Realization
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : OOC, OC, Typo and Etc
~ • ~
Chapter 1: Change!
Beberapa hari yang lalu Uzumaki Naruto mendapatkan sebuah paket dari seseorang yang mengaku sebagai ayah walinya, di dalam paket tersebut terdapat beberapa buku yang mungkin dapat membuat Naruto menjadi seorang ninja yang lebih baik.
Untuk, Uzumaki Naruto
Naruto, aku berikan beberapa buku yang mungkin dapat membantumu berlatih menjadi shinobi yang hebat kelak nanti, aku juga memberikan beberapa setel pakaian yang cocok untukmu, dan juga sedikit uang untuk beberapa bulan nanti.
Maaf aku baru memberitahumu sekarang kalau aku adalah ayah walimu, nanti kapan-kapan aku akan mengunjungimu karena aku sedang berada dalam misi yang sangat penting. Jangan beritahu Hokage-sama kalau aku mengirimmu paket ini, aku menyayangimu Naruto, buat aku bangga Naruto.
Dari, Your Godfather.
Note: Gunakan Kage Bunshin no Jutsu untuk membantu pelatihanmu, aku tahu kamu bisa menggunakan Kage Bunshin no Jutsu dari Hokage-sama. Rahasia Kage Bunshin adalah ketika Kage Bunshin menghilang memori dari Kage Bunshin akan kembali kepadamu.
Air mata tidak dapat di bendung lagi, Naruto tidak menyangka bahwa dirinya memiliki ayah wali, di tambah ayah walinya menyayanginya.
"Aku pasti akan membuatmu bangga padaku, lihat saja nanti dattebayo!" mata Naruto menunjukan kesungguhan akan perkataannya.
Di bawanya buku-buku yang menurut Naruto sangat membantu latihannya hari ini, karena hari ini Hatake Kakashi memberikan waktu libur dua hari setelah menyelesaikan misi tingkat D, tidak lupa Naruto mengganti pakaian ninjanya.
Traing ground 21 tempat dimana Uzumaki Naruto berlatih, tempat latihan yang memang sudah tidak terpakai lagi, Naruto menemukannya saat di kejar-kejar oleh satu pleton pasukan Anbu dan Jōnin saat melakukan kenakalan.
Mengenakan kaos standar shinobi warna hitam, di tambah dengan jaket panjang warna putih tanpa restleting dengan lambang Uzumaki di bagian belakang punggung dan kedua punggung lengannya, untuk bagian bawah Naruto mengenakan celana panjang standar shinobi warna hitam tidak lupa sepatu standar shinobi biru tua yang menambah kesan tampan remaja berusia 14 tahun.
Di bukanya buku chakra control, "Cih! Chakra control lagi, aku benci chakra control." keluh Naruto, tapi sesesat kemudian ingat pesan singkat yang dia baca beberapa saat yang lalu.
Naruto menyeringai lalu menaruh bukunya dan membentuk sebuah segel tangan yang sangat familiar, "Kage Bunshin no Jutsu!" muncul tiga kage bunshin di depannya, "Kalian bertiga ambil salah satu buku yang berada di depan kalian, apabila sudah selesai kalian menghilanglah." perintah Naruto kepada tiga kage bunshinnya.
Ketiga kage bunshin melakukan gerakan penghormatan ala militer, "Baik boss!" ketiga kage bunshin langsung mengambil buku masing-masing.
"Yosh! Aku juga akan melakukan pemanasan dengan mengelilingi area latihan sebanyak 25 kali, sit up 200 kali, push up 200 kali dattebayo!" tersenyum semangat Naruto mengingat perkataan salah satu guru favoritenya di academi kalau seorang ninja harus selalu melatih fisiknya untuk menjaga performa tubuh saat melakukan latihan maupun misi.
Sementara Uzumaki Naruto yang asli melakukan pemanasan, ketiga kage bunshin mulai membaca buku yang mereka pegang masing-masing, kage bunshin pertama membaca buku mengenai chakra control, kage bunshin kedua membaca mengenai basic taijutsu, dan kage bunshin ketiga membaca buku fūinjutsu untuk pemula.
Hampir satu jam lebih Naruto melakukan pemanasan, begitu juga dengan ketiga kage bunshin. Kini Naruto sedang berbaring untuk beristirahat sebentar, di lihatnya salah satu kage bunshin menghilang, dan saat itu juga ingatan dari kage bunshin masuk ke dalam otak Naruto. Naruto memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit akibat memori dari kage bunshin, sesaat kemudian dirinya tersenyum.
"Tree Climbing Practice ya." merasa sudah selesai untuk beristirahat Naruto melakukan segel tangan favoritenya, "Kage Bunshin no Jutsu!" 10 kage bunshin muncul di depan Naruto menunggu perintah dari sang original.
"Kalian lakukan Tree Climbing Practice sebisa kalian, lalu menghilanglah jika kalian sudah selesai." perintah Naruto kepada 10 kage bunshinnya.
"Baik boss!" 10 kage bunshin Naruto, mereka semua langsung mengambil posisi masing-masing di depan pohon yang tidak jauh.
Tidak lama kemudian dua kage bunshin yang sedang membaca buku menghilang, memori mereka masuk semua kedalam otak Naruto, tidak seperti tadi, kini Naruto terjatuh tertunduk akibat kepalanya yang begitu sakit akibat memori kage bunshinnya, "Damn! Aku harus terbiasa dengan semua ini!" umpatnya di sertai senyuman lebar di bibirnya.
Naruto mengetahui beberapa fūinjutsu yang baru saja masuk kedalam otaknya, banyak fūinjutsu yang dapat membantu dirinya dalam latihan salah satunya adalah Teikō Shīru (Resistance Seal), yang dimana menambahkan daya tahan tubuh sesuai dengan warna yang di terapkan, warna putih menambah berat 25 kg, warna biru menambah berat 50 kg, warna hijau menambah berat 75 kg, warna kuning menambah berat 100 kg, dan yang terakhir warna merah menambah berat 150 kg.
Setelah mencoba beberapa kali percobaan akhirnya Naruto bisa memasang Teikō Shīru di dadanya dengan warna putih. Untuk taijutsu sendiri Naruto sudah mengerti konsep dari taijutsu itu sendiri, dan berharap dirinya dapat menemukan taijutsu yang cocok untuk dirinya nanti.
Hari ini adalah hari terbaik yang di miliki Naruto selama ini, mengetahui bahwa dirinya mempunyai ayah wali, ayah walinya memberikan paket yang dapat membantu dirinya menjadi shinobi hebat kelak nanti, latihannya mulai menunjukan progress yang cukup baik.
~ • ~
Di tempat yang cukup jauh, seorang laki-laki paruh baya berambut silver panjang dengan ikat kepala bertuliskan 'oil' sedang bersantai di atas pohon tempat di mana dirinya sedang beristirahat.
"Bagaimana dengan Naruto, Gamakuen?" tanya pria tersebut kepada katak yang baru saja muncul di hadapannya.
"Naruto-sama tampaknya sangat senang Jiraiya-sama, di tambah dia berlatih dengan giat saat tahu bahwa kau sangat menyayanginya." kata Gamakuen memberitahukan keadaan Naruto, "Minato-sama dan Kushina-sama pasti bangga dengan Naruto-sama."
Pria paruh baya berambut silver yang ternyata bernama Jiraiya menatap Gamakuen dengan tersenyum, "Terima kasih atas bantuannya," Gamakuen tersenyum menganggukan kepalanya.
"Kalau begitu aku pergi dulu Jiraiya-sama."
"Ya, sekali lagi terima kasih atas bantuannya, sampaikan salamku pada yang lain."
Katak bernama Gamakuen menghilang di hadapan Jiraiya, Jiraiya menadahkan kepalanya menghadap langit, kemudian tersenyum sedih, "Maaf Minato, aku baru tahu kalau hidup Naruto begitu berat," Jiraiya mengingat kembali saat melihat Naruto mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari warga Konohagakure, "Saat aku kembali nanti, aku ingin tahu bagaimana kemampuanmu nanti Naruto,"
Jiraiya memang mengirim Gamakuen untuk memberikan paket kepada Naruto dan mengawasinya untuk beberapa saat, dirinya sangat senang mendengar kabar kalau Naruto berlatih dengan giat, dirinya yakin bahwa kelak Naruto akan menjadi shinobi yang hebat seperti ayahnya bahkan mungkin bisa melampaui ayahnya.
"Lebih baik aku melakukan 'research' lagi." kata Jiraiya sambil tersenyum mesum kemudian turun dari atas pohon.
~ • ~
Dua hari sudah Naruto berlatih dan membaca buku yang di berikan oleh ayah walinya, Naruto juga mulai terbiasa dengan seal yang di pasang di dadanya, kini dirinya berjalan dengan santai menuju Training Ground 7 untuk menemui teamnya.
"Selamat pagi Sakura-chan, Sasuke-teme." sapa Naruto berjalan mendekati kedua rekan teamnya.
Kedua rekan Naruto memandang remaja pirang dengan pandangan aneh, pertama penampilan Naruto yang sekarang tidak mengenakan serba orange, kedua wajah Naruto kenapa begitu hidup dari sebelumnya.
"Hn." Sasuke yang merupakan rekan teamnya menatap Naruto sekilas lalu kembali lagi dalam mode broodingnya.
Sakura yang merupakan rekan team Naruto memandang Naruto dengan wajah bersemu merah, 'Tampan.' pikir Sakura, sesaat kemudian menggelengkan kepalanya, "Baka, biar kamu ganti penampilan pun, hatiku hanya milik Sasuke-kun!" kata Sakura sedikit berteriak, "Kyaa! Apa yang aku lakukan! Naruto jadi tampan!" teriak inner Sakura yang tidak sejalan dengan ucapan sebelumnya.
Naruto hanya tersenyum menanggapi ucapan atau lebih tepatnya teriakan dari Sakura, "Aku hanya ingin mencoba penampilan baru Sakura-chan, aku hanya mencoba untuk berubah, itu saja tidak lebih." kata Naruto. Mengambil tempat tidak jauh dari kedua rekan teamnya, Naruto mengambil sebuah buku dari kantong shuriken dan mulai membacanya.
Sakura yang mendengar ucapan Naruto wajahnya memerah karena malu, dirinya tidak menyangka bahwa Naruto tidak berteriak seperti sebelumnya, "Terserah kau saja baka!" kata Sakura yang kini kembali memandangan wajah Sasuke, sesekali melirik Naruto yang sedang membaca dan lagi-lagi wajah Sakura bersemu merah, "Cha! Kenapa Naruto-kun jadi begitu tampan dan sedikit dewasa!" kata inner Sakura yang tidak sadar menambahkan suffix 'kun' pada nama Naruto.
Sasuke memandang Naruto dengan tanda tanya besar, 'Dobe membaca?' pikir Sasuke, "Dobe buku apa yang kamu baca?" tanya Sasuke ingin tahu.
"Buku tata cara memasak, memang kenapa teme?" tanya Naruto yang sudah menutup bukunya dan menatap Sasuke.
Terkejut? Kedua rekan Naruto benar-benar terkejut karena Naruto membaca buku yang menurut mereka tidak penting.
"Heh? Kau mau ahli profesi jadi koki dobe?" ejek Sasuke.
"Tentu saja tidak." jawab Naruto kalem, "Aku membaca buku ini agar aku bisa memastikan bahwa aku mendapatkan protein dan kalori yang cukup saat latihan maupun menjalankan misi," mendapat jawaban dari Naruto, Sasuke maupun Sakura terkejut, mereka berdua tidak tahu sama sekali, "Tapi kalau kamu tidak mau capek-capek memasak, kamu bisa datang ke Akimichi Restaurant untuk mendapatkan makanan yang bergizi untuk kita para ninja." saran Naruto yang kini kembali membaca bukunya.
"Hn, terima kasih sarannya." kata Sasuke yang mulai kembali lagi dalam mode brooding.
Mendengar ucapan terima kasih dari Sasuke, Naruto tersenyum dan mulai kembali membaca bukunya.
"Kalau aku sih harus banyak diet agar tubuhku ini tetap bagus untuk ukuran seorang gadis seusiaku." kata Sakura yang ternyata melakukan diet untuk menjaga bentuk tubuhnya.
"Kamu tidak perlu diet Sakura-chan," kata Naruto mengalihkan padangannya kearah Sakura, tapi sebelum Sakura berteriak marah, Naruto melanjutkan kata-katanya, "Kita ini ninja Sakura-chan, kita tidak akan menjadi gendut karena makan banyak, karena setiap kali kita melakukan latihan tubuh kita membakar kalori yang berada di dalam tubuh, jadi kita tidak mungkin menjadi gendut." kata Naruto tersenyum.
Sakura yang mendengar itu wajahnya memerah karena malu, "B-benarkah itu Naruto?" tanya Sakura memastikan.
"Ya, itu kata Iruka-sensei. Dan aku percaya itu." jawab Naruto. Naruto sangat percaya pada Iruka, karena hanya Iruka yang mau membantunya saat di akademi dulu.
"Terima kasih Naruto." kata Sakura berterima kasih. Naruto tersenyum dan menganggukan kepalanya dan kembali lagi dalam mode membaca.
Tidak berapa lama, atau lebih tepatnya dua jam lebih sebuah sosok muncul di depan mereka bertiga.
"Yo!" sapa sosok yang baru saja muncul, sosok tersebut adalah Hatake Kakashi yang merupakan Jōnin pembimbing team 7.
"Kau telat Kakashi-sensei!" teriak Sakura.
"Maaf tadi saat aku menuju ke sini ada kucing hitam, karena takut kena sial jadi aku memutar jalan, dan akhirnya aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan." kata Kakashi dengan senyum khasnya.
"Kau bohong sensei!" teriak Sakura lagi.
Menutup bukunya dan memasukannya kedalam kantong shuriken Naruto menatap Kakashi, "Aku mengerti itu sensei, sepertinya aku juga pernah mengalaminya." kata Naruto kalem.
Kakashi menatap Naruto dan menaikan alisnya, di lihatnya Naruto sekarang begitu mirip dengan ayahnya yang merupakan sensei dari Kakashi, tidak lama dirinya tersenyum, "Sepertinya di sini ada yang memahami diriku." kata Kakashi. 'Dia lebih dewasa dari sebelumnya, apa yang terjadi? Mungkin aku akan sedikit memberikan bantuan padanya nanti.' pikir Kakashi. Dirinya tahu bahwa jika Sasuke sudah membangkitkan Sharingan, para Council laknat ingin Kakashi fokus pada si Uchiha prick.
Naruto hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Kakashi, latihan pun akhirnya di lakukan, mereka berlatih team work dan juga taijutsu, Naruto berpasangan dengan Sakura, Kakashi berpasangan dengan Sasuke, sesekali Kakashi berpasangan dengan Naruto.
Hampir empat jam team 7 latihan di bawah bimbingan Hatake Kakashi, akhirnya mereka selesai juga melakukan sesi latihan.
"Baiklah! Untuk sekarang sudah cukup, lusa nanti kita akan mengambil misi lagi, jadi besok kalian bisa beristirahat di rumah." kata Kakashi kepada ketiga muridnya.
"Baik Kakashi-sensei!" teriak Sakura dan Naruto.
"Hn." kata Sasuke.
"Kalau begitu sampai bertemu lagi lusa." kata Kakashi yang menghilang menggunakan Shunshin no Jutsu.
Sakura menatap Sasuke dengan senyuman, "Sasuke-kun maukah kamu berkencan denganku?" tanya Sakura penuh harap.
"Tidak." jawab Sasuke singkat, kemudian berjalan meninggalkan kedua rekannya, 'Gadis tidak berguna, apa dia tidak tahu bahwa aku tidak ada waktu untuk melakukan hal seperti itu, aku ini adalah avenger.' Sasuke memang tidak peduli, yang di pedulikannya adalah kekuatan untuk membunuh kakaknya yang telah membantai clannya.
Naruto menghela nafas lalu tersenyum, "Sakura-chan, apakah kamu mau ikut dengan ku ke Ichiraku Ramen?" tanya Naruto.
Memandang Naruto, "Apa kamu ingin mengajakku kencan?" tanya Sakura. "Kyaa! Naruto-kun mengajak kencan!" senang inner Sakura.
Karena takut mendapat penolakan lagi dari Sakura, Naruto menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku hanya ingin lebih dekat denganmu. Bukankah kita ini rekan team, jadi tidak ada salahkan jika aku ingin tahu lebih jauh rekan teamku?" kata Naruto tersenyum.
"Eh?" Sakura benar-benar terkejut akan ucapan Naruto, "Baiklah, tapi ingat ini bukan kencan?" kata Sakura memperingati Naruto bahwa ini bukan kencan, "Kyaa! Kencan dengan Naruto-kun!" inner Sakura berteriak senang.
"Tentu saja. Ayo Sakura-chan." ajak Naruto. Mereka berdua pun meninggalkan area Training Ground 7.
Di jalan Sakura menutup matanya, 'Aku sudah lelah mengejar Sasuke, buat apa aku mengejar si Uchiha prick itu lagi, kalau ada Naruto yang selalu bersikap baik padaku.' pikir Sakura realistis, 'Lagi pula entah kenapa aku merasa nyaman dekat Naruto,' dirinya memandang Naruto yang berada di sebelahnya yang sedang tersenyum, "Kyaa! Senyumannya sungguh menawan!" teriak inner Sakura. Dan kali ini Sakura sangat setuju dengan innernya, senyum Naruto benar-benar menawan membuat hati Sakura berdebar-debar.
Mereka berdua pun berjalan keluar dari Training Ground 7 dan mulai berjalan menuju kedai Ichiraku Ramen.
~ • ~
Di kedai Ichiraku Ramen, dua orang remaja berbeda jenis kelamin duduk di kursi yang di sediakan, mereka berdua adalah Uzumaki Naruto dan Haruno Sakura.
"Paman! aku pesan miso ramen special ukuran jumbo dattebayo!" teriak Naruto memesan ramen ukuran jumbo, "Sakura-chan kamu pesan ramen apa?" tanya Naruto.
"Aku chicken ramen saja Naruto." jawab Sakura tersenyum melihat tingkah Naruto yang bersemangat.
"Pamen chicken ramennya satu!" teriak Naruto yang memesankan pesanan Sakura.
"Segera aku sediakan!" teriak Teuchi yang merupakan pemilik kedai Ichiraku Ramen.
"Ne Sakura-chan, apa kamu punya buku mengenai taijutsu?" tanya Naruto memulai pembicaraannya.
Memandang Naruto heran karena Naruto menanyakan sesuatu yang tidak biasanya, "Memang kenapa? Bukankah waktu di akademi dulu kita di ajarkan taijutsu?" kata Sakura. Naruto masih memandang Sakura dengan senyumannya, membuat Sakura merona di kedua pipinya.
"Tidak apa-apa. Hanya saja aku ingin berimprovisasi taijutsu milik ku." kata Naruto yang masih setia tersenyum kepada Sakura.
"Maaf aku tidak punya buku mengenai taijutsu." kata Sakura sedikit sedih, karena baru kali ini Naruto bicara mengenai hal seperti ini, biasanya Naruto hanya mengajaknya kencan dan di balas dengan teriakan penolakan oleh dirinya, "Tapi kalau buku mengenai beladiri ayahku menjualnya. Apa itu sama saja dengan taijutsu?" kata Sakura yang mengingat bahwa ayahnya yang merupakan pemilik toko buku menjual berbagai macam buku, salah satunya adalah buku mengenai beladiri.
Mendapatkan secerah harapan Naruto tersenyum senang, "Ya, itu juga bisa, mungkin konsepnya berbeda tapi gerakan dari beladiri hampir sama dengan taijutsu." kata Naruto senang, "Bisa Sakura-chan bawakan bukunya besok, dan tenang saja aku pasti bayar kok." Naruto begitu senang, karena harapannya bisa menambah kemampuan taijutsunya dari buku ilmu beladiri, "Kalau mau besok Sakura-chan bisa ikut latihan bersama, aku biasa berlatih di Training Ground 21 kalau team 7 tidak ada jadwal latihan atau misi dattebayo!" katanya kemudian sekaligus mengajak Sakura berlatih bersama.
Sakura sangat terkejut, tidak menyangka bahwa Naruto sering berlatih, dirinya benar-benar iri dengan Naruto, dirinya hanya berlatih saat bersama team 7 saja, di luar itu Sakura menghabiskan waktunya dengan shopping dan mempercantik diri. Sakura juga ingin sekali menjadi kunoichi yang bisa membanggakan orang tua, dan sekarang mungkin sudah saatnya berubah, apalagi Naruto menawarkan latihan bersama.
"B-benarkah aku boleh ikut?" tanya Sakura ragu-ragu.
"Tentu saja Sakura-chan, lagi pula berlatih sendiri tidak menyenangkan." jawab Naruto tersenyum senang kearah Sakura yang mau menerima ajakan berlatih bersama.
"Terima kasih Naruto-kun." kata Sakura menambahkan suffix 'kun', "Yes! Latihan bersama dengan Naruto-kun!" teriak inner Sakura dengan sangat senang.
Mendengar namanya di tambahkan suffix 'kun' mau tidak mau wajah Naruto merona hebat, entah kenapa mendengarnya saja sudah membuat Naruto merasa senang, "Sama-sama Sakura-chan." kata Naruto.
Ramen pun sudah siap di hidangkan, Naruto dan Sakura langsung memakan ramen dengan lahap, entah kenapa hari ini adalah hari dimana mereka berdua akan berubah, terutama untuk Sakura yang tampaknya telah jatuh cinta pada sosok Uzumaki Naruto.
Setelah memakan ramennya, mereka berdua berpamitan satu sama lain dan pulang menuju kediaman masing-masing.
~ • ~
Tidak jauh dari tempat Naruto dan Sakura berada tadi, seorang gadis berambut indigo memandang Naruto yang tengah berbicara dengan Sakura.
"Naruto-kun." gumam gadis tersebut, "Andai aku seperti Sakura-san. Naruto-kun aku ingin sekali dekat denganmu." gumamnya lagi.
Gadis tersebut bernama Hyūga Hinata, anak dari Hyūga Hiashi dan Hyūga Hitomi. Hinata sangat mengagumi Naruto yang penuh semangat, apalagi dirinya ingat saat Naruto menyelamatkan dirinya dari anak-anak nakal saat usianya 9 tahun.
Saat Naruto masuk akademi Hinata benar-benar senang, tapi karena sifat gugup dan pemalunya, dirinya hampir saja selalu tidak bisa berkomunikasi dengan baik sosok pahlawannya sekaligus pujaan hatinya, setiap kali bertemu dengan Naruto, Hinata selalu saja pingsan dan gugup.
"Kami-sama, bantu aku agar bisa dekat dengan Naruto-kun." doa Hinata sambil menyatukan kedua tangannya.
Setelah berapa lama akhirnya Hinata pergi dari tempat tersebut dan berjalan pulang ke rumah, "Aku senang kamu baik-baik saja Naruto-kun." katanya senang.
~ • ~
Kini Naruto sedang berada di Training Ground 21, seperti hari sebelumnya, Naruto tersenyum langsung membuat segel tangan andalannya, "Kage Bunshin no Jutsu!" 15 kage bunshin muncul di hadapan Naruto, "Aku mau satu orang membaca buku fūinjutsu, satu orang membaca buku chakra control, dan sisanya melakukan Water Surface Walking Practice!" perintah Naruto kepada semua kage bunshin.
"Siap boss!" semua kage bunshin memberikan penghormatan ala militer dan mulai membagi tugas masing-masing.
Sementara para kage bunshin melakukan tugas yang di berikan, Naruto mulai berlatih taijutsu sendiri yang di dapatnya dari akademi, dan tentu saja Naruto mencoba berimprovisasi dalam setiap gerakan taijutsunya, "Aku tidak sabar untuk berlatih dengan Sakura-chan besok." katanya sambil melakukan gerakan memukul, membayangkan berlatih bersama Sakura membuat Naruto bersemu merah, 'Apa yang aku pikirkan, jelas-jelas Sakura-chan hanya menyukai Sasuke, Bagaimana mungkin dia menyukaiku.' menggelengkan kepalanya Naruto melanjutkan latihannya dan berharap Sakura bisa dekat dengannya seterusnya.
Perjalanan hidup Naruto baru di mulai, masih banyak yang harus Naruto pelajari, dan juga untuk urusan wanita Naruto tidak akan tahu, apakah nanti bersama Sakura atau Hinata, ataukah bersama dengan keduanya.
To Be Continued
~ • ~
A/N : Ini fiction pertama saya, saya harap kalian para reader suka dengan fiction saya ini, untuk masalah pairing mungkin saya akan jadikan SakuNaruHina, karena saya penggemar berat SakuNaruHina, untuk Sasuke sendiri saya buat lebih arogan dan lebih bastard, untuk Kakashi saya buat dia melatih team 7 secara adil, tidak seperti di anime yang hanya focus kepada si bastard Uchiha. Maaf untuk para penggemar Uchiha Sasuke, saya hanya kurang suka dengan karakter satu itu, apalagi kalau di pasangkan dengan Sakura atau Hinata, karena Sakura dan Hinata hanya milik Naruto seorang.
Untuk umur mereka sendiri saya buat semuanya 14 tahun kecuali Team Gai yang berumur 15 tahun, untuk bentuk tubuh Sakura sendiri saya samakan dengan bentuk Yamanaka Ino yang bisa di bilang perfect.
Jika kalian suka, silahkan tinggalkan jejak di kolom review. Terima kasih sudah mau mampir di fiction saya.
