"Kak Chanyeol ?" Baekhyun mengintip malu-malu kedalam kamar seorang pemuda tampan yang sedang berkemas untuk meninggalkan rumah ini. Sekarang Chanyeol sudah SMA ngomong-ngomong.

"Kenapa hm ? Mau ikut kakak kamu ya ?"

"Ish. Kak Chan nyebelin. Nanti yang main sama aku lagi siapa. Aku nggak mau main sama Lulu dia nakal sama Baekhyun kalo nggak ada kak Chan!" Kata Baekhyun sambil mempoutkan bibirnya.

Lulu, tetangga rumah Baekhyun. Nama aslinya Luhan, Xi Luhan. Omega lelaki asal Cina, sudah menetap di Korea selama 10 taun. Seumuran dengan Baekhyun.

Tahun ini Baekhyun dan Luhan berumur 14 tahun namun sikap keduanya masih sangat manja dan kekanak-kanakan.

Sering bertengkar hanya karena masalah sepele. Contohnya seperti kemarin, Baekhyun tidak sengaja menghabiskan bubble tea yang disimpan Luhan di kulkas milik Chanyeol dan ketika Luhan melihat Baekhyun meminum bubble tea nya dia langsung menarik rambut Baekhyun dan terjadilah aksi mari tarik rambut Baekhyun sampai botak. Untung Chanyeol segera datang dan segera memisahkan keduanya. Juga harus merelakan uang jajan nya untuk membelikan Luhan bubble tea yang baru.

Chanyeol tinggal di rumah Baekhyun, atau lebih tepatnya menyewa sebuah kamar di rumah Baekhyun. Sudah tiga tahun dia menyewa disini dan sekarang harus pindah karena tempat sekolahnya sudah bukan di daerah sini lagi.

Baekhyun cukup bersedih akan hal itu. Pasalnya dia masih kelas satu SMP sedang Chanyeol sudah kelas satu SMA.

Dia akan rindu kak Chan nya pasti.

Chanyeol yang melihat Baekhyun terus mempoutkan bibirnya merasa bersalah. "mungkin iming-iming janji bisa bikin Baekhyun senyum" pikir Chanyeol.

"Nanti kak Chanyeol bakal sering main kesini kok. Baekhyun jangan sedih ya" usapan tangan Chanyeol pada kepala Baekhyun membuat yang lebih kecil mendongakkan kepalanya.

"Janji ?" Baekhyun mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji, Baekhyun." Jari kelingking Chanyeol menyambut jari Baekhyun.

"Jangan Bo'ong ya! Kalo bo'ong aku susul nanti kak Chan ke sekolah!" Teriak Baekhyun kemudian berlari keluar kamar Chanyeol.

Chanyeol menghela nafas pelan. Dia suka disini tapi tidak ada pilihan lain. Orang tua nya sudah menentukan dimana dia harus bersekolah. Bahkan mereka sudah membelikan apartemen untuk Chanyeol.

Sebagai seorang Alpha, ia memang sudah dididik untuk mandiri sejak usia dini. Makanya saat memasuki SMP dia memutuskan untuk keluar dari rumah dengan dukungan orang tuanya.

Dua bulan lagi dia akan berusia tujuh belas tahun, yang berarti dia akan mengetahui siapa Omega nya. Apakah Omega nya seorang wanita cantik ? Ataukah lelaki manis ? Dia masih harus menunggu dua bulan lagi.

"Kak Chaaannn ! Mama bilang mobilnya udah di depan. Suruh cepet!" Teriak Baekhyun dari lantai satu.

Chanyeol pasti akan rindu si mulut berisik milik Baekhyun. Tidak ada lagi yang membangunkan tidurnya dengan menyanyi secara keras dan tidak ada lagi si menggemaskan Baekhyun yang selalu bercerita apa saja yang terjadi padanya seharian itu.

"Iya , kakak turun !"

...

"Dah kak Chan ! Janji nya jangan lupa nanti Baekhyun marah kalo lupaaaa !"

"Iya Baek. Jangan nakal ya sama Luhan"

"Ish yang nakal Luhan kak bukan Baekhyun"

"Iya baik-baikin si Luhan oke ?"

"Eemm!" Si kecil hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Chanyeol pun memasuki mobil yang menjemputnya dan melambaikan tangan pada Baekhyun ketika mobilnya mulai berjalan.

"Dia lucu. Adeknya ya dek?" Tanya sopir disebelah Chanyeol.

"Bukan..."

"Tapi sayang banget aku sama dia pak." Senyum Chanyeol mengembang membayangkan wajah Baekhyun.

"Ya, sampai bertemu lain kali Baekhyun"

.

.

.

Satu bulan kemudian.

Pagi hari selalu terasa sepi. Hanya pekikan alarm digital yang mengisi kesunyian di sebuah apartemen yang ditempati sang Alpha jantan bernama Chanyeol.

"Agh! Lima menit lagi please!" Katanya. Namun iner nya berkata, tidur lima menit lagi dan lihat siapa yang akan dihukum dilapangan nanti.

"OKE AKU BANGUN!" Teriak chanyeol entah pada siapa. Mungkin kah dia gila ? Hey kawan dia masih sehat dan normal !

Dengan nyawa yang belom sepenuhnya hadir, Chanyeol menggosok giginya sambil berkaca dan yeah kebiasaan rutinnya adalah berkata "kau tampan man" sambil meninju ringan bayangannya sendiri dikaca.

Si tuan percaya diri.

Meninggalkan wastafel, dia menuju tempat shower air dan menggosok seluruh tubuhnya.

Satu bulan lagi dia menemukan Omega nya. Pada minggu-minggu ini hormon Alpha nya semakin meninggi.

Dan yeah kuharap kau mengerti apa maksud nya. Setiap pagi Chanyeol mempunyai rutinitas baru sekarang. Menuntaskan hormon Alpha nya.

Mari kita beri dukungan kepada tangan Chanyeol.

...

Tinggalkan Chanyeol dan ayo kita lihat pagi cerah milik lil Byun.

"Mama! Susu stroberi aku mana ih! Udah ditunggu Luhan didepan ini"

"Makanya sayang kalo bangun jangan siang-siang"

"Ish! Kalo Kak Chan jam segini paling baru bangun ma"

"Kamu kan Omega sayang. Biasain bangun lebih pagi lagi oke ? Ini susu nya"

"Iya mama ih. Baek pergi dulu ma!" Baekhyun berangkat setelah mencium pipi kanan mama Byun.

Pagi yang lumayan berisik bukan ?. Ngomong-ngomong Chanyeol belom menepati janjinya. Baekhyun ingin ke sekolahnya tapi dia ingat dia tidak tau dimana kak Chan-nya bersekolah.

Kita tunggu takdir saja, ok Baek ?

.

.

.

"Alpha akan mengetahui siapa mate omeganya saat tepat berusia tujuh belas tahun. Begitu pun sang Omega. Namun jika salah satu dari mereka sudah mengetahui siapa mate nya, maka ikatan diantara mereka bisa lebih kuat dan keduanya akan merasakan ketertarikan yang luar biasa"

"Bagaimana seorang Alpha mengetahui Omeganya bu guru ? Apa dikasih tau dalam mimpi ? Atau nanti Omeganya dateng langsung ke Alpha nya ?" Tanya Sehun, teman sekelas Baekhyun dan Luhan.

"Sang Alpha mempunyai tanda khusus yang sama seperti sang Omega. Tanda itu muncul saat usia mereka tujuh belas tahun. Jika salah satu sudah ada yang memiliki tanda, maka mereka akan merasakan ketertarikan nya walaupun yang satu belum memili tanda. Paham anak-anak ?"

"Paham Bu !" Seru semua murid di kelas 7B, kelas Baekhyun.

"Oke kelas selesai hari ini. Sampai jumpa besok. Jaga kesehatan oke ?"

"Baik, Bu!"

Setelah sang guru meninggalkan kelas, Baekhyun terlihat memikirkan sesuatu.

"Apa nanti kalau Alpha udah punya mate dia nggak bisa deket sama Omega lain ?" Cicit Baekhyun.

"Bisa dong!" Sahut Luhan yang berada tepat disebelah Baekhyun.

"Beneran ?!" Sudut mulut Baekhyun tertarik keatas.

Luhan mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan ucapan Baekhyun.

"Iya, kalau dia seorang Alpha penghianat. Kamu tau ? Kalau nanti Alpha pasangan kita berkhianat nanti kita di hukum loh Baekhyun."

Baekhyun terdiam dan mulai memikirkan banyak hal. Bagaimana jika Alpha nya bukan dia ? Bagaimana jika nanti dia melupakan Baekhyun ? Apa baekhyun benar-benar akan di lupakan ?

"Kak Chan Alpha baik kan ? Nggak mungkin berkhianat kan ? Tapi kalo omeganya bukan aku gimana Lu ? Dia bakal ninggalin aku ?" Tanya Baekhyun memandang Luhan dengan mata berkaca-kacanya.

"Yak! Itu takdir! Kita nggak tau! Ayo pulang." Luhan menyeret Baekhyun berdiri dan melangkahkan kaki meninggalkan kelas yang sudah kosong.

.

.

.

Ini harinya.

Tepat pada tengah malam Chanyeol mengerang dalam tidurnya. Seluruh tubuhnya terasa terbakar dan mati rasa. Lehernya terasa sangat panas.

Perlahan, tubuh manusia Chanyeol mulai shifting ke wujud serigalanya.

Bentuk serigala Chanyeol sangat jantan dengan bulu coklat tua disertai corak warna merah pada bagian kepalanya.

Dia mengaung keras saat merasakan tanda mate nya mulai terbentuk.

Chanyeol meringkuk dalam bulunya setelah dirasa pembentukan tandanya sudah selesai.

Oh, ini lebih melelahkan dari yang Chanyeol duga. Dia kira pembentukan tanda hanya terjadi saat dia tidur dan sadar saat dia bangun.

Percayalah ini sangat menguras tenaga dan energinya.

"Agh!" Desah Chanyeol saat merasa pembentukan tanda nya telah selesai dan mulai shifting ke wujud manusianya.

Hormon Alpha nya tengah berada pada puncaknya saat ini. Chanyeol mengerang setelah melihat cerminan dirinya di kaca wastafel.

Rambut depannya basah oleh keringat. Dia melihat tandanya, tanda Phoenix yang berada di belakang telinganya. Pikirannya semakin buyar saat hormonnya benar-benar menyiksa.

"Baekhyun"

Satu kata terlontar dari mulutnya saat bayangan lelaki kecil bernama Baekhyun muncul dengan senyum manisnya.

Tiba-tiba dia ingin menemui si manis Baekhyun. Sangat ingin sampai rasanya dia akan mati jika tidak bertemu Baekhyun saat ini juga.

Dia ingin Baekhyun sekarang. Baekhyun-nya.

Segera dia memakai pakaian; pakaiannya sobek saat shifting tadi. Dia turun ke tempat parkir apartemen nya dan segera menaiki motor hitamnya untuk menuju rumah Baekhyun.

"Baekhyun, kakak datang sekarang."

.

.

.

Baekhyun bergerak gelisah didalam selimutnya. Ia merasa gelisah akan pikirannya.

Ia ingin bertemu seseorang sekarang. Hatinya resah karena rasa rindu yang berlebih juga karena keinginan yang begitu kuat untuk segera bertemu.

Ia menendang selimut yang menutupi tubuhnya dan turun menuju ruang tamu di lantai satu.

"Kak Chan dateng sekarang kan ?" Entah kenapa perasaannya mengatakan bahwa Chanyeol akan datang sekarang.

Baekhyun menengok ke jam didinding di ruangan. "Ahh, jam setengah tiga pagi. Bener kesini nggak si kak Chan ?" Ia meragu.

Baekhyun mengintip ke luar lewat jendela dengan membuka sedikit gordennya dan sesekali menengok ke jam dinding.

Ia mengantuk sungguh, namun ia tetep percaya dengan perasaannya. Perlahan ia menidurkan tubuhnya di sofa sambil melirik ke arah jendela.

Ia cemas sesungguhnya. Ia tahu bahwa hari ini adalah ulang tahun Chanyeol yang ke tujuh belas yang berarti ia akan memiliki tanda mate nya. Memikirkan itu membuat hatinya tertohok dan membuat matanya berkaca-kaca.

Ia takut jika Chanyeol akan meninggalkan nya kelak. Ia takut jika Chanyeol bertemu mate nya dan melupakan Baekhyun. Sungguh dia tidak rela Chanyeol berhubungan dengan Omega Selain dirinya. Jika saja takdir bisa diatur, ia ingin menjadi Omeganya Chanyeol. Tapi bisa apa Baekhyun selain berharap ?

Saat Baekhyun sibuk dengan pikirannya, dia mendengar suara derum motor dan melihat cahaya yang melewati jendela.

"Kak Chanyeol!"

Dia yakin itu Chanyeol, Kak Chan-nya yang sangat dia rindukan.

Dengan terburu dia membuka pintu rumahnya dan segera membukanya.

Itu dia.

Kak Chan-nya yang dia ingin lihat. Yang selalu ia pikirkan tanpa batas waktu. Dia disini sekarang dengan rentangan tangan yang membentang untuk menyambut si kecil ke dalam pelukannya dan senyum menawannya.

Baekhyun menangis. Dia segera berlari ke arah Chanyeol sambil mengusap matanya yang berair.

"Kak Chanyeooolll!" Teriaknya tampa memperdulikan akan membangunkan seisi rumah juga tetangganya.

Baekhyun langsung masuk ke pelukan Chanyeol dan meletakan kepalanya di dada yang lebih tinggi.

"Kak Chan... Baekhyun kangen" cicitnya kepada Chanyeol disertai isakan kecil.

"Kakak juga"

"Sangat Baek" lirihnya.

Chanyeol mengeratkan pelukannya pada si mungil. Ia menghirup keras-keras feromon yang menguar dari tubuh Baekhyun. Ini akan menjadi candu baru baginya ia rasa.

.

.

.

TBC

Upload ulang karena gue rasa kemaren kependekan. Hehehe

Chap depan gue usahain lebih panjang lagi.

Mind to review babe ?