Chapter 1. Hyuuga

"Hinata-sama telah berusia tiga tahun.. selamat!"

"ya," jawab Hiashi-sama singkat

Rambut anak itu berwarna hitam kebiruan. Kulitnya putih bersih, bola matanya berwarna sama dengan bola mata anak laki-laki yang menatapnya, warnanya Lavender. Dia menggenggam baju ayahnya.

"Tou-san, dia manis, ya?" bisik Neji ke ayahnya.

Tapi ayahnya tidak merespon, malah melempar pandangan pilu ke tanah yang dipijaknya.

"ada apa, Tou-san?" tanya Neji.

"Ng? Tak apa.."

Neji menatap ayahnya khawatir, dia tahu, ayahnya berbohong.

"baiklah Hizashi, Neji akan kubawa,".

Neji memandang bingung ke arah Hiashi-sama, lebih bingung lagi saat mendengar ucapan ayahnya, "baik..".

xXx

Ia menatap cermin, perlahan melepaskan headbandnya.

Di sana, di dahinya, ia melihatnya. segel kutukan itu. Juuin jutsu. Yang di pahat di kepalanya saat umurnya baru 4 tahun.

xXx

BATS! Hiashi-sama menahan pukulan dari Hinata-sama, anak perempuan kecil itu kembali melayangkan pukulan lain, "aah.. harusnya dia sedikit lebih cepat!" pikir Neji.

"Neji?" panggil ayahnya.

"iya, Tou-san?"

"dengar Neji, Hinata-sama itu berasal dari Souke.."

Neji memalingkan pandangannya dari latihan itu ke ayahnya.

"kau, yang berasal dari Bunke, hidup demi melindunginya. Melindungi Hinata-sama dan darah Hyuuga, klan kita.."

"Baik, Tou-san!"

Neji kembali memandang kedua Souke yang sedang berlatih itu. Dan kemudian..

Ia tersentak saat mendengar jeritan ayahnya.

"UUAAGGHHHH!!!" jerit ayahnya dalam rasa sakit, ayahnya mencengkram headband di kepalanya, mencengkram headband itu sampai terlepas, "kepalaku.. AAAARGH!"

"Tou-san! Tou-san kenapa?!"

"pulanglah.."

Neji menatap tak percaya ke arah Hiashi-sama. Menatap segel di tangan Hiashi-sama, menatap ayahnya yang menjerit kesakitan.. apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah

"aku takkan mengampuni kebodohanmu lebih lama lagi.. jangan lupakan kewajibanmu!"

xXx

saat itulah, untuk pertama kalinya, Neji menyadari arti segel itu, segel yang terpahat di kepalanya, segel itu bisa—akan, menyakitinya suatu hari nanti..

segel itu adalah tanda yang takkan bisa terhapus. Takkan pernah terhapus sampai kematiannya datang.

Segel itu merebut hakknya dalam memilih apapun. Dia tak memiliki pilihan. Perintah Souke adalah takdirnya.

Menghela nafas pelan, Neji berjalan menghampiri futon-nya. Perlahan, ia menyandarkan kepalanya yang lelah di bantalnya. Menutup matanya, mata yang sulit ia tentukan—sebagai berkah atau kutukan? Sama dengan darah yang kini mengaliri tubuhnya, sama dengan nama yang slalu mengikuti nama depannya, nama klan yang memberinya kekuatan sekaligus kutukan. Hyuuga.

XxX

"neji, kemarilah.."

Neji mendekat ke arah tetua bunke yang memanggilnya. Ini tidak biasa, tetua ini bahkan sampai membatalkan misinya dengan team Gai demi pembicaraan ini.

"bunke sudah membuat keputusan. Keputusan yang menjadi takdir keluarga Hyuuga. Keputusan tentang takdirmu.."

XxX

Saat dikalahkan Naruto, semua terasa lebih terang. Jalan hidup yang bisa dipilihnya, kejujuran yang diutarakan Hiashi-sama. Tapi seiring waktu berjalan, semua cahaya itu perlahan hilang. Meninggalkan dirinya dalam genangan lumpur takdir yang seakan terus menelannya.

Dia seorang jenius. Tapi tidak ambisius. Tak terpikir di kepalanya tentang menjadi kepala keluarga hyuuga. Itu bukan dia. Dan sama sekali bukan keinginannya. Yang dia mau Cuma hari-hari normal. Saat-saat bersaman-nya..

XxX

Rn'R plizz.. trus coba bantuin gue dong! Neji mendingan sama Hinata apa Tenten.. bingung nih.. nanti ada lemon dikit. jadi rate-nya T. skalii lagi.. R&R plizzz..