EXCHANGE TWINS

SexyBabyWolf & PrincessWolf present

Oh Sehun seorang ice prince harus rela menyerah untuk menakhlukkan Luhan sang princess. Dan ia juga merasa dipecundangi kembarannya karena bisa menarik perhatian Luhan semudah membalik telapak tangan. Namun banyak rahasia terjadi dibalik semua itu. Curious? Check this out. Warning: GS, OTP12, crack pair slight. Hunhan, JaeEun, slight HunEun, JaeHan couple lain menyusul. Yang gak suka monggo diclose saja. Yang mau review silahkan dengan bahasa yang pantas dan yang gak mau review juga gpp. Dyo tidak berminat FANWAR.

Holla, Dyo comeback(?) lagi! kemarin ada yang minta HUNHAN lagi kan? nih Dyo sudah buatin. dan gomawo untuk responnya di Rockin Heaven. keke Dyo senang kalo reader dan nuna deul suka. pertama kalinya buat ff duet. pasti ancur lagi. haha mian ne. dan yang tidak suka itu ada tanda silang dipojok kanan atas. diklik aja, life is simple. jangan dibuat rumit. woah Dyo jadi cerewet, kkeut. happy reading.

N.B : gomawo untuk review, fav, dan follow yang diberikan. mungkin ceritanya sudah pasaran dan ada yang sudah tahu mungkin. banyak typo dan mungkin kesalahan lainnya, jwesonghamnida. tapi, ya terima kasih lagi, yang menyempatkan diri review. yang gak reviewpun gpp karena saya open source(?) keke, ditunggu chap selanjutnya 3 saranghae bbuing~

Chapter 1 Phoenix and Blue Bird

Phoenix

Oh Sehun

Namja dengan paras rupawan ini memiliki sifat yang dingin. Apalagi dengan wajah poker face nya yang selalu membuat para yeoja gemas. Tapi, dibalik semua itu dia memiliki tingkah kekanakan yang membuat teman temannya menyayanginya. Merupakan pimpinan Phoenix dimana mereka sering keluar hanya untuk balap liar. Tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua masing masing. Tipe bad boy? Tidak tidak. Dia namja baik baik dan balap liar hanya hobinya saja. Memiliki rahasia dengan Jaehyun tentang ketua dari Blue Bird.

Oh Jaehyun

Namdongsaeng dari Oh Sehun yang hanya berbeda 7 menit setelah Sehun lahir. Banyak yang tidak tahu tentang namja rupawan ini karena ia tinggal di Jepang mengikuti kakeknya yang memang ingin salah satu dari kedua namja ini ikut mereka. Namun tidak terkecuali untuk Phoenix. Mereka tahu siapa Jaehyun. Jika Sehun memiliki sifat dingin dan cuek, Jaehyun adalah namja hyperactive yang tidak bisa diam. Namun pada dasarnya mereka berdua sama. Menakhlukkan yeoja adalah perkara mudah.

Kim Jongin

Namja keren dan sexy ini mempunyai charisma yang tidak perlu diragukan lagi. Tingkah konyolnya membuat semua orang suka padanya. Dengan kemampuan dancenya, dia dengan mudah mendapatkan yeoja yang dia inginkan. Selain dance, kemampuannya diatas aspal tak perlu diragukan lagi. Karena para anggota Phoenix bukanlah orang sembarangan dan pastinya mereka adalah orang yang paling disegani.

Park Chanyeol

Namja bertubuh tinggi menjulang ini memiliki sikap kasar dan arogan. Tatapan tajamnya membuat siapa saja enggan berurusan dengannya. Tapi dengan wajah polos dan senyum manisnya, siapa mampu menolak pesonanya? Oh, dan lagi jangan lupakan tingkah konyolnya pada teman segengnya. Member yang active menggoda ketua Blue Bird.

Kim Joonmyeon

Namja yang berasal dari dari keluarga terpandang. Memiliki IQ yang lumayan tinggi. Sifatnya yang terlalu serius membuatnya terkesan seperti namja sombong. Apalagi jika kau melihat saat ia bersama teman temannya. Dia bagaikan brankas dari Phoenix. Walau sebenarnya mereka membayarnya secara bergilir. Dia juga tampak arogan, namun sebenarnya dia adalah namja yang hangat dan ramah.

Kim Jongdae

Namja manis dengan suara emas yang dengan sangat sempurna menutupi sifat jahil yang bersemayam dalam dirinya. Meksi ia terlihat tersenyum ramah padamu untuk pertama kalinya, percayalah bahwa saat itu diotaknya terfikir seribu cara untuk menjahilimu. Lelucon konyolnya kadang mampu mencairkan suasana tegang diantara Phoenix. Dia adalah pribadi yang riang dan ramah. Tapi sangat menyebalkan.

Wu Yi Fan

Namja yang tampan dan rupawan tetapi sikapnya sangat dingin dan sangat protektif. Memiliki tinggi yang bisa dikatakan bersaing dengan Chanyeol. Dan juga keluarga yang hampir sama standartnya dengan Joonmyeon atau Suho. Namja ini biasa dipanggil dengan nama Kris. Tatapannya tajam dan dalam seakan mengintimidasi orang. Namja yang memiliki jiwa kepemimpinan sejak ia lahir. Walaupun Sehun pemimpin Phoenix, bisa dikatakan bahwa Kris adalah pemimpin kedua di Phoenix.

Blue Bird

Xi Luhan

Yeoja berlekuk tubuh indah ini memiliki sifat angkuh dan sombong karena dia adalah pewaris tunggal dari seorang pengusaha sukses. Meskipun kadang sikap gengsinya mendominasi, dia adalah yeoja yang hangat dan kekanakan. Ia seperti memiliki dendam terselubung pada ketua Phoenix dan sangat membenci Phoenix. Dan semua permasalahan ini hanya dia yang bisa mengakhirinya. Ketua Blue Bird.

Jung Daeun

Yeoja imut yang selalu dekat dengan Sehun ini memiliki sifat yang hampir sama dengan Luhan. Hanya saja yeoja ini tidak sombong dan angkuh. Dia lebih ramah dan keibuan. Namun jangan salah, ia bisa saja bersikap galak pada namja yang menggodanya. Kecuali satu orang. Namja yang selalu membuatnya takhluk dan kewalahan hanya Oh Jaehyun, dongsaeng teman dekatnya.

Do Kyungsoo

Yeoja berparas lembut ini memang sangat manis, baik sikap maupun wajahnya. Sikapnya yang ramah dan riang pada siapa saja membuatnya banyak disukai orang. Tapi, dia adalah tipe yeoja yang keras kepala dan juga pemaksa.

Byun Baekhyun

Yeoja manis bertubuh mini(?). memiliki suara yang sangat indah dan juga jangan lupakan wajah imutnya. Dia adalah yeoja yang sabar namun juga cerewet. Kata kata yang keluar dari mulutnya selalu pedas. Namun percayalah bahwa dia tidak bermaksud membuatmu sakit hati. Hanya saja pembawaannya selalu meledak ledak.

Zhang Yi Xing

Yeoja manis berdimple ini adalah tipe yeoja yang ceria. Sikapnya bijak dan berfikiran dewasa. Walaupun terkadang penyakit lupanya sering kambuh dan menghebohkan, dia adalah tipe yeoja yang mudah memaafkan orang lain. Tapi jangan sering membuat kesalahan pada yeoja satu ini karena ia akan mengomelimu sepanjang hari hingga telingamu sendiri kepanasan.

Kim Minseok

Yeoja manis dengan pipi tembam seperti bakpao. Sifatnya terlampau kekanakan meski pada dasrnya ia yang paling dewasa di Blue Bird. Meski terkadang sifat manja yang ia miliki menimbulkan sikap egois pada dirinya, ia adalah pribadi yang tenang dan juga selalu memikirkan orang lain diam diam.

Huang Zi Tao

Yeoja manis bermata panda ini sangat terobsesi dengan segala barang bermerk "GUCCI". Dia sangat manja dan hobi berbelanja. Meski kadang terselip sikap sombong, dia adalah yeoja yang penuh dengan kasih sayang. Namun jangan remehkan kemampuan bela diri yeoja satu ini. Lengah sedikit saja membuatnya kesal, maka bisa dipastikan tongkat wushu nya akan melayang kekepalamu. Watch your back!

XXX

Hari masih pagi di Yeonsan High School. Namun sepertinya kejadian disalah satu koridor tempat parkir membuat pagi ini jadi semakin menarik.

"Kau…dasar menyebalkan!" dari suaranya yang tinggi sudah bisa ditebak bahwa dia adalah yeoja yang sombong. Kalian benar, dia adalah Xi Luhan. Putri tunggal seorang pengusaha batubara sukses didataran China, Xi Hangeng. Mamanya adalah designer terkenal di Korea. Dan itu terlihat dari cara berpakaian Luhan yang terlihat mencolok dari yang lainnya. Mereka semua kini tinggal di Korea karena memang papanya sedang dalam proses mengembangkan bisnisnya di negeri ini. Suara lengkingannya terdengar sepagi ini karena salah satu siswi tingkat dua tidak sengaja menumpahkan tinta warna keseragamnya. Untung saja Luhan hanya bersama Kyungsoo dan Baekhyun. Jika Tao dan Xiumin bersama mereka, tentu saja sekolah elit ini akan berubah menjadi pasar tradisional.

"Dimana kau taruh matamu hah? Kau tahu ini adalah seragam mahal. Kau mampu menggantinya?" maki Luhan dengan keras membuat yeoja didepannya hanya menunduk pasrah. Diia tahu bahwa berurusan dengan Luhan merupakan kesalahan besar.

"Mi…mianhae! Aku tidak sengaja Lu!" ucap yeoja itu lirih dan terbata.

"Tidak sengaja? Enak saja kau bicara! Kau harus menggantinya." Bentak Luhan sambil berkacak pinggang pada yeoja didepannya. Membuat Baekhyun hanya menatap sahabatnya itu dengan sabar. Dia sudah hafal dengan sikap Luhan.

"Pasti gara gara dia lagi!" gumam Baekhyun jengkel. Kyungsoo menepuk pelan bahu Baekhyun. Perlahan pandangan Baekhyun beralih dan berbinar begitu mengikuti arah pandang Kyungsoo. Chanyeol tengah berjalan kearahnya bersama dengan Suho dan Kris.

"Ah, sepertinya aku tadi mendengar seorang yeoja yang MENGAKU kaya raya. Tapi, kenapa dia memohon mohon agar dibelikan seragam baru?" ucap Suho mengejek. Oh God, lihatlah bahkan namja itu berkata seperti itu dengan wajah lembut khas malaikatnya. Sangat kontras dengan perkataan pedasnya barusan. Chanyeol dan Kris hanya tersenyum sinis seolah mendukung Suho.

"Apa maksudmu?" Tanya Luhan sambil menatap ketiga namja Phoenix itu dengan tajam.

"Ah, kau disini rupanya? Apa aku tadi berbicara terlalu keras? Mian jika kau merasa tersindir! Ah, aku turut berduka atas bangkrutnya bisnis papamu ne!" Luhan melotot tidak terima dan menatap Suho dengan tajam.

"Siapa yang mengatakan bisnis appaku bangkrut eoh? Dasar namja tukang gossip!" cibir Luhan menatap sinis Suho.

"Aku? Buktinya tadi kau meminta pada yeoja itu untuk membelikanmu seragam baru. Oh, Luhan yang malang. Berapa uang yang kau butuhkan, nona manis? Apa ini cukup untukmu?" Luhan semakin mendelik tajam saat Suho memberikan sejumlah uang padanya.

"Yaa, apa apaan kau ini? Papaku tidak bangkrut dan kuperingatkan padamu, uangku sudah lebih dari cukup kalau hanya untuk membeli mulutmu yang murahan itu!" maki Luhan membuat Suho tertawa keras. Namun perhatian Luhan teralihkan karena suara lembut yang baru saja ia dengar tak jauh dari sana.

"Anyeong, dasi bo ja!(sampai bertemu nanti)" Luhan mengalihkan pada asal suara itu dan mendapati Sehun berdiri disana dengan seorang yeoja.

'Siapa lagi yeoja itu? Awas saja kau!' batin Luhan geram dan menatap Sehun tajam lalu berbalik cepat menuju kelasnya. Sayangnya, keberuntungan sedang tidak berpihak padanya. Ia tergelincir dan jatuh di pelataran parkir. Aigoo, kasihan sekali putri Blue Bird!

XXX

Sementara itu didaratan yang berbeda seorang namja dengan wajah tenang sedang duduk sambil mendengarkan lagu dari earphone yang sedang ia gunakan. Sesekali wajahnya terlihat serius dan memberikan coretan pada buku yang ada ditangannya. Entah apa yang sedang ia dengarkan dan apa yang ia pikirkan. Hanya saja ia benar benar tidak sadar jika dua orang namja sedang menatapnya dengan jengkel.

"Hyun-goon! Kau tidak mendengarku? Jason!" namja bername tag Johny mencoba bersabar dan kembali memanggil nama sahabatnya yang sedang larut dalam keseriusannya dengan note dan juga lagu. Akhirnya kesabaran namja itu habis setelah tak mendapati respon baik dari namja bernama Hyun itu.

"Yaish, sekya! Apa apaan kalian hah?" Hyun memaki sambil melepas earphonenya lalu mengusap bahunya yang berdenyut sakit.

"Kau terlalu asyik berkencan dengan note itu! Kita disini berkumpul untuk membahas tentang rencana konyolmu!" sahut namja lain dengan name tag Taeyong. Hyun memandang kedua namja itu sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Konyol? Apa pulang ke negara asalmu itu konyol? Kurasa kalian yang konyol!" sahut Hyun sambil mematikan ipod yang tadi ia gunakan dan menatap kedua temannya itu.

"Bukan juga! Tapi kenapa harus disaat yang seperti ini? Kita hampir saja masuk semester kedua tingkat akhir! Dan itu artinya kita harus menyelesaikan tingkat tiga disini! Tidak ada alasan karena pihak sekolah tidak akan mengijinkan, Di Ef!" Johny menyahut sambil mendengus dan memanggil julukan Hyun dengan sengaja.

"Kau lupa siapa aku disini hm? Jika aku mau bisa saja aku menyuruh mereka membuatkan sertifikat kelulusan untukku saat ini juga! Aku hanya ingin pulang! Aku terlalu rindu pada umma, appa dan juga namja sok tua yang mengaku sebagai hyungku itu!" jelas Hyun bangga namun tak ada sikap arrogan disana.

"Bukan dengan yeoja bernama Eun-aah yang setiap hari kau desahkan namanya, dude?" Hyun mendelik tak suka pada Taeyong saat nama keramat itu keluar.

"Yaa! Kau mengintipku hah?" ucap Hyun garang pada kedua namja itu dan menatapnya tajam secara bergantian.

"Makanya biasakan mengunci pintu dan tidur sendiri dikamarmu! Apa itu kesalahanku jika kau wet dream dikamarku hah?" sahut Taeyong sambil menyeringai jahil. Sepertinya ia berhasil mendapatkan kartu as namja itu.

"Aish arraseo! Aku juga merindukannya karena ia benar benar membawa pikiranku kesana!" ucap Hyun sambil menghembuskan nafas berat.

"Woo, baru sekali ini aku mendengar Di Ef berkata se cheesy itu hanya untuk mengungkapkan betapa rindunya dia pada yeoja bernama Eun-aah" Johny menatap Hyun dengan jahil hingga membuat Taeyong terbahak.

"Sialan kalian berdua! Kemari kalian!" Hyun bangkit dan mengejar kedua namja itu yang sudah terlebih dahulu berlari dari musang itu. Haruskah kembali ke Luhan? Baiklah, kaja!

XXX

Luhan tengah menangis sambil menyembunyikan wajahnya diantara kedua telapak tangannya dan berlari menuju kekelasnya.

"Jie jie… aku malu!" Lay yang sedang berada dikelas bersama Tao menoleh saat mendengar suara Luhan sedang menangis. Luhan yang datang dengan menutup muka itu langsung menghampiri dan memeluk Lay.

"Waeyo, uri gongjunim(our princess)? Uljima…cup…cup" ucap Lay menenangkan sambil menepuk nepuk punggung Luhan.

"Oh, Luluku sayang! Siapa yang berani membuatmu malu eoh? Apa aku perlu mengerjainya untukmu?" Lay melotot tajam pada Tao, sedangkan yang dipelototi hanya tersenyum innocent.

"Aku terpeleset jie! Semua orang menertawaiku!" Lay hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Lu, jatuh terpeleset itu sudah biasa, aku juga pernah mengalaminya!" Tao hanya mengangguk polos. Tapi sedetik kemudian ia menggeleng keras.

"Jie, bagi Lulu itu adalah hal luar biasa. Itu akan sangat berdampak pada popularitasnya! Pasti kejadian tadi akan menjadi trending topic, dengan tema 'Luhan Si Cantik Yang Ceroboh' no no no!" Luhan menembakkan jari telunjuknya pada Tao sambil tersenyum.

"Kau tahu, Jie? Suho yang mengaku orang kaya itu mengatakan bahwa papaku bangkrut! Dasar namja tukang gossip. Awas saja bila berita bohong itu tersebar" ucap Luhan membuat Lay tersenyum masam.

"Arra arra, pakai dulu seragamku! Aku membawa dua seragam" Luhan memandang aneh seragam ditangan Lay.

"Tenang saja, aku memang tidak sekaya dirimu! Tapi kau tahu kan, aku tidak pernah membeli barang murahan?" Luhan tersenyum girang dan mengambil seragam ditangan Lay.

"Xie xie jie! Kajja Tao, temani aku mengganti seragam" ucap Luhan sambil menggandeng Tao.

"Ah Lu, ada tas baru yang sangat lucu. Aku melihatnya di internet! Sepulang sekolah nanti kita ke Hyunday plaza, kau mau kan?" Lay hanya bisa mnggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua temannya itu.

"Morning, jie! Mamaku membawakanku jiaozi, kau mau?" Xiumin yang baru datang langsung membuka kotak bekalnya didepan Lay. Sementara yeoja berdimple itu hanya bisa memejamkan matanya dan menepuk keningnya dengan frustasi.

'Teman temanku terlalu ajaib untuk ukuran seorang gadis' batin Lay.

Luhan POV

Ah iya, siapa yeoja yang tadi pagi bersama Sehun? Dasar playboy albino menyebalkan! Setiap hari selalu berganti ganti yeoja. Apa dia bermaksud membuatku cemburu? Heol, kau berhasil Oh Sehun. Dan yeoja itu, awas saja kau! Kau harus menerima akibat dari perbuatanmu yang dengan lancang berani mendekati SehunKU!

"Lu, kau melamun?" aku terkejut mendapati Tao sudah berdiri dibelakangku. Aku sesang bercermin di depan wastafel saat ini. Sambil melamun tentu saja.

"A…ani. Hanya melihat bentuk tubuhku yang menggunakan seragam ini. Terlihat sedikit aneh, tapi lebih baik begini daripada harus menggunakan seragam basah" ucapku pelan.

"Apapun yang kau pakai, kau tetap cantik Lu!" Aku tersenyum lalu Tao menggandengku keluar dari toilet. Tapi mataku langsung tertuju pada yeoja yang ada disudut kantin, disamping toilet. Yeoja itu? Awas kau!

"Lu! Luhan!" aku tidak menghiraukan panggilan Tao yang mungkin merasa aneh melihatku berlari tiba tiba.

"Yaa kau! Siapa namamu?" yeoja yang berada didepanku ini langsung diam, begitu juga dengan teman temannya. Hah, baru tahu kau siapa aku?

"Na?(aku)"tanyanya sok polos. Yeoja ini memang polos atau bodoh?

"Bukan! tentu saja kau! Kau fikir siapa yang aku tunjuk?" ucapku kesal.

"Ada apa Lu?" bisik Tao padaku. Ah, nanti saja aku akan menjelaskan padamu Tao-yaa. Aku benar benar ingin memberi pelajaran pada bocah ini.

"Ah, mian. Jung Daeun imnida! Kau pasti Luhan kan? Yeoja cantik dan juga kaya?" aku tersenyum sinis mendengar ucapannya. Kau benar bocah.

"Apa hubunganmu dengan Sehun?" ucapku sambil menatapnya tajam.

"Aku? Oh, aku dan Sehunnie hanya berteman dekat. Dan tadi pagi kebetulan aku memang berangkat bersamanya. Wae?" kurang ajar. Apa dia menantangku? Sial, andai saja Sehun tidak sedang memandangi kami dari kejauhan, mungkin yeoja sok polos ini sudah habis ditanganku.

"Kuperingatkan padamu, jangan pernah mendekati Sehun! Dan awas jika kau mengadu padanya!" ucapku singkat lalu berlalu dari hadapannya.

"Lu?" panggil Tao pelan.

"Wae?" aku menyahut sambil menoleh padanya yang sudah berjalan sejajar denganku.

"Aku heran, kau selalu bersikap dingin pada yeoja yang dekat dengan Sehun. Kau…cemburu? Apa kau menyukainya?" heol? Pertanyaan yang konyol, Tao panda sayang!

"Molla!" jawabku acuh lalu berjalan mendahuluinya.

"Lulu…"

XXX

"Papa … mama… aku pulang!" ucapku pelan sambil masuk kedalam rumah. Haah, badanku terasa pegal gara gara seharian belanja bersama Taozi. Senang rasanya melihat papa dan amam yang tengah bercanda didepan televise.

"Anak papa, kemarilah! Kau pulang terlalu malam, baby!" ucap appa sambil menarikku duduk diantara mereka. Aku tersenyum dan menunjukkan paper bag yang sudah kuletakkan dilantai.

"Aku baru saja pergi shopping bersama Zitao. Dan aku mendapat tas GUCCI limited edition mama!" aku memekik dan memeluk mama dengan erat.

"Aigoo, pasti itu sangat mahal kan? Apa mama perlu menambah uang sakumu?" aku tersenyum dalam hati dan menggeleng pada mama. Aku tahu jika mama sangatlah baik. Tapi kurasa uang yang mama berikan masih cukup.

"Ania, ini masih cukup mama! Gomawo! Ash iya, aku hampir lupa. Ini nilai nilaiku minggu ini! Tidak terlalu tinggi tapi bukankah bilai ini juga tidak buruk?" ucapku sambil menyodorkan rekap nilaiku selama satu minggu pada papa. Tapi papa malah meletakkan kertas itu dan menatapku.

"Luhan, papa tahu kau bukan siswi yang bodoh. Tapi kau tahu? Papa dan mama bosan setiap saat hanya membawa tumpukan kertas nilai. Kapan kau akan membawa namjamu kerumah?" ucap papa dengan lemah membuatku mendengus kesal. Kenapa membahas masalah ini lagi? Aku benar benar bosan mendengarnya. Tanpa menjawab papa aku berdiri dn meraih paper bagku lalu berjalan kekamar. Aku tak menghiraukan panggilan mereka.

"Apa aku salah menanyakan hal itu padanya baobey?" ucap Hangeng pada istrinya yang juga sedang mengelus pundaknya pelan.

"Ania, kau tidak salah. Hanya saja Luhan masih terlalu sensitif dengan kata kata namja. Jadi biarkan saja sampai dia siap!" Heechul tersenyum sambil memeluk suaminya.

Author POV

Didalam rumah megah yang hampir menyerupai mansion itu terlihat tidak terlalu ramai. Perlahan sebuah mobil buggati veyrob berwarna merah marun itu berhenti didepan gerbang menungu security untuk membukanya. Setelah pintu dibuka ia segera menjalankan mobilnya masuk. Namja itu segera keluar dan berjalan pelan memasuki rumah.

"Sehun-aah, kemana saja kau baru pulang sekarang?" ucap sang kepala keluarga tanpa mengalihkan pandangan dari gadgetnya. Sehun menoleh dan melihat appanya duduk dengan tenang diruang keluarga.

"Hang out!" jawab Sehu singkat sambil berjalan menuju kamarnya dilantai atas.

"Aigoo, anak umma yang tampan ini kenapa pulang larut sekali hm? Dari mana saja eoh?" Sehun memutar mataya malas mendengar ucapan manja umma kesayangannya. Oh Sungmin memang selalu seperti itu pada Sehun dan membuat namja tampan itu merasa jengkel.

"Umma, I'm not child again okay! Dan berhenti memperlakukannku seperti bocah 10 tahun! Lagipula ini masih jam 8, larut malam dari mananya umma?" ucap Sehun dibalas tepukan ringan ummanya di kedua lengannya.

"Baiklah baiklah, anak umma satu ini memang sudah besar sekarang. Tapi kenapa bocah besar ini tidak membawa yeojanya kemari hm?" Kyuhyun sang kepala keluarga terbahak melihat ekspresi Sehun yang berubah. Sehun mendengus dan berjalan menuju dapur. Niatnya naik ke kamarnya sirna karena sekarang ia merasa perlu air.

"Ada bulgogi di dapur jika kau lapar Hunnie!" Sehun hanya mengangguk dan berjalan menuju lemari es mengambil minuman ringan. Tapi seketika matanya melotot melihat Daeun, teman baiknya berada disofa depan televisi.

"Sepertinya aku tak ada janji dengannya!" gumam Sehun lirih.

"Eun-yaa sedang apa kau disitu? Bukankah kita sedan tidak ada janji?" ucap Sehun dibalas tatapan bingung Daeun. Karena memang ia kesini bukan untuk Sehun. Namun belum sempat Daeun menjawab, Sehun berjalan ke arahnya.

"Apa kau ada…YAAAKK! Kau! Sejak kapan kau ada disini?" Sehun berteriak lantang melihat kembarannya Oh Jaehyun tengah berbaring disofa dengan manjadikan paha Daeun-kekasih Jaehyun- sebagai bantal.

"Sehun-aah kenapa chagi? Apa terjadi sesuatu disana?" teriak ummanya dari ruang keluarga.

"Umma! Sejak kapan bocah tengil ini ada disini?" balas Sehun sambil menatap tajam pada Jaehyun yang tidak terpengaruh dengan teriakannya barusan.

"Hey jangan bicara begitu! Dia baru saja pulang siang ini!" sahut appanya dengan berteriak. Sehun meletakkan minuman kalengnya dimeja dan berkacak pinggang . siap mendamprat dongsaengnya.

"Jaehyun-aah, kenapa kau tidak memberitahuku tentang kepulanganmu?" Jaehyun hanya menaikkan sebelah alisnya tanpa berniat membuka mata mendengar ucapan Sehun.

"Kau tidak bertanya padaku! Untuk apa aku memberitahumu, Sehun-aah?" balas Jaehyun santai.

"Yaak! Panggil aku hyung! Aku ini lebih tua darimu 7 menit. Ish, kau tetap saja menyebalkan!" ucap Sehun lalu menaiki tanggan menuju kamarnya.

"Dan kau pun sama. Tetap saja sok tua!" Sehun hanya memutar matanya malas mendengar perkataan dongsaengnya. Sesampainya dokamar ia melempar tasnya ke sembarang arah dan merebahkan diri ke ranjang. 'Oh Jaehyun' Sehun tersenyum sendiri mengingat nama itu. Dongsaeng kesayangannya sekaligus rivalnya dalam bermain game yang selama 3 tahun belakangan ini berada di Jepang.

"Aku akan mengajaknya jalan jalan sebentar lagi!" ucapnya lalu menyambar handuk dan masuk kamar mandi. 30 menit kemudian Sehun keluar kamar dengan wajah yang lebih segar. Kaos merah dan celana jeans hitamdipadu dengan sneakers merah miliknya, dia sudah siap dengan kunci mobil ditangannya. Sehun melongok kebawah untuk memastikan Jaehyunmasih berada disofa depan televisi.

"Eoh, kosong? Mungkin Daeun sudah pulang!" Sehun berinisiatif pergi kekamar Jaehyun sebelum ia mendengar suara aneh dari kamar Jaehyun.

"Nggh…mmm…" Sehun semakin mendekat ketika suara itu semakin jelas terdengar.

"Aaasshh…Hyun-aah…mmhhh" Sehun terbelalak kaget kala suara desahan itu menyebut nama Jaehyun. Tanpa pikir panjang Sehun langsung membuka kamar Jaehyun yang ternyata tidak dikunci.

"Jaehyun-aah!" Sehun melongok ke dalam dan alangkah terkejutnya ia ketika mendapati Jaehyun dan Daeun tengah berciuman disalah satu sudut kamar. Mungkin karena asyiknya kegiatan mereka, Jaehyun maupu Daeun tidak menyadari kehadiran Sehun disana. Baru setelah terdengar suara pintu ditutup dengan keras, mereka berdua menghentikan aktivitasnya.

"Dasar bocah mesum! Sifat satu itu memang tak pernah hilang dari dirinya!" Sehun menggerutu sambil menutup pintu kamarnya. Ia sudah benar benar hilang mood bahkan untuk sekedar menemui gengnya. Ia memutuskan untuk berbaring di ranjangnya, tangannya berusaha meraih ponsel dinakas kecil samping ranjangnya. Ia sudah separuh permainan ketika pintu kamarnya dibuka.

"Apakah kau tidak belajar sopan santun disana? Ketuk pintu sebelum masuk!" ucap Sehun ketus.

"Kau juga! Kau tadi lagsung masuk tanpa mengetuk pintu!" Sehun berdecak malas dan meletakkan ponselnya diranjang.

"Kemana Daeun?" ucap Sehun sambil menatap Jaehyun.

"Sudah pulang!" Sehun hanya diam dan beralih dari Jaehyun.

"Kau tidak merindukanku Sehun-aah?" tanya Jaehyun.

"Jika salam jumpamu adalah hal tadi, lebih baik kau tidak usah pulang!" Jaehyun merangkul Sehun sayang. Ia sangat paham bahwa hyungnya ini tidak suka dengan sifat mesumnya.

"Sudahlah, hyung! Jangan membatasi dirimu! Sudah saatnya kau melakukannya! Dengan yeoja itu!" Sehun reflek menatap bingkai foto diatas nakas yang berisi foto Xi Luhan. Yeoja yang ia sukai.

"Jangan macam macam dengannya atau kau harus berhadapan denganku!" ucap Sehun membuat Jaehyun tertawa keras.

"Kau ini terlalu idealis hyung, dia cantik kau menyukainya. Tapi dari dulu hubunganmu tidak pernah meningkat. Enjoy your life, bro!" Sehun hanya menggeleng malas. Dia mengakui jika ucapan dongsaengnya itu benar. Ia sama sekali tidak dapat merubah keadaan. Sejak 3 tahun lalu sampai sekarang semua masih sama.

"Hyung, jika tidak mau… aku masih sanggup menerimanya!" Sehun melotot tajam dan melempari Jaehyun dengan apapun yang bisa ia lempar. Jaehyun berteriak dan menangkis apapun yang dilempar Sehun agar tak mengenainya. Terutama mengenai kepalanya. Teriakan keras membuat Kyuhyun menggedor keras pintu kamar Sehun.

"Yaak bocah setan! Jangan berisik! Ini sudah malam kalian tahu?" Sehun menghentikan lemparannya dan berbaring.

"Hyung, aku tidur denganmu ne!" ucap Jaehyun msabil mendekat keranjang Sehun.

"Terserah kau! Asal jangan membangun pulau diranjangku!" Jaehyun tertawa dan memukul Sehun dengan guling hingga membuat namja yang lebih tua itu melotot tak terima. Jaehyun mengacungkan dua jarinya membentuk v sign yang tidak dihiraukan Sehun. Sehun menarik selimut sampai menyisakan kepalanya saja. Jaehyun mengikuti untuk berbaring disamping Sehun dan mulai masuk kedala selimut bersama htyungnya. Dalam sekejap mereka berdua sudah terlelap.

TBC

mian kalau ada typo dan kata kata yang tidak baku ya, see ya~ saranghae bbuing~ :D