau mau ikut" tawar Ino

"Mmm...baiklah"

.

*Slrrup...*

.

Naruto akhirnya menghabiskan ramen terakhirnya. Ia pun langsung berdiri membuat Ino keheranan saat Naruto berjalan menjauh darinya

"Tunggu apalagi, senpai? Ayo!" ajak Naruto

Ino pun tersenyum. Ia juga berdiri dan menghampiri Naruto. Mereka pun berjalan beriringan menuju tempat yang dimaksud Ino

.

.


-_Mendokusai? Make It Easy!_-


.

.

Naruto menatap bagunan tua didepannya. Untuk apa Ino membawanya kesini? Itulah yang dipikirkan Naruto

"Ayo masuk, Naruto-kun" ajak Ino lalu menarik tangan Naruto agar mengikutinya

Selintas muncul fikiran mesum di otak Naruto karena Ino membawanya melalui ruangan gelap. Bagaimana pun juga ia pria normal yang bisa memikirkan hal mesum

Sebuah pintu tiba-tiba saja terbuka. Ino dan Naruto memasuki ruangan itu. Ruangan gelap yang hanya diterangi cahaya monitor

Naruto mendapati seorang laki-laki yang tengah mengawasi sesuatu dari 9 monitor kecil disampingnya. Didepannya juga ada monitor besar yang kegunaannya belum diketahui Naruto

.

*Ctas!*

.

Ino menghidupkan saklar lampu

"Ghaa! Sakit!" Teriak si laki-laki misterius akibat cahaya silau lampu yang menyakiti matanya

"Shikamaru, aku sudah membawa Naruto-kun" ujar Ino tidak memperdulikan Shikamaru

Shikamaru pun menoleh ke belakang dimana Naruto dan Ino berada. Shikamaru menatap intens kearah Naruto. Setelah ditatap lama seperti itu, Naruto akhirnya merasa risih

"Aku tidak homo, Shikamaru-san"

.

*Twich!*

.

Muncul perempatan kekesalan dipelipis Shikamaru. Siapa juga yang menyukainya

"Namikaze Naruto, bukan?" Tanya Shikamaru mulai serius

"Ya itu aku" jawab Naruto

Shikamaru mengambil lembaran kertas yang ada diatas mejanya lalu membacanya

"Namikaze Naruto. Usia 21 tahun. Prestasinya juara 1 Tournament MMA se-Asia. Kau menggunakan beladiri Karate, Judo dan Taekwondo sebagai aliranmu. Mengagumkan" puji Shikamaru

"Darimana kau mendapatkan informasi tentang diriku, Shikamaru-san?" Tanya Naruto pensaran

"Tentu saja aku mendapatkannya dengan cara meretas administrasi pemerintah Jepang" jawab Shikamaru enteng

"Hacker, kah? Mengagumkan" puji Naruto namun tetap dengan ekspresi datarnya

"Jadi, apa tujuanmu mempertemukanku dengan orang ini, Ino-senpai?" Tanya Naruto kepada Ino yang sedaritadi hanya ngemil diatas sofa

"Dengar saja. Kau ingin ramen, bukan?" Jawaban Ino membuat Naruto mengalah

"Naruto, bagaimana pendapatmu tentang krisis ekonomi yang dialami Jepang?" Tanya Shikamaru

"Untuk apa kau menanyai itu?" Tanya Naruto

"Naruto-kun, jawab saja. Kau menginginkan ramen bukan? Sekedar pemberitahuan. Yang mentraktirmu adalah Shikamaru" ujar Ino membuat Naruto mendesah

"Baiklah. Kau ingin tahu tanggapanku?" Tanya Naruto dibalas anggukan oleh Shikamaru

Naruto pun mengemukakan pendapatnya tentang krisis ekonomi yang dialami Jepang menurut pandangan hukum dan politik. Shikamaru tak hayal kagum akan jawaban Naruto

"Sugoi" kagum Shikamaru

"Hn" balas Naruto

"Naruto, apa kau percaya jika aku mengatakan kiris ekonomi ini disebabkan oleh pejabat negara yang korup?" Tanya Shikamaru

"Tentu saja aku percaya. Korupsi sudah tidak asing lagi dimata dunia" jawab Naruto

"Tapi bagaimana jika si koruptor masih belum diketahui kasusnya oleh orang-orang? Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Shikamaru

"Aku akan mencoba mencari bukti tentang korupsi si pejabat dan melaporkannya ke kepolisian" jawab Naruto

Shikamaru pun tertawa pelan atas jawaban Naruto. Logis memang. Tapi menurut Shikamaru, itu akan sia-sia

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Naruto

"Usahamu akan sia-sia, Naruto. Apa kau tahu? Koruptor telah merahasiakan kegiatan mereka semulus-mulusnya dengan menggunakan alibi. Bahkan hanya Hacker handal yang dapat meretas informasi itu. Kebanyakan Hacker sekarang bekerja sama dengan para koruptor untuk melindungi mereka" jawab Shikamaru membuat Naruto terdiam

Benar apa yang dikatakan Shikamaru. Bahkan Naruto sempat berpikir bahwa kasus yang seharusnya biasa saja bisa menguras banyak ekonomi negara

"Kau benar" kata Naruto akhirnya

"Nah, Naruto. Kau mau bergabung dengan kami?" Tawar Shikamaru

"Bergabung?"

"Ya. Kami berdua adalah pemburu koruptor negara yang kasusnya tidak diketahui orang-orang. Kita bukan menangkap. Tapi membunuh" ujar Shikamaru

"Apa kau gila?! Aku tidak ingin menjadi pembunuh!" Tolak Naruto

"Jadi kau memilih para koruptor itu ditangkap lalu ditahan dan beberapa tahun kemudian mereka bisa keluar dari penjara? Apa kau tidak marah sedikitpun? Aku akan memilih membunuhnya agar dia tidak membuat kecurangan lagi walaupun bukan kecurangan besar"

Benar apa yang dikatakan Shikamaru. Naruto pun bingung dibuatnya. Tiba-tiba saja Ino menepuk pundak Naruto

"Terima saja, Naruto-kun. Kau ingin Jepang kembali makmur, bukan?" Bujuk Ino

Naruto tampak berpikir. Ia akan menjawabnya sekarang juga. Dia bukan orang bertipe lama memikirkan sesuatu yang sulit

"Baiklah, aku akan bergabung jika yang kulakukan tidak merepotkan" jawab Naruto datar akhirnya membuat Shikamaru dan Ino menyunggingkan senyum

"Jika merepotkan, buatlah terlihat lebih mudah" kata Shikamaru

"Ya juga kuakui aku malas dengan hal yang merepotkan" lanjut Shikamaru

.

.

FLASHBACK OFF

.

.


Sehari Kemudian


.

.

Scene berpindah ke sebuah ruangan yang diyakini sebagai ruang Kepala Kepolisian Tokyo. Didepan seorang pria paruh baya yang merupakan Kepala Kepolisian, duduklah seorang pemuda tampan bersurai raven yang berusia 21 tahun itu

"Agen Uchiha Sasuke, kutugaskan kau untuk hanya menyelidiki pembunuh anggota parlemen itu hingga tuntas. Kau tidak akan mendapat kasus lain selain itu" kata si Kepala Kepolisian

"Hai', Kakashi-sama" kata pemuda yang diketahui bernama Hyuga Hinata itu

"Sekarang, keluarlah"

Sasuke pun berdiri. Setelah memberi hormat, Sasuke pun keluar dari ruangan yang menurut Sasuke sebagai neraka

Sasuke menghela nafas diluar ruangannya. Saat melihat jam tangannya, Sasuke langsung bergegas menuju kampusnya

Uchiha Sasuke, usia 21 tahun. Ayahnya merupakan seorang pengusaha sukses. Sebenarnya Sasuke dimintai kerja oleh ayahnya di perusahaan. Namun Sasuke tetap bersikeras untuk bekerja di kepolisian

Sasuke adalah seorang agen rahasia yang akhir-akhir ini namanya naik daun. Sudah banyak kasus berkelit-kelit ia selesaikan. Mulai dari pemecahan misteri, menangkap gengster dan menangkap teroris

Hari ini adalah hari penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru. Dengan kata lain hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru. Sasuke sama sekali tidak ingin telat ke KU

Ia pun menaiki mobil Mercedes Benz McLaren bewarna silver itu. Sasuke pun mengemudikannya menuju Konoha University yang akrab disebut KU

.

.


-_Mendokusai? Make It Easy!_-


.

.

Akhirnya upacara penyambutan mahasiswa baru pun telah usai 10 menit yang lalu. Naruto, selaku senior dibuat bosan oleh upacara penyambutan itu

Malahan 10 menit yang lalu, tepatnya saat upacara telah selesai, banyak mahasiswi-mahasiswi baru yang mengerubunginya dan meminta berkenalan dengan Naruto

"Jadi orang tampan memang merepotkan" gumam Naruto narsis

.

.


10 Menit Yang Lalu


.

.

Scene berpindah ke seorang gadis cantik bersurai dongker dengan poni rata. Upacara penyambutan sudah selesai dilaksanakan. Saat berjalan keluar dari auditorium, si gadis ini melihat sebuah kerumunan yang cukup banyak orang-orangnya. Ditengah-tengah kerumunan, dia mendapati sesuatu bewarna pirang yang diyakininya adalah rambut

Dia mengangkat bahunya tanda tidak peduli. Dengan anggunnya ia melanjutkan langkahnya keluar dari gedung itu

.

*PIIWIIT!*

.

Tiba-tiba saja sebuah siulan terdengar olehnya. Dia yakin siulan itu ditujukan untuknya. Saat menoleh, ternyata benar. Ada 3 orang mahasiswa yang diyakininya sebagai senior. Ketiga senior itu menatap kagum akan sosok dirinya

Gadis itu memang terkenal akan kecantikan dan keanggunannya. Bahkan ia memang sudah diidolakan semenjak SD

"Hei, boleh aku tahu namamu?" Tanya salahsatu dari 3 senpai itu

Gadis itu pun berhenti melangkahkan kakinya. Ia menunjukkan seringaian tipis. Inilah yang ia tunggu

"Dengan ini, aku akan menjadi idola KU yang baru. Tidak akan ada yang bisa menandingiku" batinnya lalu membalikkan badan menghadap ketiga senior itu

"Hajimemashite, watashi wa Hyuga Hinata desu!" Salam Hinata diiringi senyum manisnya membuat ketiga senpai itu terpesona

Dengan itulah sosok Hyuga Hinata, gadis 19 tahun mulai dikenal banyak orang di KU. Seorang idola baru KU. Seorang gadis cantik dan anggun dari fakultas Fashion Desaign yang kelak akan menjadi pewaris perusahaan busana Hyuga

.

.


Seminggu Kemudian

(Di KU)


.

.

Ternyata benar, Hyuga Hinata telah menjadi idola di KU. Terlihat saat kedatangan Hinata di pagi hari dengan mobil Mazda Speed 3 nya

Hinata keluar dari mobilnya dengan pesona seorang Hyuga Hinata. Bukan hanya mahasiswa yang terkagum, bahkan sebagian mahasiswi juga begitu

Hinata melangkahkan kakinya menuju fakultas Fashion Desaign yang jaraknya berdekatan dengan fakultas Hukum

Saat menuju gedung fakultas Fashion Desaign, Hinata mendapati seorang pemuda pirang dan tampan duduk dibangku dekat fakultasnya. Pemudia itu sedang mempelajari buku bertema Hukum itu. Ya, dia adalah Namikaze Naruto

Hinata merasa terpesona sosok tersebut. Namun fikiran itu ia buang jauh-jauh

"Aku harus menjadi idola yang dikagumi. Bukan idola yang mengagumi" batin Hinata menyemangati dirinya

Hinata pun menghampiri pemuda tampan itu. Hinata berniat menyapanya agar si pemuda tahu kalau ada bidadari yang baru saja mau lewat

"Ohayou" sapa Hinata

Naruto pun mendongak. Ia melihat Hinata tengah tersenyum manis kearahnya

"Ada apa?" Tanya Naruto datar

Senyum Hinata langsung luntur. Bukannya ekspresi terkejut dan kagum yang diperlihatkan Naruto, malah ekspresi datar dan cuek yang ia dapat

"Boleh kutahu namamu?" Tanya Hinata

Naruto menghentikan kegiatannya. Ia pun menatap mata Hinata lama. Hal ini membuat Hinata tersipu malu. Naruto lalu berdiri sehingga Hinata hanya setiggi pundak Naruto

"Kau tidak sopan. Menanyakan nama orang tanpa memberitahukan namamu terlebih dahulu" kata Naruto datar

"Are? Kau tidak mengenalku?" Tanya Hinata

"Mengenalmu? Untuk apa? Bahkan kita tidak saling mengenal" jawab Naruto cuek membuat hati Hinata miris

"Ternyata masih ada yang belum mengagumiku" batin Hinata

"Baiklah" ucap Hinata akhirnya

"Perkenalkan, namaku Hyuga Hinata. Aku baru semester 1 fakultas Fashion Desaign" salam Hinata mengulurkan tangan kanannya

"Namikaze Naruto. Semester 6 dari fakultas Hukum" balas Naruto singkat dan datar

Hinata menjerit didalam hatinya. Ternyata didepannya adalah seniornya. Ia menyesal telah bersikap tidak sopan kepada Naruto

"Sumimasen, Naruto-senpai" kata Hinata tersenyum manis lalu membungkuk hormat lalu berdiri lagi dengan senyum manis di wajahnya

"Dengan senyum ini, dia akan luluh" batin Hinata dengan PD nya

Naruto hanya memasang wajah datar. Hinata dibuat heran olehnya

"Dia tidak terpengaruh!" Batin Hinata nista

"Jadi apa kau pikir aku akan luluh? Tidak akan, Hyuga" kata Naruto cuek lalu pergi begitu saja meninggalkan Hinata. Tujuan Naruto adalah gedung fakultas Hukum

Hinata yang ditinggal hanya bisa berceloteh-ria di dalam hati. Hinata tidak habis pikir ternyata ada pria dengan hati beku seperti itu

.

.


-_Mendokusai? Make It Easy!_-


.

.

Naruto masih melanjutkan jalannya menyusuri jalanan menuju gedung Hukum

"KYAAA! Naruto-senpai!" Sorak salahsatu mahasiswi yang berselisihan dengan Naruto

"Ohayou" sapa Naruto ramah namun datar dan terkesan cuek

.

.


.

.

"Hinata?"

Haruno Sakura, salahsatu sahabat Hinata menyadarkan Hinata dari lamunannya saat mereka sedang berkumpul di kantin KU seusai pelajaran yang diberikan dosen

"Eh? Iya"

Hinata akhirnya tersadar. Kedua temannya menatap khawatir

"Hinata, kenapa daritadi wajahmu terlihat kusut?" Tanya Tenten, salahsatu dari 2 sahabat Hinata

"Diantara kalian ada yang mengenal Namikaze Naruto?" Tanya Hinata

"Senior dari fakultas Hukum itu?" Tanya balik Sakura memastikan

Hinata menangguk menanggapi pertanyaan Sakura. Sedetik kemudian, Sakura dan Tenten memasang tampang curiga

"Kau mengaguminya, Hinata?" Tanya Tenten

"Tentu saja tidak" jawab Hinata

"Lalu kenapa kau menanyakan Naruto-senpai kepada kami?" Tanya Sakura

Hinata pun menghela nafas. Ia ceritakan kejadian yang menimpanya saat berkenalan dengan Naruto kepada kedua sahabatnya semenjak SMA ini

"Hahahahahaha!"

Sakura dan Tenten pun tertawa. Mereka tidak menyangka sahabat cantiknya ini akan mengalami kejadian seperti itu bila berhadapan dengan seorang Namikaze Naruto

"Sudah kuduga. Kalian akan menertawakanku" ungkap Hinata dengan lesu

"Naruto-senpai memang seperti itu, Hinata. Bahkan aku sendiri yang merupakan sahabatnya sewaktu kecil sering dibuat kesal olehnya" ujar Sakura

"Jadi Naruto-senpai sahabat kecilmu yang pernah kau ceritakan itu, Sakura?" Tanya Tenten

"Ya. Karena aku kesal dengannya, maka aku memberitahu kalian" jawab Sakura

"Jadi Hinata, bukan kau saja yang pernah seperti itu. Jangan lesu lagi" kata Sakura

Hinata masih saja lesu walaupun sudah diberi semangat oleh sahabatnya. Sepertinya ia sangat memikirkan hal sepele itu

"Hinata, aku punya ide" ujar Tenten

Hinata menoleh ke Tenten. Sepertinya Hinata tertarik dengan apa yang akan dikatakan Tenten

"Dekatilah Naruto-senpai. Buatlah dia mengagumimu" ujar Tenten

Hinata memikirkannya. Benar apa yang dikemukakan oleh Tenten. Seketika wajah Hinata ceria kembali

"Ide bagus"

.

.

TO BE CONTINUED

.

.

AUTHOR NOTE :

YOOOHOOO!

Apa kabar, minna-san?

Ane muncul dengan story baru di fandom NaruHina ini

Menarik gak?

Jika banyak yang mengatakan iya, ane dengan senang hati akan melanjutkan fic ini

Untuk fic ane yang lain dengan judul 'DIMENSION CONFLICT' akan tetap dilanjutkan

.

Mendokusai? Make It Easy!

Cerita ini akan ane bikin Romance Drama dengan selingan Action Naru yang akan membasmi koruptor yang berhasil mulus menyembunyikan korupsinya

Sekilas mungkin akan terlihat seperti City Hunter dan Healer

Maaf chapter 1 sangat pendek karena ini chapter permulaan

Sekian,

KAZEHIRO TATSUYA

.

.

.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ^_^

.

.

.

.

.

.