PROLOG

.

.

.

.

Manusia, begitu mengalami pengkhianatan dan rasa sakit yang terlalu berat akan menutup hatinya rapat - rapat dari apapun dan siapapun. Wajar saja, ia akan merasa takut dan tak percaya terhadap apapun yang mungkin akan datang dan kembali menyakitinya.

Namun di saat yang sama, itu berarti ia tidak bisa meminta pertolongan dari orang lain. Pada saat yang kritis tersebut, jika ada yang berhasil menariknya keluar dari kungkungan kekalutannya, maka orang itu adalah pahlawan yang dikirimkan hanya untuknya.

.

.

.


-JUST LIKE A HERO-

.

.

.

Hongdae, 7:12 AM

.

"Harap tenang!"

Suasana kelas yang riuh di sebuah SMA di Hondae berangsur - angsur mereda. Setelah mendapat perhatian para siswanya, guru bernama Kim Junmyeon di depan kelas baru kembali angkat bicara.

"Hari ini saya akan memperkenalkan guru baru kalian pada tahun ajaran ini"

Junmyeon menoleh pada pria muda yang kira - kira 2 tahun lebih muda di sebelahnya.

"Namanya Park Chanyeol. Beliau akan mengajar bahasa inggris"

Kelas mulai dipenuhi bisik - bisik kekaguman terhadap sonsaengnim baru ini. Bagaimana tidak, parasnya tampan, rambutnya yang hitam kecoklatan diangkat ke atas menampakkan dahinya. Mata yang bulat besar dan bibirnya yang tebal juga membuat siapapun yang melihat semakin jatuh hati. Postur tubuhnya yang tegap dan tinggi melengkapi semua penampilannya yang luar biasa.

"Halo" kata Chanyeol sambil tersenyum riang "Salam kenal, mohon bantuannya ya"

Senyum miring dan suara bassnya yang sexy membuat suasana kelas langsung ramai bahkan lebih parah dari sebelumnya. Bahkan beberapa siswi terlihat histeris ingin berteriak "Oppa saranghaee". Setelah membuat suasana kelas kembali kondusif, Junmyeon bertanya kepada ketua kelas mereka.

"Hari ini ada yang tidak masuk?" tanyanya.

"Iya, Pak. Yang tidak masuk hari ini Byun Baekhyun"

'Marganya Byun?' gumam Chanyeol dalam hati 'Sungguh marga yang nggak biasa'


Hongdae, 7:28 AM

.

Seorang cowok berpakaian seragam SMA menyeret kakinya dengan malas sambil sesekali mengecek display handphonenya. Wajahnya terlihat manis kalau saja mata puppy eyesnya tidak memancarkan sorot mata yang begitu sinis dan acuh. Setelah berjalan beberapa langkah, cowok berambut coklat terang itu berhenti

"Ah .. hari ini juga nggak deh" katanya sambil mendengus.

"Demi hyung aku sudah berusaha sejauh ini buat berangkat ke sekolah. Tapi setelah lihat jam.. wah jam berapa ini, sudah setengah 8. Pelajaran pertama pasti sudah sampai setengah jalan. Waah lihat betapa telatnya aku".

Ia lalu menengadah menatap langit biru yang terhampar luas di atasnya. Lama ia terdiam mengamati langit dengan tatapan kosong.

"Hari ini cuacanya juga bagus.."

"..."

"Sepertinya aku bolos lagi saja"

.

.

.

a/n : Halo.. aku minekami. Thanks for reading~ Prolognya memang masih samar banget tapi nanti diperjelas di chapter2 berikutnya haha. Comment and fav pls? Gomawo, see you on next chapter