Chapter 1

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : OOC, GAJE DLL

DON'T LIKE DON'T READ

"aku menyukaimu Sakura, maukah kamu menjadi pacarku?" ungkap seorang pemuda berambut raven.

"maaf Sasuke-kun aku tidak bisa menerimanya" jawab Sakura dengan senyum.

"kenapa" Tanya Sasuke dengan wajah polos.

"karena aku tidak mencintaimu, aku mau menjalin hubungan dengan orang yang aku cintai" balas Sakura.

"ya tidak apa-apa mungkin belum jodoh" ucap Sasuke dengan senyum terpaksa.

"sekali lagi maaf ya Sasuke-kun" ucap Sakura.

"ya tidak apa-apa, aku tau kamu lebih mencintai Naruto" ucap Sasuke.

"haha, yahh kamu tau kan aku mencintai Naruto" balas Sakura.

"dan kuharap kau tidak mengecewakannya" ucap Sasuke.

"maksudmu?" Tanya Sakura.

"nanti juga tau sendiri" jawab Sasuke pergi meninggalkan Sakura.

Ya pemuda itu adalah Uchiha Sasuke seorang siswa dari kelas 12 Konoha High School bertubuh gemuk hampir sama seperti sahabatnya yaitu Akimichi Chouji hanya saja Sasuke agak kecilan dari Chouji memiliki tinggi 170 cm. Sasuke seorang pria yang memiliki sifat ramah, pendiam, selalu tersenyum dan bila diejek gendut dan lemah oleh teman-teman yang lain dia hanya membalas dengan senyum. Sasuke seorang pria yang selalu ditolak oleh wanita, ini sudah ke 5 kalinya dia ditolak yang pertama adalah Karin primadona sekolah namun ditolak mentah-mentah, yang kedua Tayuya kasusnya hampir sama seperti Karin, yang ketiga adalah Shion ditolak juga, yang keempat Ino dengan alasan tidak menyukai pria gendut, dan yang terakhir adalah Sakura ditolak juga karena Sakura mencintai Naruto sahabatnya sendiri, Kasihan sekali nasibmu Sasuke, namun ada satu wanita yang menyukai Sasuke yaitu Hinata wanita cantik berambut indigo bermatakan putih seperti bulan, namun Hinata hanya menyimpan perasaannya terhadap Sasuke.

Kantin Sekolah

Dengan langkah gontai Sasuke menuju tempat teman-temannya yang sedang makan disudut ruangan dan duduk disebelah Kiba

"bagaimana Sasuke? Diterima?" Tanya Chouji.

"biar kutebak pasti ditolak lagi"ucap Kiba

"darimana kau tau" balas Sasuke lesu.

"ketauan dari wajahmu" jawab Shikamaru

"sudahlah terima saja Sasuke mungkin belum jodoh" nasihat Naruto.

"oh ya Sasuke kudengar setelah lulus kau mau daftar Akademi Militer apa itu benar?"Tanya Neji.

"haahh tidak tau dengan fisik seperti ini mana bias masuk, ayahku saja meragukan apalagi penilainya"jawab Sasuke.

"hei jangan patah semangat Sasuke-kun belum dicoba sudah bilang tidak masuk"balas Lee.

"itu benar Sasuke menjadi tentara bukan berarti harus memiliki bentuk fisik yang bagus, belum tentu fisik yang bagus memiliki sifat yang bagus juga" tambah Shikamaru.

"itu benar sekali Sasuke sekarang kau lihat kondisinya banyak sekali Tentara yang menyalahgunakan jabatannya mentang-mentang aparat negara mereka melakukan tindakan keras terhadap rakyat kecil" ucap Naruto.

"akan kucoba" ucap Sasuke.

"nah begitu dong, kobarkan semangat masa mudamu Sasuke" ucap Lee dengan semangat.

"yasudah, ayo kita kekelas sebentar lagi bel masuk"ucap Neji dan akhirnya mereka pun pergi meninggalkan kantin dan menuju kelas mereka.

"tunggu sebentar" ucap Sasuke dan membuat temannya berhenti dan menatapnya heran.

"ada apa?" Tanya Chouji.

"aku mau ke toilet dulu"ucap Sasuke dan berbalik menuju toilet.

"hei Sasuke tunggu aku"ucap Naruto menyusul Sasuke.

Perjalanan pulang Sekolah

Disebuah jalan terlihat Sasuke sedang mengendarai motornya dengan pelan dan tidak sengaja bertemu denga Hinata yang sedang mencoba menghubungi seseorang dan terlihat sedang bingung akhirnya Sasuke menghampirinya.

"Hinata ada apa dengan mobilmu?" Tanya Sasuke.

"a-ah i-ini mobilku mogok" jawab Hinata cengengesan.

"mau ku antar pulang?" Tanya Sasuke.

"t-tidak perlu, aku tidak mau kau repot" jawab Hinata.

"tidak, aku merasa tidak direpotkan" balas Sasuke.

"t-tapi….."

"sudah ayo naik saja" ajak Sasuke

Akhirnya Hinata menerima ajakan Sasuke untuk mengantarnya pulang.

"pegangan Hinata" perintah Sasuke.

"i-iya" balas Hinata dengan pelan-pelan Hinata memegang pinggang Sasuke, dalam perjalanan tidak ada pembicaraan apapun hanya terdengar suara motor. Sampailah mereka di rumah Hinata yang megah dan Hinata segera turun dari motor.

"m-mampir dulu Sasuke-kun?" Tanya Hinata.

"tidak perlu Hinata" Tolak Sasuke .

"y-ya tidak apa-apa, t-tapi lain kali mampir ya" tawar Hinata.

"hhmm boleh, tapi tak janji" ucap Sasuke.

"Hinata ayo masuk kedalam rumah" ucap seorang pria paruh baya dengan datar.

"a-ayah, ayah sudah pulang?" Tanya Hinata kaget

"ya ayah sudah pulang, sudah masuk kedalam rumah" perintah Hiashi.

"i-iya" ucap Hinata pelan dan masuk kedalam rumah "terima kasih Sasuke-kun"

"ya sama-sama"balas Sasuke.

"dan kau sebaiknya pulang nak tidak baik seorang pria berlama-lama dirumah seorang gadis" tegas Hiashi.

"i-iya paman ini mau pulang hehehe" ucap Sasuke cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan langsung menaiki motornya dan berjalan menuju rumah sedang Hiashi kembali masuk kedalam rumah.

Malam hari rumah Sasuke

Di sebuah meja makan sudah terlihat empat orang sedang makan tiga diantara pria dan satunya seorang wanita mereka makan dalam diam hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

"bagaimana pekerjaanmu hari ini Itachi?" Tanya seorang pria yang sudah berumur 50 tahun lebih.

"seperti biasanya ayah" jawab Itachi.

"hm baguslah kalau begitu" balas Fugaku datar.

"Sasuke-chan bagaimana dengan sekolahmu?" Tanya Seorang wanita paruh baya tapi masih awet muda.

"ibu jangan panggil aku seperti itu aku sudah dewasa" ucap Sasuke merengut.

"hahaha bagi ibu kamu tetap masih anak kecil" tawa Mikoto.

"hah" ucap Sasuke merengut dan membuang muka.

"hahaha itu memang panggilan yang cocok untukmu adik manis" ucap Itachi sambil mencubit pipi Sasuke.

"aaawww, sakit bodoh" teriak Sasuke. seketika semua tertawa kecuali Fugaku yang hanya tersenyum.

"hei adik manis setelah lulus kau mau kemana?" Tanya Itachi.

"jangan panggil aku manis" ucap Sasuke tidak suka.

"sudahlah Itachi jangan menggoda adikmu terus" ucap Mikoto sambil membereskan meja makan sedangkan Fugaku sedang makan camilan.

"tidak tau belum terpikirkan" jawab Sasuke.

"kakak sarankan kau sebaiknya masuk Sekolah Tinggii Akutansi Negara ambil jurusan perpajakan dan setelah lulus kau langsung bekerja tidak perlu melamar lagi" ucap Itachi

"kakakmu benar Sasuke lebih baik kau ikuti sarannya, kalau kamu mau masuk Akmil ayah ragu kau akan lulus seleksi" ucap Fugaku datar.

"tapi aku ingin mencoba masuk Akmil" ucap Sasuke lesu.

"hahaha tidak apa-apa Sasuke coba saja mungkin saja kau beruntung bisa masuk sana" ucap Itachi sambil memegang kepala Sasuke.

"jika Itachi setuju ayah juga setuju" ucap Fugaku datar dan berdiri dari kursinya dan berjalan menuju ruang tamu.

Rumah Hinata

Sedang dirumah Hinata acara makan malam baru saja mulai ini karena terlalu lama menunggu adik Hinata yaitu Hanabi pulang sekolah.

"kau darimana saja Hanabi baru pulang sekolah?" Tanya Hiashi.

"habis dari rumah temanku, aku menemaninya sampai kakaknya pulang" jawab Hanabi.

"temanmu yang mana?" Tanya Hiashi.

"tentu saja Moegi ayah siapa lagi" jawab Hanabi.

"rumah Moegi apa Konohamaru Hanabi-chan" goda Hinata.

"rumah Moegi!!!" ucap Hanabi kesal.

"hahaha kakak hanya bercanda Hanabi-chan" canda Hinata.

"keterlalulan" ucap Hanabi sambil membuang muka.

"kak setelah lulus mau kuliah apa kerja?" Tanya Hanabi.

"kakak berencana mau masuk Akademi keperawatan" jawab Hinata.

"maksud kakak jadi perawat?" Tanya Hanabi

"iya" jawab Hinata.

"kenapa tidak mengurus perusahaan kita saja kak?" Tanya Hanabi.

"hehehe kakak tidak kuat mengurus perusahaan kita yang cabangnya mulai banyak, kakak tidak mau stress mengurus perusahaan lihat ayah semakin hari semakin tua rambutnya saja sudah memutih" canda Hinata.

"ini karena faktor umur bukan stress Hinata" koreksi Hiashi.

"lagi pula ada kak Neji yang akan meneruskannya bukan begitu ayah?" Tanya Hanabi

"ya tentu saja dan juga dia berhak atas perusahaan itu" ucap Hiashi "dan juga apa alasanmu mau jadi perawat Hinata?" tambah Hiashi

"kalau aku jadi perawat kan, aku bisa merawat anakku saat sakit nanti dan juga kalau jadi perawat kan tidak bisa keluar kota atau keluar negri kerjanya hanya dirumah sakit itu saja, tidak seperti pebisnis keluar kota terus" ucap Hinata dan membuat Hiashi kaget.

'aku merasa kamu hidup lagi Hikari dalam diri Hinata, dia sama persis seperti dirimu' ucap Hiashi dalam hati.

"mulia sekali cita-citanya" kagum Hanabi

"hehehe biasa saja Hanabi-chan" tawa Hinata

"ayah mendukungmu Hinata" ucap Hiashi Senyum

"terima kasih Ayah" ucap Hinata senyum dan menghampiri Hiashi lalu memeluknya Hanabi juga Ikut-ikutan memeluk Hiashi. Sungguh keluarga yang bahagia meskipun kurang satu orang yaitu seorang Ibu bagi Hinata dan Hanabi juga seorang Istri bagi Hiashi.

Bersambung…

Catatan cerita :

Akademi Militer : tempat pendidikan Tentara tidak hanya Tentara tapi juga Polisi dan lulus menyandang pangkat Letnan Dua untuk tentara dan Inspektur Polisi Satu untuk Polisi dengan menempuh pendidikan selama 4 tahun dan ikatan dinas selama 10 tahun.

Sekolah Tinggi Akutansi Negara : tempat pendidikan untuk mengolah keuangan negara seperti pajak dan lain-lain.

Akademi Keperawatan : tempat pendidikan pembentukan perawat.

Fic baru nih hahaha lagi nyoba genre romance ooc banget karakternya terutama Sasuke 360 berubah kayaknya, terus hidupnya ngenes banget ditolak mulu hahaha.and ketemu Next Chapter

Fic yang lama istirahat dulu hahaha.