Title: REVENGE ( backfired)
Cast: Park Chanyeol and Byun Baekhyun
Pairing: ChanBaek
Warning: GS for uke, typo, bahasa tidak baku
Disclaimer: semua cast bukan milik saya namun cerita milik saya
.
.
.
.
"Kumohon Chanyeol, tolong jangan libatkan Baekhyun dalam masalah ini,"mohon namja bersurai blonde itu dengan sangat, hampir terdengar putus asa,"Demi Tuhan dia masih anak-anak Chanyeol,Baekhyun tidak mengerti apapun,"
Sedangkan pria yang dipanggil Chanyeol itu hanya tersenyum miring seolah meremehkan. Memandang sosok pria yang kini bersimpuh didepannya sembari memohon tanpa ada rasa iba.
"Kau pikir aku perduli?"tanya Chanyeol dingin dengan suara beratnya,"Dengar Kris, aku tidak berduli dengan adikmu itu sama seperti kau tidak perduli pada perasaan Yejin,"
"Kenapa kau tidak mengerti?"sentak Kris memberanikan diri mendongak ke arah Chanyeol,"Semua ini hanya salah paham, kematian Yejin bukanlah keinginginan kita,"
Mendengar pembelaan Kris membuat emosi Chanyeol memuncak. Namja bersurai hitam pekat itu berjongkok dan meraih kerah baju milik Kris kasar.
"Simpan semua omong kosongmu. Semua ini gara-gara kau!"tuduh Chanyeol,"Yejin memutuskan bunuh diri karena pria brengsek sepertimu menolak perasaannya!"
Kris bungkam, dia tidak bisa membela diri. Karena semua itu benar, Kim Yejin sahabat mereka berdua meninggal karena bunuh diri. Dan alasan terbesar kenapa gadis cantik itu bunuh diri adalah dirinya. Karena Kris menolak perasaan gadis itu.
"Seandainya, seandainya saja kau sedikit punya perasaan pasti Yejin masih berada di tengah-tengah kita!"Chanyeol terlihat kalap, meluapkan semua emosi yang ia pendam selama ini.
"Pria brengsek sepertimu tidak pantas dicintai Yejin, aku sungguh ingin membunuhmu sialan!"Chanyeol hampir lepas kendali, mengguncang-guncang tubuh Kris begitu keras hingga pria bertubuh tinggi itu terbatuk-batuk karena sesak nafas.
"ARGGHTT HARUSNYA KAU SAJA YANG MATI SIALAN!"kesabaran Chanyeol habis, pria itu mendorong keras tubuh sahabat-atau lebih tepat disebut mantan sahabat itu -kelantai dengan keras hingga menimbulkan bunyi berdgum.
Kris terbaring pasrah dilantai, dengan nafas yang terputus-putus. Kris merasa tidak pantas untuk melakukan pembelaan, andai Chanyeol tahu Kris juga begitu ingin membunuh dirinya sendiri saat ia mendengar kabar Yejin meregang nyawa. Namun ia tidak bisa melakukan apapun, Yejin dan Chanyeol adalah dua orang yang berarti baginya. Rasa bersalah yang kini didera Kris sungguh tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Lagipula bagaimana Kris bisa menerima cinta Yejin, jika pria tampan itu tahu Chanyeol juga memiliki perasaan pada gadis itu.
Kris mengaduh tertahan saat ia merasakan Chanyeol menendang perutnya dengan sedikit keras.
"Kau tidak bunya pilihan Kris, mulai besok Baekhyun akan menjadi milikku. Kalau tidak kau akan melihat perusahaan peninggalan ayahmu ini runtuh di depan matamu,"desis Chanyeol kejam.
"T-tolong, jangan sakiti Baekhyun..."pinta Kris terbata, masih terbaring tengkurap di lantai.
Chanyeol menyeringai setan mendengar itu,"Bagaimana ya...mungkin aku akan mengjarkannya sedikit betapa menyakitkannya perasaan Yejin saat mencintaimu. Agar kau tahu bagaimana perasaanku saat melihat Yejin hancur karenamu,"mata pemuda tampan itu penuh dengan kilatan dendam.
Kris menggeleng tidak percaya apa yang baru ia dengar, matanya nanar melihat Chanyeol yang dulu terkenal dengan perangainya yang lembut kini berubah bagaikan jelmaan iblis.
.
.
.
Gadis berusia empat belas tahun itu, Wu Baekhyun meremas-remas jemarinya tak beraturan. Berharap dengan melakukan hal itu bisa sedikit mengurangi kegugupannya. Hari ini adalah hari pernikahannya. Segila kedengarannya, gadis polos itu juga tidak tahu kenapa tiga hari yang lalu sang kakak, Kris datang kepadanya memberitahu jika dia harus menikah dengan seseorang yang dia belum kenal sebelumnya.
Jujur saja Baekhyun takut, dia baru saja menginjak masa remaja. Tak pernah terpikirkan sedikitpun oleh Baekhyun, jika ia akan menikah secepat ini.
Lagipula Baekhyun itu terlalu polos jika dibandingkan dengan gadis berusia empatbelas tahun lainnya. Baekhyun belum tahu bagaimana kejamnya hidup, gadis itu hanya tahu tentang hal-hal baik dan kemungkinan untuk berprasangka buruk pada orang lain sangat kecil.
Salahkan saja Kris yang terlalu overprotective dalam membesarkan Baekhyun selama ini. Kris benar-benar tidak membiarkan bejatnya dunia luar mempengaruhi kebribadian Baekhyun. Maka tumbuhlah Baekhyun dengan sosok polos dan murni seperti sekarang.
Sebenarnya untuk menyalahkan Krispun tidak bisa, karena semenjak orang tua mereka meninggal tujuh tahun yang lalu Kris benar-benar menjaga Baekhyun dengan ketat. Karena bagi Kris hanya Baekhyun lah satu-satunya keluarga yang ia miliki
Baekhyun tidak bisa tidak memeluk erat bibi Kang, seseorang yang mengasuhnya dari kecil, saat perempuan paruh baya itu memasuki ruang tunggu pengantin.
"Bibi akan ikut denganku kan?"tanya Baekhyun merajuk.
Sedangkan Bibi Kang hanya tersenyum maklum sambil mengusap helai rambut seseorang yang ia asuh sejak bayi itu.
"Nona, sebentar lagi nona akan menikah. Nona akan menempuh hidup baru. Walaupun Bibi ingin selamanya menjaga nona, tapi kenyataannya tidak akan mengijinkan. Tuan Park Chanyeol yang mulai sekarang akan menjaga nona, nona mengerti kan?"
Mendengar itu sontak Baekhyun melepas pelukan Bibi Kang dan menatap sosok itu rapuh,"Kenapa...apa Bibi sudah tidak menyayangiku lagi?"
Bibi Kang menggeleng pelan,"Bukan nona, bukan begitu. Tentu saja saya masih sangat menyayangi nona. Namun selarang sudah berbeda, ada seseorang yang lebih menyayangi nona daripada saya. Jadi orang itu lebih berhak bersama nona daripada saya,"
Baekhyun sedikit mengernyit,"Darimana Bibi tahu jika Park Chanyeol-ssi menyayangiku?"
"Mudah saja nona, saya tahu Tuan Chanyeol begitu menyayangi nona karena beliau begitu ingin menikah denga nona. Karena syarat suatu pernikahan harus saling menyayangi,"Bibi Kang merasa begitu bersalah telah membohongi majikannya seperti ini. Namun apa mau dikata, Kris berpesan agar Bibi Kang bisa atau tidak bisa harus berhasil membujuk Baekhyun agar mau menikah dengan Chanyeol.
"Tapi aku tidak menyayangi Chanyeol-ssi..."sergah Baekhyun seperti putus asa.
Bibi Kang memegang tangan Baekhyun erat seolah memberi dukungan,"Itu harus nona, mulai sekarang nona harus belajar menyayangi Tuan Chanyeol. Karena suatu dosa besar jika seorang istri tidak menyayangi suaminya,"
"Kalau aku tidak bisa bagaimana?"tanya Bsekhyun polos.
"Nona harus berusaha, dan saya yakin nona pasti bisa. Karena perangai nona begitu lembut, pasti tidak susah bagi nona untuk jatuh hati pada Tuan Chanyeol,"
"Tapi.."
"Lagipula Tuan Chanyeol begitu tampan, pasti nona akan bahagia hidup bersama dengan Tuan Chanyeol,"
Baekhyun merasa bimbang, dia tahu pernikahan itu apa. Tapi sungguh, dia belum siap menjalani semua ini.
.
.
.
Setelah upacara pernikahan digelar tadi siang, kini Baekhyun berada di rumah Park Chanyeol. Jika mengingat mulai hari ini dia tidak bisa tinggal dengan kakak yang begitu ia sayangi membuat Baekhyun merasa begitu sedih. Apalagi tadi Kris melepasnya dengan menangis sesenggukan, membuat Baekhyun ikut menangis dan tidak ingin meninggalakan kakaknya itu.
Baekhyun tersadar dari lamunannya saat tiba-tiba tubuhnya terasa tertarik dan dipaksa duduk di atas pangkuan seseorang. Seseorang itu tentu saja Chanyeol. Pemuda seumuran kakak laki-lakinya itu menyamankan tubuh Baekhyun di atas pahanya, melingkarkan kedua lengannya yang panjang di pinggang mungil Baekhyun, dan menatap Baekhyun dalam diam.
"Anak malang, salahkan saja kakakmu yang brengsek itu,"batin Chanyeol sambil memandangi Baekhyun.
Baekhyun merasa tidak nyaman dengan duduknya, dia ingin turun namun Chanyeol mencegahnya.
"Kenapa, apa kau takut?"tanya Chanyeol dengan suara rendahnya yang membuat Baekhyun bergidik.
Baekhyun hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mendengar itu Chanyeol menyeringai dalam hati, tangan besarnya mengusap pipi gembil Baekhyun. Di dalam otaknya terlintas ide gila bagaimana perasaan Kris jika ia 'merusak' adik kesayangannya ini.
"Kita sudah menikah, kau tidak perlu takut padaku,"balas Chanyeol lembut,"Mulai sekarang kita akan melakukan apapun berdua, jadi aku tidak ingin kau takut padaku,"
Bola mata Baekhyun terlihat tidak fokus, pertanda sekarang ia sedang cemas,"A-apa aku harus tidur disini?"tanya Baekhyun takut-takut. Dia tahu jika orang menikah akan tidur bersama, Yah walaupun dia tidak tau makna sebenarnya dari 'tidur bersama' bagi suami istri.
"Tentu, karena kita sudah menikah,"jawab Chanyeol cepat, dalam hati dia bersorak karena Baekhyun benar-benar seperti kertas putih, sebuah kebanggan tersendiri baginya bisa memiliki kesempatan untuk mengotorinya pertama kali.
"K-kalau begitu aku mau tidur,"sahut Baekhyun cepat, memaksa turun dari pangkuan Chanyeol dan berguling ke samping ranjang. Terlihat sekali Baekhyun ingin menghindar dari Chanyeol. Saat Baekhyun ingin menarik selimut untuk menutup dirinya lagi-lagi Chanyeol menahanya,
"Kau ingin tidur menggunakan gaun pengantin ini?"cegah Chanyeol.
Baekhyun mengangguk cepat, demi Tuhan Baekhyun merasa risih Chanyeol berada di dekatnya. Nalurinya berkata jika Chanyeol berbahaya.
"Baek, apa kau tidak tahu jika sepasang pengantin baru harus tidur telanjang?"tanya Chanyeol datar.
"Aku tidak mau!"diluar dugaan suara Baekhyun meninggi. Gadis kecil itu memundurkan tubuhnya. Kata-kata Tiffany, teman sebangku Baekhyun yang pergaulannya diklaim 'ekstrim' oleh Kris itu , membuat Baekhyun takut. Baekhyun memang hanya memberi tahu Tiffany jika ia akan menikah.
"Baek, saat malam pengantin biasanya sepasang suami istri tidur tidak pakai baju~"ujar Tiffany centil.
"T-tidak pakai baju?"Baekhyun sangat terkejut hingga ia tidak sadar tubuhnya menggigil.
"Benar, dan aku yakin suamimu akan 'menciummu' sampai pingsan~"goda Tiffany ambigu yang dia yakin Baekhyun tidak mengerti maksudnya.
"Akh!"Baekhyun tersadar dari lamunannya saat Chanyeol kini berada disampingnya.
"Kenapa kau tidak mau, memangnya kau mengerti maksud dari ucapanku?"
Baekhyun mengangguk ragu,"Kata Tiffany jika aku membuka baju kau akan menciumku sampai pingsan..."jawab Baekhyun dengan suara takut-takut yang justru terdengar menggemaskan.
Mendengar itu sekuat tenaga Chanyeol berusaha untuk tidak tertawa,"Siapa itu Tiffany?"
"Teman sebangkuku..."jawab Baekhyun pelan, sambil memilin ujung selimut yang kini menutup sebagian tubuhnya.
Chanyeol mendesis jengah. Dia tidak menyangka anak SMP jaman sekarang terlalu cepat dewasa. Mungkin Baekhyun adalah satu-satunya anak empat belas tahun yang belum mengerti apa-apa. Dan Chanyeol begitu berterima kasih pada Kris untuk itu. Karena dengan begitu sama saja mempermudah Chanyeol untuk balas dendam.
Chanyeol dengan sengaja mendekatkan tubuhnya lagi ke samping Baekhyun dan menarik Selimut yang menutupi tubuh gadis itu.
"Aku memang akan menciummu, tapi tidak sampai pingsan,"bisik Chanyeol pelan, lagi-lagi pria itu menyeringai dalam hati saat mendapati Baekhyun memerah.
"Jadi..kau mau membuka gaunmu kan?"pancing Chanyeol.
Baekhyun bimbang, sesungguhnya dia malu. Namun sebagai anak penurut dia selalu berusaha memenuhi semua aturan. Jadi, jika peraturan sebagai seorang istri harus membuka baju di malam pengantin maka mau tidak Baekhyun pasti akan melakukannya.
Akhirnya Baekhyun mengangguk dan Chanyeol menyeringai setan.
"O...oppa,"lirih Baekhyun pelan saat tangan Chanyeol sudah mulai meraba pundaknya,
"Hmm?"gumam Chanyeol.
"A-aku malu,"
"Kenapa harus malu, bukankah kita sudah menikah?
Baekhyun tidak bisa membantah lagi. Menikah, satu kata yang mengikat dirinya dengan Park Chanyeol. Pesan Bibi Kang dia harus menuruti semua kemauan Chanyeol. Akhirnya Baekhyun hanya diam dan membiarkan Chanyeol melucuti gaunnya.
Saat Chanyeol selesai menelanjangi Baekhyun dan melihat tubuh polos itu yang sedikit bergerak tidak nyaman, Chanyeol merasakan sebuah tamparan di dadanya. Baekhyun benar-benar masih anak-anak. Tubuhnya baru saja berkembang. Bahkan buah dadanya baru saja tumbuh. Masih tersisa perawakan anak-anak pada tubuh Baekhyun. Untuk berfikir merusak anak di bawah umur membuat Chanyeol merasa begitu rendah.
Chanyeol menggelengkan kepalanya cepat. Kedua tangannya dengan cepat melepas kemeja yang ia pakai tak perduli dengan Baekhyun yang memerah di sampingnya.
"Baiklah, ayo kita tidur,"ajak Chanyeol sambil menarik tubuh telanjang Baekhyun ke dalam selimut.
"Tunggu, ini tidak adil. Kenapa oppa masih pakai celana?"tanya Baekhyun polos.
"Baek, jika aku membuka semuanya aku tidak yakin kau tidak akan berteriak ketakutan,"jawab Chanyeol sambil menyamankan tidurnya sambil merangkul Baekhyun di bawah selimut.
"Ketakutan kenapa?"sepertinya Baekhyun masih penasaran.
"Sudahlah, kau belum sampai Baek. Aku jelaskan pun kau tidak akan mengerti,"Jawab Chanyeol sekenanya, bahkan kedua matanya kini sudah setengah terpejam.
CUP!
Tiba-tiba saja Chanyeol merasa seseorang mengecup bibirnya, seketika matanya terbuka lebar kembali.
"Oppa jangan marah, aku hanya menyelesaiakan ritual malam pertama kita,"jelas Baekhyun sedikit takut,"Bukankan setelah buka baju pengantin harus saling berciuman, aku takut oppa lupa karena ketiduran jadi aku saja yang mencium oppa. Tidak apa-apa kan?"
Mendengar ucapan polos Baekhyun membuat Chanyeol merutuk dalam hati. Sepertinya niatan balas dendamnya tidak akan berjalan mudah.
TBC
A.N
#dengan ga tahu malunya balik dari hibernasi#
Anyeong semua, masih inget aku ga?
Ugh aku punya uneg-uneg nih, rasanya ga enak aja kalo ga diomongin
Buat reader lama pasti tahu lah ya dulu bias aku di EXO tu Tao, so semenjak dia hengkang dari EXO gue ngerasa seperti terombang-ambing di dalam fandom.
Walaupun aku memutuskan untuk tetap stay di EXO-L fandom tapi ternyata sulit juga, cara satu-satunya ya cari bias lagi. Dan itu ga mungkin Sehun, coz aku tu TaoHun hardshipper so ngebias Sehun pasti akan ngingetin aku ma Tao mulu. Makanya di Bio aku, aku pernah nulis kalo bias aku tu Kai. Yang emang aku rada dikit maksa gitu buat suka dia demi agar aku tetep interest ma EXO.
Tapi ternyata itu tetep gak bisa, Kai itu terlalu baik. Lol alasan macam apa, ga tahu kenapa ya aku ga terlalu sula ma anak baik-baik. Aku lebih suka ma yang sedikit problematik, macam Tao dulu, ngerti kan, hehe
Akhirnya kegalauan gue berlanjut, gue serasa ga punya tempat di fandom. Sampai-sampai sempet mo ngebias seventeen yang asdgghkklll 100% ngengiten gue jaman EXO masih nugu unyu and bahagia selalu, hiks
Segitu cintanya gue ma EXO sampai gue mo cari pengganti mereka, alias pelampiasan. Ga enak kan jadi pelampiasan? Ya udah gue ga jadi, coz perasaan gue ga murni 100% suka ke seventeen.
Perjalanan pun berlanjut lagi (apaan sih?) Gue muter-muter di fandom, di inividual thread exo member buat cari bias. Dan setelah sekian lama mencari (bgm lagu dramatic, lol) akhirnya ketwmu juga, ketemu juGA GUYS!
Emang bener kata para pendahulu(?) Kalo 'BUKAN ELO YANG MILIH BIAS, TAPI BIAS ELO YANG MILIH ELO!' Ihhh bener banget loh, aku maksa mo suka Kai aja susah banget.
Dan dengan suksesnya PARK 'FUCKING' CHANYEOL ruined my bias list
Ughh sumpah ya gue sempet perang batin gitu, ga mungkin lah gue ngebias Chanyeol
Karena menurut pengalaman ma feeling gue, dulu Chanyeol ga begitu suka ma Tao, eitss no fanwar ya ini cuma perasaanku aja, so sebenarnya aku rada gimana gitu ma tu orang.
Tapi sekuat apapun gue nolak tu orang, tanpa sadar gue mulai ngefollow fansite Chanyeol satu per satu yang jumlahnya bajibun, mulai ngumpulin gift dia yang asdfghjkl bikin gue mo muntah pelangi, nangis berlian, and sendawa(?) bau taman bunga, kkkkk
Ya udah, saat masa hibernasi gue selama ini kesibukan gue cuma baca fanfic Chanbaek, gue ga sempet mikirin yang lain, oh ya kriminal selanjutnya itu ya couplenya nie orang, Byunbaek, gila ya mereka berdua tu sarap banget.
Akhirnya setelah 2 tahun ngestan EXO gue tahu kenapa Chanyeol and Baek itu populer banget, lol apaan?
Seriusan dulu gue sempet mikir, mana bagusnya sih Chanbaek, elahhj ya maapin
So I want to thanks ChanBaek esp Chanyeol yang buat aku tetep stay di fandom, I love you all
