Chapter 1
Babywolf Shin11 Present
"The Timeless Love"
Author : Babywolf Shin11
Cast :
- Shin SooYoung (OC)
- Kim Minseok
- Kim Jongin
Other Cast:
- Member EXO
- Henry Lau
- dan lainnya
Warning : Typo bertebaran, mungkin ada kalimat yang tidak bisa dimengerti atau apa atuh.
'Cast hanya milik Tuhan, SM Entertainment, Keluarga dan Fans (Kecuali OC milik Author yaa) '
Happy Reading ^^
Chapter 1 Start!
Di KyungHee University, suara derap langkah kaki terdengar di lorong universitas dengan loker yang berada di dinding dan murid yang sedang beraktivitas ataupun berlalu lalang. Seorang namja berkacamata berambut abu-abu pun berjalan melewati setiap yeoja yang menatapnya dengan tatapan memuja karena ketampanannya ataupun namja yang iri melihatnya. Namja itu pun masuk kedalam ruangan administrasi dan terlihat ada seorang yeoja yang sedang sibuk dengan filenya. Yeoja dengan nama tag Yoo Si Jin itu pun menoleh saat merasakan kehadiran seseorang dan matanya terpaku dengan wajah tampan yang berada didepannya itu.
"Ada yang bisa kubantu? " SiJin pun menanyakan maksud kedatangan namja tampan nan misterius itu. Namja itu pun mengeluarkan file dan menyerahkan nya kepada Sijin yang mengernyit bingung. Kenapa menyerahkan ini? Bukannya kemarin seharusnya menjadi hari terakhir pendaftaran di universitas ini?
"Ehm, Mianhae tetapi pendaftaran sudah ditutup" SiJin pun menjelaskan kepada namja yang berada didepannya itu. Sijin pun kembali melanjutkan aktivitas tetapi tiba-tiba namja itu pun bersuara.
"Hey, Noona*" Panggilan itu membuat Sijin menoleh dan dia pun terpaku melihat mata namja yang tadi tertutup kacamata sekarang terlihat dengan jelas mata namja itu. Mata berwarna coklat itu pun berubah menjadi abu-abu.
"Cepat selesaikan saja pendaftarannya, ingat kalau aku adalah orang terakhir yang mendaftar" Sijin pun mengangguk mendengar perkataan namja itu dengan tatapan kosong layaknya dihipnotis. Namja itu pun meninggalkan Sijin dan Sijin pun tersadar, dan ia pun melihat file didepannya itu.
"Oh iya, aku lupa dengan pendaftaran murid terakhir ini" Sijin pun kembali bekerja
...
Hiruk pikuk di bandara itu tidak mematahkan semangat dari seorang yeoja berkacamata untuk mencari jemputannya. Setelah mencari diantara banyaknya orang ramai, yeoja berkacamata itu pun menemukannya. Seorang namja paruh baya dengan papan nama yang bertuliskan nama 'Shin Soo Young'.
...
Setelah diantar oleh supir Kim-yang baru dikenalnya tadi dimobil- ia pun sekarang berada di sebuah gedung apartemen yang ditinggali oleh 'lovely brother' nya itu. Setelah menaiki lift dan mencari, Sooyoung pun menemukan apartemen 'lovely brother' nya dan segera menekan bel. Sooyoung pun bingung karena sudah 10 menit dia menunggu tetapi tidak ada yang membuka pintu. Apakah 'brother' nya itu sedang tidak ada di dalam apartemennya? Tetapi seharusnya 'brother' nya itu tidak pergi kemana-mana karena sudah tau kalau dia akan datang hari ini. Dengan kesal, Sooyoung pun membuka handphone nya dan setelah menyentuh layarnya beberapa kali, dia pun menempelkan handphone nya ke sebelah telinganya. Setelah beberapa kali mendengar nada yang sama, terdengar suara 'brother' nya.
'Yeobos-'
"Hei! Aku sudah lama berdiri di depan pintu apartemenmu dan dimana kau? Jangan sampai aku mendengar kata 'aku melupakan kedatanganmu' "
'Hey! Aku sedang berbelanja karena bahan makananku sudah menipis di kulkas dan juga jika nanti kau mau makan kau pasti akan mengomeliku karena tidak ada yang bisa dimakan kecuali es batu'
"Aku tidak mau tau 'brother', yang mau kutau sekarang juga kau harus membukakan pintu sialan ini atau beritahu saja password apartemenmu!"
'Ani! Tunggu aku sebentar lagi! Jika aku memberitahumu sekarang di tempat seramai ini nanti stalkerku akan mengetahuinya dan akan membunuh mu~'
Tut Tut Tut Tut
"Mwo? Yakk! Dengan seenaknya dia menutup panggilannya" Gerutu Sooyoung dan ia pun menunggu 'brother'nya itu selama 31 menit 27 detik lalu muncullah sosok 'brother'nya ia pun ingin melayangkan protes akibat lamanya kehadiran 'brother'nya tetapi ia pun menahannya karena melihat 'brother'nya ngos-ngosan dengan keringat menghiasi wajahnya.
"Hey! Apa kau lari marathon dari New York kesini? Haha~ sinilah, aku merindukanmu, 'brother'" Sooyoung pun memeluk 'brother'nya untuk melepas kerinduan karena setelah bertahun-tahun berada di New York membuatnya tidak memiliki waktu untuk menemui 'brother'nya.
"Ya! Panggil aku Oppa, ini Korea Selatan bukan New York yang harus memakai bahasa inggris! " Lihatlah, ternyata Sooyoung berani membentak Oppanya yang merupakan kakak nya di telepon tadi. Mereka pun melepaskan pelukannya dan Oppa Sooyoung pun membuka pintu apartemennya.
'Ohh~ Password nya 111011. Lol! Itukan tanggal lahir kami - -" '
"Aku tau kalau kau pasti merencakan sesuatu yang membahayakan setelah mengetahui password apartemen ini" Dasar kakak yang terlalu pede! Sooyoung pun mengerutu karena perkataan Oppa nya yang melenceng jauh dari pikirannya.
"Aku kan tidak bilang begitu! Dasar! Akan kubakar apartemen ini! "
"Dan tidak ada tempat tinggal lagi untukmu sayang ~"
Skakmat! Oppanya itu selalu bisa memojokkannya dan sekarang Sooyoung pun badmood untuk berbincang dengan Oppanya.
"Hey~ Jangan memasang muka seperti itu, aku tau kau tidak suka karena kau tidak bisa berkata-kata lagi-" Sooyoung pun tersenyum karena sifat pengertian Oppanya.
"Tapi aku tidak tau kalau belajar di luar negeri bisa membuat orang jadi bodoh berkata-kata"
Double Skakmat! Sooyoung pun kembali badmood dan semakin menekuk wajahnya.
"Mungkin seharusnya fans mu mengetahui kalau artis idolanya sangat menyebalkan sekali seperti ini!"
"Ne! Dan untungnya mereka tidak tahu dan mereka mengidolakan Henry Lau. Tidak sepertimu bocah! "
"Aku bukan bocah!"
"Kau bocah"
"Aku Bukan!
"Bocah yang tidak bisa membalas perkataan Oppanya karena terlalu bodoh berkata-kata"
"Shut up! Aku bukan bocah dan sekarang aku tidak ingin bertengkar, aku ingin makan~" Huft~ Henry sudah menduga ini akan terjadi, dan akhirnya Henry pun memasak karena memang dia mempunyai skill memasak selain berakting, bernyanyi, dan beradu mulut. Mereka pun menikmati makanan dengan tenang sambil sesekali perbincangan tentang keseharian pun dimulai.
...
"Mulai besok kau akan kuliah dan Oppa sudah memilihkan universitas yang dekat darisini. Jika nanti aku tidak ada waktu buat menjemputmu, kau bisa menaiki bus atau berjalan kaki jika rajin, okay?" Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, ia menyerahkan semuanya kepada Oppanya karena dia masih asing dengan Korea Selatan.
Sudah sejak dia kecil dia tinggal di New York bersama Appa dan eomma nya . Appa dan Eommanya asli korea tetapi entah kenapa mereka pindah ke New York dan memilih menetap disana sedangkan Oppanya di China berkat beasiswa, Oppanya itu pintar dan pada akhirnya dia pun menjadi penyanyi di suatu boyband di Korea Selatan.
Walaupun begitu, mereka sering berkomunikasi lewat video call atau telepon jadi mereka juga bisa saling mengenal walaupun tidak sering bertemu. Berkat sering berkomunikasi dengan keluarganya dan Oppanya dengan bahasa korea membuat Sooyoung dapat berbicara bahasa korea. Dan sekarang Appanya memintanya untuk tinggal bersama Oppanya secara tiba-tiba dan dengan senang hati ia mengabulkannya karena ia ingin bersama dengan Oppanya yang baik serta penasaran karena tidak sering bertemu.
"Apa aku boleh mempunyai mobil, Oppa?" Sooyoung pun bertanya karena di New York dia tidak diperbolehkan memakai motor jadi Appanya memilih untuk memberikan mobil dan sayangnya di Korea Selatan ini tidak ada mobil kesayangannya.
"Hem~ Boleh" Mata Sooyoung pun langsung membola dan terkejut melihat Oppanya yang langsung mengabulkan keinginannya. Haii mobil baru~
"Tapi beberapa bulan lagi setelah kau tau dengan semua tata letak di Korea Selatan seperti dimana Lotte World dan sebagainya jadi aku tidak akan merasa cemas karena kau tersesat!" Sooyoung pun memanyunkan bibirnya mendengar Oppanya yang menyebalkan.
"Tapi aku bisa memakai GPS! Kau tau? Alat atau aplikasi penunjuk arah seperti peta! Jangan-jangan Oppa tidak tau apa itu GPS? "
"Ne-Ne, dan memercayakan dirimu pada benda mati itu dapat membuatku mati muda karena otak bodohmu berkat sekolah di New York, Sudah Oppa katakan beberapa bulan lagi, tidak lama kok"
"Ne! Tidak lama lagi dan Oppa harus menepati janji! Yaksok?" Sooyoung pun mengacungkan jari kelingkingnya dan Henry pun terkekeh lalu dia pun berjanji dia akan menepati janjinya.
...
Seorang namja dengan rambut berwarna darkbrown sedang duduk di atas ranjangnya. Lalu tiba-tiba saja ada angin masuk dengan kencang dan dengan kuatnya membuka jendela didepan namja tersebut. Namja yang terduduk itu masih tenang tanpa bergeming sedikitpun walaupun sudah mulai ada bayangan hitam dengan ceoat bergerak.
"Aku tau itu kau, hyung. Jangan mengangguku! Aku ingin menikmati hariku sebelum kuliah besok!" Setelah selesai mengatakan itu, muncullah seorang namja dengan warna rambut abu-abu berada didepan ranjang namja itu. Namja yang dipanggil hyung itu pun menyeringai.
"Sejak kapan nam-dongsaengku itu sangat ingin bersekolah apalagi ditempat yang sama denganku. Apa ada sesuatu yang kau sembunyi kan? Kau pasti tau kalau tidak ada Krystal disana, Krystal sudah mati sejak 500 tahun yang lalu, Kim Jongin" perkataan hyung si namja membuat ia pun menggeram marah dan matanya berubah menjadi merah.
"Ya! Siapa yang mengakhiri hidupnya? Kau! Kau yang mengakhiri hidupnya! Dan hanya gara-gara kau juga mencintai orang yang sama denganku, Kim Minseok!" Minseok pun memilih untuk menatap tajam adiknya itu. Memang benar ia juga mencintai Krystal, tapi bukan karena itu! Adiknya sudah salah paham sejak lama dan tidak percaya lagi dengannya.
"Sekali lagi kukatakan! Aku membunuhnya karena ia ingin membunuhku! Kau tau? Setelah mengancamku dengan omong kosong nya dan ia pun ingin membunuhku! Aku tau walaupun aku mencintai nya tapi rasa cinta nam-dongsaengku lebih besar dan ia juga mencintaimu! Whoah~ aku tidak percaya ini, aku masih penasaran alasan dia ingin membunuhku. Dia mengancamku untuk tidak mendekati Jessica kalau tidak ia tidak akan segan untuk menyakitimu, Jongin. Aku dan Jessica hanyalah sahabat dan jika ia cemburu itu artinya dia tidak mencintai mu? Kau tau jongin? Aku mengabaikannya dan sampai pada ia menjebakku dan berniat mengubahku menjadi abu! Apa kau pikir aku tinggal diam? Sudah baik aku tidak balik mengubah nya menjadi abu" Jongin terdiam mendengar kalimat panjang lebar yang keluar dari mulut hyungnya. Sudah lama hyungnya tidak mengucapkan kalimat sepanjang dalam kemarahan. Dan Jongin memilih percaya dengan hyungnya yang sudah lama berusaha menyakinkannya walaupun ia masih merasa sakit karena ditinggalkan oleh Krystal.
'Gomawo, Hyung'
Te-Be-Ce
A/N : Annyeong ~ Gimana ceritanya? This is my first story dan kuharap kalian bisa suka sama ceritanya. Mohon reviewnya yaa supaya bisa jadi motivasi buat lanjutin ni cerita dan jangan jadi silent reader please - - ". Sekian dari author, Thanks You^^
'Next Chapter sekitar beberapa hari - 1 minggu (jika ada review) '
...
