Hinasasu
Rating : M (gk janji ya...)
Genre : romance/ hurt/ comfort
Desclaimer : Masashi Kisimoto (pengen aku ambil alih)
Warning : OOC, GAJE (MAAF.. PERCOBAANNN)
Ketika matahari telah tenggelam ke peraduannya, seorang gadis bermata lavender masih tetap duduk termangu di bukit yang bisa memperlihatkannya keindahan desanya. Ya. Sebuah desa yang sejak dari lahirtelah ia tinggali bersama klannya. Memang gadis cantik itu telah menyatakan cintanya pada seseorang yang ia cintai sejak ia kecil. Tapi, cintanya tetap harus bertepuk sebelah tangan. Apa boleh buat... toh gadis itu telah menyadarinya sejak awal. Kalau semuanya akan sia-sia saja. Meskipun dia akan mengorbankan nyawanya. Tetap saja semua itu tidak akn berguna bagi sang pemuda rubah itu.
"kenapa kami-sama? Kenapa semuanya sia-sia..." kata gadis itu.
"hah... tapi tetap s-saja pa-pasti seperti i-ini..." lirihnya. Perlahan cairan bening itu membasahi pipi putihnya.
"hinataaaaa..."panggil seorang pemuda dari kejauhan. Hinata? Ya. Nama gadis bermata lavender itu adalah hinata. Tepatnya Hyuuga Hinata, sang pewaris klan Hyuuga. Cepat-cepat gadis itu menghapus air matanya.
"ah! I-iy Ki-kiba-kun. A-ada apa?" tanya hinata.
" pa hinata. Tadi aku hanya kebetulan lewat saja, dan aku melihatmu dibukit. Errr.. ngomong-ngomong... kau tadi sedang apa hinata disana?" tanya pemuda yang tadi dipanggil Kiba.
"Tak pa ki-kiba-kun ta-tadi aku hanya ingin me-melihat ma-matahari t-tenge-lam saja kok" jawab Hinata
"Oh, begitu..." kata Kiba. "Tapi, kau tak apa-apa kan hinata?" tanya Kiba dengan Raut wajah khawatir.
"a-aku ba-ik –baik sa-saja Ki-kiba-kun... Me-mangnya kenapa?" hinata mencoba untuk tersenyum agar pemuda yang ada di hadapannyatidak khawatir.
"Oh, begitu.. syukurlah... Kalau begitu ayo kita pulang Hinata" ajak pemuda itu.
"I-iy."
'untunglah Kiba-kun tak menyadarinya' batin Hinata.
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka berdua sampai di depan gerbang kediaman klan Hyuga Souke.
"ar-arigato ki-kiba-kun." Kata hinat sambil tersenyum lembut pad pemuda bertato segitiga terbalik yang ada dihadapannya itu.
"GUKK"
'ah... iy kau juga a-kamaru. A-ariga-gato gozaima-masu..." kata Hinata sambil membungkukkan badannya.
"ha'i. Sama-sama Hinata. Aku dan Akamaru pulang dulu ya.. sudah malam. Nanti aku dan Akamaru tidak dapat jatah makan malam dari Hana-nee" jawab Kiba sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. Sambil mengingat-ingat bagaiman wajah kakak perempuannya kalau dia pulang terlambat untuk makan malam.
"daa Hinata" kata Kiba sambil melambaikan tangan kanannya ke Hinata dan pergi dari sana.
"daa Ki-kiba-kun..." jawab Hinata. Setelah itu saat Hinata akan membuka pintu gerbang rumahnya ada angin yang berhembus diantara tangan kanan Hinata dan pintu gerbang tersebut.
WUSSSHHHH...
'Ada apa ini? Kenapa perasaanku tidak enak' batin Hinata.
Tapi, akhirnya Hinata menepis semua perasaan itu dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, makan malam, dan langsung tidur.
o-O-o-O-o-O-o
Malam semakin larut dan dingin. Sama seperti halnya seorang pemuda yang berwajah dingin, kaku, dan datar yang kini telah berjalan mendekati seorang pria bertopeng dengan motif jubah awan berwarna merah.
"ada apa sasuke. Kau pasti ada sesuatu, hingga kau memintaku untuk menemuimu malam-malam begini". Tanya pria bertopeng itu pada pemuda yang kini telah berdiri di depannya.
"Kau benar. Tapi sebelumnya kau pasti telah mengetahui ambisiku yang kedua Tobi?" Jawab pemuda bernama sasuke dengan dinginnya itu.
" Maksudmu aapkah kau ingin membangkitkan klan Uchiha kembali?" tanya Tobi dengan sedikit ragu-ragu.
"hn."
"lalu apa maumu?" tanya tobi. Jujur saja saat itu Tobi merasa ada yang tak beres dengan pernyataan sasuke tadi.
"aku tahu klan uchiha dulu hanya satu orang, lalu dia menikah dengan dengan seorang gadis yang memang mampu menghasilkan klan uchiha dengan menghasilkan keturunannya yg bukan uchiha"kata Sasuke
"berharti darah yang mengalir dari gadis itu sangat istimewa, atau mungkin memang sejak awal uchiha itu sudah tahu dia yg di cari untuk kebangkitan klannya"Sasuke menyender sebuah pohon didekat air terjun tersebut dan duduk di rerumputan sambil memandang sungai yang mengalir di sampingnya dengan sharingannya.
"pertanyaanku adalah…siapa gadis itu dan apa darah sepertinya masih mengalir sampai sekarang?"kata Sasuke sambil menyenderkan kepalanya ke pohon tersebut.
"maksudmu ibuku sasuke?" tanya Tobi lagi.
"hn"
" Ibuku adalah seorang ninja yang memiliki darah istimewa, byakugan. hyuga adalah leluhur dari uchiha" jawab tobi.
" jadi Hyuga ya.." seringai licik terpampang jelas di wajah tampan Sasuke.
"apa rencanamu sasuke?" tanya Tobi.
"MEMBANGKITKAN KLANKU KEMBALI" jawab sasuke dengan wajah datar.
1 detik.
10 detik.
20 detik.
30 detik.
"apa?" tanya Tobi dengan wajah terbengong – bengong. Karena tadi dia baru saja melihat seorang bocah laki-laki, baru saja melewati masa pubertasnya, dan umurnya baru mencapai 17 tahun yang kebelet kawin.
"hm... begitu ya..." kata Tobi. Wajahnya menunjukkan seringai tipis.
Tak ada yang tahu apa yang dipikirkan Tobi saat itu, bahkan angin malam yang berhembus didekatnya pun tak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan pria atau kakek tua itu. Kakektua? Ya. Tobi adalah Madara Uchiha. Madara Uchiha adalah Tobi. Pendiri organisasi terlarang 'Akatsuki'.
Ini fanfic pertama saya.
Maaf... klo gaaje.. & aneh..
Tolong di baca –puppy eyes-
Tapi masih ada chapter berikutnya
Tapi, besok aja...
Soalnya ini udah jam 11 mlm...
Mohon reviewnya... blue tunggu. Kritik dan sarannya juga
