Title : 우리의 사랑 (Our Love)
Author : Lee Brother PinkyFish (Sung EunKyu)
Pair : EunHyuk x SungMin (HyukMin Couple)
Cast : Lee SungMin as Lee SungMin / Minnie
Lee HyukJae as Kim EunHyuk / Hyukkie
And Other Cast
Rated : T+
Genre : Romance, Drama (?)
Theme Song : Super Junior - My Only Girl
Length : Chaptered
Disclaimer : The Casts in my fic is not mine. They belong to themselves and God! But, the story is mine :D
Warn : GS (Gender Switch for SungMin) A Lot of Typos ^^
AN : Annyeong~ ^^ Saya kembali dengan ff baru yang masih dengan Cast yang sama yaitu, HyukMin :D. Semoga tidak bosan dengan cerita saya yang semakin jelek dan aneh huehehehe... Oh ya, dan untuk ff saya kemarin yang mengecewakan, mohon dimaafkan :(. Ja~ silahkan, dibaca third ff saya ^^
Summary : Lee SungMin dan Kim EunHyuk yang notabene saling membenci harus tinggal bersama gara-gara eomma mereka. Akankah mereka bisa saling menyukai? Ahh, suck summary. ^^
*Author POV*
+KyungHee Art High School+
BYURRR…
"YAAAAA! KIM EUNHYUK!"
Teriakan seorang yeoja yang begitu keras, menggema disebuah koridor sekolah mewah bernama HanYoung Art High School. Yeoja berambut hitam itu tengah memasang raut wajah kesal dengan mengerucutkan bibir pink-nya dan menggembungkan pipi-nya sambil menatap namja tampan berambut pirang kecoklatan yang tengah tersenyum penuh kemenangan kearahnya.
"Waeyo, Lee SungMin? Kenapa meneriakkan nama indahku sekeras itu?" Namja bernama lengkap Kim EunHyuk yang adalah musuh terbesar Lee SungMin itu mendekati yeoja yang tengah terduduk dilantai dengan baju seragamnya yang basah kuyup. EunHyuk berdiri dihadapan yeoja manis bernama Lee SungMin itu sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana sekolahnya.
"Aisshh… Kenapa kau menyiramku, huh?" bentak SungMin yang lalu berdiri dari duduknya menghadap EunHyuk dan menatap namja itu dengan tatapan menusuk.
"Aku hanya menyambutmu. Apa aku tidak boleh menyambutmu pagi ini?" tanya EunHyuk sambil memainkan rambut SungMin yang sudah sama basahnya dengan baju seragamnya.
Masih dengan wajah kesal, SungMin menepis tangan EunHyuk kasar dari rambutnya. Kedua tangan mungil SungMin terulur kearah leher EunHyuk, dan…
Hupp
SungMin mencekik leher EunHyuk dan mengguncangnya dengan keras.
"Dasar namja monyet menyebalkan. Enyahlah kau dari sekolah ini. Jika bisa, menghilanglah kau secara misterius dari hidupku dan dunuia ini. Arrgghh…" umpat SungMin masih mencekik dan mengguncang leher EunHyuk.
"Sung… Hhukk… Min. Apa yang… Hhhukk… Kau lakukan?" EunHyuk mencoba melepas cekikan SungMin, namun yeoja mungil itu malah semakin mengeratkan cekikannya.
"Aku sedang membunuhmu. Namja monyet menyebalkan sepertimu harus dimusnahkan, arra?" SungMin mendorong EunHyuk, hingga punggung namja tampan nan populer itu menabrak dinding dibelakangnya.
"Akkhh… Hhukk… Lepaskan, bodoh!" EunHyuk menghentakkan tangan SungMin denga keras sehingga cekikkan SungMin dapat terlepas.
"Dasar yeoja bodoh. Kemana otakmu, huh? Kau benar-benar hampir membunuhku, babo." EunHyuk menjambak rambut panjang SungMin lalu mengguncangnya seperti yang dilakukan SungMin padanya tadi.
"Ahhh… EunHyuk, lepaskan. Aww… Appo." SungMin mencengkram lengan EunHyuk dengan kuat, mencoba melepas jambakan namja tampan namun sangat menyebalkan itu.
"Ini pembalasanku, Lee SungMi-…"
"YAAA! Apa yang kalian lakukan? Kalian bertengkar lagi, huh?" teriak seseorang dengan marah, membuat SungMin dan EunHyuk menoleh dengan reflex kearah datangnya suara.
"Ke-kepala sekolah…" gumam EunHyuk dan SungMin pelan saat melihat ternyata Kepala Sekolah merekalah yang tadi berteriak. EunHyuk melepaskan jambakkannya dan menunduk sopan kearah Kepala Sekolah, namun tak dapat menutupi kegugupannya yang telah tertangkap basah oleh seorang penting di sekolahnya sedang menganiaya SungMin.
SungMin ikut menunduk sopan sambil mencoba merapikan rambutnya yang terlihat sangat jauh dari kata rapi akibat jambakan EunHyuk tadi.
"Kalian, ikut ke ruanganku. SEKARANG."
+Headmaster's Room+
"Ada apa dengan kalian sebenarnya? Kenapa kalian selalu bertangkar? Apa kalian tidak bosan? Aku saja sudah bosan melihat kalian bertengkar setiap harinya." Kepala Sekolah bernama Shin DongHee itu terus mencerca SungMin dan EunHyuk yang hanya menunduk takut dihadapannya.
"Tapi, dia yang memulainya. Dia menyiramku sampai basah seperti ini." SungMin membela diri.
"Mwo? Kenapa kau menyiramnya, Kim EunHyuk?" tanya Kepala Sekolah yang kini menatap EunHyuk dengan tatapan mengintimidasi.
"Ka-karena… Karena aku tidak suka melihat wajahnya yang terlalu dan selalu terlihat aegyo. Aku muak melihatnya. Apalagi dua gigi kelincinya. Rasanya aku ingin menghancurkannya." Jawab EunHyuk dengan jujurnya. EunHyuk menengok kearah SungMin lalu menjulurkan lidahnya mengejek.
Buagghh… Buagghh
SungMin memukul kepala EunHyuk dengan sebuah buku tebal yang tergeletak di meja sang Kepala Sekolah yang sudah jengah dengan tingkah kekanakan anak didiknya. Yeoja bergigi kelinci itu sangat marah dengan ucapan EunHyuk tadi. Semua orang saja tahu, bahwa wajah SungMin itu manis dan menggemaskan. Ditambah dengan gigi kelincinya yang begitu imut dan sangat aegyo. Membuat siapapun yang melihat wajah berkadar aegyo tinggi itu ingin sekali memeluk, mencubit bahkan menciumnya. Ahh… Neomu neomu kyeopta ^^.
"MWO? APA KAU BILANG? MEMANG AKU TIDAK MUAK MELIHAT WAJAH MONYETMU, HUH? JIKA SAJA PEMBUNUHAN DIPERBOLEHKAN DI NEGARA INI, AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MENGHANCURKANMU SEKARANG JUGA, KIM EUNHYUK"
"YAA! Diam kau. Aku memang tak menyukai wajahmu. Dasar yeoja berwajah kelinci, menyebalkan." EunHyuk menggenggam tangan SungMin, agar yeoja yang memang berwajah seperti kelinci itu mau menghentikan pukulannya.
"Dasar namja monyet buta. Kau tidak lihat, wajahku yang manis seperti kembang gula ini, huh? Semua orang menyukaiku, dasar bodoh." SungMin yang sudah berhenti memukul kepala EunHyuk, sekarang beralih mencubit pipi EunHyuk kencang dan mengguncangnya.
"Ahh… Appo. Bukan aku yang buta, tapi mereka. Wajah kelinci jelek seperti ini saja disukai. Aku 'kan lebih baik. Aku tampan, baik hati dan tidak sombong. Tidak sepertimu yang jelek, jahat dan sombong." EunHyuk kini mencubit balik pipi SungMin dengan sama kerasnya dan mengguncangnya.
"Mwo? Dasar namja sok tahu, kau." SungMin dan EunHyuk terus saja bertengkar saling mencubit dan membentak didepan Kepala Sekolah yang sudah mulai habis kesabarannya dengan tingkah kekanakkan mereka.
'MWO? Dianggap apa aku ini?' batin Kepala Sekolah Shin geram.
"KALIAN… KELUAR DARI RUANGANKU. SEKARANG!" teriak Kepala Sekolah yang sudah tak tahan melihat pertengkaran kelinci dan monyet dihadapanya. Kepala Sekolah Shin DongHee yang memiliki badan yang berisi itu menggebrak meja kerjanya, membuat sepasang yeoja dan namja yang tengah bertengkar itu terkejut dan menghentikan kegiatan bertengkar mereka.
"E-eh?… Ye, arraseo." SungMin dan HyukJae pun keluar dari ruangan Kepala Sekolah dengan berlari ketakutan.
"Aisshh… Aku sudah tak tahan dengan mereka." Kepala Sekolah itu hanya bisa menghela nafas berat sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing.
+ Skip Time +
SungMin's House
"Aku pulang… " teriak SungMin saat memasuki rumahnya yang terbilang cukup luas itu.
"Hmmh… Aku setuju. Pasti sangat serasi. Baiklah, sekarang kau kerumahku, ne?." Terdengar eomma-nya sedang menelepon dengan seseorang diruang tamu. SungMin yang tidak terlalu mempedulikan sang eomma yang tengah sibuk bertelepon dengan entah siapa itu, hanya berlalu menuju kamar tercintanya. Tubuhnya terlalu lelah, bahkan untuk menanyakan dengan siapa eomma cantiknya bertelepon.
*Author POV End*
*SungMin POV*
+SungMin's Room+
"Aisshh… Dingin sekali. Dasar monyet sialan! Seenaknya sekali dia menyiramku." umpatku kesal sambil membuka baju seragam sekolahku dan menggantinya dengan kaus putih pendek dan celana pendek berwarna pink kesukaanku.
Bagaimana jika aku flu? Aissh… Menyeramkan sekali jika melihat hidungku ini memerah .
Akupun merebahkan tubuh mungil nan langsingku ini ke tempat tidur. Badanku serasa hancur setelah berdebat dengan monyet itu. Arrgghh… Kenapa namja itu harus ada di dunia ini, Tuhan? Jika Kau memang menginginkan dia untuk hidup, setidaknya jauhkanlah dia dari kehidupanku.
Aku bisa gila jika dia terus mengganggu dan mengusik kehidupanku.
Akupun memejamkan mataku, mencoba untuk tidur dan mengistirahatkan seluruh organ tubuhku untuk beberapa saat.
Namun…
"Minnie, turun kebawah. Sekarang!" teriak eomma yang sukses membuat tidur siang yang benar-benar sangat aku butuhkan ini menjadi hancur dan gagal. Arrrgghh… Sial!
Eomma, kau ingin menjadi musuh dalam hidupku setelah si monyet itu, huh? Aissh…
"YAA! Lee SungMin ppalli!" eomma kembali berteriak dengan suaranya yang melengking. Aku menarik selimutku dan menutupkannya keseluruh tubuhku. Tidak tahukah aku sedang malas?
Tok Tok Tok
Terdengar sebuah ketukan di pintu kamarku.
"Arrggh… Ye,aku keluar." Balasku tak kalah berteriak. Dengan kesal, akupun menyibakkan selimut yang menutupi tubuhku dan beranjak dari tempat tidur.
Aku berjalan dengan malasnya kearah pintu dan bersiap untuk memaki eomma-ku setelah membuka pintunya. Aku tidak peduli jika dia eomma-ku atau bukan. Rasanya aku ingin membunuh siapapun yang mengganggu istirahatku kali ini.
Cklek
"Aissshh… Eomma kau-…" Aku terdiam dengan wajah terkejut. Mulutku terbuka dengan mata yang membulat sempurna ketika melihat seseorang yang berdiri didepan kamarku bukanlah eomma, melainkan NAMJA MONYET itu. Sedang apa dia?
"K-kau… Jadi, kau anak Teukkie ahjjumma?" tanya namja yang sekarang tengah berdiri dihadapanku dengan wajah tak kalah terkejutnya denganku.
Aku tersadar dari keterkejutanku dan menunjuk namja monyet itu tepat di hidungnya. Melihatnya saja sudah membuatku emosi seperti ini.
"KAU… SEDANG APA KAU DISINI, HUH? TIDAK PUAS SUDAH MEMBUAT HIDUPKUMENDERITA? NAGA!" teriakku dengan lantangnya.
"M-mwo? Apa yang kau lakukan? Kenapa kau berteriak seperti itu? Tidak pernah melihat namja tampan sepertiku, eh?" tanyanya dengan tampang polos yang membuatku muak dan ingin sekali menendang wajahnya.
Bugghh…
"Aishhh… Jawab saja pertanyaanku!" Desakku sambil menendang kakinya. Namja menyebalkan itu meringis sambil memegangi kakinya yang kutendang tadi. Dasar namja payah… =="
"Aisshh… Aku datang bukan untuk bertengkar. Eomma-ku yang memaksaku ikut. Dan entah kutukan apa yang menimpaku, Teukkie ahjjumma menyuruhku membangunkan anaknya yang sedang tertidur di kamarnya. Dia bilang anaknya itu umurnya sama denganku. Huh, ternyata perasaanku yang mulai tidak enak sebelum mengetuk pintu itu memang terjadi. Aku malah membangunkan seorang beruang yang tengah melakukan masa hibernasinya." Jelasnya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Argghh… Tuhan, aku sudah tidak tahan untuk tidak menghajar wajah yadongnya.
"Ffhuhh…" Aku mengehembuskan nafas. Mencoba meredam kesabaranku yang sudah mulai mengepul dan siap meledak ini.
"Uh? Penampilanmu sangat berbeda sekali jika tidak memakai seragam sekolah. Wajahmu semakin terlihat jelek, tubuhmu semakin pendek, gigi kelincimu semakin terlihat seperti gigi drakula yang siap menerkam mangsanya. Hahaha… Hidupmu sangat lucu, Lee SungMin."
WHAT THE HELL? BERANI SEKALI DIA…
Buaghh…
Dengan kesal dan emosi yang meluap tak tertahan, aku menendang namja tak tahu diri itu tepat dibagian 'pribadi'nya. Mwo 'pribadi'nya? Apa… 'Monyet Junior'nya yang aku tendang? Sepertinya, aku menendangnya dengan sangat keras dan pasti terasa neomu neomu appo. Hahaha… Biar saja. Namja sepertinya memang pantas mendapatkan itu.
"Akhh… Dasar yeoja bodoh. Kau… Akhh… Menendang dibagian yang salah. Aisshh… Sakit sekali." Ringisnya sambil menunduk dan memegangi bagian pribadinya.
"Itu pembalasanku, Kim EunHyuk… Namja monyet menyebalkan." Aku menjulurkan lidahku dan meninggalkannya menuju lantai bawah setelah sebelumnya mencubit pipi namja monyet itu cukup keras.
*SungMin POV End*
*Author POV*
+Downstairs Of SungMin's House (Living Room)+
Yeoja mungil itu, menuruni tangga rumahnya dengan wajah murung karena kesal sambil menghentakkan langkah kakinya. Dua orang yang tengah berbincang disebuah ruang tamu, menoleh kearah yeoja manis itu dengan tatapan aneh melihat tingkah tak biasanya.
"Minnie, sapalah Chullie ahjjumma! Jangan memasang wajah seperti itu pada teman lama eomma." Nasihat eomma cantiknya. SungMin langsung menunduk sopan kearah sahabat eomma-nya yang sama-sama memiliki paras cantik tanpa menghilangkan ekspresi kesalnya. Bibirnya tetap mengerucut, pipinya tetap mengembung dan terkesan sangat manja.
Yeoja bernama Kim HeeChul itu hanya tersenyum, lalu menghampiri SungMin dan duduk disebelahnya. Jemari tangannya mengelus lembut permukaan rambut SungMin.
"Ada apa denganmu, Minnie? Apa kau lupa pada ahjjumma?" tanya HeeChul yang adalah eomma dari seorang namja yang sudah membuatnya menampakkan wajah kesal seperti itu.
SungMin menoleh kearah HeeChul, lalu tersenyum manis.
"Geureomyon, aku tidak akan melupakanmu, ahjjumma. Aku hanya sedang kesal saja. Mianhae…" SungMin kembali menunduk sopan kearah HeeChul. Tentu saja hal itu membuat HeeChul mau tak mau kembali menyunggingkan senyum manisnya.
"Aisshh… Kau tidak berubah, Minnie-yah." Ucap HeeChul sambil mencubit kecil pipi chubby SungMin dengan sayang.
"Ouh ya… Minnie, dimana Hyukkie? Kita harus makan siang sekarang." tanya eomma SungMin yang bernama LeeTeuk itu sambil menatap kearah lantai atas, seperti mencari seseorang.
"Hyukkie? Siapa itu?" tanya SungMin yang merasa tak mengenali orang yang dimaksudkan sang eomma.
"Namja yang tadi eomma suruh untuk membangunkanmu. Kau sudah bertemu dengannya, 'kan?" LeeTeuk kembali menatap anak manisnya yang sudah kembali memasang tampang kesal setelah mendengar nama namja yang menurutnya sangat menyebalkan itu.
"Ouh… Namja menyebalkan itu? Nan mollaseo. Mungkin dia sedang tertidur dilantai depan kamarku." Jawab SungMin sambil menunjuk kearah lantai atas, lalu berlalu menuju ruang makan. LeeTeuk dan HeeChul saling menatap untuk beberapa saat, lalu tak lama kemudian mereka berlari dengan tergesa-gesa menuju lantai atas.
+Upstairs Of SungMin's House+
"Akhh… Aissh, appo." Terlihat EunHyuk yang masih meringis dengan posisi tertidur dan tangannya yang masih memegangi bagian 'pribadi'nya yang masih terasa sakit dan berdenyut.
"Aisshh… Hyukkie, wae geurae?" tanya HeeChul menghampiri anak tampannya lalu mengelus lembut kepalanya.
"Yeoja menyebalkan itu… Arrghh… Appo." Jawab EunHyuk sambil tetap meringis kesakitan. Matanya terpejam dan bibirnya ia gigit dengan kuat.
"Sudahlah… Lebih baik kita makan siang. Kalian jelaskan nanti." Ajak HeeChul. Yeoja cantiknya itu mencoba memapah EunHyuk dengan perlahan dan hati-hati. Dibantu LeeTeuk, mereka berjalan menuju ruang makan di lantai bawah.
Downstairs Of SungMin's House (Dinning Room)
"Akhh… Eomma, sakit sekali."
SungMin, yeoja yang tengah terduduk di kursi meja makan itu menoleh kearah belakang, ketika gendang pendengarannya menangkap sebuah suara ringisan dari seorang namja yang tengah dipapah oleh LeeTeuk sang eomma dan HeeChul menuju tempat SungMin berada.
"Aisshh… Namja cengeng." Ejek SungMin. Yeoja itu membuang muka sambil mengerucutkan bibirnya. EunHyuk yang mendengar ejekan yang keluar dari bibir manis yeoja bertubuh mungil itu hanya memandang SungMin yang duduk dihadapannya bersama sang eomma dengan tatapan membunuh.
"Mwoya? Kau baru menyadari kalau wajahku ini cantik, huh? Sampai harus menatapku seperti itu." Ucap SungMin dengan intonasi yang terdengar sangat dingin.
"Dasar yeoja menyebalkan… Yeoja berwajah kelinci tak tahu diri." Umpat EunHyuk sambil menjulurkan lidahnya.
"Aisshh… Kalian ini ada apa? Kenapa baru bertemu sudah bertengkar seperti ini?" tanya HeeChul yang mulai jengah dengan pertengkaran sepasang yeoja dan namja yang sangat kekanakan itu.
SungMin dan EunHyuk hanya diam tak menjawab pertanyaan HeeChul, bahkan pura-pura tak mendengarnya. Kelinci dan monyet itu hanya memasang tampang cemberut dengan bibir mengerucut.
"YAA! Kalian jawablah pertanyaannya! Ada apa dengan kalian?" Kali ini LeeTeuk yang mulai angkat bicara.
"Tanyakan saja pada monyet yadong paling menyebalkan itu. Semua salahnya…" Balas SungMin tanpa menatap LeeTeuk yang duduk dihadapannya disamping EunHyuk.
"Mwo? Salahku? Kau… Semua ini salahmu. Dasar bodoh…" EunHyuk menyahut tak mau kalah.
"Aniya… Kau yang bodoh. Dasar monyet berotak kosong."
"Kau… Yeoja kelinci sombong berwajah buruk rupa. Kelinci asli lebih baik daripada kau, arra?"
"Memang kau lebih tampan dari monyet di hutan sana, huh? Dasar bodoh, kau tidak lebih baik dari monyet di hutan ataupun di kebun binatang manapun. Kau lebih mengenaskan daripada mereka."
Brakk…
HeeChul dan LeeTeuk menggebrak meja makan yang ada dihadapannya setelah kesabaran mereka benar-benar habis karena anak mereka sendiri.
"Kalian memang bodoh… Ingat umur kalian. Jangan bertingkah seperti anak kecil, arra?" Nasihat LeeTeuk.
"Sudahlah… Jelaskan sekarang juga, apa yang terjadi pada kalian? Memang kalian sudah saling mengenal?" tanya HeeChul kali ini.
"…" tak ada respon dari yeoja dan namja itu. Mereka saling terdiam tanpa memperdulikan pertanyaan HeeChul yang kedua kalinya. Tentu saja, hal itu membuat yeoja paruh baya itu memutar mata bulat besarnya dan menggertakan giginya. Jika mereka bukan anaknya dan anak sahabatnya, sudah pasti dia akan mencekik mereka sekarang juga.
"YAA! Kalian tuli, huh? Dengarkan aku… Dasar bodoh." Umpat HeeChul kesal.
"Aisshh… Eomma, aku sudah bilang 'kan, bahwa yeoja kelinci ini yang memulai semuanya. Iya 'kan, kelinci jelek?" EunHyuk menatap SungMin dengan tatapan mengejek juga seringaian meremehkannya.
"Tentu saja bukan aku pelakunya. Semua kesalahan ada padanya… Karena dia adalah sumber masalah dari masalah ini. Iya 'kan, monyet bodoh?" SungMin menjulurkan lidahnya mengejek kearah EunHyuk.
"YAA! Geumanhae. Kalian berisik sekali. Jangan bertengkar. Aisshh… Aku lelah sekali melihatnya." HeeChul mengacak rambutnya frustasi sambil menatap LeeTeuk yang juga terlihat kesal dengan tingkah SungMin dan EunHyuk.
"Aissh… Ye, geumanhae. Lebih baik makan saja makanan kalian. Kita mulai makan siangnya." Tambah LeeTeuk sambil menyendokkan nasi ke piring EunHyuk.
"YAA! Eomma, kenapa kau mengambilkan nasi untuk namja itu? Kenapa aku tidak? Sebenarnya siapa yang anakmu, eomma?" SungMin merengut cemburu melihat LeeTeuk, eomma-nya yang tengah menyendokkan nasi untuk EunHyuk.
"Jangan kekanakan seperti itu, Minnie-yah. Sudahlah, biar ahjjumma yang mengambilkan nasi untukmu..." HeeChul tersenyum, lalu mengambilkan nasi ke piring SungMin.
"Tentu saja Teukkie ahjjumma tidak mau mengambilkan nasi untukmu, karena dia malas mengambilkan nasi untuk yeoja manja yang kekanakan sepertimu. Iya 'kan, ahjjumma?" ejek EunHyuk yang mulai akan mengambil samgyetang yang tersaji dihadapannya. Namun, ketika namja itu akan menyendoknya, yeoja yang tentu saja adalah SungMin memutar meja makan putar itu agar EunHyuk gagal mengambil makanan yang diinginkannya.
"Chullie ahjjumma juga seperti itu. Dia tidak mau duduk disebelahmu karena dia tidak mau duduk didekat monyet bodoh nan menyebalkan sepertimu. Iya 'kan, ahjjumma?" SungMin tersenyum manis kearah HeeChul. Tapi senyum itu hilang ketika pandangannya mulai tertuju kearah EunHyuk.
"Tutup mulut kelincimu dan jangan bicara! Aku malas sekali mendengar suara jelekmu." EunHyuk berpura-pura menutup telinganyasambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Suara selembut ini kau bilang jelek? Tuli, huh? Aisshh… Kenapa Kepala Sekolah Shin membiarkan namja berotak kosong sepertimu masuk ke sekolah? Benar-benar bodoh…" SungMin berpura-pura menggelengkan kepalanya seperti yang tengah memprihatinkan sesuatu.
"Kelinci aneh…"
"Monyet bodoh…"
"Yeoja jelek…"
"Namja menyebalkan…"
"Aku membencimu…"
"Aku lebih membencimu…"
"Ak-…"
"STOOOOOPPP!"
"Bisakah kalian berhenti, huh?" Bentak HeeChul dengan lantangnya. Membuat SungMin dan EunHyuk yang mendengar teriakan keras itu membeku seketika.
"Tutup mulut kalian! Jangan bicara dan makan makanan kalian, arraseo?" perintah LeeTeuk tegas. EunHyuk dan SungMin hanya mengangguk sambil menggigit ujung garpu yang mereka pegang.
"Aissh… SungMin, EunHyuk bersikaplah dewasa. Bisakah? Eomma lelah jika harus memarahi kalian terus-menerus jika kalian bertengkar. Bagaimana jika kalian sudah satu rumah nanti? Aisshh… Menyusahkan." Ujar HeeChul sambil memijat pelipisnya yang sedikit terasa pusing.
"M-mwo? Apa itu? Satu rumah?" tanya SungMin dan EunHyuk bersamaan sambil menatap HeeChul dengan tatapan bingung.
"Ye… Rencananya kami akan mendekatkan kalian dan menikahkan kalian. Tapi, sepertinya aku dan Chullie harus mempunyai tenaga ekstra untuk rencana kami itu. Dengan tingkah kalian yang seperti itu, ka-…"
"ANDWAE…" teriakan SungMin dan EunHyuk menggema dan menginterupsi ucapan LeeTeuk yang belum sempat terselesaikan.
"Eomma, jangan seenaknya menikahkan kami seperti itu. Apalagi tanpa persetujuanku… Aku tidak mau. Dipaksa sekalipun, aku tidak akan menikah dengan namja itu…" Protes SungMin dengan diakhiri tatapan tajamnya yang mengarah pada namja tampan berambut coklat itu.
"Huh? Memang aku mau menikah dengan yeoja kelinci sepertimu? Jangan bermimpi… KiBummie lebih baik darimu." EunHyuk menatap kembali manik mata indah milik SungMin dengan sama tajamnya.
"Aku tidak mengajakmu berbicara… Jangan menjawab. Dasar namja monyet" Ujar SungMin sambil melempar sebuah sendok yang tadi tengah dipegangnya sampai mengenai dada EunHyuk.
"Aisshh… Apa yang kau lakukan? Huh, menggelikan sekali jika aku benar-benar menjadi suamimu. Hidupku pasti tidak akan pernah tenang. Karena kau adalah yeoja paling menyebalkan yang pernah ada didunia ini." EunHyuk kembali melempar sendok yang tadi sempat mengenai dadanya dan kali ini tepat mengenai bahu SungMin.
"Aww… Diam kau! Jangan sampai aku benar-benar membunuhmu, Kim EunHyuk." Ancam SungMin yang sama sekali tak menakutkan itu.
"Sebelum kau membunuhku, kau yang akan aku bunuh terlebih dahulu, Lee SungMin."
"Arrrgghh… Menyebalkan."
Brakk…
SungMin menggebrak meja makan dihadapannya dengan kesal, lalu pergi meninggalkan ketiga orang lainnya menuju kamar pink kesayangannya.
"Kajja eomma, kita pulang juga. Menyebalkan sekali berada disini…" EunHyuk bangkit dari duduknya dan bergegas menuju pintu keluar keluarga Lee.
"Aisshh… Mereka keras kepala sekali. Teukkie, kita akan membicarakan ini lagi nanti. Aku harus pulang… Annyeong." HeeChul menunduk sopan kearah HeeChul sambil menjinjing tas tangannya.
"Ne, kita akan bicarakan ini. Kita harus membuat rencana lagi. Kalau begitu, berhati-hatilah…" LeeTeuk mengantar HeeChul menuju pintu keluar dan melambaikan tangannya.
.
.
.
To Be Continued~
Ahhh, otte? jelek lagi? Atau mengecewakan lagi? Mianhae~~ :(
Tapi, jika berkenan, silahkan di review ^^
Gomawo sebeleumnya :D
Wanna RnR?
Sign,
EunKyu, Sung
