What gives me goosebump is when you smile
You're both my subject and the one who controls me
I like it when we get closer when it gets risky
Only when you hold my hand, it feels like I have started
When I'm with you danger seems like a good thing
Whether is it right or wrong answer, you decide for me girls.
"Suho, pertama aku bukan seorang wanita."
"Apa aku tampak seperti mengetahui segala tentang liriknya?"
Aku menganggukan kepala, di ujung sana yang menemani ku bertelefon sampai tengah malam terkikik dengan puas.
"Aku tidak tahu segalanya mengenai itu. Bahasa Inggris kan menyulitkan!"
Aku kembali membaca ulang lirik tersebut dan tanpa sadar malah menyeringai. Tentu ini karena kekasihku berteriak, "KOK MALAH SENYUM SECARA TIDAK JELAS SIH?"
Aku menunjukan lirik yang kubaca melalui ponsel dengan cara mendekatkan layar ponsel ke kamera laptop.
"Apakah kamu tau sayang," mari sedikit sok tau dan toh kekasihku tidak akan protes karena dia tidak mengerti semuanya.
"Tertulis disini 'I like it when we get closer, when it gets risky' dan pasti kita sama-sama tau bahwa artinya kamu sangat suka kalau aku dan kamu sudah dalam satu ruangan dan-"
"YAK TOLONG KURANGKAN PIKIRAN MESUM MU ITU SEKALI SAJA WU YIFAN!"
Aku kembali tertawa mendengar Suho yang seperti itu. Wajahnya memerah. Semerah tomat, buah stoberi, hmm warna apalagi yang merah? Ah bahkan aku tidak bisa menjelaskan.
"Sebegitu rindunya kah dengan sentuhanku? I knew both of us are feels so risky when we are in one room." Aku menggodanya.
"STOP WU YIFAN AKU SEDANG DENGAN MANAGER DAN TOLONG."
"Bohong, Sehun bilang kalian mendapat kamar sendiri-sendiri. Sekarang Suho ku suka sekali berbohong."
Tanpa sadar ia mengucapkan, 'memang anak kecil sialan' dengan pelan namun terdengar kencang karena microphone di earphone nya itu dekat dengan mulutnya. Ia memutar bola matanya sebal dan melihat langit-langit kamarnya.
"Jangan kesal, aku yang memaksa Sehun untuk memberikan informasi itu."
"Tetap saja! Apakah kamu tau kalau kalian berbincang bisa sampai 10 jam tidak berhenti?" Ia menatapku dengan tatapan tajamnya. Ia lipat tangan di dadanya, menginginkan suatu jawaban dari kalimat yang baru saja ia keluarkan.
"Tidak. Apakah kamu cemburu? Lagipula Sehun anakku juga Jun."
"SAMA SAJA. CHAT DENGANKU KALAU INGAT SAJA DENGAN MEMBER LAIN BISA TIDAK BERHENTI SAMPAI 6 BULAN." Kini ia yang berteriak dengan kesalnya sambil melempar bantal tidurnya ke lantai.
"Kim Junmyeon." Aku memanggilnya dengan baik.
"I have no patience
I'm gonna bother you till the day is over
Come closer, show me your fantasy
I'm gonna slowly show you, love."
Diam.
Kekasihku diam.
"Apakah kamu baru saja menggodaku WU YI FUCK?"
Oh, aku sudah hafal mati kalau ia sudah memanggil namaku dengan mengganti Fan dengan Fuck. Sangat sangat hafal.
"JAWAB AKU WU YI FUCK." Ia kembali berteriak, membuat telingaku sedikit sakit. Suho ada apa denganmu sih? Berteriak terus sepertinya.
"Iya sayang, iya sudah lama sekali, aku merindukanmu, merindukan sentuhanmu, ciuman-" "Ayo lakukan phonesex?"
Ehem kalau sudah urusan seperti ini, para pembaca, saya Wu Yifan mundur dulu dan mau melanjutkan aktivitasku dengan Kim Junmyeon ya? Tidak pernahnya ia mau memulai duluan kalau masalah begini.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya! Dan terima kasih juga untuk lagu NCT 127 - Baby Don't Like It yang sedikit membantuku untuk membuat Junmyeon ku tergoda !
E n d
(author note: kerinduan untuk ngetik dan pelampiasan karena akun lama kyulkulator lupa password - yep sekarang udah jadi keuljunnie.)
