Yo! Semua! Kembali lagi sama Kimo!(sok kenal),, *PLAK,, yah,, minimal menghiburlah! Mengisi kekosongan waktu! Tanpa basa-basi lagi,, inilah! Aku persembahkan!
NARUTO PUNYANYA OM MASASHI KISHIMOTO
Title: Sihir Terlarang !
Author: Kimoto Yuuhi
Rated: T
Warning: OOC,AU,Gaje,Bahasa yang terkadang tidak baku (EDITED)
Genre: Friendship,Humor,Family,sedikit romance *cuih
"Akhirnya malam ini datang juga,,aku siswa KONOHA HIGH SCHOOL yang duduk di bangku SMA kelas 12 IPS 4,,, aku bahkan tidak tau ini adalah perbuatan dosa atau tidak,?!. Ah' masa bodoh, aku'kan hanya ikut-ikutan! Aku juga tidak percaya soal itu,, soal pelet yang katanya bisa menarik lawan jenis sekali tatapan,,jaman sekarang peduli hal-hal seperti itu dianggap kuno"
"Tapi menurutku bolehlah hal ini dicoba,hitung-hitung usaha! Lagi pula aku sudah tak tahan lagi dengan si pantat ayam sialan,,! Dia adalah laki-laki keturunan uchiha yang sombong dan belagunya selangit. Di kelasku dia punya banyak sekali fans, Aku sangat jijik sekali saat perempuan kurang kerjaan itu meneriaki namanya dengan keras saat bocah itu melewati kelasku, aku dan dia memang berbeda kelas,, tapi sialnya ibunya dan ibuku berteman sangat baik, pernah pada saat keluarganya bersilahturahmi ke rumahku, sebenernya itu adalah pertemuan pertama kami,, tapi pada saat ibunya mengenalkan dia pada ku yang memang kebetulan seumuran,, dia bersikap dingin dan jual mahal gitu pada ku! Tentu saja aku tidak ingin menghancurkan perasaan mereka berdua,, dengan amarah ku padanya , lanjut saja aku bersikap dingin juga"
"Maka dari itu aku,Kiba,dan Lee yang merupakan siswa yang dianggap sampah di kelas, mencoba hal ini. Sebenarnya geng 'sampah' kami bukan cuma ber-tiga, masih ada Gaara lelaki paling normal diantara kami, Shikamaru yang sudah keburu menolak, dan Choji yang disuruh Shikamaru untuk tidak ikut-ikutuan, aku tidak mempedulikan mereka sih,,, malah mereka menasehati kami untuk tidak menerima tawaran Mbah dukun Orochimaru, Kiba kenal padanya dan menyarankan agar kami ikut ritualnya malam ini, tepatnya malam jumat tengah malam"
"Kenapa kami melakukan ini ? tentu saja karena kami gondok dengan laki-laki bermata onyxnya yang jelek itu, memangnya cuma dia yang bisa punya fans banyak! tentu saja besok pagi kita akan membuatmu malu Uchiha Sasuke,,,,,,!"
"HAI.. MURIDKU! UNTUK RITUAL,BAWALAH 10 BUAH JENGKOL,2 IKAT PETE!, DAN JANGAN LUPA NASI PADANG 1 BUNGKUS, WAJIB! MASING-MASING ORANG!, KU TUNGGU KALIAN DI RUMAHKU! Jln. BOHAY KECAMATAN ADUHAI NO 1098, TEPAT JAM 12 MALAM!"
"YA MBAH!" ucap tiga sekawan itu serentak dengam membungkukan badan dengan sopan.
Chapter 1: "Ritual Aneh !?"
Tap….tap…tap
Derap langkah seorang laki-laki berambut pirang terdengar menggema di terowongan yang ia lewati, kesunyian malam, gelapnya,dan kengeriannya seolah menyambut langkahnya, tentu ini terdengar menyeramkan apalagi ini lewat tengah malam.
"cih.. Dasar ibu! Pake begadang segala,, mereka pasti akan marah nanti!", Gumam sang lelaki bernama Naruto, jujur saja rasa takut mengiang di kepalanya, tapi ia sembunyikan dengan berlari kencang mengabaikan sambutan mengerikan di setiap perjalanannya, matanya terus fokus ke arah jalan,, sementara tangan kanannya memegang senter untuk menyinari jalannya walau agak redup, di lehernya dikalungkan sebuah kalung jengkol,dan tangan kirinya menggenggam 2 buah ikat pete terlihat ia sangat terburu-buru.
Setelah keluar dari terowongan menyeramkan tadi, langkahnya terhenti pada sebuah palang jalan yang memang menghalanginya, dia pun mengarahkan senternya ke palang jalan itu agar dia bisa melihat sudah sampai mana perjalanannya.
"Baguss! Sebentar lagi sampai!" Naruto melanjutkan perjalanannya dengan tempo sedikit dipercepat kali ini ia harus menyebrang jalan menuju tempat tujuannya, sementara di seberang sana telah menunggu dua orang laki-laki yang satu berambut mangkok yang sedang duduk, disebelahnya ada laki-laki dengan tato di pipi sedang menopang dagu dengan bosannya dan kedua laki-laki ini juga memakai atribut aneh sama seperti Naruto.
"Mau berapa lama lagi kita akan menunggunya, hah !" gerutu Kiba, lelaki dengan tato di pipi itu sambil mengacak rambutnya, mereka duduk di pinggir trotoar jalan yang tidak ada lampu jalan sama sekali, satu-satunya pencahayaan adalah kedua senter mereka yang tengah dimainkan.
" Sabar Kiba! Kita tidak boleh meninggalkan Naruto!" ucap lelaki berambut mangkok tersebut,Lee
Tiba-tiba Naruto datang sambil ngos-ngosan di hadapan mereka yang membungkuk sambil memegangi lututnya karena kelelahan akibat berlari dan melawan ketakutannya. karena kedatangannya yang tiba-tiba nongol depan mata ini, tentu saja membuat kedua temannya ini kaget.
"DEMI UBUR-UBUR NAR! Lama banget sih kau! Sekalinya dateng, bikin orang jantungan aja ! tau gak sih ? kita udah nunggu kamu ampe lumutan gini!", ucap Kiba panjang lebar sambil mengusap dadanya, wajar saja di sana suasana sangat gelap, kedatangan Naruto sangat membuat Kiba syok.
"Akhirnya datang juga! Selamat datang Naruto!", ucap Lee yang langsung memberi salam pada Naruto yang sekarang mulai berdiri mengumpulkan tenaganya kembali.
"Aduhh.. maafkan aku yah..! aku ada urusan sama ibuku tadi"
"Hhah…. Kenapa !? jangan-jangan kau ketahuan yah..?!", tanya Kiba antusias sambil menatap wajah naruto yang bercucuran keringat.
"Hampir sih,, dia begadang sampai tengah malam nonton sinetron favoritnya, tentu saja aku tidak bisa pergi, jadi aku tunggu deh sampai acaranya selesai dan ibuku tertidur"
"Wah-wah sama seperti aku! Ibuku suka banget nonton sinetron kayak begituan,,, kalau ibuku sih sukanya Tukang Haji naik Tukang Bubur!", potong Lee yang semangat sekali bercerita tentang ibunya, sementara itu kedua temannya langsung sweatdroped
"Itu sih mending,, daripada ibuku! Ganteng-ganteng shinobi!" sambung Naruto yang menyeka keringatnya
"Apapun itu aku membencinya!",gumam Kiba yang dari tadi diam, tak mengerti apa yang dibicarakan oleh kedua temannya itu. Kiba pun melanjutkan perkataannya,,
"Lalu wajahmu kenapa agak merah begitu!",Ucap Kiba sambil menunjuk pipi kanan Naruto, yang memang terlihat agak bengkak.
"Kau tadi terjatuh ya Naruto,,,!" , sambung Lee antusias
"Ehm,,, anu,,!"Naruto terdiam, tiba-tiba dia jadi teringat dengan kejadian tadi pagi,
BLETAK
"Aduh ibu! Ampun! Sudah kubilang bukan aku yang mengambilnya!"ucap Naruto meringgis kesakitan sambil memegang pipinya yang tadi menjadi sasaran amukan ibunya sendiri,Kushina.
"Diam kau! Memangnya aku percaya setelah kau nyolong buah duren pohonnya pak haji Hidan!"
"Aduh,, ibu! Sekarang aku sudah tobat! Sungguh bukan aku!"
"Oh begitu,,, jadi kau mau tambah disebelah kiri juga!" ancam Kushina yang sekarang sedang memegang panci, yang pastinya lumayan jika mendarat di pipi Naruto yang satunya.
"Ampun bu!" Naruto pun menangis sambil berlindung dibalik ayahnya yang sedang baca koran di sofa, dengan tenang sampai Minato pun angkat bicara.
"Hadeuh,,, ada apa sih bu,,? Pagi-pagi sudah marah toh?!"
"Iki anakmu lho! Pagi-pagi sudah nyolong jengkol dan pete yang baru di beli tadi!"
"Ibu lupa yah,, Naruto kan tidak suka pete dan jengkol!"
"o..iya yah,,"ucap Kushina sambil garuk kepala baru sadar sekaligus menutupi malunya
"Hm,, makanya bu! Jangan marah-marah terus!", ucap Naruto memprovokasi
"Ish,, kau ini! Di rumah ini yang sifatnya malingkan hanya kau!"
"Kaborr" Naruto pun berlari entah kemana menghindari amukan ibunya yang semakin menjadi
"Hei,,,! Tunggu,,, mau kemana kau ?!",Teriak Kushina
"Naruto,,,,! Kenapa jadi melamun?!",ucap Lee sambil menggoyangkan bahu Naruto,dia pun tersadar dari lamunannya, wajah Naruto juga terlihat agak pucat, sepintas Naruto juga merasa bersalah sudah berbohong pada kedua orang tuanya.
"EHM,,,, anu,, lebih baik kita cepat-cepat ke rumah embah! Soalnya takut kalo kelamaan,, ibuku suka bangun tengah malam solat tahajjud, ntar dia nyariin aku berabe urusannya!", gumam Naruto karena tadi sempat terbesit pikiran tentang ibunya.
"Dari tadi kali! -_-!,,,, yoweslah! Persiapan masing-masing sudah lengkap-kan GAEEZZ!",ucap Kiba bersemangat sambil mengepalkan tangan ke udara.
"Ish,,, Kiba! Nar masa kita dikatain gay!", ucap Lee watados kepada Naruto yang langsung dihadiahkan dua benjolan dari kedua sohibnya itu.
"BUKAN GAY ITU BODOH !"
"Ya sudahlah,, kita berangkat! Oh ya,, kau tidak lupa bawa tiga bungkus nasi padang yang kau janjikan pada kita ber-tigakan Kiba?" tanya Naruto sambil mengecek barang bawaannya diikuti para sohibnya.
"Tentu saja! Ini pegang masing-masing satu! Aku berat bawa tiga sekaligus tadi,," tuturnya sambil menyodorkan plastik berisi tiga nasi khas padang itu, Kiba orang tuanya mempunyai restoran padang paling maknyus, jadi Naruto dan Lee tidak usah beli sendiri lagi, langsung saja titip dengan Kiba, tentu dengan alasan ingin makan bersama pada saat ditanya oleh orang tuanya
"Baikkah! YOSH!" Naruto pun memberi semangat pada kedua temannya itu, di daerah sini anginnya memang lumayan banyak, mereka pun memakai sweater yang mereka bawa dari rumah.
Sebenarnya jarak rumah Mbah Orochimaru sudah lumayan dekat, jika dilihat plangnya sudah menunjukan 400 meter lagi pada saat Naruto menyenteri plang tadi, tentu sudah semakin dekat apalagi dia sudah menyebrang, kenapa mereka ketemuan begitu jauh ? , itu karena mereka tidak ingin bertemu dengan satpam desa yang sedang ronda yang tentu sudah kenal mereka.
Jalan di kecamatan Aduhai tersebut mereka susuri dengan jalan ragu-ragu, wajar karena mereka memang tidak pernah melewati jalan tersebut, tetapi jarak kecamatan ini memang bisa dibilang dekat dari desa mereka, sekarang mereka sedang mencari jln Bohay no 1098 dan baru ketemu no 1091.
"Katanya sudah dekat, kenapa dari tadi kita tidak nyampe-nyampe! Sepertinya kau salah baca peta Lee, perasaanku kita ini memutar", gumam Kiba yang langsung menyerobot peta yang di pegang Lee dan mulai membacanya.
"Tidak mungkin Kiba! Aku ini anak pramuka, nomer jalan disini memang ngacak,, bersabarlah sedikit",ucap Lee sambil memakan pete yang dia bawa, dan bau semwiringan keluar dari mulutnya, sementara kedua temannya pingsan di tempat.
"Ya ampun LEE! Kenapa kau memakannya ?!, kalau kau memang suka, makanlah jauh-jauh dari kami!",ucap Naruto yang mulai menutup hidungnya rapat-rapat.
"Lee! Kau ingin membunuh kami ya,,,,,!", gumam Kiba yang mulai mengumpulkan kesadarannya setelah Sweatdropped sebentar tadi, sambil mengibaskan tangannya di depan hidungnya.
"Kalian saja yang Katro'k, ritualnya memang begini bukan ?!"
"Hah,,,! Kami baru tau!, yah sudah kami ikut makan lah!" Naruto dan Kiba pun memakan pete itu dengan terpaksa, demi kepentingan ritual.
Lalu mereka mulai melanjutkan perjalanan, sampai mereka menemukan jln no 1098 jalan rumah embah, dan mulai memasuki gang tersebut, gang itu tidak sempit dan tidak luas juga, gangnya juga cukup menyeramkan, gelap sehingga mereka harus memakai senter mereka lagi untuk menerangi jalan.
Sampailah mereka kepada suatu rumah yang dicurigai milik Mbah Orochimaru, rumah yang memiliki dominasi cat merah dan hitam, dan memiliki ornamen bertemakan ular menghiasi rumah ini, suasananya sangat menyeramkan dengan sarang laba-laba yang juga ikut nimbrung di sudut-sudut atap rumah.
"Menurut kalian, inikah rumahnya ?!", tanya Kiba pada teman-temannya
"Bentuknya tidak seperti rumah ya ?", gumam Naruto sambil memperhatikan rumah itu dari atas sampai bawah.
"Seperti apa Naruto ?", tanya Lee sambil memegang dagunya berpikir maksud dari pertanyaan Naruto tadi.
"Seperti kebun binatang !", ucap Naruto sambil tertawa di akhir perkataannya dengan maksud menghibur di tengah kesunyian malam.
"Lebih baik kita tanya dulu lah!", Kiba pun melangkah ke depan pintu rumah itu bermaksud mengetuk pintu di susul Naruto dari belakang, sementara Lee terus mengamati rumah itu dengan menyenteri di segala sudut, maklum rumah itu lampu depannya tidak dinyalakan, rumah ini tingkat dua dengan semacam balkon di depan rumah, jadi untuk melangkah ke depan pintu harus menaiki semacam tangga yang tidak terlalu tinggi.
"ah,, Na-naruto ! Kiba ! lihat ini !", ucap Lee yang sepertinya menemukan sesuatu saat ia menyenteri rumah itu dan membuat Kiba yang tadinya sudah siap untuk mengetuk pintu, mengalihkan pandangannya pada Lee sama halnya dengan Naruto.
"Ada apa Lee ?!", tanya Naruto dan Kiba yang mulai mendekat pada Lee
"I-itu!", Lee pun menyenteri yang tadi dilihatnya dan betapa kagetnya mereka semua, terlihat poster Mbah Orochimaru menjadi SPG motor SIJUKI(?) pakai rok mini yang membuat paha bohainya terekspos dan membuat siapapun pingsan.
1...
2...
3...
*Crott "MY EYES !" "Oh MY GOOATT!"
Ketiga serangkai ini pun berteriak histeris dengan darah yang mengucur dari kelopak mata mereka, dan tewas seketika. gara-gara teriakan mereka terdengar suara pintu terbuka dan nongolah kepala orang yang dimaksud, sambil mengelap samudera atlantika dari pinggir mulutnya.
"WOY ! GANGGU ORANG LAGI TIDUR AJA YAK!", ucap Orochimaru dengan mata merem melek, yang mengenakan piyama kucel dan Boxer lope-lope polkadot sambil marah-marah.
"HAH,,,,! Tidur katamu !", ucap Kiba sambil mengelap darah dari matanya, dan bangun dari tewasnya,, mati suri dong(?)
"Kita bergadang tengah malam hanya untuk membangunkanmu ? " , ucap Naruto yang sedang di bopong Lee, tangan kanan Naruto berada di atas bahu Lee, yang dengan maksud membantu Naruto berdiri.
"Weleh-weleh, ternyata kalian toh ! maaf yah tadi abis nonton GGS ketiduran !" , ucap Orochimaru watados, dengan tertawa di paksakan di akhir katanya, sementara ketiga sahabat itu langsung sweatdropped , dan Orochimaru pun melanjutkan kata-katanya.
"Ya sudah,,, langsung masuk saja! Anggap saja rumah Orochimaru,, eh maksudnya anggap rumah sendiri,, hehe!", Orochimaru pun mempersilahkan mereka untuk masuk langsung ke ruang ritualnya yang berada di samping ruang tamu, sementara Orochimaru ganti kostum yang lebih layak dipandang mata.
Saat ini Naruto,Kiba, dan Lee sudah duduk melingkar di depan bola mantra Orochimaru, mereka celingak-celinguk mengamati ruangan itu, suasananya sangat sunyi dan terkesan menyeramkan, ruangan itu di hiasi beberapa lukisan berbau mistis ada lukisan sundel bolong,kolorijo,bahkan ada sundel bolong pake kolor ijo ! wah macem-macem kali,,!
Mereka tak hentinya menulusuri isi ruangan bercat hitam tersebut, ornament khas dukun seperti tengkorak,gagak, dan tentunya bau kemenyan tercium mewarnai pandangan mereka, tapi tiba-tiba pandangan mereka berhenti saat Orochimaru memanggil mereka.
"WOY,,, MAU PADA MINUM APA!" ,teriak Orochimaru dari arah dapur.
"SEGAR SARI SUSU SODA BIAR TUMPEH-TUMPEH !", ucap Naruto
"ES JERUK!", teriak Kiba
"ES KULIT MANGGIS !", ucap Lee innocent
"KAGAK ADA ! ADANYA AIR PUTIH !" teriak Oro watados
" NGAPAIN NAWARIN VE'AK !" ucap bocah itu berbarengan
Lalu datanglah Orochimaru dari balik gorden ruang ritualnya sambil membawa nampan dengan tiga buah gelas air putih, sekarang Orochimaru sudah berpakaian normal menurut dia! Wong make daster emak-emak warna pink, dengan rambut yang digerai membuat ketiga bocah itu Jawsdropped untuk yang kedua kalinya.
"Pffttt,, mbah Oro ! bisa gak sih pake baju yang normal aja, mata kita perih nih!", ucap Laki-laki berambut mangkuk tersebut sambil ngambil obat tetes mata.
"Emang begini ritualnya dodol!", ucap orochimaru yang mulai duduk dan meletakkan air putih itu disamping bola ritualnya.
"Aish,, makasih aku memang manis!", ucap Lee watados
"Ane kan ngatain ente dodol, ngapa ujung-ujungnya jadi manis ?!"
"Dodol kan manis !", gumam Lee sambil menyibakkan rambut eksotisnya yang mengkilap itu.
"Tapi kan lengket !" ,ucap Kiba sweatdropped
"Ya,, manis dan bikin lengket di hati !"
"Hhooekk!" dan ketiga orang itu pada muntah berjamaah
"Sudah cukup ! kita tidak bisa lama-lama di sini teman-teman ! aku ingin ganteng dan masalah selesai !", ucap lelaki dengan matanya yang sebiru laut ceileh.
"Santai aje bro ! kalian udah bawa barangnya ?",tanya Orochimaru
"Udah nih keliatan ! dan kita juga udah makan petenya sampe mulut kita bau !",ucap Kiba sambil meletakkan pete ke depan mata Orochimaru.
"lah,,, kok dimakan ? siapa suruh makan ? aku kan bilang bawa aja ! ini juga ampe dikalung-kalungin ! kaya MOS anak sekolah aja!",tuturnya yang membuat tiga sahabat itu jumpalingan.
"GUBRAK!"
"Ini semua gegara kau Lee, mulutku yang tadinya wangi, sewangi mulut orang yang berpuasa(? -_-?)kini telah seperti bantar gebang!" ,ucap Kiba sambil nodongin pete ke Lee.
"Yang membuat kita ngalungin jengkolkan karena kau!", gumam Naruto
"lah..lagian ngapain ngikutin aku!" ucap Lee sambil merinding.
"Malah berantem si ! udah-udah malu ama tetangga kalo berantem malem-malem gini ! lagian sisa pete itu masih banyak kok !"
"Pulang habis kau ! ingatkan saja aku Naruto !, ucap Kiba yang disambut anggukkan dari Naruto ,dan membuat lelaki berambut mangkok tersebut menelan ludahnya.
"Ya sudah,, ritual akan di mulai ! ikuti perintahku, taruh sisa pete yang kalian makan di tangan kanan kalian!" ucap lelaki dengan rambut di gerai sepenggung,dan diikuti oleh ketiga murid barunya itu.
"Baguss, lalu taruh kalung jengkol kalian di tangan kiri, lalu tutup mata kalian !",ketiga muridnya itu pun mengikuti, dengan melepaskan kalung jengkol mereka dan menaruhnya di tangan kiri dan segera menutup mata.
"Hah,,, baiklah ritual dimulai !"
"Bentar Mbah ! terus nasi padang ini buat apa ya ?", potong Kiba yang mulai membuka matanya dan menyodorkan sebungkus nasi, yang disambut manggutan oleh kedua temannya itu.
"Yah,,, buat ku makan lah ! laper aku, tiga hari gak makan !", ucap mbah Oro yang langsung membuat tiga muridnya jumpalittan .
"GUBRAK!"
"Apa-apaan sih kau mbah! Aku ngambil ini dengan pertaruhan nyawa, kukira untuk ritual loh !", gumam Kiba sambil menaikkan nada bicaranya 4 oktav, sementara temennya manggut-manggut sambil tutup kuping.
"Ini kan sebagai bayaran ! enak saja gratis ! masi mending loh aku ! kalau gitu ritual ini batal !" Lalu mbah pun ngambek, dan melipat tangannya sambil membuang mukanya.
"ya udah deh Mbah !", ucap mereka kuncup
"CEPETAN MEREM !", teriak Orochimaru yang membuat mereka langsung fokus pada ritual illegal mereka.
"Baiklah fokus dan konsenterasi ! aku akan memakan pete dan jengkol punya masing-masing dari kalian, dan memyemburkan mantra!"
"WHAT!",ucap mereka sambil bergidik ngeri.
"Aku bilang diam !"
Orochimaru pun mengambil jengkol dan pete dari tangan mereka, masing-masing satu,dan langsung dimakannya dengan lahap macam orang belum makan 3 hari. setelah itu, Orochimaru pun mengucapkan mantra sambil mengunyah pete dan jengkol tersebut.
"Hmm,,, Homina,,Homina,,Homina !", ucap Mbah berambut panjang tersebut sambil mengangkat tangannya kayak lagi nari kecak.
"Pst.. Kiba ! mantra apa sih ini ?", bisik Naruto ke teman sebelahnya.
"Entahlah! kayak pernah denger yah !"
"DIAMM!, Homina..Homina..Homina..!", Orochimaru pun menaikkan nada bicaranya saat muridnya ketahuan ngobrol, sekarang Orochimaru pun siap menyemburkan api siksa neraka dari mulutnya.
"Siap-siap ! HAA-!"
"Alamak!", mereka pun menyilangkan tangannya di depan wajah mereka, bermaksud menahan semburan Orochimaru.
"-TCHUUU!", dan keluarlah kuah itu menyembur mereka, sementara mereka hanya bisa pasrah saat tubuh mereka dipenuhi jengkol dan pete yang sudah nista keadaannya.
"Langsung saja ! ikuti perkataan ku !", perintah Orochimaru disaat mereka sedang menyeka bagian tubuh mereka yang sangat vital, muka misalnya.
"B-b-b- baik ! Mbah !"
"Orochimaru !"
"O-orochimaru !", ucap mereka gagap.
"Mukanya !"
"Mu-mukanya!"
"Mirip Justin bieber !"
"HHoek !
"Kalian ini ! mau ganteng gak sih !", ucap Orochimaru gondok
"YA MAU MBAH !", gumam mereka secara serentak sambil menunduk.
"KALO MAU ! KITA ULANGI UPACARA TADI !"
"TIDAKK!"
Mereka bertiga pun mengulangi upacara sialan tersebut, pembacaan mantra, penyeburan jengkol, bahkan pengucapan 33 kali mantra "Orochimaru mukanya mirip Justin bieber, dan sekarang sudah jam 3 malam, karena upacara itu sudah 30 kali diulang.
"Akhirnya upacara kita selesai,, anak-anak buka mata kalian !", perintah Orochimaru yang kini wajahnya sudah kelihatan ngantuk.
"Aduh…! Capek sekali !",mereka pun turut membuka mata dan langsung nyerobot kaca kecil yang dibawa Lee saat ingin kemari.
"Mana ? gak ada yang berubah !", ucap Kiba sambil meraba-raba mukanya
"Wah dasar penipu !", teriak Naruto
"Kalian saja yang norak!, lihatlah besok ! kalian akan terlihat menakjubkan ! "
"Oh..!" dan mereka pun ber'oh ria
"Asalkan kalian mengucapkan mantra tadi sebanyak 33 kali sebelum tidur !"
"UUAAPPA!"
Tiba-tiba terdengar suara alarm jam beker Orochimaru yang berbunyi setiap jam 3 pagi, seketika mereka ribut-ribut gak jelas
"Yampun ! memang jam berapa ini ?!", teriak Naruto panik
"Jam 3 tepat ! oh ya saatnya bersemedi untuk mendapatkan wangsit dari Mbah saritem!"
"Ya ampun ! kita sekolah ! bagaimana ini ?",tanya Lee pada Naruto dan Kiba.
"Hadeuh! Ibuku sudah bangun belum ya ?!",ucap Naruto sambil garuk-garuk pala.
"Ya sudah Mbah terima kasih ya ! maaf kita sedang terburu-buru!", ucap Kiba sambil menundukkan badannya dengan hormat diikuti kedua temannya.
"Ya,, tapi ingat ya! Mantra ini -,,", belum sempat Orochimaru melanjutkan perkataannya, ketiga muridnya itu sudah melengos duluan dengan cepat, karena jam 7 nanti mereka akan sekolah, sedangkan waktu tidur mereka tinggal 3 jam lagi.
"Woy! Ingat! Mantra ini tidak mempan untuk perempuan yang alim !", teriak Orochimaru dari dalam rumahnya, sementara ketiga sahabat itu sudah hilang entah kemana.
"…."
Tap,,,tap,,tap,,
Sekarang ketiga sahabat ini pun pulang dengan hati yang was-was, yang mereka pikirkan hanyalah bisa pulang dan bersekolah besok, setiap jalan mereka jalani dengan berlari kencang, suara ayam berkokok pun sudah mulai terdengar tanda bahwa sudah pagi. Rumah mereka terpisah tetapi lumayan berdekatan, jarak paling dekat sekarang adalah rumah Kiba, nanti akan melewati rumah Lee sesudah melewati jembatan deket rumah Kiba, setelah itu baru Naruto, jarak rumah paling terjauh.
"Teman-teman aku duluan yah ! sampai jumpa di sekolah !", ucap Kiba sambil melambaikan tangannya saat dia melewati gang rumahnya.
"Ya,,!", berarti sekarang Naruto dan Lee melewati jembatan yang sebentar lagi sampai rumah Lee.
"Dah Naruto ! hati-hati di jalan ! jangan kesiangan yah!", ucap Lee yang berbelok ketika mereka menyeberangi jembatan, sedangkan Naruto kan lurus untuk ke rumahnya.
"Ya,, kau juga Lee !", teriak Naruto sambil melambaikan tangannya, yang disambut ancungan jempol Lee dari kejauhan sana, Naruto pun melanjutkan perjalanannya, kini ia mempercepat langkahnya.
"Ya ampun ! bagaimana kalau ibu bangun, ah sudahlah berpura-pura saja baru bangun!"
Sampailah ia dirumahnya, ia pun melepas atribut anehnya dan membuangnya jauh-jauh, ia pun mengambil kunci di sakunya, perlahan ia memutar kunci rumahnya agar tidak berisik
"KRRIEEET"
Setelah ia membuka pintu rumahnya perlahan, ia celingak-celinguk memperhatikan keadaan sekitar, terkadang sambil melangkah berjinjit ala maling lalu dia pun pergi ke ruang tv tempat ibunya tidur.
"Hah,, syukurlah.. ibu masih tidur, ayah juga, tapi ibu kok tidur di luar ?, aku gotong ke kamar dulu deh !, ucap Naruto sambil menyeka keringatnya, dia pun berencana untuk menggotong ibunya ke kamarnya agar tidak kedinginan, setelah itu ia mencuci muka di kamar mandi lalu bergegas tidur.
"jam setengah empat ya ampun !" ucapnya sambil merebahkan diri di kasur dan menutup matanya dengan telapak tangannya, dengan begini dia pasti tidur di kelas lagi.
"Oh ya mantranya ! aduhh", dia pun membaca mantra itu 33 kali, yang membuat waktu tidurnya semakin sempit, keadaan yang sunyi,, hanya bunyi detakkan jam yang membuat ia terintimidasi.
"Selesai,, saatnya tidur !", ucapnya dengan matanya yang merah juga lengkap dengan kantung mata, dia juga belum tau kalau sebentar lagi pagi.
Tok,, tok,,tok,,
"Naruto ! dasar kebo ! mau tidur sampai kapan kau ? bangun ! mandilah ! lalu langsung sarapan di meja makan, kami menunggu !", bentak Kushina sambil mengetok pintu kamar Naruto dengan keras, di tangan kirinya kini sedang menggenggam sodet yang siap mengudara di pipi Naruto kalau tidak bangun, sementara itu terlihat Minato yang lagi mesam-mesem menyeruput kopinya.
"aduh,,,, ! HAH ! SUDAH PAGI !", teriak Naruto dengan kencang, rasanya baru tidur sedetik yang lalu, atau memang dia hanya tidur 1 detik (?), tapi bukannya langsung mandi, dia mampir dulu di depan kaca memastikan perubahan dari wajahnya, mendengar teriakkan Naruto, membuat Kushina agak kaget.
"Ah,,! Naruto kau kah itu ? kau sudah bangun ?!" ucap Kushina yang mendekatkan telinganya pada pintu kamar Naruto sambil mengerutkan dahi.
"Mana perubahannya ! tidak ada ! aduh, harusnya aku percaya sedari dulu !", ucapnya sambil memegang wajahnya yang masih seancur dulu, mendengar itu, Kushina berbicara lagi di luar kamar, ntah apa yang di bicarakannya,, tapi ini membuat Naruto menutup kupingnya.
"bla,,bla,,bla,,bla,,bla !" begitulah yang terdengar di telinga Naruto di dalam kamar, tanpa megetahuinya Naruto pun sudah tau ,, jadilah ia hanya mengiyakan.
"Iya bu !,, bawell !" Naruto pun mengalungkan handuknya dan langsung memasuki kamar mandi, sementara di luar kamar, Kushina masih marah-marah tanpa tahu Naruto memang sedang mandi.
"Ibu dengar itu ! cepat mandi, atau ibu akan menghajar mu !,,bla,,bla,,bla,,bla!"
DI MEJA MAKAN
Naruto duduk bersama ayah dan ibunya di meja makan sambil melipat tangannya dan menenggelamkan wajahnya, sambil menunggu ibunya yang selesai menyiapkan sarapannya, dengan sudah berseragam kemeja putih, celana panjang abu-abu khas anak SMA, lengkap dengan dasi dan gespernya.
"Ini sarapanmu Naruto ! " , ucap Kushina sambil menyodorkan sepiring sarapan untuk Naruto, sambil tersenyum manis, sedangkan orangnya masih belum berkutik dari tidurnya walaupun ayahnya sudah menggoyangkan badan Naruto, jadilah Kushina turun tangan.
"BRAKK" , Kushina pun menggebrak meja yang membuat piring dan gelas disana lulumpatan(?) dan membuat siapapun kaget.
"SUKIRMAN,,,SUPIRMAN,,,,SUCIMAN!" , ucap Naruto sambil kepalanya menengadah ke atas dan membuat tidurnya terganggu.
"ITU SARAPANMU NARUTO !" , senyuman manis tadi berubah menjadi mimpi buruk.
"I-IYA BU !" secepat kilat ia mengambil sendok dan langsung memakan sarapannya, itu sambil kepala manggut-manggut.
"Naruto apa kau kurang tidur ? matamu merah sekali !" , tanya Minato sambil memperhatikan wajah Naruto.
"ya,, begitulah yah !", Naruto pun melanjutkan sarapannya.
"Jangan-jangan kau begadang nonton bola lagi yah ! pada saat ibu tidur !", ucap Kushina sambil menekkankan kalimatnya, dan membuat Naruto menelan ludahnya.
"Ti-ti tidak kok bu ! aku kurang tidur karena mengerjakan PR yang sangat banyak sekali ! biasalah pak Kakashi hehe,," sial aku jadi ingat PR geografi yang belum aku kerjakan.. Batinnya. Dasar ! sendirinya belum ngerjain !
"Kalau begitu cepat makannya ! lihat sudah jam berapa sekarang !"ucap Kushina sambil menuangkan minum untuk Naruto.
1..
2..
3..
"Kyaaa! Aku terlambat sudah jam 7 !" Naruto pun mempercepat makannya dengan ngebut,, bahkan sekarang di mulutnya sudah menggembung besar sekali makanan yang belum ia telan, lalu ia pun memakai sepatunya dan menggendong tasnya.
"Wbuh,yyah wakuh rangkath yoh !"
"Telen dulu itu nasi ! hihihi.."ucap Minato terekeh di akhir kalimatnya.
"GLEk,, aduh, ibu,ayah! Aku berangkat yah,, dadah !" Naruto pun langsung melengos pergi sambil melambaikan tangannya.
"WOY ! kamu itu belum salim lho ! balik lagi !" , ucap Kushina yang membuat langkah Naruto terhenti, sesaat dia mendengus kesal kenapa dia bisa lupa hal itu, Naruto pun membalikkan langkahnya yang tadi baru sampe teras depan, dan mencium tangan ayah dan ibunya.
"Maaf yah Naruto ! ayah gak bisa anterin kamu !", ucap Minato lirih
"Hehe,, gapapa kok yah !", padahal dia sekarang saat menyayangkan itu apalagi saat telat gini, jarak rumah ke sekolah lumayan jauh, biasanyakan ayahnya mengantar Naruto ke sekolah pakai motornya, tetapi sekarang Minato harus berangkat pagi-pagi karena ada tugas di kantornya, jadi tidak sempat mengantar Naruto.
"Hati-hati yah Naruto,,! Kalo ada orang yang gak kenal nawarin kamu sesuatu makanan gitu,,, jangan diterima yah ! ntar kamu di hipnotis lagi !", ucap Kushina sambil merapihkan kemeja dan dasi Naruto yang agak lecek karena berlari tadi.
"Ah ibu,, ! aku kayak anak kecil jadinya !"ucap Naruto agar ibunya tidak khawatir, wajar saja khawatir Naruto kan anak semata wayang, jadi mau ibu atau ayah Naruto harus ekstra khawatir dong.
"Ya sudah bu, yah! Aku berangkat ya !" ,ucap Naruto berlari sambil melambaikan tangannya yang disambut anggukan dari orang tuanya, sekarang Naruto sudah di depan rumahnya ia menutup pintu dan langsung berlalu.
"Ya ampun ! aku bisa di hukum nih ! sekarangkan upacara bendera ! kalau aku telat aku,,,,,,,,!", mata Naruto terbelalak saat melihat betapa cantiknya bidardari bermata emerald yang kebetulan adalah tetangganya Sakura , yang kelihatan dia juga telat sekolah sama seperti Naruto. Sakura adalah teman sekelas Naruto, Sakura sangat membenci tingkah nakal dan idiotnya, jadi yah,,, bertepuk sebelah tangan.
"Aduhh,, neng Sakura !", Naruto pun diam sejenak di tengah jalan ,memandangi anugerah tuhan ceilehh sesaat dia kembali tersadar dalam lamunannya, ia langsung memutuskan untuk melanjutkan jalannya.
"Ada apa sih dengan ku ! aku bisa telat nih !", ucap Naruto yang menampar pipinya sendiri, dia pun berlari secepat angin, tanpa tahu ! Sakura juga berlari dari rumahnya dannn!
"BRAKK!" Naruto dan Sakura pun bertabrakan sampai mereka terjatuh, dan buku yang di genggam mereka pun berjatuhan kemana-kemana, sementara mereka hanya bisa menyaksikan buku mereka berjatuhan,, saat ini Naruto hanya bisa pasrah diapain aja! Seperti minggu lalu dia di tampar sakura sampai bonyok sekarang apalagi yah ?
"Aduh,, Sa-sakura m-maaf yah" , ucap Naruto sambil membantu Sakura mengambil buku-bukunya tetapi ditolak oleh Sakura,, semua bukunya yang digenggam Naruto dia serobot dengan kasar menolak bantuannya, jadi Naruto hanya mengambil Bukunya saja.
"Dasar bodoh ! kalau jalan itu pake mata, bukan pake dengkul ! kau ini-,,,,,,!", ucap Sakura yang tadinya ingin menghajar Naruto tapi terhenti ketika ia melihat wajah Naruto saat ingin menamparnya,Naruto pun menutup matanya seakan pasrah dan menyilangkan kedua tangannya.
SRINGGGG!
"Aduh,, ampun Sakura !", ucapnya sambil bergedik ngeri.
"Na-Naruto !"
"Ampuni aku Sakura !"
"Ehm,, hei Naruto ! kau tidak apa-apa kan !", ucapnya sambil tersenyum manis dan membantu Naruto berdiri secara perlahan, ini jelas aneh sekali.
"Sa-sakura !" , ucapnya tergagap wajar saja jantungnya berdetak sangat cepat sekarang, mata birunya menatap keheranan seseorang yang telah disukainya sejak kecil itu, yang sekarang sedang memandang badan Naruto dari ujung kaki sampai wajahnya, setelah terjatuh tadi.
"Ehm,, apa kau ada yang luka,lecet,atau apa gitu ?!", ucap Sakura sambil memegang kedua tangan Naruto.
"EH,, aku,, anu,,!"
"Kalo gitu kamu ikut aku aja Nar naik motor !"
"Gak aku,, ini-!"
"Udah ! sebagai tanda minta maaf ! mau yah !", potong Sakura sambil menarik Naruto ke motornya, yang di pakirkan di seberang rumahnya.
"Ada apa dengan Sakura ?!" ,batinnya.
To Be Continued
EDITED VERSION !
HHOAM ! maaf buat para readers yang udah terlanjur baca,, !
Jujur saya panik pas ada salah satu kata yang hilang! kaya mau mati rasanya ! (Lebay)
Seharusnya saya edit dulu pas mau dipublish \^w^/,,
Gomen sekali lagi ! (sambil bungkuk-bungkuk)
Dan tidak lupa aku sekali lagi boleh minta review ! mungkin yang belom baca, atau yang gak sempet ! mudah-mudahan gak ada kesalahan lagi deh !
Sedang diusahakan untuk menghilangkan typo !
Sekali lagi mohon reviewnya,,,! apapun itu,, mau flame, kritik, saran pasti author terima ! :)
Buat para reviewers yang udah me-review FFN aku!
ARIGATOU ya ! kukira aku mau di flame abis-abisan ama para senpai,, ternyata masih ada yang dukung! wah pokoknya makasih (peluk-peluk cium),, dan buat kelanjutannya kukira bakalan agak lama ! soalnya saya sedang berperang dengan orang yang bernama UKK,, doain yah supaya authornya bisa naik kelas dengan nilai yang sempurna, :) amin (ngapa jadi panjang gini !)
Hah,, pokoknya aku gak tau deh mau nambah lagi review ini atau enggak ,,, yang penting sudah kuperbaiki,, dan aku puas :)
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER DEPAN !
