.
.
.
.
.
.
Genre: Angst & Romance
Cash: [BoboiboixYaya], Ying, Gopal, Fang.
Warning: Author Newbie, Typo di setiap chapter, Hanya cerita iseng.
.
.
.
.
.
.
.
A/N:
Oke, ini adalah story ke 2 ku setelah "Sweet Love Story" di fandom yang sama *Promosi*.
Btw, cerita ini muncul saat aku lagi mimpi. Jadi ide cerita ini terinspirasi dari mimpiku. Dan aku hanya tinggal ngembangin cerita dari mimpi yang telah aku alami ini.
Kalau di mimpiku sih... cerita ini bener-bener sedih, tapi... nggak tau deh kalo aku tulis di disini jadinya kayak gimana.
Dan satu lagi mungkin kesan romancenya hanya sedikit atau hanya sebagai pelengkap cerita. Oke, langsung aja dibaca.
.
.
.
.
.
.
.
.
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
```Super Hero Yang Terlupakan´´´
.
.
.
.
.
Chapter 1: Suatu Pertanda.
.
.
.
.
.
.
Kini Boboiboy tengah bingung. Tak mengerti kenapa tiba-tiba di hadapannya seorang Tok Aba yang ia cintai kini tengah berbaring lemah di ranjangnya.
Boboiboypun masih tak mengerti mengapa kini ia tengah berada di sebuah rumah yang sangat sederhana dengan dirinya dan Tok Aba yang terlihat lebih tua yang sedang sakit di dalamnya.
Boboiboy kemudian melihat kearah jendela. Entah kenapa pemandangan di luar terlihat sangat gersang, panas, tandus, dan debu polusi berterbangan di mana-mana.
Lalu tiba-tiba entah kenapa keadaan kembali berubah. Kini tiba-tiba saja ia tengah menggendong kakeknya dengan kedua tangannya sambil terus berlari tanpa tujuan.
Keadaan Tok Aba di rangkulannya terlihat sangat parah. Tok Aba terus mengeluarkan batuk darah selama Boboiboy membawanya.
Boboiboy masih tak paham mengapa semua ini terjadi. Lalu ia melihat tangannya tengah membawa sebuah amplop yang entah apa itu isinya iapun tak tau. Namun entah kenapa ia rasa isinya itu sangat berharga.
Ia terus berlari karena ia rasa entah kenapa ia harus terus berlari namun ia tak tau kenapa alasannya.
Sampai akhirnya Tok Aba menyuruhnya berhenti lalu akhirnya Boboiboy berhenti di sebuah taman tandus dan kering.
Setelah berhenti, Boboiboy lalu menurunkan Tok Aba, membaringkannya di tanah. Ia lalu melihat sekeliling. Di taman yang tandus itu hanya ada satu bangku taman yang sangat usang berada di sebelah kirinya.
Boboiboy kemudian melirik jam kuasanya. Jam menunjukan pukul "07.00" pagi. Namun yang anehnya adalah entah kenapa jam kuasanya terlihat sangat usang dan redup cahayanya. Baru kali ini ia melihat tanda petir di jam kuasanya yang seredup ini cahanya.
Pandangannya kembali beralih pada kakeknya yang terbaring ditanah yang sepertinya sedang berbicara padanya, namun entah kenapa Boboiboy tak bisa mendengar apa yang kakeknya ucapkan.
Setelah usai berbicara Tok Aba kemudian menggerakan tangannya kanannya. Tangannya nampak seperti sedang meraih setangkai bunga berwarna putih yang tak jauh dari tangannya lalu Tok Aba mencabutnya.
Kemudian Tok Aba meletakan bunga kecil tersebut ke tangan Boboiboy, lalu tak berapa lama setelah itu... Tok Aba kemudian memejamkan matanya.
Boboiboy masih tidak mengerti dengan apa yang sedang ia alami. Tiba-tiba saja muncul sinar cahaya yang sangat terang dan menyilaukan sampai matanya tak bisa melihat apapun, lalu tiba-tiba saja...
"KYAAAAAAA!"
Teriaknya tersadar dari semua itu.
"Huuh... huh... huh.."
Ia mengatur napas sejenak.
Setelah tenang, ia lalu melihat sekililing. Kini tengah berada di kamar kesayangannya. Kamar yang sangat ia kenal dan ia selalu bertemu dengan kamar ini di pagi hari setiap ia bangun tidur.
"Huuh... ternyata cu-cuma mimpi."
Gumamnya lega.
Ia kemudian bangkit dan duduk di tepi ranjangnya. Meregangkan sejenak tubuhnya dan mengucek-ucek mata.
Seperti biasa keadaan rumah anak berumur 11 tahun itu nampak kosong dan sepi. Ya. Seperti biasanya, Ochobot dan kakeknya sudah berangkat duluan untuk membuka Gerai kakeknya di pagi hari sekali.
Setelah beberapa lama kemudian, Boboiboy teringat kembali akan mimpinya tadi. Ia masih bingung tak mengerti dengan mimpi anehnya tadi.
Tak ingin ambil pusing, Boboiboy hanya mengangkat bahunya ringan kemudian bangkit dari ranjang dan melakukan aktivitas paginya seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa.
Ia lalu pergi sekolah, bersenda gurau bersama teman-temannya, bermain bola bersama Gopal, menjadi super hero, dan melakukan aktivitas menyenangkan lainnya seperti biasa.
Ya. Boboiboy saat itu masih seorang anak kecil kelas 5 SD yang masih polos dan tak tau apa-apa. Ia tak tau kalau mimpi anehnya itu adalah "sebuah pertanda" akan sesuatu yang akan terjadi nanti.
Ya. Kehidupan masa kecilnya memang penuh dengan cerita yang menyenangkan.
Namun...
.
.
.
.
.
.
"... 15 Tahun Kemudian ..."
.
.
.
.
.
Namun... kehidupannya kini tak seceria dan semenyenangkan di kehidupan masa kecilnya.
Kehidupan yang tak pernah Boboiboy bayangkan sebelumnya. Kehidupan yang sangat menyedihkan dan penuh dengan keputus asaan.
Gambaran lingkungan kehidupannya saat ini adalah... keadaan ekonomi yang sangat sulit, polusi dan pencemaran di mana-mana, semua orang bersusah payah menyambung hidup mereka hari demi hari, dan wabah penyakit menyebar di mana-mana.
Hampir semua orang di masa itu hidup dalam kesengsaraan dan kesusahan termasuk juga dengan Boboiboy dan Tok Aba.
Kini Boboiboy tengah duduk disamping ranjang, menemani Tok Aba yang tengah berbaring sakit di ranjang.
Tok Aba sudah lama terkena wabah penyakit yang entah Boboiboy tak tau penyakit apa itu karena pemerintah dan para ilmuan Malaysia sendiripun belum tau penyakit macam apa yang telah menjangkit banyak orang itu.
Para ilmuan hanya baru bisa membuat obat pereda namun mereka masih belum bisa menemukan obat penyembuh bagi penyakit baru ini. Obat pereda itupun hanya sebagian orang yang mampu memilikinya karena harganya yang cukup mahal.
Keadaan Tok Aba yang memang sudah sangat tua memang sangat wajar sekali rentan akan penyakit. Namun penyakit baru ini menular dan menyebar dengan sangat cepat dan pesat.
Rumah tempat tinggal Boboiboy dan Tok Aba pun hanya rumah sederhana dari kayu yang Boboiboy buat sendiri. Tanahnya pun ia tempati secara ilegal karena terpaksa tak punya dana untuk membeli tanah atau menyewa tempat. Ia tak tau sampai kapan ia bisa tinggal di tempat ini dan hanya tinggal menunggu waktu sampai pemerintah akan menggusur rumahnya suatu saat nanti.
Ya. Usaha Gerai Koko Atoknya sudah bangkrut karena mereka terlalu banyak hutang pada bank karena segala bahan baku makanan mulai meningkat mahal. Dan sampai akhirnya mereka harus menjual rumah untuk melunasi semua hutang tersebut.
Jadi, bisa dibilang kalau Boboiboy tengah mengalami kemiskinan yang paling parah semasa hidupnya. Dan Boboiboy hanya bisa membelikan obat warung untuk atoknya, itupun tak setiap saat ia selalu bisa membelinya.
Saat Boboiboy tengah memandangi Tok Aba yang sedang sakit, Boboiboy seperti teringat sesuatu. Ia seperti pernah melihat atau mengalami hal ini sebelumnya, namun Boboiboy masih tak ingat kapan itu.
Ia kembali merasakan rasa yang sama saat ia menoleh pada jendela. Ia seperti pernah melihat pemandangan ini sebelumnya. Pemandangan luar yang sangat gersang, panas, kering, tandus, berpolusi, dan sedikitnya pepohonan yang tersisa.
Boboiboy masih belum ingat kapan ia seperti pernah melihat ini semua sebelumnya. Setiap hari ia selalu memikirkannya. Namun makin lama memikirkannya, Boboiboy makin gelisah dan sedih. Jadi ia memutuskan untuk mengesampingkan perasaan anehnya itu.
Kini kehidupannya tak seperti dulu lagi. Tak ada lagi keseruan ataupun senda gurau yang bisa ia rasakan bersama teman-temannya seperti semasa kecil dulu.
Bahkan kini untuk sekedar bertemu dengan teman-temannya pun tak bisa ia lakukan.
Boboiboy dan para sahabatnya sudah saling berpisah jauh. Mereka berpisah secara tidak sengaja karena tempat tinggal mereka yang kini saling berjauhan dan berpindah-pindah akibat dari masalah ekonomi.
Tak ada lagi sapaan gadis manis berhijab pink yang bernama Yaya setiap paginya seperti dulu saat mereka masih bertetangga.
Tak ada lagi tingkah jahil dan lucu si pria bertubuh gempal, tak ada lagi pertandingan sepak bola yang rutin ia lakukan setiap sorenya bersama Gopal dulu.
Tak ada lagi suara nyaring dan ucapan cerewet gadis cina bernama Ying yang terkenal tomboi itu.
Tak ada lagi perebutan kepopuleran atau perkelahian karena hal sepele yang selalu ia lakukan dulu dengan Fang.
Bahkan ini Boboiboy merasa rindu dengan rasa biskuit Yaya yang bisa membuat pingsan itu. Rindu dengan hukuman yang pernah di berikan Yaya padanya dulu semasa sekolah. Rindu dengan ulah Gopal yang selalu menjahilinya dulu. Rindu dengan Tawa tipis dan ocehan nyaring yang keluar dari bibir Ying. Rindu dengan wajah datar Fang yang selalu ingin ia hajar dulu.
"Huuuhh..."
Namun kini ia hanya berdua dengan atoknya yang sedang sakit.
Boboiboy kini masih memakai topi dinosaurus jingganya karena entah kenapa topi masa kecilnya itu masih muat di kepalanya, jadi ia memutuskan untuk terus memakainya.
Meskipun topi masa kecilnya itu sudah usang dan kotor, namun ia berserikeras tak ingin membuangnya karena topi itu menyimpan banyak kenangan indah semasa kecilnya dulu.
Gelar sebagai super hero saat masa kecilnyapun kini sudah tak berarti apa-apa. Tak ada sedikitpun rasa hormat apalagi terima kasih dari satu orangpun kini untuk sekedar mengenang jasa para super hero Pulau Rintis yang dulu sudah menyelamatkan bumi dan seisinya dari ancaman mahluk-mahluk asing atau alien yang mendatangi bumi.
Boboiboypun sudah lupa kapan terakhir kali ia menolong orang lain dengan kuasanya.
Yang ia ingat, ia dulu ia pernah menolong seorang wanita paruh baya dari segerombolan penjahat. Namun setelah ditolong, bukannya ucapan terima kasih yang ia dengar, tetapi...
"Tolong! tolong! a-ada penyihir!"
Teriak wanita paruh baya itu ketakutan sambil berlari. Hati Boboiboy seketika terasa sakit, tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
Ya. Kini tak seorangpun yang percaya adanya super hero. Bahkan mereka seakan lupa, mengira kuasa Boboiboy adalah sebuah sihir.
Sejak hari itu Boboiboy terus bertanya-tanya, kemanakah perginya semua orang yang dulu terus menyanjungnya, memujinya sebagai super hero yang dulu sangat di terkenal. Namun kemanakah mereka semua sekarang? Jika mereka lupa, apakah tidak ada seorangpun yang mengingatnya? Apa hanya Tok Aba yang ingat bahwa dirinya dulu adalah super hero?
Boboiboy sering berpikir kalau seandainya saja sekarang datang lagi alien jahat ke planet bumi seperti dulu, mungkin kini Boboiboy masih bisa beraksi dan masih dikenal dan dihormati sebagai super hero.
Namun entah kenapa luar angkasa kali ini seperti kehabisan alien jahat. Adudu pun sudah menjadi baik kembali dan ia sudah kembali ke rumah asalnya, planet Atata Tiga dengan membawa benih koko guna membangun kembali kesediaan koko di planetnya.
Tapi meskipun datang kembali alien jahat, rasanya kini sudah tak mungkin Boboiboy melawannya. Jam kuasa peninggalan kematian Ochobot itu sudah lama rusak dan sudah redup cahayanya karena hanya Ochobot yang bisa memperbaikinya.
Pernah ada niatan Boboiboy untuk membuang jam kuasa itu karena ia rasa itu sudah tidak di butuhkan lagi, namun itu sama saja dengan menolak amanah dan tanggung jawab yang telah Ochobot berikan padanya itu.
Lagi-lagi Boboiboy merasakan kembali perasaan anehnya saat melihat jam kuasanya yang usang dan redup cahayanya itu.
Namun walaupun rusak, ia masih bisa menggunakan sedikit kuasanya. Namun ia takut jika semakin sering digunakan nantinya akan semakin rusak dan sama sekali tak bisa digunakan. Jadi, Boboiboy kini jarang menggunakan kuasanya dan hanya menggunakannya untuk keadaan darurat.
Alat komunikasi yang menampilkan hologram pada jam kuasanya pun sudah rusak. Terakhir kali ia menghubungi teman-temannya dengan jam kuasanya, keadaan teman-temannya bermacam-macam.
Saat ia menghubungi Yaya, Yaya terlihat sehat dan baik-baik saja, namun nampaknya ia masih belum menemukan tempat untuk tinggal.
Kalau Ying nampaknya cukup baik. Terakhir kali yang Boboiboy tau gadis cina itu sudah menemukan pekerjaan di suatu pabrik, namun Boboiboy tak tau jelas pabrik apakah itu.
Kemudian Fang, keadaannya bisa dibilang yang paling baik. Ia bekerja di suatu perusahaan pemerintah, namun sayangnya Boboiboy juga tak tau jelas dimana tempatnya.
Lalu yang terakhir ia hubungi adalah Gopal. Keadaannya... sungguh menyedihkan. Keadaannya yang paling parah.
Yang Boboiboy lihat terakhir kali, terlihat Gopal tengah mabuk-mabukan dengan penuh makanan dan minuman di sekelilingnya. Makan dan minuman itu yang pastinya berasal dari kuasanya. Gopal bilang ia sudah stres, hidup dalam kesendirian, kesusahan, dan kemiskinan. Jadi ia berniat untuk mabuk-mabukan sampai ia mati.
Boboiboy kemudian berkata " Dasar bodoh! Gunakan kuasamu itu! Gunakan kuasamu un..." belum selesai berbicara tiba-tiba alat komunikasi hologram pada jam kuasa Boboiboy mati dan benar-benar rusak.
Saat itu Boboiboy ingin bilang kalau Gopal seharusnya menggunakan kuasanya untuk mengubah benda menjadi emas atau uang. Jadi ia tidak perlu risau dengan masalah ekonomi.
"Dasar Bodoh!"
Teriak Boboiboy kesal pada saat itu.
Keadaan Boboiboy saat ini tidak terlalu buruk. Ia baru saja diterima bekerja sebagai guru di salah satu sekolah menengah swasta dan ia pun sudah memiliki rumah meskipun tanah yang ilegal.
Namun hal yang selalu membuatnya khawatir adalah keadaan Tok Aba yang semakin hari semakin memburuk. Setiap selesai shalat dan setiap malam sebelum tidur Boboiboy selalu berdoa untuk kesembuhan Tok Aba dan keadaan ekonomi mereka.
Kini malam sudah menjelang. Esok hari adalah hari pertama ia bertugas sebagai guru di sekolah. Sebelum tidur, ia kembali berdoa untuk kelancarannya besok agar ia dapat bekerja dengan baik tanpa adanya masalah. Setelah itu ia memejamkan mata dan tidur di sebelah Tok Aba, kakeknya yang sangat ia sayangi.
.
.
.
.
.
.
~~To Be Continue~~
.
.
.
.
.
A/N:
Oke, untuk chapter yang pertama ini hanya untuk pendahuluan saja. Untuk pertemuan dengan Yaya mungkin akan ada di chapter berikutnya. Bagi yang ingin tau chapter selanjutnya, silahkan REVIEW dulu.
~~~Ketemu Lagi Di Chapter Selanjutnya!~~~
