Dari kata hello semua ini dimulai, dan dari kata goodbye semuanya berakhir.

Hello dan goodbye memang dua kata yang kontradiktif. Karena kata hello kami bertemu kemudian dekat satu sama lain. Walau hanya dekat sebagai sahabat selama 7 tahun.

Aku-Kim Doyoung pemuda yang menyukai seorang lelaki yang lebih tua setahun dariku. Aku menyukai segala yang ada darinya, aku menyukai saat hatiku bergetar mendengar kata "halo" yang ia ucapkan untukku, aku menyukainya saat ia tersenyum tulus kepadaku, aku menyukai segala bentuk perhatian yang ia berikan padaku—meskipun bentuk perhatian itu hanya sebagai sahabatnya. Tak lebih.

Lee Taeyong– nama lelaki yang selalu ada dipikiranku 7 tahun belakangan ini.

Nama yang selalu terukir indah di dalam hatiku. Nama lelaki yang aku cintai selama 7 tahun ini, juga nama seseorang yang kemungkinan besar tak bisa ku gapai.

Dan kini aku sadar, selama 7 tahun itu aku tidak lagi menyukainya melainkan aku mencintainya.

오늘도 멍하니 하늘만 보다

(Oneuldo meonghani haneulman boda)

Hari ini pun aku mendongak ke langit tanpa tujuan

네 얼굴을 가만히 그려 봤어

(Ne eolgureul gomanhi geuryeo bwasseo)

Ku coba menggambar wajahmu perlahan

네 입술 네 눈동자까지

(Ne ipsul ne nundongjakkaji)

Bibirmu sampai matamu yang indah

다 사랑스러워 오늘따라 더

(Da sarangseureoweo oneulttara deo)

Semua terlihat indah hari ini

Lantunan lagu ini entah kenapa sesuai dengan perasaanku. Mencintai seseorang yang selalu menyita pikiranmu, mencintai seseorang yang membuatmu tersipu malu hanya karena perhatian darinya.

이제 잊어야지 애를 써봐도

(Ije ijeoyaji aereul sseobwado)

Kukatakan pada diriku aku harus melupakanmu sekarang

이젠 안 봐야지 다짐해봐도

(Ijen an bwayaji dajimhaebwado)

Aku tak bisa melihatmu lagi sekarang

내겐 오직 너뿐이야

(Naegen ojik neoppuniya)

Kamu satu-satunya untukku

다른 사람은 안돼

(Dareun saram andwae)

Tak bisa orang lain

이런 내 맘을 이제 알아줄래

(Ireon nae mameul ije arajullae)

Inilah hatiku, bisakah kau tau sekarang?

Damn! Kenapa lagu ini benar-benar sesuai dengan perasaanku. Lee Taeyong memang satu-satunya orang yang kuinginkan saat ini, bukan orang lain.

사랑한다고 말할까

(Saranghandago malhalkka)

Haruskah kukatakan aku mencintaimu

매일 너만 바라보는 내 맘을 알까

(Maeil neoman baraboneun nae mameul alkka)

Apakah kau tau yang kurasakan setiap hari melihatmu?

Akan lebih baik ia tak mengetahui apa yang ku rasakan untuknya, akan lebih baik aku menyimpan rasa ini. Mencintainya bukan hal yang pantas untuk kulakukan, dan aku sadar itu.

내겐 너 하나만 있어주면

(Naegen neo hanaman isseojumyeon)

Jika kau hanya ada untukku

아무것도 난 이제 원하지 않아

(Amugeotdo nan ije weonhaji anha)

Sekarang aku tak menginginkan apapun

내 곁에만 있어 줄래

(Ne gyeoteman isseo jullae)

Maukah hanya ada di sisiku?

너에게 달려가 볼까

(Neoege dallyeoga bolkka)

Haruskah aku pergi ke arahmu?

이젠 네 마음을 알고 싶어

(Ijen ne maeumeul algo sipheo)

Sekarang aku ingin tau hatimu

난 그거 하나면 돼

(Nan geugeo hanamyeon dwae)

Itulah satu-satunya yang kubutuhkan

네가 없는 하루는 상상할 수도 없어

(Niga eobneun haruneun sangsanghal sudo eobseo)

Aku tak bisa membayangkan jika sehari tanpamu

이런 내 맘을 받아줄래

(Ireon nae mameul badajullae)

Bisakah kau menerima hatiku ini?

Hentikan pikiran-pikiran bodohmu Kim Doyoung! Lee Taeyong tak mungkin mencintaimu. Orientasi seksualnya bahkan normal, tidak sepertimu dan ingat dia sudah memiliki seorang kekasih!

"Ya logikaku memang benar, ia tak mungkin mencintaiku." Aku bergumam pelan dalam keheningan di atas gedung kampus.

Sedari tadi aku berada disini sendirian mencoba menenangkan diri dengan berbaring menghadap ke arah langit biru yang terlihat cerah dan ber-angin. Aku berharap dengan cara ini dapat mengembalikan hatiku menjadi lebih baik atau setidaknya sedikit cerah mungkin. Hatiku cukup bimbang dan gelisah sepanjang hari ini dan aku lelah dengan itu.

함께했던 날을 기억해봐도 지난 추억들을 되새겨봐도

(Hamkkehaetdeon nareul gieokhaebwa Jinan chueokdeureul dwisaegyeobwado)

Ku coba mengingat semua yang kau lakukan padaku masa lalu

내겐 너 하나뿐이야 다른 사랑은 싫어

(Naegen neo hanappuniya dareun sarangeun sirheo)

Kau hanya untukku, aku tak ingin cinta yang lain

너만 기다리는 날 안아줄래

(Neoman gidarineun nal anajullae)

Aku hanya menunggumu, maukah memelukku?

사랑한다고 말할까

(Saranghandago malhalkka)

Haruskah ku katakan aku mencintaimu?

매일 너만 바라보는 내 맘을 알까

(Maeil neoman baraboneun nae mameul alkka)

Apakah kau tau yang kurasakan setiap hari melihatmu?

내겐 너 하나만 있어주면

(Naegen neo hanaman isseojumyeon)

Jika kau hanya ada untukku

아무것도 난 이제 원하지 않아

(Amugeotdo nan ije weonhaji anha)

Sekarang aku tak menginginkan apapun

항상 내 곁을 지켜줄래

(Hangsang nae gyeoteul jikhyeojullae)

Maukah selalu disisiku dan menjagaku?

차가운 네 표정도

(Chagaun ne pyojeongdo)

Ekspresimu selalu dingin padaku

네 말투도 상관없어

(Ni maltudo sanggwan eobseo)

Dan cara bicaramu tak peduli

Tidak, Lee Taeyong tak pernah berbicara dingin kepadaku, bahkan ia sangat hangat kepadaku, meski semua orang melihatnya begitu dingin.

네게 고백할래

(Nege gobaekhallae)

Maukah kau mengaku?

사랑해

(Saranghae)

Aku mencintaimu

널 사랑해

(Neol saranghae)

Aku mencintaimu

세상 그 누구보다 너를 더 사랑해

(Sesang geu nuguboda neoreul deo saranghae)

Aku mencintaimu lebih dari siapapun di dunia ini

내겐 이 사랑만 허락하면

(Naegen i sarangman heorakhamyeon)

Jika kau menyerahkan cintamu padaku

아무것도 난 이제 바라지 않아

(Amugeotdo nan ije baraji anha)

Aku tak menginginkan apapun

너 하나면 충분한데

(Neo hanamyeon chungbunhande)

Kau cukup untukku

너에게 용기 내볼까

(Neoege yonggi naebulkka)

Haruskah aku berani mengakui padamu

이젠 네 마음을 알고 싶어

(Ijen ni maeumeul algo sipheo)

Sekarang aku ingin tau hatimu

난 더 바랄 게 없어

(Nan deo baral ge eobseo)

Aku tak menginginkan yang lebih

너 없이는 하루도 살아갈 수가 없어

(Neo eobsineun harudo saragal suga eobseo)

Aku tak bisa hidup tanpamu walau sehari

오직 한 사람 널 사랑해

(Ojik han saram neol saranghae)

Hanya seorang, aku mencintaimu

"Kenapa aku harus memutar lagu ini disaat kondisi hatiku sedang tak karuan? Mck! Lama-lama aku bisa gila memikirkannya." Ujarku kesal.

"Kau gila memikirkan siapa Doyoungie?"

Omo! Bagaimana ia tahu bahwa aku ada disini, padahal hari ini aku benar-benar tak ingin bertemu dengannya dan kapan ia berada disini?

"Aku baru saja berada disini jika kau itu yang ada di pikiranmu. Aku mencarimu kemana-mana. Tahunya kau ada disini, kebiasaanmu tidak berubah sama sekali sejak dulu." Celoteh lelaki ini yang mulai membaringkan dirinya berada disampingku.

"Hyung..."

"Hmmm..." hanya terdengar gumaman darinya.

"Apakah kau seorang cenayang hingga tahu pikiranku tadi?"

Ku dengar ia terkekeh pelan atas pertanyaan konyol yang ku lontarkan padanya.

"Tentu saja tidak. Jika aku seorang cenayang, maka aku akan menjadi orang terpintar di kampus ini Doyoungie, aku tak perlu belajar hanya cukup menerawang soal-soal itu dan aku bisa menjawabnya dengan benar." Ujarnya bodoh.

Lagi-lagi ia berimajinasi tentang hal yang tak mungkin terjadi, lalu apa bedanya denganku yang selalu berimajinasi memilikinya?

Bukankah itu juga hal yang tak mungkin terjadi pada kami.

"Kau memang orang terkonyol yang pernah ku temui hyung."

"Walau aku konyol, tapi aku adalah orang paling tampan Doyoungie." Ucapnya bangga.

Ya Tuhan, kenapa aku bisa menyukai makhluk yang suka membanggakan dirinya sendiri.

Setidaknya gurauan darinya dapat membuatku tersenyum dan hatiku menghangat walau sesaat.

"Terserah kau saja hyung."

Lagi-lagi ia terkekeh karena ucapanku.

"Doyoung..."

Hanya mendengar ia memanggil namaku, dapat membuat perutku merasa tergelitik ribuan kupu-kupu. Dan aku bersyukur ia tak melihat wajahku yang mungkin tersipu.

"Ya hyung?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, kau gila karena memikirkan siapa?" Tanyanya yang kini sedang menatapku dan aku yang tengah meliriknya.

Pandanganku kembali ke arah langit biru dan awan putih yang menggumpal.

"Aku gila karena seseorang yang kucintai hyung. Diam-diam aku mencintainya selama beberapa tahun terakhir." Jawabku jujur.

Kurasa aku tak lagi dapat menyimpan semua perasaan ini sendirian, mungkin hari ini aku harus mengungkapkan semua yang ku rasakan padanya. Biarlah ia tak mencintaiku atau menolakku dengan tegas, aku sudah memantapkan hatiku akan hal buruk yang kuterima. Mungkin lebih buruk dari itu, aku akan menerimanya.

"Aku tak pernah melihatmu mendekati siapapun, Doy." Ujarnya heran.

"Aku sudah mendekatinya hyung. Ia selalu dekat denganku setiap saat, hanya saja walaupun kami dekat. Ada beberapa hal yang sedikit memberi jarak di antara kami berdua, dan jarak itu adalah perasaanku dan perasaannya. Bukan hanya itu saja, aku mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih."

Ku mohon agar air mata ini tak menetes sedikitpun. Bertahanlah hingga aku mengungkapkan semuanya.

"Cinta memang buta. Kau mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih dan dia bukanlah orang yang tepat untuk kau cintai Doyoung. Ada banyak yeoja yang lebih pantas mendapatkan cintamu."

Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapannya, yang kucintai bukanlah seorang yeoja, hyung. Yang kucintai adalah seorang namja dan namja itu adalah dirimu, Lee Taeyong.

"Bagiku dia adalah orang yang tepat hyung. Bagiku dia adalah sosok yang selalu ingin ku miliki, katakanlah aku egois. Tapi seperti katamu tadi cinta memang buta."

"Kau tahu hyung. Mencintai dalam diam adalah keahlianku." Sejenak aku memutuskan ucapanku dan mencoba menatap matanya lekat-lekat, mencoba menyakinkan diriku bahwa aku harus mengatakan hal ini padanya.

Secara teratur aku menarik nafasku dalam-dalam dan menghembuskan nafasku pelan, "Aku mengenalnya selama 7 tahun hyung. Selama 7 tahun itu pula aku mencintainya. Mencintainya menjadikan hatiku seperti sedang bermain roller coaster, terkadang sikapnya dapat membuat hatiku merasa ingin jatuh ke bawah dan terkadang segala perhatian kecilnya dapat membuat hatiku merasa di atas." Ujarku dengan nada lirih.

"Doyoung, aku benar-benar tak mengerti siapa yang kau cintai selama 7 tahun ini. Apakah kau menyembunyikan suatu rahasia dariku?"

"Ya hyung. Aku memang menyembunyikan rahasia ini darimu selama 7 tahun. Aku mencintaimu hyung."

Airmata ini berhasil lolos begitu saja setelah aku mengungkapkan perasaanku padanya. Sebegitu sakitnya kah aku mencintainya atau ini adalah sebuah perasaan lega karena aku telah mengungkapkannya?

"Kau tak perlu membalas perasaanku hyung. Aku sadar akan siapa diriku dan siapa dirimu. Aku sadar akan semua ini. Aku hanya tak dapat menyimpannya lebih lama, kau tahu menyimpan perasaan ini selama 7 tahun bukanlah hal yang mudah untukku. 7 tahun bukanlah waktu yang singkat dan selama 7 tahun, sudah berapa banyak mantan kekasihmu yang kau kenalkan padaku. Selama itu aku menahan rasa cemburuku, menahan segalanya perasaan yang mengangguku." Kali ini aku terlalu banyak mengungkapkannya, membuat hatiku merasa sedikit sesak namun lega.

"Mungkin kau akan merasa jijik denganku, aku tahu itu. Kau adalah namja dengan orientasi seksual normal sedangkan aku adalah namja dengan orientasi seksual yang menyimpang. Mungkin setelah juga kau tak ingin berteman denganku lagi. Tak apa hyung. Kenal denganmu selama 7 tahun, dekat denganmu selama 7 tahun itu lebih dari cukup untukku."

Tentu saja aku berbohong, itu tak lebih dari cukup untukku. Aku ingin selamanya denganmu.

Aku mencoba memberikan senyuman terbaikku padanya, mungkin untuk terakhir kalinya dan aku kembali menatap matanya yang indah lekat-lekat seolah tak ada hari lain.

Jika seperti ini, aku merasa tak ada jarak diantara kami berdua. Wajahku hanya berjarak beberapa centi darinya.

Ini untuk terakhir kalinya, izinkan aku merekam wajahmu dalam ingatanku hyung.

Dan lancang kah jika aku ingin memberikan kecupan perpisahan dariku untuknya?

Aku sudah terlanjur jauh melangkah dan aku tak mungkin mundur ke belakang.

Kudekatkan bibirku menyentuh bibirnya tebalnya. Manis.

Akan ku ingat ini semua dalam memori otakku dan ku simpan rapar-rapat.

Entah kapan air mata ini kembali jatuh membahasi pipiku. Kecupan ini berbaur rasa menjadi asin karena air mataku.

Kulepaskan kecupan ini dalam rasa yang tak terdefinisikan.

Aku beranjak dari tempatku, bangun dan berdiri sekuat mungkin. Menopang diriku sendiri agar aku tak terjatuh lemah dihadapannya.

"Selamat tinggal hyung." Ucapan perpisahanku padanya, tanpa melihat kebelakang.

Aku tak ingin pertahanan yang ku buat susah payah menjadi hancur karena melihat wajahnya.

"Doyoung..." panggilannya menghentikan langkahku dan kulihat ia berjalan mendekat ke arahku.

"Kau tahu, jika di dunia ini manusia akan selalu diberikan pilihan dalam hidupnya. Kau bisa memilih menjadi baik atau buruk. Hitam atau putih. Jalan berliku atau lurus. Mencintai atau melepaskan." Ucapan Taeyong benar-benar membuatku berhenti bergerak, bahkan jantung terasa berhenti berdetak.

Kali ini entah kenapa firasatku mengatakan hal yang buruk.

Ia sedikit gelisah dan menghela nafas dengan kasar, "Aku ingin kau memilih untuk melupakanku."

Ucapan terakhir darinya mampu membuatku terdiam membatu, ucapannya bagaikan hantaman yang kuat mengenai diriku. Otak dan jantungku kali ini benar-benar berhenti beraktifitas selama beberapa detik. Inikah rasanya ditolak? Aku seharusnya sudah mengetahui jawaban akan terlontar dari mulutnya, seharusnya aku tahu ini akan terjadi. Tapi, lagi-lagi hatiku tak dapat diajak untuk berantisipasi dalam keadaan seperti ini.

"Terima kasih sudah mencintaiku. Tapi, aku ingin kau belajar untuk melupakan rasa cintamu padaku, percayalah padaku. Aku tak bisa membalas perasaanmu. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik Doyoung, dan orang itu pastinya bukan diriku. Selamat tinggal." Ia kemudian berjalan meninggalkan diriku yang masih terdiam di tempat.

Airmataku perlahan kembali turun kemudian turun lebih kencang dari sebelumnya, rasa ini cukup menyakitkan. Dadaku sesak sehingga aku harus memukulnya dengan kencang, pertahananku benar-benar runtuh. Kedua kakiku melemah, sehingga mengharuskanku berlutut menangisi semua ini.

Dan itu adalah kata-kata perpisahan yang akan selalu terpatri dalam hatiku.

Ucapan terakhir darinya adalah ucapan perpisahan darinya pula.

Mungkin baginya pertemuan ini tidak menghasilkan apa-apa.

Tapi bagiku pertemuan ini menghasilkan rasa cintaku padanya.

Setidaknya aku tahu, bahwa ada sebagian orang yang mendapati pertemuannya sebagai perpisahan.

Setidaknya aku tahu bahwa ada sebagian orang yang harus melupakan rasa cintanya.

Dan sebagian orang itu salah satunya adalah aku.

흐르는 눈물이 말해 안녕 이젠 Good bye

(Heureuneun nunmuri malhae Annyeong ijen Good bye)

Air mata yang mengalir saat ini mengatakan selamat tinggal, good bye

F.I.N or T.B.C ?

Review Juseyo!

Gomawo

Kalo ada yang pernah nemu ff ini tapi cast nya Chanhun, jangan bilang aku plagiat :)

Itu aku yang buat, cuman beda namepen aja :)

untuk wattpadku boleh follow ya: taeilicious