Warning: rate M, failed gore, not bbb x fang tapi terserah sih kalau mau nganggep begitu-_- no pairing actually.
Boboiboy charas © Animonsta
Happy reading!
…
.
Fang.
Rival sekaligus teman yang paling menyebalkan. Anak yang paling misterius yang pernah kukenal. Tampangnya sangat datar, mulutnya sangat irit akan kata kata, menjawab sesingkat singkatnya. Sangat berkebalikan dengan diriku yang selalu memasang wajah ceria, walaupun tak selalu begitu.
Terkadang aku kesal sendiri melihatnya seperti makhluk tak berjiwa. Dia itu manusia atau apa? Hah.
Bel berbunyi 2 kali, menandakan waktu pulang sudah tiba. Aku membereskan bukuku dengan malas, lalu secara tak sengaja melihat dirinya yang memang duduk di belakangku. Setelah selesai membereskan bukuku, aku rasa aku butuh hiburan dan sepertinya manusia di belakangku ini bisa kuandalkan
"Hey Fang!" Lihat, ekspresinya sama sekali tidak ada, huh.
"Hn?"
"Nanti main bola yuk. Biar kujemput kau di rumah."
"Hn."
-
Aku memasuki rumah Fang yang suram. Lihat, tempat ini terlihat begitu usang dengan debu setebal 2 cm lebih melapisinya. Aku duduk di kursi tamu setelah aku meniup kursi itu. Si tuan rumah malah hanya menatap datar, dia bahkan tak berbasa basi menawari minum.
Baik, aku mulai jengah dengan dirinya.
"Hey, apa kau tidak pernah membersihkan rumahmu?" Ia malah diam dan menatapku seolah olah kau-simpulkan-saja-sendiri.
"Apa kau sesibuk itu?"
"Hey Fang, jawab!" Dan dia masih menatapku dengan bahasa yang sama.
Aku tak tahan lagi.
Kusambar pajangan belati di dinding dan kutusuk tepat di mulutnya sampai ujung belati tersebut menembus belakang kepala.
Ia tak melawan, sepertinya fokus dengan rasa sakitnya. Kucabut belati itu dari mulutnya lalu kutusuk perutnya dan memojokkannya di dinding. Dia yang biasanya tak berekspresi sekarang tengah menangis tertahan, menahan perutnya yang tengah tertusuk.
Yeah, akhirnya dia berekspresi juga.
Dia mencoba menendangku namun sama sekali tak bereaksi apa apa. Hey, urus saja rasa sakitmu, bodoh. Kau memang menyebalkan. Lebih baik kakimu itu ditiadakan saja.
Dalam sekali tebasan, kedua kakinya telah membelah menjadi dua dan ia menjerit tertahan. Rasanya seperti memotong seekor ayam, dan rasanya aku harus mengapresiasi kemampuan tebasanku ini. Wajahnya terlihat syok berat. Ah, baru kali ini ia memasang raut wajah seperti itu. Kini wajah datar itu benar benar hilang. Namun tetap saja ia tak jera, tangannya mencoba menggapaiku, dan kutebas saja lagi.
Nah, baru ia berhenti melawan. Aku menatap wajahnya. Wajah yang biasanya datar dan sangat tidak menarik, bagiku. Wajahnya perlu di hias. Aku lalu teringat materi pelajaran kesenian minggu lalu mengenai seni pahat. Kenapa tidak kucoba saja? Seperti pelukis handal, aku menggoreskan ujung belatiku mulai dari kening, mata, pipi, sampai dagu dengan ukiran sederhana yang pernah kupelajari. Dan hasilnya, tidak begitu buruk.
"Aku benci melihat wajahmu. Tersenyumlah."
Aku mengoyak bibirnya membentuk lengkungan keatas dengan penuh hati hati. Matanya telah terpejam dan sekarang inilah dia. Fang yang dulu tanpa ekspresi, sekarang menjadi indah sekali.
Kupandangi hasil karyaku.
Sempurna.
Sudah kuduga, dia adalah hiburan yang benar benar dapat diandalkan.
.
END.
A/N: UWOOOO APA INIIII?!
Aku bener bener nggak nyangka bisa nyelesain fanfiction gore kayak gini, yah walaupun gagal. Ide ini tiba tiba aja kepikir setelah ulangan, efek setres kali ya-_- pertamanya aku mikir sifat cool Fang, terus merambat jadi liar kayak gini:"v
Oke abaikan. Silahkan review di bawah!
Thankyou!
