Chanyeol meneguk minuman vitaminnya dengan tenang sesekali menatap pemuda berwajah mengantuk yang sedang mengeluarkan beberapa koin untuk dimasukkan kedalam mesin minuman. Tidak ada yang spesial dengan wajahnya, hanya saja Chanyeol menyukai wajah itu. Sebenarnya ia selalu menatap wajah itu tanpa bosan, baginya pemuda manis itu bagaikan penghilang lelahnya saat melewati banyak waktu untuk bermain basket atau juga mengerjakan skripsi yang mendekati deadline.
Dan kesialan menimpa Chanyeol hari ini karena ia hampir saja menumpahkan minuman yang ada dimulutnya saat pemuda itu menatapnya. Duh, ia seperti penguntit yang ketahuan saja. Dengan tenang ia mencoba mengalihkan tatapannya dari pemuda itu walau kenyataannya sia-sia, miris.
" Apa ada yang salah dengan wajahku?" pemuda itu bertanya dengan wajah bingungnya dan membuat Chanyeol tersenyum canggung dan kikuk.
" Ah t-tidak, maaf membuatmu tidak nyaman" Chanyeol mengatakannya dengan tatapan menyesalnya membuat pemuda itu tersenyum sekilas dan duduk disamping Chanyeol.
" Tidak apa," katanya dengan wajah yang begitu tenang
Keheningan menyapa kedua pemuda itu membuat salah satunya menjadi risih sendiri, ia tak terbiasa dengan keadaan tenang seperti ini karena teman-temannya adalah orang terberisik yang pernah ada bahkan ia teringat ketika ia dan Luhan diusir dari kelas karena mengganggu salah satu mahasiswi yang sedang sibuk memperhatikan dosen. Jadi sekarang, Chanyeol mencoba untuk memulai percakapan masa bodoh jika orang disampingnya menganggapnya aneh.
" Namamu siapa?"
" Kim Jongin," Jongin menatap wajah tampan yang ada disampingnya dengan senyum tipis—yang membuat Chanyeol mematung sejenak. " Dan kau?"
" Chanyeol. Park Chanyeol"
" Aku sering melihatmu duduk disini dengan minuman ditangan mu itu, padahal mesin minuman tidak menjual itu," Chanyeol menatap jari Jongin yang menunjuk minuman yang tengah dipegangnya.
God, jadi bukan hanya dia yang selalu memperhatikan Jongin? Ini benar-benar membuat Chanyeol tanpa sadar tersenyum lebar.
" Aku hanya suka duduk disini saja, kau juga kenapa suka sekali minuman rasa apel hijau?" Tanya Chanyeol.
Jongin hanya mengusap tengkuknya sejenak dengan wajah yang sedikit memerah, " Sebenarnya dulu aku hanya mencoba saja, tapi ketika besoknya aku ingin membeli minuman rasa lain seseorang meninggalkan sebuah sketsa gambar diriku disini dan bertuliskan bahwa ia mengingatku sebagai apel hijau. Jadi aku ingin ia terus mengingatku dengan meminum ini, Ah aku duluan ya"
Chanyeol hanya melongo menatap Jongin yang pergi dengan tergesa-gesa jangan lupakan wajah pemuda itu kian memerah saat beranjak dari tempat duduk. Chanyeol berpikir keras tentang hal yang dikatakan Jongin.
.
.
.
Sketsa.
.
.
Note.
.
.
Apple hijau.
.
.
Astaga, itu pasti buku sketsanya!
finish
hey, thanks for reading! this my first fanfiction here, hope you like ^^ btw, i'm so glad if you leave a replay, thanks!
