Halo para readers, perkenalkan ini ff saya terbaru. Kalau dulu pernah kenal nama author "Mayuyu" dialah saya. Sekarang Mayuyu bereinkarnasi jadi Lulu baby.

Ok, langsung saja cekidot~~

Tittle : THANK YOU, AND I LOVE YOU

Author : Lulu Baby 1412

Genre : Romance, Friendship, Little hurt

Cast : Lu Han, Se Hun, EXO's member, Tang Min SNH48, ETC

Warn : Shounen-ai, Boys love, typo, etc

Summary : "Lu Han adalah murid paling tidak dikenal disekolahnya, namun nasibnya berubah

Ketika ia bertemu dengan murid paling bad boy disekolah. Oh Se Hun"

Lulu Baby 1412

Present

[::THANK YOU, AND I LOVE YOU::]

Chapter 1

.

.

.

AUTHOR POV

Pagi hari yang begitu cerah dan sejuk. Burung-burung musim semi mulai bertengger dan berkicau dipepohonan, tepatnya di sebuah halaman rumah berdesain minimalis. Dilihat dari desainnya, dapat diketahui bahwa yang menempati rumah itu adalah seorang pemuda yang tinggal sendiri.

Terdengar suara sedikit ribut dari arah dapur rumah tersebut. Yah, sepertinya sang pemilik rumah sedang memasak untuk sarapan paginya. Pakaian seragam sekolah sudah melekat rapi ditubuh pemuda itu, tak lupa apron berwarna biru muda dengan corak rusa putih yang terlihat lucu.

Hingga beberapa menit kemudian, sang pemilik rumah telah menyelesaikan masakannya. Mulai menata makanannya dan sesekali matanya melirik kearah jam dinding yang menggantung di dinding ruang dapur. Puas melihat hasil masakannya, pemuda tersebut tersenyum lalu melepas apronnya. Meletakkan kembali ke tempat semula kemudian melesat ke meja makan untuk memulai sarapan paginya.

Hanya suara dentingan sendok dan gumaman kecil ketika pemuda itu mengunyah makanannya. Kalian ingin tau bagaimana penampakan pemuda itu?

Hah, yah kalau dilihat sekilas mungkin biasa saja. Terlebih lagi dengan kacamata minusnya yang berbentuk oval itu, kacamata kuno yang biasanya dipakai nenek-nenek zaman dahulu. Lalu dengan rambut almondnya yang halus berbentuk bagai mangkuk yang terbalik, gaya yang cukup tidak nge-tren di masa kini. Dia memakai seragam sangat amat rapi, memakai sweater dan memasukkan dasi didalamnya. Tak lupa ia mengkancing jasnya. Dengan begitu, dia mentaati semua peraturan sekolah. Terlihat sebuah name tag disisi kiri jasnya, tertulis "Lu Han".

Sepertinya dia adalah seorang siswa yang pintar, lihatlah beberapa buku yang tak muat didalam tasnya dia bawa dengan tangannya. Menempelkan buku-buku tersebut didadanya dan mulai berjalan keluar dari rumahnya. Sedikit bersenandung mengikuti irama kicauan burung musim semi yang sangat tersengar nyaman di telinga.

. . . .

Disisi lain, tampak seorang pemuda keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit indah dipinggangnya. Mata tajamnya menatap kearah jam dinding dikamarnya. Waktu menunjukkan pukul 08:45 a.m. Ya, kalau dia seorang pelajar harusnya lima belas menit lagi bel sekolah sudah berbunyi. Tapi, pemuda ini hanya berjalan begitu santainya. Berdiri didepan cermin, sesekali menatap wajahnya sendiri. Menampakkan ekspresi dingin berulang-ulang. Memakai seragamnya dengan santai dan tidak rapi. Melilitkan dasinya sembarangan, tak mengkancing tiga kancing teratas kemejanya, dan memakai jasnya asal-asalan. Oh sepertinya pemuda ini melupakan satu hal yang harus juga ia kenakan, yah sweater yang merupakan setelan seragamnya. Dia hanya berjalan dengan santai menyandang tasnya tanpa memperdulikan buku apa saja yang harus ia bawa hari ini.

Terlihat name tag menempel di sisi kiri jasnya, tertulis nama "Se Hun". Wah, sepertinya dia seorang berandalan di sekolahnya.

. . . .

LUHAN POV

Hei, namaku Lu Han. Aku adalah orang Cina yang tersesat di Korea karena masalah rumit keluargaku. Yah, daripada aku ambil pusing makanya aku memutuskan untuk hidup sendiri disini dan mencari ilmu disini. Untung saja aku dibekali bisa berbahasa korea dan menulis huruf hangul. Pelajaran disini dengan di Cina sama saja, hanya tulisan dan bahasa saja yang membedakan.

Di Korea ini aku tak mengenal siapapun. Teman aku juga tak punya. Tidak, bukan berarti aku pindahan dari Cina sejak sebulan atau beberapa minggu lalu. Aku sudah menetap sendirian disini sejak lulus smp dulu dari Cina. Yah, aku memulai bangku sma ku di korea. Walaupun begitu, aku tak merasa asing dengan suasana Negara ini. Karena ketika masih kecil aku pernah duduk dibangku tk hingga sekolah dasar kelas empat. Jadi jangan heran kenapa aku menguasai bahasa korea, bisa membaca dan menulis huruf hangul yang tingkat kerumitannya masih berada dibawah tulisan kanji mandarin.

Oh iya, aku tidak punya teman karena aku tidak cukup populer di sekolah maupun dikelas. Semua teman sekelas tak begitu ingin bersosialisasi denganku. Mereka hanya melihat penampilanku yang biasa dan bisa dibilang culun ini. Aku hanya perlu bersabar karena tinggal setahun lagi aku akan selesai sma dan mencari tujuan lain. Mungkin kembali ke Cina untuk melanjutkan ke jenjang kuliah, atau tetap untuk kuliah disini dan mencari pekerjaan tetap disini dan bahkan bisa-bisa aku menghembuskan nafas terakhir disini tanpa sepengetahuan keluargaku.

Darimana aku dapat biaya untuk bersekolah? Aku kerja paruh waktu disini. Main stream sekali bukan? Pindahan dari Negara lain untuk bersekolah, hidup seorang diri disini, dan bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan. Hal yang sang biasa saja dan banyak ditemui pada kehidupan orang lain.

Baiklah, kurasa aku sudah sampai disekolahku…

Sekarang aku akan perkenalkan beberapa orang yang kukenal disini, tapi bukan berarti orang itu mengenalku yah. Sudah kubilang aku ini sangat tidak populer disini.

Oke, pertama …

Siapa yah…

Ah, Daruma-sensei! Dia adalah guru perempuan paling kejam sepanjang masa. Kenapa aku memanggilnya sensei? Bukan seonsangnim? Yeap, dia adalah orang Jepang dan sangat menjunjung tinggi martabatnya sebagai orang asli jepang. Makanya dia meminta para murid-murid untuk memanggilnya sensei, mungkin alasan kedua karena dia adalah guru pelajaran bahasa asing yang mencakup beberapa bahasa internasional. Yaitu bahasa inggris, jerman, cina, dan jepang. Jujur aku kagum karena dia menguasai keempat bahasa itu. Dia punya kebiasaan aneh, yaitu dia pasti membawa sayap ayam goreng sebagai bekal makan siangnya itu. Hah, dengan tubuhnya yang cukup berisi dia terlihat makin menyeramkan bagiku dan seluruh siswa sekolah.

Kedua, . . .

Gerombolan berandal sekolah. Terdiri dari Kim Jongin dengan kulitnya yang sedikit gelap, kudengar dia adalah anak seorang mafia. Park Chanyeol, ketika suara bass nya memenjarakan pendengaranmu saat itu juga kau dalam masalah besar karena berani mengganggunya. Well, dia selalu membawa gitar kemana-mana. Kudengar dia playboy berat dan memainkan gitar dan bahkan piano untuk gadis pujaannya. Cukup romantis, namun tetap saja dia berandalan yang sukanya hanya menindas kaum rendah semacamku di sekolah. Lalu, Kris yang keturunan Cina sekaligus Canada. Pertama kali aku mendengar dia keturunan Cina membuatku sedikit lega. Namun ketika tau bagaimana dia dengan sadisnya menghajar lawan tanpa ampun membuatku kembali takut dan malah semakin ngeri padanya. Suho, aku tak percaya ketika melihat wajah kalemnya dan penampilan rapinya. Ternyata dia tipe berandal yang berbahaya jika benar-benar ada yang mengganggunya. Terakhir adalah Kim Jongdae alias Chen, tak ada yang bisa lepas atau kabur darinya. Kecepatan larinya membuatmu takut dan takut. Sungguh gerombolan ini sangat menyeramkan. Semua orang akan menunduk jika gerombolan ini lewat, termasuk aku.

Ehm, ketiga…

Para kutu buku dengan kepopuleran tingkat dewa. Do Kyungsoo, Byun Baekhyun, dan Kim Minseok. Kelompok kutu buku yang sedikit anti sosial. Tiga orang ini selalu berjalan bertiga. Walaupun mereka bertiga berbincang, tidak pernah aku melihat mereka tertawa ataupun tersenyum satu sama lain. Yang arti lainnya, mereka tidak pernah bercanda sebelumnya.

Keempat,

Duo selebriti sekolah, Tao dan Lay. Keduanya adalah kakak beradik yang juga berasal di Cina. Mereka sekolah disini karena karirnya yang sangat cemerlang di korea. Mungkin lulus sma nanti job mereka makin menambah dan akan memulai karir sebagai aktor juga.

Terakhir,

Tang Min…

Gadis paling cantik disekolah ini. dia juga berasal dari Cina. Dan entah mengapa, saat ini aku mulai mengikutinya berjalan. Atau tepatnya aku berjalan dibelakangnya karena kami sekelas. Aku menyukainya….

Kurasa, mataku tak berkedip sama sekali menatapnya walau dari belakang. Dan saat menaiki anak tangga ke lantai dua, langkahku terhenti ketika melihat segerombolan berandal sekolah tengah berkumpul menghadang jalan tang min. Ah tidak, bukan menghadang. Sepertinya mereka menyambut kedatangan tang min. Dan seketika itu pikiranku membuyar ketika melihat tang min tersenyum kemudian berjalan kearah Kris. Kris merangkul tang min lalu mereka berjalan bersama ke kelasku, kelas tang min.

. . . . .

AUTHOR POV

Semilir angin lembut menerpa rambut halus Lu Han. Saat ini ia sedang duduk bersandar diatap sekolah. Earphone putih bertengger ditelinganya, alunan music instrumental sedang diputarnya. Beberapa buku sudah habis luhan baca.

Sejak melihat tang min berada dirangkulan kris tadi membuatnya sedikit merasakan ketidaknyamanan. Otaknya berpikir bahwa ia sedang cemburu karena gadis yang ia sukai ternyata sudah memiliki pacar.

Tapi dilain sisi hatinya berkata. Ini sangat berbahaya, tang min gadis polos itu tidak boleh berpacaran dengan kris yang berandalan sekolah, bagaimana kalau terjadi sesuatu yang tidak-tidak terhadap tang min. tidak- tidak, luhan tak mungkin mau ambil resiko untuk bunuh diri demi menyelamatkan tang min dari cengkraman berandal sekolah paling berbahaya dari anggota lainnya bukan.

Baik, keputusan luhan sudah bulat untuk berhenti mencari kesempatan untuk mendapatkan tang min. dan memulai untuk menjadi sekedar pengagum rahasia tang min saja.

Luhan kembali membaca bukunya, lalu kemudian melihat sekeliling. Matanya sedikit menyipit, melihat ada seseorang yang familiar baginya.

"Itu…" gumam luhan pelan sambil terus berpikir siapakah orang yang ia lihat saat ini.

"Oh Sehun?" tebak luhan. Luhan kembali berpikir, bagaimana seorang sehun sebenarnya. Menampilkan memori-memori tentang siapa sehun sebenarnya.

Oh Se Hun. Sehun dulu adalah salah satu dari anggota gerombolan berandal sekolah. Sampai sebuah masalah terjadi hingga dirinya keluar dari kelompok itu. Terdengar rumor bahwa sehun memutuskan keluar dari gerombolan berandal karena merasa risih dengan kekejaman yang dilakukan Kris. Awalnya sehun dan suho adalah pencetus untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan gerombolan berandal, namun karena suho adalah salah seorang anggota yang sebenarnya terlihat seperti murid biasa dan hanya berkelahi jika ada yang mengganggu, maka suho memutuskan untuk tidak ambil resiko melawan kris. Akhirnya, sehun pun berpikir demikan. Dia memilih untuk keluar secara baik-baik, dan bersumpah akan menghancurkan kris jika sampai perbuatan kris berlebihan di sekolah maupun diluar sekolah. Jadi, bisa dibilang saat ini sehun adalah tokoh protagonis yang tak punya arah pikiran dan perbuatan baik secara jelas.

Luhan tersenyum ketika melihat sehun mulai kehabisan minuman colanya. Terlihat lucu dan sedikit konyol. Mantan anggota gerombolan berandal terlihat begitu bodoh jika mulai kehabisan minumannya. Sangatlah bagus jika luhan sempat mengabadikan moment ini diponselnya namun gagal karena saat ini sehun sudah berada dihadapannya dan semua keinginan untuk mengabadikan kejadian bodoh sehun tadi berakhir.

Luhan hanya dapat meneguk ludahnya berat ketika sehun berdiri dihadapannya dengan sorot mata tajam yang sangat menginterupsi luhan. Tatapan tajam itu membuat luhan sedikit salah tingkah.

"Hey…"

Bukan main jantung luhan berdetak begitu cepatnya. Rasa gugup, cemas, khawatir bercampur aduk hingga menghasilkan satu perasaan bernama takut. Suara berat sehun terdengar mengerikan, walau tidak semengerikan suara chanyeol dan kris. Daripada sehun menghajarnya, dengan sangat terpaksa luhan memberanikan diri untuk menatap sehun.

"N-ne?" jawab luhan terbata-bata. Jantungnya makin berdegup tak karuan ketika menatap langsung kearah sehun. 'Kenapa berandalan itu selalu memiliki wajah dan penampilan sekeren ini' batin luhan.

"Kau, orang cina bukan? Bagaimana kau menjawab sapaan dariku menggunakan bahasa cina?"

Luhan terkejut bukan main, dia memegang dadanya yang makin berdebar-debar. Sehun tau bahwa dirinya adalah bukan orang korea selatan, melainkan orang cina. 'God, it is imposibble' pikir luhan.

"Ha-Haii?" jawab luhan terbata lagi.

"Ooh… jadi, jawabannya itu 'Haii'?" tanya sehun sekali lagi, tiba-tiba ia mendudukkan dirinya disamping luhan. Dada luhan memanas seketika, tubuhnya tidak bisa bergerak lagi. Kemudian ia berpikir kembali, 'Haii' adalah sautan dengan bahasa jepang bukan bahasa cina. Dan dengan ini dapat mengetahui satu fakta bahwa sehun benar-benar bodoh, mengapa pelajaran bahasa asing tingkat serendah itu sehun tidak tau. Padahal, setau luhan sehun itu jarang bolos sekolah maupun ikut pelajaran.

"Kau… tumben bolos dari kelas?" tanya sehun. Kenapa ini, kenapa tiba-tiba luhan merasa ada yang aneh. Dia akan dapat teman kah? Lalu apa sehun akan berteman dengannya? Yang benar saja, kenapa sehun tau kalau luhan biasanya tidak bolos kelas.

"A-aku….. Aku hanya malas mengikuti pelajaran Daruma-sensei!" jawab luhan apa adanya. Walau sedikit bohong, jujur ia juga sedikit malas ketika daruma-sensei yang mengajar.

"Hahaha! Kalau begitu, sama. Harusnya namanya bukan Daruma. Tapi Drakula!" tidak, ini hanya mimpi kan? Kenapa sehun bisa tertawa dihadapan luhan. Dan kenapa sepertinya sehun mengetahui beberapa hal tentang luhan.

"Hehehe…" luhan hanya tertawa kecil menanggapi tawa renyah sehun.

Hingga beberapa menit berlalu, suasana hening melingkupi mereka berdua. Sampai akhirnya dengan sangat aneh sehun yang berniat untuk memulai pembicaraan lagi.

"Emm, namamu luhan kan?" tanya sehun sambil meliriki name tag didada luhan. Luhan mengangguk dan tersenyum manis.

"Lalu, kau tau siapa aku kan?" lagi-lagi sehun bertanya. Dan jawaban luhan masih sama, yakni mengangguk. Suasana ini sangat menyenangkan bagi luhan karena bisa mengobrol hangat dengan sehun. Mantan berandalan yang katanya sangat menyeramkan.

"Luhan, kau itu payah…" ujar sehun sedikit lirih, kemudian menyandang jas yang tak ia pakai. Berjalan pelan meninggalkan luhan.

Dengan kalimat terakhir yang keluar dari mulut sehun, kembali hati luhan merasa takut. Ia merasakan kekhawatiran besar, barusan ia berbicara dengan salah satu mantan anggota gerombolan sekolah. Bukan tidak mungkin jika sehun menghajarnya sepulang sekolah bukan.

Luhan sudah hendak menanyakan maksud perkataan sehun sebelum akhirnya bel sekolah berbunyi. Menunjukkan jam pulang para siswa. Yaitu tepat pada 04:00 p.m. Langit sudah mulai menunjukkan rona-ronanya yang siap menggantikan warna biru beberapa puluh menit lagi.

Pemuda yang terlihat culun itu akhirnya melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumahnya. Hatinya tenang menyadari sehun tidak berniat untuk menghajar dirinya sepulang sekolah ini.

Ia berjalan lunglai. Sedikit kesal karena hampir saja ia mendapat teman baru yang special, namun malah hatinya menolak karena takut pada calon teman barunya itu. Sehun.

Oke, hari ini sama saja bagi luhan. Tak aka nada teman baru untuknya…

Luhan pulang dengan langkah lemas dan beberapa buku dia peluk. Dia terus berpikir betapa payahnya dia…

Hidup sendiri dan tak punya teman…

'

.

.

.

Chapter 1

TBC

[::THANK YOU, AND I LOVE YOU::]