"Hari ini aku akan mengumumkan ketua baru dari tim Cheerleaders 'Pink Ocean' Konoha High School yang akan memimpin tim sampai 1 tahun kedepan,"
Perkataan itu sukses membuat sorak para anggota Cheers. Mereka sudah menantikan hasil pengumuman dari sang Ketua yang sebentar lagi akan melepas jabatannya dikarenakan sudah waktunya ia membagi fokusnya untuk ujian kelulusan. Dan, matanya menajam memperhatikan setiap gadis didepannya.
"Kau bisa menebak siapa yang akan menjadi ketua selanjutnya, Sakura?" bisik seorang gadis berambut blonde pucat yang diikat seperti ekor kuda. Tubuh langsingnya dilapis oleh seragam cheerleaders berwarna biru laut bernomor 23, dan celana putih pendek dengan aksen kuning disekitar bagian pinggulnya.
"Aku tidak tahu, Pig. Yang jelas aku tak mau menjadi ketua," keluhnya. Begitu pula dengannya. Ia juga memakai seragam yang sama dengan Ino, hanya saja nomor di seragam cheersnya berbeda. Ia memilih nomor 28. Rambut merah muda panjangnya ia gelung keatas dengan sisa-sisa rambut yang tertinggal.
Semua anggota mulai berbisik-bisik, mereka berusaha menerka-nerka kira-kira siapa yang akan menjadi ketua selanjutnya.
"Haruno Sakura."
.
.
"He? Ada apa, Anko-senpai?"
Ia melihat sekeliling, yang ia lihat hanya wajah teman-temannya terlihat kaget dengan mulut terbuka. Lalu, mereka menengok ke arah gadis berambut merah muda bernomor 28 tersebut.
"Aku, Mitarashi Anko. Akan melepas jabatanku sebagai ketua tim Cheerleaders 'Pink Ocean' Konoha High School dan memberikan wewenang sebagai ketua tim Cheerleaders Konoha High School yang baru pada rekan kita, Haruno Sakura, atas kesepakatan bersama dari dewan kepengurusan organisasi Konoha High School!" tegas Anko, sang mantan ketua tim Cheers yang baru saja melepas jabatannya.
"APA?! Anko-senpai, a—aku ti—"
"Aku tidak menerima penolakan, Sakura. Percayalah, itu keputusan terbaik bagi tim ini. Dan aku harap kau bisa mengayomi, menjaga, mendidik, membina, dan melakukan tugasmu sebagaimana seorang ketua harus bertindak. Ini adalah permintaan terakhirku sebelum aku keluar dari tim ini."
Sakura tertohok dengan perkataan senpai yang sangat ia hormati itu. Pikirannya berputar-putar dan rasa cemas, takut dan ragu mulai menghantui dirinya. Menjadi seorang pemimpin merupakan tugas yang berat. Ia haruslah orang yang memegang teguh tanggung jawab dan ia rasa ia bukanlah orang yang tepat. Napasnya terhela pelan dan ia mulai memantapkan hatinya..
'Tak ada salahnya mencoba' batinnya.
"Aku, Haruno Sakura, akan menerima jabatan sebagai ketua tim Cheerleaders 'Pink Ocean' dan berjanji akan berjuang bersama para anggota untuk terus mengharumkan nama baik tim dan nama baik sekolah serta menjaga dan membina para anggota sebagaimana seorang ketua harus bertindak!"
Suasana hening seketika saat ketegasan dari seorang Sakura menggema diseluruh hall latihan.
Prok! Prok! Prok! Prok!
Disisi lain..
"Aku, Uchiha Sasuke, akan menerima jabatan sebagai ketua tim Basket 'Blue Ocean' dan berjanji akan berjuang bersama para anggota untuk terus mengharumkan nama baik tim dan nama baik sekolah serta menjaga dan membina para anggota sebagaimana seorang ketua harus bertindak."
Naruto©Masashi Kishimoto
Warning: Sejauh ini masih T+, seiring berjalannya cerita mungkin akan naik ke rate M, AU, typo(s)
.
.
.
OH!
.
.
.
Chapter 1: Oh, I'm fallin' love!
"Jadi siapa yang kini tak mau menjadi ketua?"
Masih dengan seragam cheersnya, Sakura berjalan lesu di pinggir lapangan basket sembari memegang botol minumnya. Sang cheers bernomor 23, Yamanaka Ino, sang sahabat dari Haruno Sakura hanya tertawa sepanjang jalan. Meledek sahabatnya yang kini menjadi ketua tim dari ekstrakurikuler yang ia ikuti setahun ini.
"Sudahlah, Forehead. Ini tak seburuk yang kau kira," Ino menepuk punggung Sakura pelan. Lalu tiba-tiba Sakura berhenti mendadak. Membuat Ino yang berada dibelakangnya hampir menabrak dirinya.
"Hey, Forehead! Mengapa kau berhenti mendadak?!" kata Ino keras. Namun, tak digubris oleh sahabatnya itu. "Forehead!" panggilnya lagi. Namun, masih tak digubris. Karena penasaran, langsung saja ia ikuti kemana arah pandangan Sakura..
"Itu hanya 'Blue Ocean'."
"Tampan sekali.."
"He?" Ino langsung menengok ke arah Sakura. "Tampan sekali, Ino-Pig!" teriak Sakura penuh kegirangan. Pipinya merona seketika. Ino kembali mengikuti arah pandang Sakura dengan teliti. Jika pandangannya masih bagus, ia yakin sekali bahwa Sakura sedang menatap lelaki tampan berambut pantat ayam yang bernama Uchiha Sasuke saat ini.
"Oh ayolah, Forehead! Itu hanya Sasuke! Ia memang tampan sejak lama, ada apa denganmu?" Ino mengetuk dahi lebar Sakura dengan telunjuknya. "Aku tidak tahu selama ini ia setampan itu, apa dia sudah punya kekasih?" tanya Sakura pada Ino.
"Jadi kau tak pernah tahu mengapa gadis-gadis disekolah ini sering berteriak-teriak tidak jelas? Baiklah, aku memaklumi sikap ketidakpedulian sosialmu itu. Itu karena ketampanan Uchiha Sasuke sudah merajalela di sekolah ini! Dan akhirnya aku bersyukur kau peduli pada lelaki! Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku melihat kau terpesona pada seorang lelaki!" teriak gadis bermanik Aquamarine itu menggebu-gebu. Ino heran dengan sikap sahabatnya itu. Sakura adalah tipe orang yang tidak peduli dengan sekitar, selalu bertindak seenaknya dan jika sudah berambisi maka ia akan melakukan apapun agar tujuannya tercapai. Ya, gadis yang pantang menyerah.
Sakura kembali bertanya, "Jadi?"
"Sasuke belum memiliki kekasih, Sakura. Bahkan sepertinya ia tak tertarik pada perempuan selain basket." kekeh Ino pelan.
"Maka aku akan membuatnya juga jatuh cinta padaku, sama seperti yang ia lakukan padaku saat ini!" jawab Sakura dengan percaya diri. Ia kembali menatap lelaki pujaannya yang kini sedang berbicara pada teman-teman setimnya di tengah lapangan. Sementara Ino hanya tersenyum simpul melihat sahabatnya akhirnya berkeinginan menyukai orang lain. "Sepertinya kau mulai mendapat banyak tantangan tahun ini, semoga kau selalu beruntung, Forehead!" kata Ino sembari tertawa.
"Tapi kau juga jangan lupa.." lanjutnya.
"Sainganmu sangat banyak. Disekolah ini bahkan ada fansclub khusus Sasuke,"
Sakura menyeringai seksi. Ia melangkah maju hampir memasuki lapangan basket.
"Aku tidak takut, Ino. Karena, Sasuke akan segera melindungiku,"
.
.
.
.
.
"DOBE! PASS!"
"OKEEE!"
Terlihat disana, Blue Ocean sedang berlatih pada pagi itu. Ya, tim basket andalan Konoha High School memang dikenal dengan latihannya yang keras dan rutin. Sudah menjadi tradisi sekolah itu bahwa setiap tahunnya mereka mengirim tim-tim yang dibentuk dari ekstrakurikuler untuk ikut andil dalam setiap perlombaan di pesohor Jepang. Termasuk tim basket yang dinamai 'Blue Ocean' ini. Tim ini selalu menyabet gelar juara pertama dan selalu masuk dalam 3 besar. Dan bagi mereka semua, itu adalah suatu kebanggaan yang patut dipertahankan.
"SASUKE-KUNNNN!"
"SASUKEEEEE-CHANNNN!"
"SASUKE-KUNNNNN KU!"
Sorak ramai para gadis memenuhi suasana istirahat pada pagi itu. Dan, jangan lupa bahwa mereka juga terkenal dikalangan para gadis. Terutama Uchiha Sasuke, si tampan misterius yang kini menjabat sebagai ketua tim Blue Ocean.
"Sampai disini dulu," perintah Sasuke pada teman setimnya. Mereka pun menghela napas kencang dan langsung berlari ke pinggir lapangan. "Hahh, lelah sekali pagi ini!" keluh lelaki berkulit tan yang kini sedang mengipas-ngipas dirinya dengan jersey basket bernomor 10. Uzumaki Naruto, salah satu pemain andalan Blue Ocean, partner dan sahabat dari Uchiha Sasuke sejak kecil.
"Teme, kau yakin menjadi leader tim selama satu tahun kedepan?" katanya sembari meminum air dingin dari botol minumnya. Ia melirik sahabatnya yang sedang memainkan handphonenya.
"Sudah berapa kali kau bertanya tentang ini, Dobe?" jawab Sasuke tajam. Rambut mencuatnya bergoyang diterpa angin. Ia biarkan peluh didahi beserta tubuhnya mengering sendirinya. "Aku hanya ingin memastikan, Teme." Balas Naruto kesal.
Sasuke hanya diam membisu. Tak berminat menjawab pertanyaan Naruto.
"Sasuke-kun..."
Sasuke menoleh kesumber suara. Di depannya berdiri gadis cantik bertubuh langsing yang dibalut seragam cheers berjenis croptop berwarna merah muda metalik dengan nomor 28. Ia tersenyum manis menatap lelaki itu dengan penuh harap. Sedangkan, gadis-gadis yang masih berdiri dipinggir lapangan pun tiba-tiba menatap aneh gadis itu.
"Anggota cheers.."
"Apa-apaan dia?!"
Sasuke membuang wajahnya dan berdiri meninggalkan gadis yang masih berdiri itu tanpa sepatah kata. Naruto yang melihat itu langsung menoleh ke arah gadis yang masih setia berdiri disana. "A—Ano, kau ti—"
"SASUKE-KUN!" Gadis itu memotong perkataan Naruto dan berbalik mengejar Sasuke. Sasuke pun masih tak menggubris panggilan gadis cantik itu. Gadis itu memotong langkahnya dan berdiri tepat di depannya. Mengangkat wajahnya dan terpampanglah wajah cantiknya.
"Diam disitu, Sasuke-kun!" katanya tegas.
"Namaku Haruno Sakura, mulai sekarang kau harus ingat namaku dan aku adalah milikmu! Ingat itu, Sasuke-kun!" katanya penuh keyakinan. Emeraldnya berhadapan langsung dengan Onyx tajam Sasuke. Masih dengan wajah datar, ia baru saja akan membalas perkataan gadis itu. Namun..
CUP!
.
.
.
.
.
"HIEEEEEEE!" teriakan Naruto memecah suasana pagi itu dengan suara cemprengnya. Lalu kembali terdengar teriakan-teriakan yang jauh lebih cempreng dan bisa memecah gendang telinga.
.
.
.
"A—Apa yang kau lakukan?!" Sasuke mendorong Sakura menjauh dari tubuhnya. Sakura menyeringai seksi melihat reaksi lelaki didepannya. "Tidak tahu, tubuhku bergerak sendiri." Jawabnya. Wajah Sasuke menampakkan wajah kesal karena merasa dilecehkan oleh gadis didepannya karena telah berani mencium bibirnya.
"Aku jatuh cinta padamu, Uchiha Sasuke,"
Onyx Sasuke menajam. Menatap dingin Sakura yang sedang tersenyum padanya. "Cih! Menjauh dariku!" Sasuke melangkah cepat meninggalkan lapangan entah kemana. Diikuti Naruto yang berlari mengejar Sasuke. Sementara Sakura hanya mengangkat bahunya dan melihat tatapan membunuh dari semua gadis yang masih setia berdiri dipinggir lapangan.
"Kenapa? Kalian juga bertingkah sama bukan?" katanya. Lalu pergi meninggalkan lapangan. Yang sudah pasti mengundang banyak tanya dan rasa kesal hampir semua gadis yang ada disana.
.
.
.
"TEMEEE! TUNGGU!" suara cempreng Naruto menggema dikoridor ruang ganti khusus Blue Ocean yang terlihat sepi. Sepertinya anggota yang lain sudah berganti seragam dan kembali ke kelas mereka masing-masing.
"Hey, Teme! Siapa gadis itu?" cecar Naruto pada Sasuke yang terlihat cuek-cuek saja, seperti tak pernah terjadi apa-apa. Lelaki berambut pantat ayam itu hanya diam dan membuka loker gantinya. Tak menanggapi pertanyaan Naruto.
Melihat itu, Naruto pun tiba-tiba menyeringai..
"Jadi kau sudah memiliki kekasih?!" gelak tawa menggelegar menghantui pendengaran Sasuke. "Berisik, Dobe!" teriaknya.
"Mengaku saja, Teme," tawa kembali memecah suasana. "Aku bahkan tak mengenalnya dan tak ingin mengenalnya. Bagaimana bisa kau berasumsi bahwa ia adalah kekasihku?!" balas Sasuke tegas.
"Santai saja, Teme. Lagipula aku tak heran dengan sikap gadis itu. Kau selalu mendapat perlakuan seperti itu dari fans-fansmu yang— Ugh, kau tahulah.." Naruto ingin tertawa namun ia terkadang merasa prihatin melihat Sasuke yang sudah pasti terganggu dengan teriakan serta perlakuan istimewa namun tidak wajar dari fans-fansnya. Sasuke memicingkan matanya dan mendengus mendengar perkataan sahabat kuningnya. "Gadis-gadis bodoh," ujar Sasuke sembari memakai seragam sekolah kembali dengan rapih. Meninggalkan Naruto yang masih sibuk dengan kegiatan mengganti seragamnya.
Disisi lain..
.
.
"Saat melihatnya dari dekat, kurasa aku semakin jatuh cinta padanya.." seorang gadis dengan surai merah mudanya yang ia kepang samping berbicara sendiri didepan jendela kelas yang terbuka lebar. Menunggu bel berbunyi untuk masuk ke pelajaran selanjutnya. "Ah, besok Pink Ocean tercinta akan ada latihan sore. Yeay! Blue Ocean juga akan latihan di jam yang sama!" ujarnya bahagia.
"Sakura, apa yang kau lakukan pada Sasuke dilapangan tadi?" tanya para gadis-gadis dikelasnya yang berhamburan mendekatinya dan terlihat antusias dengan kejadian yang membuat gempar itu. Sakura terkekeh dan tersenyum, "Apa kami terlihat cocok?"
Gadis-gadis itu mengangguk cepat dan terlihat merasakan kebahagiaan yang Sakura rasakan. "Berhubung kau adalah kapten Cheerleaders yang baru dan Sasuke juga baru saja menjabat sebagai kapten Basket, kalian sangat cocok!" kata salah satu gadis itu.
"Sasuke-kun? Kapten Blue Ocean?" Binar emerald Sakura. Ia baru saja mengetahui satu fakta lagi tentang lelaki pujaannya. Mereka sama-sama seorang kapten di tim masing-masing. Dan tentu saja itu membuat Sakura merasa bangga.
"Ngomong-ngomong, apa kalian tidak cemburu?"
Pertanyaan itu sukses mengundang tawa teman-teman perempuannya itu. "Kami semua mengagumi Kiba-chan!"
Sakura melongo. 'Ah, Kiba juga anggota Blue Ocean' batinnya dalam hati. Diam-diam ia bersyukur karena gadis-gadis didepannya itu bukanlah fans dari Uchiha Sasuke. Pandangannya kembali pada luar jendela, menatap langit biru yang sangat cerah.
'Semoga aku bisa menjadi kapten yang baik' harapnya dalam hati.
.
.
.
TBC
.
.
.
Maafkan aku, readers! Aku tak tahan untuk menuangkan imajinasiku kali ini! Tidak usah banyak cincong XD Tolong dikoreksi jika ada kesalahan, aku mengetik dengan semangat dan kurasa aku butuh kalian sebagai beta readers selain menjadi readers :D Aku langsung membuat fiksi ini setelah mendengar lagu Oh! Milik Girls' Generation a.k.a SNSD. Oh! Versi ini ku buat berdasarkan lirik lagu Oh! Sendiri dan imajinasiku tentunya XD
Lanjut atau tidak?
Hope you like this fiction! :p
Mohon reviewnya ya? Terima kasih
