Author: Rio Hikari
Genre: Adventure, Drama, Romance
Rating: M (tidak hanya berarti karena saya memasukkan adegan seks, tapi dalam hal bahasa dan alur cerita juga cukup dipertimbangakan nantinya, untuk jaga2 saja)
Warning: AU, OOC
Pairing: SetoAtem, JouYugi *pairing lain akan muncul sesuai jalannya cerita*
Disclaimer: Yugioh! Itu milik Kazuki Takahashi
A/N: Hm….cerita ini muncul idenya di saat bersamaanketika ide Last Encounter muncul. Dan lagi-lagi, ketika saya demam…Wow, jujur saja, saya merasa aneh produktifitas kerja saya meningkat dalam keadaan fisik yang tidak memadai. (Seminggu apdet 5 chapter, dan 2 fic baru!!!) XD…Atau mungkin ini karena ada hubungannya dengan kewarasan otak saya?…pastinya…hehehe….
Summary: Kadang kala…kau harus melindungi sesuatu lebih dari dirimu sendiri…bahkan jika kau harus mengorbankan nyawa…
Selamat membaca….:D
-Case open : Interlude-
Di tengah kota Domino, terdapatlah sebuah mansion besar, putih dominan sebagai warna catnya, halaman besar dengan patung air mancur naga di belakang mansion tersebut. Hari yang cerah di kediaman itu diawali dengan perdebatan antar saudara,
"DUH! Hati-hati dong, Kak!" Anak kecil berambut hitam itu mengelus kepalanya yang terkantuk oleh seseorang yang tadi lewat dibelakangnya, kini ia kembali lagi berkonsentrasi pada lembaran-lembaran kertas dihadapannya, namun belum sempat memulai, ia berteriak,
"GYAAAAAA! HASIL KERJAKU!"
"Aww! Mokie! jangan teriak gitu dong! Bikin jantung co-"
"Liat nih! Cokelat kamu netes, bego!"
Pemuda yang kini duudk di sofa disampingnya menatapnya sejenak, lalu melihat kertas yang jadi masalahnya, ia menghela "Heu...Itu gunanya tisu. Nih!"
"GA MAU! Mau bersih lagi! Buatin ulang!" Anak itu menggeram kesal.
"Ieuh! Cuma setetes kecil gitu ah! Kamu terlalu perfeksionis tuh!"
"Kamu yang ceroboh!"
"Gue ga ceroboh, kontet!"
"Lu ceroboh, tiang listrik!"
"Maniak bersih!"
"Choco freak!"
"Jangan ngejek coklat gue!" Dia bukan freak! Hanya sangat mencintainya…Karena cinta sejati hanya ada pada makanan…Yummy…
"Pagi-pagi kok berisik sih?"
Keduanya menoleh bersamaan melihat seorang pemuda lagi yang kelihatannya paling tua diantara mereka, otomatis keduanya memberi salam, "Pagi, Kak."
"Ya...dan kenapa kalian tadi bertengkar? Aku harap itu bukan soal sepele karena itu konyol..." Ia duduk di sofa tunggal di sebelah kiri sofa besar.
"Oh iya! Ini ni! Masa kertas kerjaku ditetesin cokelat!"
"Ga sengaja! Lagian setitik kecil gini! Liat deh,kak!"
Pemuda bermata biru tadi mengambil kertas yang disodorkan padanya. Ia mengerenyit, //Mana nodanya?// sebelum akhirnya menemukan titik kecoklatan di ujung kiri atas kertas putih yang berisi perhitungan laju pasar saham. //Oh, ini...hh..lagi-lagi...//
"Ini cuma noda kecil."
"YES! Tuh kan! Apa gua bilang!"
"Tetep aja noda!"
"Yang kau butuhkan esensi dari kertas ini kan?" Kakaknya yang kini memegang kertas kerjanya bertanya datar.
"Iya sih..."
"Kalau begitu...sudah paham?"
"Oke.." Anak termuda itu menunduk menyerah, sebelum melempar pandangan sebal pada kakak keduanya yang menjulurkan lidah kemenangan. Tapi tarian kemenangannya berhenti ketika suara beriton itu berlanjut,
"Kau juga jangan membawa minuman atau makanan ketika mengerjakan sesuatu seperti ini."
"Tapi.."
"Tidak ada tapi."
"Oke..." Kali ini anak kecil itu yang membalas menjulurkan lidahnya. Keduanya berperang sunyi sesaat dengan jitakan dan isyarat sebelum akhirnya kakak mereka memberi pandangan mengancam. Keduanya lalu duduk dan kembali pada pekerjaan mereka.
Bagi sebagiaan besar orang-orang awam, apa yang dikerjakan oleh ketiganya mungkin akan membuat decak kagum. Kertas-kertas tadi berisi info pasar saham, data keamanan negara, daftar biografi orang-orang penting, coding data, dan daftar local cache. (1)
Hal yang luar biasa ini dikerjakan oleh para pemuda, yang kakak tertuanya saja tak terlihat lebih dari dua puluh tahun. Tapi hal tersebut menjadi wajar jika mendengar nama keluarga mereka.
Kaiba.
Anak angkat, Katsuya. Seorang pemuda berumur sekitar delapan belas tahun. Berperawakan sedang, tinggi, berambut pirang madu, dan bermata karamel. Berisik,cerewet,emosional, namun bersahabat, dan penuh perhatian. Dididik khusus agar mampu berada sejajar dalam lingkungan keluarga unik itu, tak merubah sifatnya yang sangat membantu dalam perihal diplomasi.
Mata biru tua yang lembut dan rambut panjang hitam legam adalah ciri khas dari si bungsu, Mokuba. Pemuda jenius lima belas tahun yang menjadi pewaris pertama apabila terjadi pergantian kekuasaan. Kemampuan dan segala kelebihan dari keluarga ini menurun padanya, hanya satu yang membuatnya berbeda dari keluarganya, karakternya yang ceria dan mudah bergaul, seperti pada anak-anak umumnya yang tak lahir dikelilingi senjata sebagai mainan. Ialah yang bertugas sebagai analisator, pencari data, dan segala perihal penyusupan sistem di dunia maya.
Dan pemimpin serta potensi terbaik dari segala bakat yang selama ini dimiliki keluarga tersebut, Seto. Perawakannya nyaris sempurna, lembaran rambut berwarna cokelat kayu manis, membingkai mata biru lazulinya, wajah lonjong pucat langsat,serta ekspresinya yang selalu terkendali. Kakak tertua yang berusaha memenuhi tanggung jawabnya melindungi adik-adiknya, setelah kepergian orang tua mereka. Juga seorang terbaik dalam pekerjaannya yang selalu berjalan mulus nyaris tanpa cacat.
Setelah sekian pergantian generasi, hanya ketiganyalah yang kini masih hidup. Tentu saja, dikarenakan semakin berbahayanya pekerjaan yang diterima, satu persatu nyawa keluarga mereka terenggut. Apalagi sejak suatu kejadian ketika ada seorang yang menyimpan dendam dan membantai keluarga mereka. Melindungi generasi termuda demi pewarisan keluarga adalah yang orang tuanya pikirkan waktu itu. Lima belas tahun umurnya ketika ia melihat ayahnya meledakkan gudang senjata tempat mereka menjebak pelakunya.
Ia tahu kini tugasnya lebih berat dari sebelumnya. Bahwa ialah yang menjadi pemimpin keluarganya saat ini. Dibantu oleh orang-orang kepercayaan ayah dan keluarga besarnya terdahulu, ia tetap melanjutkan apa yang dikerjakan orang tuanya dahulu. Dan kembali membangun nama besar keluarga mereka pada status yang seharusnya.
Ketiga Kaiba bersaudara ini kini melakukan pekerjaan dalam bidang yang sama sebagai cara mereka untuk bertahan hidup. Satu pekerjaan yang menuntut mereka untuk siap membuang nyawa demi tugas dan klien mereka. Satu pekerjaan yang juga menuntut mereka agar menjaga sesuatu seutuh mungkin atau justru menghancurkan tanpa sisa hingga tugas mereka selesai...
Mereka adalah…Guardian.
TBC.....
(XXXXXX)
(1) Coding itu salah satu cara membaca source untuk hacking situs. Local cache juga dipakai untuk analisa jalan masuk jika terlalu banyak kode yang tak bisa dibaca langsung ketika online. (Ayahku yg ngajarin...tapi aku jarang praktek...hehehe :D)
Terima kasih telah membaca!
Beritahu aku pendapat kalian ya…:D
rio
