Ini fanfic pertamaku,jadi rada aneh bin gaje. Dan maaf kalo nih fanfic kurang berkenan... Dan untuk L yang bentar lagi ultah -walo masih agak lama-,Youre the best,Cute-L…
~oOo~ ~oOo~
Drap. Drap.
Drap.
Suara derap langkah itu terdengar menghentak keras.
BRAAAK!!!
"LAWLIET… LAWLIET…!!!~"
Pintu dibanting dengan keras. Seember air disiramkan pada tubuh mungil yang tengah terlelap diatas tikar yang usang.
Byuur.
Akh…
Hosh…hosh…
Anak
itu terhentak dari tidurnya.
"Ayo bangun pemalas!! Mau jadi apa kamu,sudah siang begini baru bangun",teriakan orang tua itu terdengar menggema. "T,tapi paman,sekarang baru―" "BARU APA!!!,KAMU MAU BILANG INI BARU JAM 4 PAGI BEGITU?!! DASAR PEMALAS!!".
"CEPAT PERGI KERJA! DAN HARI INI,KAMU HARUS DAPAT UANG LEBIH,KALO ENGGAK―".
L menunduk dalam ketakutannya.
"KALO ENGGAK,JANGAN HARAP HARI INI KAMU DAPAT
JATAH MAKAN!! INGAT ITU!!",lanjutnya
lagi.
"Iya,paman~…".
BRAK.
Sekali lagi,pagi itu L memulai harinya dengan air mata. Tangis yang bahkan tak terdengar itu terlihat menyakitkan. Dadanya tak sanggup lagi menghadapi sikap egois dan brutal sang paman. Atau lebih tepatnya,orang yang tidak ia kena
~oOo~ ~oOo~
L yang masih mengantuk itu menyusuri jalan setapak yang biasa ia lewati. Ia berjalan gontai sambil mengamati sekitarnya. Berharap ada botol plastik yang dapat ia pungut dan dijual. Meski rasa ngantuk itu masih saja menggangunya.
"3kg ya?!",kata pria tua itu
menimbang rongsokan L yang ia punggut hampir 3jam
lamanya.
"Um,ini~",menyodorkan uang pada pemuda
itu.
"1.000,-!?",tanya L memastikan.
"Iya,memangnya kamu
ingin berapa?!",tanya orang itu. "Apa gak bisa lebih? Saya
mohon~". "Akh,sudah sana! Cerewet banget sih,lagi pula ini kan
cuma sampah!!",bentaknya.
"T,tapi―",gumam L pelan. "SUDAH
PERGI SANA!!",pria itu mendorong tubuh kurus L kebelakang.
Pemuda berambut hitam itu pun pergi meninggalkan pria tua yang terus mengomel itu.
~oOo~ ~oOo~
Dan kini,ia mengambil gelas aqua yang tergeletak dijalan. Dan kembali
melangkahkan kaki kecilnya menuju perempatan jalan tempat mangkalnya.
Tempat untuk mengais rejeki dengan suaranya yang tidak terlalu bagus
diantara mobil2 yang berhenti saat lampu merah.
"Menarilah dan
terus tertawa,walau dunia tak seindah surga,bersyukurlah pada yang
Kuasa…"
Seorang pemuda lain nampak sedang mengamatinya
dari dalam mobil yang ia tumpangi.
"Ayah~…" "Hm…" "Dia
kasihan ya -Yah",menatap kearah luar jendela.
Pria parubaya itu
menoleh kearah yang ditunjuk anaknya.
"Masih kecil sudah harus
mencari uang…",lanjutnya polos.
Plek.
"Makanya,kamu
harus bersyukur karena kamu hidup berkecukupan",mengusap2 rambut
coklat anaknya. "Hmp,iya… Tapi ayah aku mau ngasih dia
ini…",merogo tasnya dan mengambil 2 bungkus roti coklat sebagai
bekal makan siang. "Hn? Nanti kamu makan apa?".
Anaknya
tersenyum,dan bilang,"Aku gak akan mati walau gak makan 1
hari",katanya sambil tersenyum.
~oOo~ ~oOo~
Perlahan L mendekati mobil pemuda itu.
"Syukuri apa yang ada…
Hidup adalah anugrah…",nyanyi L sambil memainkan tamborin yang
terbuat dari tutup botol pungutannya.
Hn?.
L menautkan
alisnya bingung ketika anak didalam mobil itu memberikan 2buah roti
coklat dan selembar uang 20rb. "Ini untukmu…",kata anak itu.
"Untukku?",tanya L ragu. "Menurutku,tubuhmu yang kurus dan
wajah pucatmu itu karena kamu kurang makan",balasnya lugu.
Dengan
wajah memerah,L menerima pemberian anak tersebut sambil
berkata,"terima kasih…".
"Hmm,sama2",balasnya sambil
tersenyum. Begitu pula dengan sang ayah. Dan L juga bahagia menerima
pemberian anak seumurannya.
~oOo~ oOo~
Tet. Tet. Tet.
Bunyi klakson mobil yang berada di belakang
kendaraan anak itu mengharuskan mereka berpisah.
"Kami pergi
dulu,senang dapat bertemu denganmu".
"Tunggu,siapa namamu?
Namaku Lawliet,panggil saja L",teriak anak berambut hitam itu
ketika mobil mulai menjauh.
"NAMAKU LIGHT YAGAMI…",teriaknya
melongok dari dalam mobilnya sambil melambaikan tangan.
"Light
yagami~…",bisik L sambil menatap roti pemberian pria bermata
coklat.
Tet. Tet. Tet. "HOY,BOCAH!! SUDAH BOSAN HIDUP!!!",teriak pria berwajah sangar sambil membunyikan klakson.
"maaf paman…",L pun segera berlari ketepi jalan.
~oOo~ ~oOo~
Dengan perasaan gembira,ia membuka bungkus roti coklat pemberian
Light. Namun,seseorang menepuk punggungnya dari belakang dan
berkata,"hm,kayaknya enak tuh".
"Mau?",tawar L
lugu.
Sret. Sret.
"Thanks ya,lo emang baik―",kata
pemuda brandalan yang langsung merebut roti2 itu dari tangan
L.
"T,tapi―".
Pemuda itu tak peduli dan tetap berlari
meninggalkannya.
Ingin sekali L mengejarnya,namun ia tak ingin
menghabiskan tenaganya untuk hal yang tidak penting. Lagi pula,belum
tentu pemuda itu mau memberikan rotinya.
~oOo~
~oOo~
L kembali melangkahkan kakinya menuju
perempatan…
"Menarilah dan terus tertawa… Walau dunia tak
seindah surga… Bersyukurlah pa―…"
LAWLIEEEEEEEEET!!!…......
TBC..........
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
jangan lupa reviuw yaaaaaaaaaaaaaaaa.................................
Arigato............
