Saat itu Sehun diingatkan oleh sesuatu yang menakutkan. Ketakutan yang disebabkan oleh dominasi ayah dan ibunya. Dan sebuah penderitaan karena terlahir dalam keluarga yang anti mainstream ini.

"Sehun sayang—" kata sang Ibu.

"—?"

Sehun meneguk ludahnya paksa. Entah kenapa suara ibunya begitu,

—kau akan segera dijodohkan."

Menakutkan.

.

.

.

Ya Tuhan, salahku apa?

.

.

.

Hello, Stranger! : My Boyfriend is a Gangster

Disclaimer : EXO milik agensi beserta orangtuanya, tapi cerita ini murni milik saya.

Warning : Yaoi, Typo(s), gak enak dlihat, positive AU.

.

.

.

"Sehun."

"Sehun!"

"Sehun, bangunlah!"

Remaja tanggung yang dipanggil Sehun itu membuka kedua matanya perlahan untuk membiasakan cahaya yang masuk kedalam retinanya.

"Kris?" tanya Sehun dengan suara serak sambil mengucek kedua matanya.

Alis Kris mengernyit kesal. "Apanya yang Kris,"

Pemuda jangkung itu menarik kedua tangan kecil Sehun dengan paksa. "Cepat bangun putri nakal, kau tidak ingat ini hari apa?"

Sehun memekik tertahan. "Sakit bodoh. Tentu saja aku tau!" anak itu mendudukan tubuhnya dipinggir ranjang. "Ini hari senin, puas?" tambahnya ketus.

Bibir Kris terangkat keatas. Sedikit kesal dengan jawaban sepupu kecilnya itu. Astaga, anak itu benar-benar harus diajari tatakrama. Ucapannya itu benar-benar sedikit—sangat—menyakitkan. "Itu artinya ini hari pertamamu memasuki Senor Highschool, sayang."

Mulut Sehun terbuka sempurna, seperti ingin mengucapkan sesuatu tetapi tidak kunjung terjadi. Kris bersyukur. Mungkin adiknya ini tidak sedang ingin berdebat dihari pertamanya masuk sekolah.

Ya. Seharusnya begitu.

Seharusnya seperti itulah yang ada dipikiran Kris—sebelum Sehun menarik napas dalam-dalam sampai beberapa saat sebelum—

"DASAR NAGA TONGGOS SIALAN!"

—Kris menutup kedua telinganya.

"Kenapa tidak membangunkanku daritadi sih. Hancur sudah hari pertamaku masuk sekolah."

"Aku sudah membangunkanmu daritadi. Cih. Tidurmu saja yang seperti beruang yang sedang hibernasi"

Sehun berlari seperti orang kesetanan. Bahkan berteriak-teriak. Kris membatin, adik sepupunya ini sudah kehilangan kewarasannya, ya?

Sedangkan orang yang bersangkutan tidak merasa risih dipandangi sepupunya sejak acara mari-berteriak-sepihak itu dimulai. Sehun langsung melepas kausnya ditempat, dan melemparnya sembarang arah. Bahkan Kris melihat boxer bergambar doraemon itu membungkus indah pantat semok Sehun.

Dasar anak tak tau malu.

Kris ingin tertawa kencang saat ini juga, tapi tawanya ia telan bulat-bulat setelah melihat sesuatu yang tak asing disana.

"Sehun."

Yang dipanggil otomatis menghentikan langkahnya, tepat didepan pintu kamar mandi.

"ARGHHH! nanti saja bicaranya aku—"

"Kasurmu basah." Kris menunjuk tepat pada kasur Sehun yang basah.

—mau mandi."

"ARGGHH!~!"

Dan tawa Kris pun langsung meledak seketika.

Ah. Benar-benar pagi yang indah di kediaman Choi ini.

.

.

.

"Pagi peri cantik." Pemuda yang berada di ruang makan itu mengecup pipi kanan Sehun.

Pemuda kelewat manis itu tersenyum. "Pagi Chan-hyung."

Pemuda yang dipanggil Chan-hyung—Park Chanyeol nama aslinya—tersenyum lebar. Persis seperti orang idot. Yang sialnya sama seperti Kris. Sama-sama tampan.

Ah. Choi Sehun ini memang moodmaker nomor satunya.

Setelah itu, datanglah Kris dengan tampang cool nya duduk disamping Chanyeol setelah mengecup pipi kirinya saat ia sedang memakai baju.

Alis Sehun menukik tajam. Sialan. Memikirkannya saja membuat Sehun jengkel.

"Pagi Sehun." Ayah Sehun datang keruang makan kemudian mencium pucuk kepala Sehun dan duduk dikursi.

"Pagi ayah."

Ibu dan noona-nya . Yixing, istri kakak Sehun—masih berada didapur untuk menyiapkan makanan.

Suho—kakak kandung Sehun—mengacak rambut adiknya yang kelewat halus dan menguar wangi vanilla itu. "Kau kenapa? Ini masih pagi dan wajahmu sudah tertekuk masam"

Sehun mengerucutkan bibirnya lucu.

"Naga tonggos itu membuatku bangun terlambat!"

Suho hanya tertawa kecil mendengar penuturan Sehun, sedangkan Kris? Oh dia hanya memakan rotinya dengan khidmat.

"Sehun ngompol lagi di kasurnya." itu suara Kris.

Dalam hati Sehun mengumpat berbagai kata-kata kasar sampai binatang liar telah ia absen. Kok bisa-bisanya sih Kris membeberkan aib orang dengan mudahnya seperti menebak warna celana dalam saja?

"Kau mimpi buruk lagi?" tanya Chanyeol.

Sehun mengangguk-angguk saja, setidaknya Chanyeol itu lebih waras daripada saudara tiang listriknya itu.

"Mimpi apa lagi?" tambahnya.

"Huh. Benar-benar buruk sampai aku ingin tenggelam saja."

Kris tertawa sampai tersedak dan mengeluarkan makanan yang tengah di makannya. Sehun menatapnya ngeri.

Ew. Itu menjijikan.

"Jangan bercanda. Kau bahkan tidak bisa berenang."

Muka Sehun yang pucat pasi itu menjadi memerah sampai ke telinganya. Suho yang melihatnya pun langsung berinisiatif menyeret Sehun keluar.

Ibu dan istrinya yang baru saja mendekati meja makan langsung mengerti seperti baru saja telepati oleh Suho, sedangkan ayahnya hanya mengangguk saja.

"Ayo sayang, kau pasti tidak ingin terlambat di hari pertamamu, 'kan?"

Suho tengah berusaha menyeret Sehun menjauh sebelum adiknya ini benar-benar mengamuk.

Adiknya ini memang sangat manis dan menggemaskan, tapi jika sudah mengamuk beda lagi ceritanya. Dia akan berubah menjadi buas dan membahayakan.

"ARGGHH~! Lepaskan aku! Biarkan aku membunuh naga tonggos itu!"

"Sampai jumpa di sekolah peri cantik!"

Tidak dijawab.

"Aku padamu, puteri nakal."

"RAWHHHH~!"

Hah.

Sekali lagi. Benar-benar pagi yang cerah dikediaman Choi ini.

.

.

.

.

.

Sehun mengangkat sebelah alisnya. "Jadi—sekarang apa lagi?"

"Hah.."

Sehun hanya mengerutkan dahinya. Bahkan helaan nafas temannya ini terasa sangat menyedihkan.

"Yah. Seperti yang kau lihat. Kau tidak buta, 'kan tuan muda Choi Sehun yang manis." Tambahnya dengan nada yang sangat menjengkelkan.

"Maksudmu aku sekarang sekelas denganmu dan menjadi chairmate mu?! Astaga Kim Jongin!" Sehun menjambak rambutnya sendiri. Frustasi.

Oh ayolah. Ini bukannya Sehun tidak mau, hanya saja dia sudah menjadi chairmate Jongin dari sejak masuk junior Highschool dan itu sungguh membosankan karena harus setiap waktu melihat Jongin, dan sekarang masa itu akan terulang kembali!

"Kau pikir aku mau? Dan hey—" Jongin menyentil dahi Sehun hingga terdengar suara ringisan kecil. "Jangan lupakan mereka berdua." Tambah Jongin sambil menunjuk dengan dagu kearah Tao dan Kyungsoo yang sedang asik mengobrol.

"Setidaknya kau tidak sebangku dengan Tao." Pemuda tan itu kemudian tertawa kecil.

Hell. Menjadi chairmate Tao adalah hal yang buruk. Setiap saat pasti panda itu akan berbicara ini dan itu apapun yang berhubungan dengan Kris.

Kris yang ini, Kris yang itu, Kris yang bla bla blahhh.

OH. Oh. Itu adalah kombinasi yang buruk.

Remaja pucat itu kemudian berdiri mengahadap Jongin dan membungkuk hormat, hampir saja kepala mereka akan beradu kalau saja Jongin tidak refleks memundurkan sedikit kepalanya.

"Tidak, terima kasih. Saya akan menjadi chairmate anda saja Tuan Kim." Imbuh Sehun sambil tersenyum sopan.

Jongin tertawa kencang saat itu juga. Astaga, temannya yang satu ini benar-benar unik mungkin ini juga salah satu faktor mengapa Jongin ingin berteman dengan Sehun, anak itu mempunyai sesuatu yang membuat orang ingin terus bersamanya.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak menjadi chairmate Kyungsoo, bukankah kalian berdua sudah merencanakan ini sebelumnya?" tanya Sehun saat dia sudah kembali ke mode awal. Wajah datar.

"Dia marah padaku." Jawab Jongin cepat.

"Huh? Kisah cinta kalian tragis sekali."

Jongin mendelik kesal. "Tertawa sedikit saja, maka rahasiamu bocor sudah."

Remaja milkskin itu melotot. Si hitam ini berani sekali mengancamnya!

"Memangnya hal konyol macam apa lagi yang membuat kalian jadi bertengkar?"

"Aku bergabung dengan EXO Army, dan Kyungsoo langsung menggamparku saat mengetahui hal tersebut."

"Ppfft –apa itu? Ekso army? Memangnya ini jaman SD apa bikin kubu-kubu segala, jadi Power Ranger saja sekalian sana!"

Remaja berkulit tan itu mencibir. "Tertawa saja sana, kau akan tau bagaimana sebenarnya jika kau bertemu dengan pendirinya!"

Sehun memeletkan lidah. "Terserah."

Dan pembicaraan mereka pun terhenti saat ada guru yang memasuki ruangan kelas X-2.

.

.

.

Sehun berlari tergesa-gesa, jam istirahat sudah usai. Niatnya sih mau istirahat di atap sekolah tapi yang ada anak itu malah tersesat di kelas XII dan akhirnya digoda oleh sunbae-sunbae bertampang mesum.

Bruk!

Wah. Selamat datang hari sial.

Meringis kesakitan. Sehun merasa nyeri pada kedua lututnya. Huh, kebiasaan buruknya ketika menuruni anak tangga kambuh lagi. Dia pasti akan terjatuh jika menuruni anak tangga dengan cepat.

"Aduh. Meski berulang kali merasakannya, tetap saja rasanya benar-benar sial."

Sehun menepuk-nepuk kedua telapak tangannya yang kotor.

Tengok kanan-tengok kiri. Anak itu terkejut bukan main. Kok dia diperhatikan banyak orang sih?!

Dia juga melihat ada Chanyeol dan Kris tak jauh posisinya. Kris menatapnya dengan wajah ngeri sedangkan Chanyeol menatapnya dengan raut cemas.

Hell. Sebenarnya apa yang terjadi? Dia, 'kan hanya terjatuh, mereka berlebihan!

Lalu siapa lagi orang yang menghalangi pandangannya ini? Bukannya membantu malah diam membatu. Kurang ajar!

Sehun mendongak keatas.

Slow motion.

Sehun merasa dirinya seperti menjadi salah satu tokoh dalam shoujo manga dimana ia bertemu dengan pangeran sekolah yang super tampan dan bunga-bunga bertebaran sebagai latarnya.

Tapi bukan ini masalahnya sekarang,

Mata Sehun membola seketika, pemuda –pangeran tampan- itu menatapnya dengan sebuah seringai yang terpatri diwajah tampannya.

"M-master Luhan!"

Masalahnya adalah pemuda dihadapannya ini adalah ketua gangster yang paling ditakuti disekolahnya.

Sehun ingin menangis sekarang.

.

Ya Tuhan, salahku apa?


A/N : sebenarnya saya gak tau sedang bikin fic macam apa asdsdsd ;_; bukannya update fic mate, saya malah bikin fic baru hikz maafkan saya t_t

disini saya membuat karakter Sehun menjadi uke yang menggemaskan sekaligus mengganaskan, tingkahnya juga nakal manja gitu(?) kalo Luhan he is the most manly! XD untuk Kris dan Chanyeol, mereka itu bisa disebut saudara kandung atau saudara kembar? entahlah bagusnya seperti apa XD

semoga suka sama FF ini, maafkan atas typo nya yang bertebaran dan ceritanya yang kurang memuaskan. yang penting terus dukung HanHun! *kibarbenderaHanHun*

terakhir.. RnR plweaseee?