Tittle

Primal War

Disclaimer

Semua Karakter Naruto dkk milik masashi kisimoto, bukan milik saya.

Rate

T semi M

Warning!

Aneh! Gaje! Nama ngasal! OOC! Typo! Dll!

Genre

Fantasy! Adventure! Dll!

Pair

Xxx

"..." percakapan biasa

'...' batin, pikiran, dll

(...) untuk sesuatu yang penting

[...]

Summary

-masih dipikirkan-

.

.

Chapter 1

Hujan deras masih mengguyur kota Tokyo, jalanan yang se-jam lalu ramai dengan aktifitas, sekarang sepi seperti di kuburan. Tentu saja, masih ada beberapa orang yang entah terburu-buru atau bodoh menerobos hujan.

Menjadi pusat perhatian orang-orang yang berteduh, adalah seorang pria tampan bersurai pirang mengenakan jas kantoran, lengkap dengan beberapa aksesorisnya. Dengan langkah santai dan percaya diri, pria ini melintasi jalanan kota Tokyo tanpa memperdulikan tubuhnya yang basah.

Tentu saja, pria tampan bersurai pirang ini, yang menerobos hujan, tidak termasuk dalam kategori bodoh. Juga tidak termasuk kategori terburu-buru, karena dilihat dari langkah kaki santainya.

Dia melakukan ini untuk menikmati air hujan, juga sekalian membersihkan diri selepas melayani Klien-nya. Yap, Melayani, yang secara harafiah, dia adalah..., seperti itulah.

Jika Ibunya tahu pekerjaan sebenarnya, dia mungkin harus siap-siap menyiapkan pemakamannya.

Tubuhnya bergidik ngeri membayangkan hal itu, tapi dirinya segera mendesah tak berdaya saat mengingat ibunya. Jika dia harus melakukan pekerjaan normal, jangankan tempat tinggal, makanpun susah!

Tanpa keterampilan nyata, dia hanya bisa menggunakan tubuhnya untuk mendapatkan uang!

Tentu saja, ini adalah terakhir kalinya dia melakukan ini. Kebetulan, seorang temannya menawari sebuah pekerjaan bagus, yang lebih baik dari ini, dan tentu saja, dengan bayarannya yang lumayan tinggi.

Aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menabung cukup banyak uang untuk Ibu!

Setelah itu, langkah kaki santainya, berubah agak tergesa-gesa, tidak memperhatikan di atas langit, tepatnya di galaksi bima sakti, kegelapan tanpa batas menelan satu persatu planet di bima sakti dan sekarang sedang menuju kearah planet bumi.

...

Kegelapan tanpa batas bergerak dengan kecepatan cahaya, menelan planet kehidupan dan non kehidupan dalam sekejap di galaksi bima sakti.

Lampu-lampu putih terlihat bersinar tepat setelah kegelapan tanpa batas menelan planet kehidupan. Jika dihitung, ada 23 cahaya yang melambangkan 23 planet kehidupan selain Bumi di Galaksi bima sakti!

Jika hal ini diketahui di Bumi, pasti akan menyebabkan kegemparan besar!

Kegelapan tanpa batas bergerak dalam kecepatan cahaya, dan sudah memasuki sistem tata surya, menelan planet-planet, bahkan matahari pun ikut tertelan.

Saat kegelapan akan menelan bumi, sebuah membran cahaya tipis yang lebih kuat dari 23 cahaya lainnya, menyelimuti seluruh bumi. Melindungi bumi dari nasib tertelan kegelapan tanpa batas.

Tapi hal ini masih sangat menakutkan bagi penduduk bumi yang mengalaminya secara langsung.

...

Dia baru saja melangkah beberapa kali, sebelum keringat dingin mengucur deras di pungungnya. Mata beriris birunya menatap kosong dan takut, saat langit biru mendung diatasnya hilang, diganti oleh kegelapan yang bahkan tidak dapat ditembus sinar matahari.

Fenomena ini tentu membuat penduduk bumi takut. Orang beriman mengatupkan tangan sembari berdoa, para ibu memeluk anak-anaknya, dan para lansia berpegangan tangan dengan senyum pasrah.

Pria bersurai pirang itu terduduk pasrah. Menyaksikan kegelapan yang akan menelan bumi dengan ketakutannya yang bertambah setiap detiknya.

Belum sempat ketakutannya mereda, cahaya menyilaukan yang berasal dari dalam bumi, melesat tinggi, dan membungkus semua langit bumi, dan perlahan-lahan sedikit menyingkirkan kegelapan tanpa batas.

Secuil cahaya yang menyelimuti bumi berpisah dan mulai membagi menjadi bagian-bagian lebih kecil, sebelum memasuki tubuh semua manusia.

Pria bersurai pirang sama sekali tidak merasakan sensasi aneh saat pecahan cahaya memasuki tubuhnya, tapi beberapa detik kemudian dia ambruk tak sadar, diikuti yang lain, lain, dan lain hingga semua manusia dalam Planet Bumi tidak sadar.

...

Naruto, nama pria bersurai pirang, sedikit mengernyitkan dahinya, sebelum membuka matanya dengan perasaan terkejut.

Apa yang terjadi?! Aku ingat.., langit menjadi hitam kemudian.., aku menjadi tidak sadar!

Naruto terduduk segera, matanya berkeliaran dengan liar, mencoba menebak di mana ia sekarang. Tapi yang ia lihat hanya ruangan kosong tanpa apa-apa. Sia-sia, Naruto dengan pasrah menunggu untuk keluar dari sini, yang entah sampai kapan dirinya akan keluar.

Srriinngg

Tiba-tiba, cahaya terang muncul dan membuat wujud wanita cantik berusia matang, tapi wujud wanita ini begitu kabur, dan jika Naruto tidak serius memperhatikannya, dia tidak akan lagi mengingat wujudnya.

"Siapa kau?" tanya Naruto dengan sikap hati-hati, lagipula kejadian di depannya tidak ilmiah sama sekali!

"Anak-ku. Aku adalah tanah yang kau pijak. Tanah yang melindungi kalian. Tanah yang memberi kalian harapan. Aku adalah Bumi." Jawabnya lembut tapi tegas.

Bola mata Naruto membulat sempurna. Bumi?! Wanita yang ada didepannya adalah bumi? Naruto sangat ingin menyangkal perkataannya, tapi dia tidak bisa melakukan itu mengingat kejadian tak masuk akal yang baru dialami oleh penduduk bumi!

"Bagai-"

"Aku disini bukan untuk menjelaskan tentangku, anak-ku."

Wanita memploklamirkan diri sebagai Bumi, tidak memberi kesempatan Naruto untuk bertanya tentangnya. Lagipula, dirinya hanya sebuah sub kesadaran yang akan hilang beberapa saat lagi.

Jadi, dia harus bergerak cepat!

Cukup cepat untuk menjelaskan apa yang terjadi, dan apa yang akan dialami oleh Naruto dan manusia bumi!

Sedikit rasa tidak senang mengumpal di hati Naruto, lagipula siapa yang akan senang saat ada yang memotong perkataan kalian?

Tapi tetap saja, Naruto segera menyingkirkan rasa tidak senangnya dan secara serius, memperhatikan apa yang akan dikatakannya setelah ini.

"Ingat Anak-ku, aku akan menjelaskan keadaan kalian sekarang."

Keadaan Kalian? Naruto linglung sejenak, berpikir apa maksud kata kalian. Matanya melebar seketika, apakah keadaan kalian maksudnya adalah keadaan semua manusia bumi?!

Jadi apa yang akan diungkap, bukan hanya berpengaruh padanya saja tapi semua manusia bumi! Naruto bergidik ngeri atas penemuan kebetulan ini.

"Kegelapan tanpa batas, atau Heaven Devouring World, adalah sesuatu yang pernah terjadi beberapa era yang lalu. Dulu aku bukan disebut Bumi, tapi Hur'in dan tidak ada manusia, hanya ras Fire Crow yang ada..."

Hur'in? Fire Crow?

Berita ini terlalu mengejutkan, sampai kepalanya sedikit berdenyut tak mampu menahan tekanan berita ini. Dia sedikit mengurut keningnya, tapi yang jelas dia sedikit tahu nama benda itu.

Satu hal yang pasti, Manusia bukan penghuni pertama bumi tapi ras yang disebut Fire Crow!

"Fire Crow sangat kuat, bahkan mereka tidak memiliki masalah untuk terbang keluar ke angkasa. Mereka mendominasi galaksi bima sakti selama beberapa era. K.."

Tak tahan dengan penjelasan yang semakin jauh dari apa yang disebut keadaan manusia, Naruto memotong penjelasan wanita bumi itu.

"Tunggu-tunggu, apa hubungan kami, manusia dengan Fire Crow yang kau ceritakan!" Naruto berteriak keras dengan nafas kasar.

Sedari tadi dia sudah menahan diri untuk mendengarkan penjelasan wanita bumi dengan serius, tapi rentetan berita mengejutkan hampir membuatnya panik. Sekarang, semakin dia mendengarkan semakin dia panik. Apalagi saat diceritakan tentang Fire Crow, perasaannya semakin memburuk.

Dia tidak tahu bagaimana perasaan ini muncul, yang jelas dia percaya hal yang akan disampaikan selanjutnya pasti sangat buruk bagi manusia!

Sedangkan wanita yang mengaku sebagai Bumi, sama sekali tidak marah malah memberikan senyum paham kepada Naruto. Lagipula, siapa yang tak panik saat dijelaskan sesuatu seperti ini?

"Tentu saja ada Anak-ku. Dulu.., Heaven Devouring World pernah menelan Hur'in, dan akibatnya galaksi bima sakti dipindahkan ke Alam semesta primal. Aku, yang belum mendapatkan kesadaran diri penuh, tidak mampu menolak sama sekali dan menyaksikan Fire Crow, yang mendominasi bima sakti jatuh dalam waktu 1 era."

Di pindahkan? Alam semesta primal? Jatuh... maksudnya punah?! Sekali lagi berita mengejutkan datang. Sebelumnya, dia samar-samar mengerti, sekarang Naruto bisa sedikit paham apa yang ingin disampaikan wanita bumi.

Manusia terlalu lemah untuk bertahan hidup di Alam Semesta primal!

Itu adalah makna yang paling Naruto yakini, yang coba wanita bumi sampaikan. Tapi tetap saja, dirinya masih ingin mendengar langsung dari mulut wanita itu.

Jadi, Naruto menatap sepasang mata bersinar milik wanita yang mengklaim sebagai bumi dengan tatapan siap menerima apa saja.

"Kau sepertinya paham apa yang kucoba sampaikan anak-ku. Ya, manusia terlalu lemah untuk bertahan di Alam Semesta Primal. Bahkan jika aku sudah membentuk lingkaran untuk menolak Heaven Devouring World, itu hanya akan bertahan selama 1 tahun. Lalu setelah itu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kalian."

Penghalang hilang.., lalu bumi tertelan Heaven Devouring World.., setelah itu memasuki Alam semesta primal, dimana bahkan Fire Crow tak mampu bertahan hidup dan...

Naruto bergidik agak takut membayangkan apa yang terjadi setelah penghalang hilang, dan bumi tertelan. Tapi.., ia menolak untuk percaya manusia akan musnah setelah lapisan pelindung hilang! Lagipula, dengan teknologi dan persenjataan nuklir manusia, manusia pasti bisa bertahan!

Seakan tahu apa yang dipikirkan Naruto, wanita Bumi tersenyum, sebelum mengatakan kata-kata yang memadamkan harapan Naruto.

"Tidak akan ada gunanya anak-ku, bahkan Nuklir yang kalian banggakan tidak berguna dan Teknologi yang kalian kembangkan-pun sama sekali tidak berguna. Di Alam semesta primal, ada ras dengan persenjataan yang lusinan kali lebih mematikan dari Nuklir dan teknologi lebih canggih, tapi ras seperti itu hanya bisa bertahan atas belas kasihan ras lain yang lebih kuat."

Mata Naruto sedikit meredup, setiap kata yang dikeluarkan oleh wanita itu seperti angin yang memadamkan api harapan dalam dirinya. Tanpa bisa menahan diri lagi, dia berteriak kearah wanita itu.

"Lalu, apa, apa yang harus kami lakukan?!" Naruto berteriak putus asa, karena sudah tidak tahu bagaimana untuk bisa bertahan di Alam Semesta primal.

Wanita itu tidak terburu-buru menjawab pertanyaan Naruto, ia menyaksikan dengan tenang pada Naruto yang mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas dalam-dalam. Dirasa sudah tenang, wanita itu menjawab pertanyaan Naruto.

"Anak-ku walaupun semua teknologi dan persenjataan kalian tidak berguna, kalian masih memiliki kelebihan yang kuakui cukup menarik. Kelebihan ini bisa kalian manfaatkan untuk bertahan."

"Apa itu? Kelebihan apa yang kami, manusia miliki?" kata Naruto dengan tergesa-gesa.

Walaupun dia sudah sedikit tenang, tapi dia masih kehilangan ketenangan saat diberitahu ada sesuatu yang berkemungkinan berguna untuk bertahan di Alam Semesta Primal.

"Imajinasi. Kalian, Manusia memiliki Imajinasi yang luar biasa kuatnya."

"I-imajinasi?" Naruto sedikit tak percaya saat mengatakan ini, lagipula apa gunanya imajinasi!

"Jangan remehkan kelebihan ini anak-ku. Layaknya kehendak yang semakin kuat akan bisa terwujud secara nyata, imajinasi-pun sama seperti itu. Semakin kuat imajinasi, semakin nyata hal itu."

Naruto sedikit merenungkan hal ini. Walaupun apa yang dikatakan wanita bumi masuk akal, tapi dia masih sulit untuk menerima hal sepele seperti imajinasi adalah satu-satunya harapan manusia untuk selamat!

Juga yang paling penting, manusia sama sekali tidak tahu memanfaatkan imajinasi ini untuk membantu mereka! Dan Naruto menolak untuk percaya, untuk menggunakan imajinasi hanya sebatas konsentrasi. Pasti akan lebih sulit dari itu!

"Lalu.., bagaimana caranya imajinasi ini berguna bagi kami?" kata Naruto setelah berpikir cukup lama.

"Rekonstruksi tubuh manusia."

Naruto sudah tidak tahu harus berkata apa, lingkup pengetahuannya tidak cukup untuk berkomentar tentang rekonstruksi tubuh, lagipula semua hal itu dia rasa mustahil di lakukan!

"Rekonstruksi... tubuh? Bagaimana?" tanya Naruto agak ragu-ragu

"Tentu saja dengan menghancurkan tubuh manusia-mu, dan menciptakan tubuh yang lebih kuat. Pada saat itu, Imajinasi kalian akan sangat berguna disini. Bukankah ada sesuatu yang disebut Iblis dalam imajinasi kalian, aku bisa memanfaatkan itu untuk membuat tubuh kalian benar-benar menjadi Iblis. Lagipula, fisik Iblis lebih kuat dari manusia kan? Bukankah dengan ini, manusia bisa bertahan dari Alam Semesta Primal."

Naruto setuju apa yang dikatakannya, tapi pada bagian menghancurkan tubuh untuk membuat tubuh lebih kuat? Bukankah ini hanya seperti mengganti fisik manusia dengan sesuatu yang ada imajinasi manusia? Juga...

Pertanyaan yang paling penting.

"Berapa banyak kau bisa mengubah manusia menjadi... katakanlah Iblis, dan aku tak percaya metode seperti itu tanpa memiliki kelemahan."

Wanita bumi tersenyum bangga, walaupun dia sudah menggunakan banyak energi untuk menyelimuti bumi, dia masih memiliki berton-ton energi yang dikumpulkannya selama beberapa era ini!

"Untungnya anak-ku, aku sudah mengumpulkan kekuatan selama beberapa era, dan rekonstruksi tubuh semua manusia, masih berada di garis bawah kemampuanku. Seperti yang kau katakan, metode ini memiliki kelemahan. Walaupun ini bukan kelemahan fatal, tapi aku akan memberitahumu."

Wanita itu berhenti sejenak, jemarinya bergerak mengkira-kira berapa banyak waktu yang tersisa, mengetahui masih ada cukup waktu, dia melanjutkan.

"Pertama, sekali sebuah keluarga menjadi katakanlah Iblis, maka semua yang berhubungan dengan keluarga itu akan menjadi Iblis, jika tidak itu akan familiar dengan Iblis."

Jadi... bisa dibilang, jika Klan ibunya menjadi Iblis.. maka ibunya-pun akan menjadi Iblis. Memikirkan ibunya, Naruto segera merasa khawatir, tapi sebisa mungkin ia tekan.

"Kedua, walaupun manusia sudah kuubah menjadi katakanlah menjadi Dewa, sangat tidak mungkin untuk benar-benar memiliki kekuatan Dewa! Tapi mereka masih bisa menerima keilahian dari pengikutnya. Ini adalah kelemahan terakhir."

Dengan kata lain... sekali tiruan tetap tiruan! Tidak peduli seberapa kuat tiruan, itu tidak bisa mengalahkan yang asli! Itupun jika yang asli ada, semua ini berasal dari imajinasi manusia, nol kemungkinan mereka benar-benar ada. Jadi, ini sama sekali bukan masalah!

Bahkan jika dia tahu imajinasi itu luar biasa, ini terlalu berlebihan!

Untuk menghancurkan tubuh, dan menjadi mahluk dalam imajinasi manusia!

Naruto tidak tahu ada berapa banyak mahluk kuat dalam imajinasi manusia, bahkan jika dia tahu. Naruto terlalu malu untuk menyebutkan satu persatu.

Katakanlah.. dalam manga terkenal, bahkan sampai sekarang, Dragon Ball.

Ada banyak anak muda, remaja, dan tua yang bermimpi suatu hari akan menjadi seperti Saiyan, dan sekarang impian mereka bisa terwujud dengan musibah ini. Tentu saja, Saiyan tidak akan sekuat yang ada di manga dimana bisa menghancurkan planet, tapi untuk melindungi bumi.. Saiyan dilemahkan masih cukup.

"Kau sudah paham. Anak-ku."

Naruto mengangguk sebagai balasan. Walaupun otaknya bukan yang terbaik, itu masih bisa digunakan untuk sesuatu yang sederhana seperti ini.

"Lalu... kapan aku bisa keluar dari sini? Aku masih ingin tahu situasi diluar."

"Itu masih belum pasti, yang jelas kau akan bangun saat proses rekonstruksi tubuh pertamamu selesai."

Apa? Dia akan bangun saat proses rekonstruksi tubuhnya selesai? Naruto tidak mungkin salah dengar, hanya satu hal yang pasti yaitu...

"Kau benar Anak-ku. Saat ini tubuhmu, tidak, tubuh semua manusia berumur 20 tahun keatas sedang di rekonstruksi ulang. Untuk menjadi mahluk paling kuat kau bayangkan di imajinasimu, dan jika kau punya keluarga kau akan mengikuti perubahan keluargamu."

Keluarga?

Corak wajah Naruto agak jelek saat mendengar ini. Dia tahu ibunya bukan sembarang orang, sejak dia sering mendengar marga Uzumaki di berita-berita. Bahkan ayahnya-pun, yang dikatakan meninggal oleh ibunya, bukan sembarang orang.

Memikirkan betapa rumit keluarganya, dia hanya bisa diam, sejak ibunya tidak memberitahu.

Sebenarnya, Naruto mengantisipasi dia akan menjadi apa, tapi berkat ini, dia mulai malas mencari tahu.

"Waktuku hampir habis. Aku akan segera menghilang, oleh karena itu, aku akan memberikan ini kepadamu."

"Ah?"

Sebelum Naruto bereaksi, cahaya sudah ditembakan dari telujuk wanita bumi, tepat mengenai dahinya, dan masuk kedalam otaknya.

Naruto mengusap tempat dimana cahaya masuk kedalam dirinya, dirasa tidak sakit sama sekali, dan dia juga tak merasa perbedaan sama sekali. Naruto menatap penuh pertanyaan pada Wanita Bumi.

Wanita bumi tersenyum sedikit, dan menjawab ala kadarnya tentang benda apa yang masuk kedalam diri Naruto.

"Itu adalah hal yang akan berguna di Alam Semesta Primal dan Virtual Primal."

Virtual primal? Tempat apa lagi itu? Naruto mengurut kepalanya dengan ringan, untuk meredakan pusing tentang nama yang benar-benar baru didengarnya.

Seakan tahu penderitaan Naruto, wanita bumi mulai menjelaskan perlahan.

"Alam semesta primal itu adil anak-ku. Walaupun kita sementara menolak masuk ke alam semesta primal, hukum alam semesta masih menganggap kita sebagai bagian sistemnya. Jadi, aku sedikit mampu untuk memanfaatkan energi primal untuk menghubungkan medan untuk temper kalian, dan itulah Virtual Primal."

"Alam Semesta Primal dan Virtual Primal layaknya dua sisi koin uang logam. Mereka tidak pernah bertemu, tapi saling mempengaruhi. Heaven Devouring World adalah salah satu contoh dimana mereka saling mempengaruhi."

"1 tahun bumi, sama dengan 10 tahun virtual primal. Selama itu, berlatihlah dan aku berharap manusia tidak akan punah seperti Fire Crow."

"Ingat Anak-ku, apa yang ada di Virtual Primal adalah nyata, ambil lalu persiapkan bumi untuk bisa selamat di Alam Semesta Primal. Jangan pernah remehkan bahkan Virtual Primal, karena bahkan aku tak tahu siapa penciptanya."

"Semoga kau beruntung Anak-ku. Semoga kalian tidak akan punah... Fire Crow punah adalah penyesalan terbesarku, dan kuharap dengan bantuanku, kalian akan bertahan."

Srrriiinngg

Wujud Wanita yang semula kabur, memadat menjadi bola, sebelum mulai bersinar terang, lebih terang, dan mulai meredup hilang. Meninggalkan Naruto yang sendirian di ruangan ini.

XxX

Dunia luar sangat kacau, dari rentetan kejadian diluar akal sehat, serta berita mengguncang dunia sukses membuat setiap orang mulai meragukan arti hidup mereka.

Belum lagi, fenomena yang disebutkan wanita mengaku Bumi, benar terjadi! Semua manusia berusia 20 keatas mulai menunjukan tanda-tanda aneh di fisik mereka. Walaupun sedikit itu membuktikan apa yang dikatakan wanita bumi diruangan kosong adalah benar!

Alam Semesta Primal! Heaven Devouring World! Fire Crow! Virtual Primal!

Semua dari mereka benar dan nyata! Maka ancaman kepunahan manusia yang menggantung di atas kepala mereka juga nyata!

Satu hari yang lalu, mereka dengan bangga mengatakan, manusia adalah penguasa bumi! Sekarang, mereka bahkan tak berani mengatakan bumi adalah tanah manusia.

Manusia putus asa, dan mereka mulai berkumpul di depan radio, layar besar, sampai televisi. Mereka hanya berharap, pemimpin mereka akan punya jalan. Bahkan jika tidak punya jalan, paling tidak mereka ingin mendengar manusia tidak akan punah!

Secara serempak, tayangan televisi, internet, bahkan layar raksasa di jalanan bumi mulai menghitam, sebelum menampakan sosok pemimpin negara yang dikatakan terkuat di bumi.

Sosok yang dikatakan sebagai presiden negara terkuat duduk dengan tegap menghadap kamera, mata vertikal beriris kuning seperti ular menatap tajam pada kamera di depannya.

Seharusnya, manusia takut dengan mata anehnya yang diakibatkan proses rekonstruksi tubuh. Tapi tidak, mereka tidak merasakan takut, mereka bisa jelas merasakan ketidakberdayaan di mata seperti ular itu.

"...Teman-ku... aku berdiri dihadapan kalian sekarang bukan sebagai presiden negara... ataupun orang terhormat. Aku berdiri didepan kalian, hanya sebagai manusia. Manusia yang akan kehilangan tempat asalnya." ujarnya.

Segera, ucapan itu diartikan ke berbagai bahasa.

Setelah diartikan ke bahasa negara masing-masing, Hati semua orang dalam belahan dunia sedikit suram. Bahkan kepala negara terkuat, tidak berdaya dalam situasi ini. Bagaimana dengan mereka, orang biasa?

"Tapi..." mata seperti ular milik presiden yang berisi ketidakberdayaan, kini bersinar terang penuh tekad." Kita memiliki harapan! Harapan untuk tumbuh lebih kuat! Untuk bertahan di Alam Semesta Primal! Itu adalah Virtual Primal! Kita masih memiliki 10 tahun di Virtual Primal, dan itu akan menentukan... apakah manusia akan punah atau tidak."

Ya. Manusia masih memiliki 10 tahun di Virtual Primal! Bagaimana bisa mereka menyerah sebelum berusaha?!

Mata semua orang di bumi mulai menyala, tidak peduli itu tua atau muda, wanita atau laki-laki, kulit putih atau kulit hitam, mereka menyingkirkan perbedaan mereka, karena mereka akan berjuang! Bukan untuk Amerika, Jepang, Cina atau negara apapun. Mereka akan berjuang untuk bumi mereka untuk kemanusiaan!

"..Virtual Primal adalah harapan terakhir kita, manusia!" raungan itu bergema di seluruh belahan bumi.

XxX

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

Fic dibuang sayang!

Udah lama ada di folder penyimpanan, dari pada dihapus mending di taruh sini.

Dibaca sukur gak baca yaudah.

Enyong