Sebagai salah satu orang yang membolos, takkan ada yang memarahinya bahkan jika dia tak masuk kelas sejak hari pertama sekolah. Tapi seorang iblis juga bisa bosan dan Rias tidak ingin merasa kebosanan hanya duduk di ruang klub saja sepanjang hari.

Dan kali ini, dia bersama budaknya membolos karena kegiatan Klub Penelitian Ilmu Gaib yang tak diketahui orang lain sedang menunggu seorang bangsawan dari Underworld dan tidak ada yang terlihat senang termasuk Issei dan Asia karena mereka belum mendapatkan penjelasan apapun.

"Jadi Buchou, siapa yang kita tunggu?" tanya Issei.

"Itu-"

Kebetulan sekali sebuah lingkaran sihir dengan lambang burung berwarna merah muncul dan menampilkan seorang pria seumuran dengan Rias.

"Itu aku! Raiser Phenex. Kalian harus lihat berapa banyak aku berlatih untuk masuk dengan momen bagus seperti ini."

'Memangnya kau tukang sulap?'

Dan ekspresi Rias yang datar kini mendingin, sementara Raiser kini sedang memperbaiki rambut pirangnya di cermin, mungkin akibat efek sihir teleportasi.

"Bagaimana menurutmu Rias?"

"Menurutku kau harus pulang dan tidak menggangguku."

"Ghukk! Sakit sekali Rias, ucapanmu cukup untuk membunuhku yang merupakan seorang Phenex."

"Kalau begitu mati sana, aku akan membawakan bunga yang banyak ke kuburanmu jika kau mati sekarang."

Perdebatan kekanak – kanakan dimulai sehingga Issei terpaksa bertanya kepada Akeno yang tersenyum seperti biasa. "Akeno-san, dia siapa?"

Tapi sepertinya Raiser mendengarnya dan langsung mengalihkan perhatiannya ke Issei.

"Aku Raiser Phenex! Sudah kubilang bukan?" jawab Raiser, dia terlihat sedikit kesal karena Issei tidak mengenalnya tapi ia menyadari satu hal.

"Oh? Kau budak baru Rias ya? Pantas saja tidak mengenalku. Kalau begitu aku akan memperkenalkan ulang diriku. Aku Raiser Phenex, salah satu bangsawan di Underworld juga tunangan dari Rias."

"Eeeehh!"

Issei dan Asia tanpa sengaja berteriak. Bisa dimaklumi karena Rias yang mereka kagumi sudah mempunyai tunangan, terutama Issei yang kembali mengingat kejadian semalam.

"Kau tidak memberitahu tentangku pada mereka, jahat sekali dirimu Rias seperti biasanya."

"Hmph! Aku tidak perlu, lagipula aku tidak ingin menjadi tunanganmu!"

"Eh? Tapi bagaimana? Semua sudah diatur oleh Lord Gremory juga Ayahku. Jika kau menolak terus, kedua pihak mungkin takkan senang."

"Lalu mereka ingin mengorbankan kesenanganku begitu?"

"Hnnngh, ini sulit."

"Tidak jika kau menolak keputusan Lord Phenex dulu."

"Ya mau bagaimana lagi, kau tahu bukan bagaimana sifatku. Selain itu aku punya dua permintaan, aku sudah membicarakannya pada Lucifer-sama tapi akan lebih bagus jika aku mendengar jawabanmu."

Rias memiliki keinginan untuk merendahkan pria ini lebih jauh lagi tapi memilih diam lalu menatap Raiser dengan sedikit rasa penasaran.

"Aku ingin mengawasi wilayah ini juga-"

"Kenapa? Bukankah ini sudah ditetapkan menjadi wilayah Gremory dan Sitri? Apa yang membuatku harus setuju dengan membagi wilayah ini?" sela Rias.

"Setidaknya dengarkan dulu sampai habis bodoh!"

Rias tenang meskipun kekesalannya masih ada, "Lanjutkan."

"Pergerakan Malaikat Jatuh juga Exorcist Liar meningkat tanpa kalian ketahui. Meskipun ini masih rumor, aku dengar Kokabiel ingin mencuri keenam pedang Excalibur dan menggunakannya."

"Excalibur?" Kali ini Kiba terkejut, Issei sendiri belum pernah melihat Ekspresi Kiba yang seperti itu. Memang langka tapi bukanlah pemandangan bagus untuk diingat.

"Lalu?"

"Disitulah letak masalahnya, Rias Gremory dan Sona Sitri. Adik dari kedua Maou terbunuh akan mengobarkan api peperangan, Kokabiel pasti akan memilih kota untuk membunuh kalian dengan pedang itu. Aku tidak terlalu tertarik dengan apa yang Malaikat Jatuh lakukan tapi aku tidak ingin terjadi peperangan lagi. Itu sebabnya aku mendiskusikan ini dengan Lucifer-sama agar bisa mengawasi kalian dan membantu kalian jika diperlukan."

"Kami terlalu lemah!? Apa itu maksud pembicaraanmu!?"

"Bukan seperti itu, tapi nama yang dicatat dalam Injil bukan cuma makhluk biasa. Keluargamu juga Sitri akan terbunuh sebelum bantuan datang."

Rias terdiam, tapi aura iblisnya menyebar dengan kuat. Tekanan yang diberikan sangat kuat hingga Asia tumbang, beruntung Issei berada di dekatnya.

"Sebaiknya kau kendalikan dirimu, bukankah Gremory terkenal dengan menganggap budak mereka sebagai keluarga?" Yang berdiri dengan santai hanya ada beberapa orang saja di ruangan ini. Dan itu termasuk Raiser di hadapan Rias.

"Tapi, jika kau menerimanya, kita bisa mengadakan Rating Game," lanjut Raiser. Rias yang tadinya menekan amarahnya langsung terkejut dengan pernyataan Raiser.

"Rating Game? Untuk apa?"

"Untuk menguji kemampuanmu dan budak – budakmu, lagipula kau belum pernah mengikuti Rating Game bukan?"

"Jika aku menang? Apakah itu berarti pertunangannya bisa dibatalkan?"

"Tepat sekali, lagipula ini bisa jadi pembuka jalanmu untuk menjadi juara Rating Game. Yah, aku ingat saat Rias kecil mendeklarasikan dirimu sebagai Juara Rating Game padahal hanya main catur biasa, aku juga mengalah saat itu."

Salah satu sisi yang tak Issei bayangkan dari Rias terdengar dari pria aneh ini. Dan kini ia bisa membayangkan Rias kecil berteriak seperti itu.

'Fuhehehe imutnya.'

"Berhentilah berbicara dan pergi dari sini!"

"Aku ingin lebih lama disini, lagipula bukan hanya aku yang ingin melakukan perkenalan. Aku sudah melihat budak – budakmu bukan? Kali ini kalian yang melihat milikku."

Banyak lingkaran sihir yang persis dengan Raiser muncul di belakangnnya, lingkaran sihir itu kemudian menampilkan bidak Raiser yang terdiri dari dua pria, dua wanita dan seekor kucing berwarna biru gelap?

"Mereka semua Pion, Benteng, Kuda, Uskup dan Ratuku." Raiser menekankan suaranya, seolah mengatakan 'Mereka semua jauh lebih kuat dari budakmu' secara tidak langsung.


"Akeno, bagaimana dengan kemampuan mereka?" tanya Rias dengan serius.

"Aku mendapatkan data tentang mereka dari Rating Game mereka yang terakhir juga mencocokannya dengan Rating Game yang mereka lalui lainnya entah hanya latihan maupun pertama kali Raiser melakukan Rating Game. Hasilnya, kemungkinan mereka menang melawan kita sangat tinggi." Akeno menjawab dengan senyumannya, anggota klub lainnya sedikit shock karena dindingnya sangat tinggi.

"Kalau begitu tidak ada pilihan lain, siapkan barang kalian. Satu – satunya cara melewati dinding yang sangat tinggi adalah berlatih untuk melompatinya. Kita tidak akan berada di bawah terus kan? Bukankah keinginanmu adalah menjadi raja harem Issei?"

"Hai!"

"Kalau begitu ayo latihan!"

"OOOOOOOOOOOOOHHHH!"


I'll be the roundabout

The words will make you out and out

I spend the day your way

Call it morning driving through the sound and in and out the valley

The music dance and sing

They make the children really ring

I spend the day your way

Call it morning driving through the sound and in and out the valley

In and around the lake

Mountains come out of the sky and they stand there

One mile over and we'll be there and we'll see you

Ten true summers we'll be there and laughing too

Twenty-four before my love you'll see I'll be there with you...

Yo bro! Zipper man disini. Kali ini aku mempersembahkan FicNaruto crossover dengan FicDxD kepada Reader semua entah yang Silent maupun yang reviewnya banyak Typo ditambah Capslock yang rusak. Apakah Fic ini menarik menurut kalian? Silahkan follow jika menarik dan jangan lupa berikan kritik yang membangun Fic ini juga Authornya supaya lebih bagus kedepannya dalam hal menulis.

Mungkin bakal pendek, ataupun panjang. Tapi aku harap Fic ini bisa terselesaikan bersama kalian yang mungkin menginginkan kelanjutan Fic ini. Hehe, pakai lagu Roundabout biar kesannya seperti Ending Jojo's Bizarre Aventure.

Jangan Copyright aku YES!