Prolog

"papa….papa…." Elycia mengigau dalam tidur lelapnya. Baru kira-kira 1 minggu semenjak gadis kecil malan gitu kehilangan ayahnya, Maes, yang tewas dibunuh. Gracia Hughes memandang putrinya itu. Sepintas, terlihat kesedihan terpancar dari tatapan matanya. Wanita itu berdiri dan berjalan ke arah Elycia, dan menyelimutinya.

Gracia lalu perlahan meninggalkan kamar itu setelah memastikan Elycia sudah tertidur pulas, dan memberinya sebuah kecupan selamat malam. Ia berjalan perlahan ke arah kantor Maes, tempat terakhir ia menemuinya, sebelum malam ketika ia tewas.

Segalanya masih tetap percis seperti waktu itu. Perlahan, Gracia menghampiri meja dengan satu lampu kecil, tempat biasa Maes bekerja. Ia melihat buku yang tergeletak di atasnya. Perlahan, dibaliknya buku itu dan ia membacanya sambil berbisik. Gracia tersentak setelah membalik balikkan buku itu beberapa halaman, dan menemukan kertas selembar coretan maes, yang menyebabkan ia dibunuh.

Dengan segera Gracia berlari ke arah telepon dan memutar nomor sahabat baiknya.

KRRINGGG…KRRIINNG…

"Halo ? Ini siapa ?"

"RIZA !" teriak Gracia.

"Ya ! Ini gracia, ya… Ada apa ?" tanyanya kaget, sebab jarang sekali ia melihat gracia yang seolah dalam keadaan panic seperti ini.

"Riza… dengarkan aku. Ini amat penting, menyangkut kematian Maes dan Military, aku sudah mengerti mengapa saat itu Maes dibunuh dan…"

"Gracia ?... Gracia ?"

….silent…

"Gracia !" teriak riza sekali lagi. Hatinya berkata bahwa pasti ada yang tidak beres yang terjadi…

"Baa-san…" isak winry perlahan sambil menghapus air matanya. "obaa-san… sekarang aku sendiri… otou-san dan okaa-san juga sudah tidak ada.. kenapa ? Kenapa ?"

Seluruh penduduk desa juga ikut bersedih. Semuanya berpakaian hitam, menghadiri penguburan Pinako Rockbell. Nenek tua itu meninggal karena sakit. Sudah lama memang ia menderita penyakit itu. Namun, ia tidak ingin melihat cucunya bersedih karenanya.

"obaa-saaan !" isak winry, sambil perlahan, peti itu diturunkan, dan beberapa pekerja menutupinya dengan tanah… hingga peti itu sudah sama sekali tidak terlihat… dan pinako rockbell… telah pergi untuk selamanya….

-- Kediaman Hughes –

"Halo, nona manis…" panggil seseorang dari dekat jendela.

"ba..bagaimana kau bisa masuk ke dalam sini !" teriak Gracia, sambil perlahan menaruh telepon di atas meja, agar suaranya tidak terdengar.

"Well….well… cepatnya saja, ya… katakan, bahwa kau sudah mengetahui semua tentang rahasia military ?"

Gracia mengangguk. "Dan aku juga tahu mengapa Maes dibunuh…" ia menurunkan suaranya…" dan… aku juga tahu…siapa yang membunuhnya…."

"oh… bagus… dengan begitu, segalanya akan jadi lebih mudah…. " lalu kemudian, orang itu berubah menjadi Maes. "Nah…Gracia-san… mau lihat foto Elycia ku dulu ! AKu sudah menunggumu sejak lama lhooo….!" Suaranya dibuat-buat semirip mungkin dengan Maes.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi letupan senjata. Gracia Hughes jatuh terseungkur ke lantai. Wajahnya tersenyum. Ia tahu, sebentar lagi ia akan bersama lagi dengan Maes.