Ok, bayangkan saja Reika ini karakter anime maupun manga prempuan favorit kalian XD Kalau yang versi saya, Reika memiliki rambut ikal hitam sepinggang dengan poni rata yang kontras dengan manik obsidiannya, wajahnya imut dan baby face didukung dengan mata hitam legamnya dan bibirnya yang sensual (haish!), ukuran dadanya biasa saja walau dia sudah 16 tahun, tidak sebesar rekan-rekan seprofesinya yang lain, mempunyai kaki jenjang yang sexy dan kulit putih susu.
*Gon, Killua, Kurapica dan Reika 16 tahun, Leorio 19 tahun
Disclaimer : Yoshihiro Togashi
Chapter 1 An old friend x New Job x Feel Warm
Disinilah mereka berempat sekarang, duduk dengan nyaman di sebuah cafe sambil menunggu datangnya pesanan mereka. Ketiga dari mereka terlihat aktif bercakap-cakap, sementara Killua terus menatap gadis yang sedang bernyanyi di mini panggung cafe itu seakaan terganggu dengan aktifitas si gadis. Gadis yang sebenarnya Killua tahu namanya, bahkan lebih dari itu, gadis yang selalu ada dibenaknya saat otaknya berfikir tentang istri ideal.
Gadis itu turun dari panggung dan Killua segera berdiri lalu berjalan ke arah gadis itu. Sekarang Killua hanya berjarak satu meter dari tempat gadis itu berdiri dan tidak mungkin si gadis tidak menyadari keberadaannya dan kesengajaan Killua menghampirinya.
Gadis itu maju beberapa langkah, mengeliminasi jarak diantaranya dan Killua lalu tersenyum mengejek sambil berkata,
"Tadinya aku tidak percaya kalau sekarang kau lebih tinggi dariku, Killua."
Killua tampak tidak senang mendengar komentar si gadis, Reika Anderson, lalu tanpa sadar ia membuang muka dan memasukkan kedua tanggannya ke dalam saku celana, sementara iris obsidian si gadis menatap Killua intens dari ujung rambut hingga kakinya. Seulas senyum menghias wajah baby-face miliknya, ternyata apa yang disimpulkannya terbukti benar. Killua banyak berubah dari terakhir mereka bertemu, terbukti dari pertambahan tingginya, tulang rahangnya sekarang lebih nampak dan menghilangkan kesan chubby juga otomatis membuat wajahnya terlihat lebih lonjong. Tiba-tiba dalam hati Reika terbesit kejahilan untuk menggoda Killua dengan menanyakan apa pipi chubby Killua itu efek kelebihan Chochorobokun ?
"Killua, nanti dingin loh !" seru Gon.
Maaf jika kalian jadi teringat pada iklan ore* dan Afika.
Singkatnya Killua mengajak Rei untuk bergabung bersama dan Rei mengiyakannya. Killua berjalan ke mejanya bersama Rei dan itu mengundang tanya dari ketiga sahabatnya. Setelah Rei menarik kursi dari meja lainnya dan duduk, karena meja yang ditempati Killua dkk hanya sebuah meja dengan sepasang kursi yang saling berhadapan, Killua memperkenalkan Rei yang sebenarnya tidak perlu, memang siapa yang tidak sering melihatnya di televisi ?
"Reika Anderson, kami berdua teman lama," kata Killua cuek sambil mengaduk jus alpukatnya.
Leorio menatap Killua takjub, dia mengira Gon adalah satu-satunya teman Killua dan lagi status sosial Reika dan Killua yang sangat berbeda membuat Leorio ragu. Seorang 'top star' dan seorang pembunuh bayaran ? Hubungan pertemanan seperti apa yang mereka jalin ? Lain halnya kalau gadis itu mafia.
Kurapica sendiri tidak begitu menganggap kehadiran gadis itu dan memilih untuk menyantap makanan yang sudah dipesannya, sedangkan Gon terlihat ingin menggoda Killua dan Reika. Ayolah, seorang Killua ternyata punya teman perempuan dan dia sama sekali tidak pernah menceritakannya kepada Gon. Yah, meskipun Killua hanya mengakui Reika sebagai teman lamanya.
"Gon, nanti dingin loh !" kata Killua sambil memberikan death-glare secara cuma-cuma buat Gon sebelum ia sempat menggodanya.
"Oe oe, kalian bisa melanjutkannya sesudah makan kan ?" ujar Leorio.
Gon dan Killua menyantap makanan mereka dalam diam, atau Leorio akan mengomeli mereka lagi, sedang Reika terlihat sibuk dengan hpnya.
"Hh... Sudah seminggu tapi masih tidak ada juga yang melamar. Memang apa sih susahnya menjaga rumah ? Apa tidak ada peserta ujian hunter yang lulus tahun ini ? Mendokusaina...," gerutu Reika sambil menatap layar ponselnya.
"Apa maksudmu ?" tanya Killua.
"Aku ingin menyewa seorang hunter untuk menjaga rumahku," jawab Reika.
"Bukankah sudah ada dua orang satpam yang berjaga di depan rumahmu ?" tanyanya lagi.
"Sebenarnya menjaga barang-barang tertentu," ujar Reika dengan nada yang terdengar misterius saat ia mengucapkan kata 'tertentu'.
Killua memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut, apapun itu pastilah barang yang ingin dilindungi olehnya.
"Kurapica, kau baru saja diberhentikan oleh Nostrad kan ?" tanya Leorio dengan volume suara yang sengaja dikeraskannya.
"Sebetulnya aku ingin yang perempuan, dan lagi pekerjaannya nanti hanya diam di dalam rumah selama aku tidak sedang berada di rumah. Jadi mungkin akan sedikit membosankan," terang Reika.
"Kalau hanya begitu kenapa harus menyewa hunter ?" tanya Gon dengan polosnya.
"Itu karena di dalam rumahnya ada barang berharga Gon," ujar Leorio dengan nada meremehkan.
"Bahkan Leorio saja tahu," sahut Killua yang membuat Gon langsung membatu di tempat.
Kurapica melirik Leorio yang tersenyum kaku, 'katakan sesuatu' ucap Leorio tanpa suara. Kurapica terlihat berfikir, sekarang dia tidak punya cukup uang karena Nostrad tidak menggajinya sama sekali. Alasannya, Neon tidak bisa meramal lagi dan itu cukup untuk membuat Nostrad bangkrut. Lagipula hunter yang belum berpengalaman sepertinya lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan sedangkan dengan jumlah uang yang ada padanya sekarang membuatnya membutuhkan pekerjaan sesegera mungkin. Reika pun sepertinya tidak mempermasalahkan pengalaman, bisa dibuktikan dari pertanyaan 'apa tidak ada peserta ujian hunter yang lulus tahun ini ?'.
"Kau bisa memperkerjakanku," kata Kurapica tiba-tiba.
Reika melirik Kurapica sekilas, lalu tanpa sadar ia memejamkan matanya, seperti sedang berusaha memantapkan hatinya.
"Baiklah, untuk formalitas bisa kau perlihatkan kartu lisensi huntermu ?" pinta Reika.
Dipandanginya beberapa saat kartu lisensi hunter milik Kurapica, lalu iris obsidian Reika berpaling pada pemilik kartu lisensi hunter tersebut sambil menghela nafas pasrah. Mungkin tidak ada pilihan yang lebih baik dari ini, pikirnya dalam hati.
"Oke, mohon bantuannya Kurapica," kata Reika sambil tersenyum dan mengembalikan kartu lisensi hunter milik Kurapica.
"Ya, mohon bantuannya," jawab Kurapica seadanya.
Mungkin Kurapica harus berterimakasih pada Leorio yang secara tidak langsung merekomendasikannya.
"Lihat dia, dia seperti diciptakan dari kayangan," bisik Leorio pada Kurapica.
Kurapica tanpa sadar menaikkan sebelah alisnya dan melirik Leorio dari ekor matanya, memangnya dia sudah pernah melihat mahkluk ciptaan kayangan sebelumnya ?
"Ini rumahku, anggap saja rumah sendiri. Kau bisa melalukan apa pun, hanya saja kau harus diam di rumah saat aku sedang tidak di rumah. Benda-benda tertentu yang kusebutkan tadi akan kuberitahukan padamu nanti. Kamarmu ada disebelah sana. Nah, aku mau memasak untuk makan malam dulu jadi berkelilinglah sendiri," jelas Reika.
Rumah ? Bahkan dari luar saja Kurapica tidak percaya kalau bangunan megah ini rumah, lebih mirip seperti villa, walau tidak akan seluas kediaman keluarga Zaoldyck. Jadi rumor yang mengatakan bayaran satu kali show Reika Anderson sudah cukup untuk membeli sebuah mobil keluarga tipe V itu benar ya ?
Kurapica masuk ke kamarnya untuk menata baju-bajunya di lemari sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu. Memasak ? Setelah selesai menata bajunya ia keluar dari kamarnya lalu pergi ke dapur yang memang berdampingan dengan kamarnya. Kurapica benar-benar melihat Reika memasak di sana, bahkan Reika mengenakan apron. Kurapica terus memperhatikan Reika dan kegiatannya, entah mengapa ada perasaan hangat yang menyenangkan menggelitik hatinya saat melihat Reika memasak.
"Kurapica ? Jangan bengong di situ, memang apa gunanya aku punya televisi ?" kata Reika tanpa menoleh.
'Dia menyadari keberadaanku ?', tanya Kurapica dalam hati. Ini membuat Kurapica sedikit terkejut tapi ia memilih untuk mengabaikannya dan menyalakan televisi sesuai saran Reika.
"Kamu nonton apa ?" tanya Reika.
"We got married," jawab Kurapica setelah melihat itu satu-satunya tulisan di layar kaca selain MBC yang sepertinya merupakan nama channelnya.
"Memang kamu tahu ini acara apa ?" tanyanya lagi.
"Tidak, aku hanya menekan tombol power," aku Kurapica.
"We Got Married adalah salah satu acara 'Variety Show' favorit di korea dan luar korea, bercerita mengenai pasangan selebritis yang dipasangkan oleh staff WGM untuk menjadi sepasang suami istri dan hidup layaknya pasangan yang telah menikah.
Pasangan-pasangan itu sebenarnya bukanlah sepasang kekasih, malah mungkin ada yang tidak saling mengenal," terang Rei tanpa diminta.
Kurapica langsung menggaris bawahi hidup layaknya pasangan yang telah menikah.
"Apa kau juga bermain di We Got Married ?" tanya Kurapica tiba-tiba.
"Tidak, terkadang mereka menyuruh berciuman atau hal lain yang sama atau lebih mengerikan," jawab Reika.
Kurapica menoleh saat menyadari suara Reika yang terdengar begitu dekat dan baru menyadari Reika sudah berdiri di sampingnya sambil menyodorkan gelas berisi air.
"Terimakasih," kata Kurapica.
Apa gadis ini pengguna nen ? Kenapa aku tidak menyadari keberadaannya disekitarku ? Lalu Kurapica meneguk minuman yang diberikan Reika. Jadi dia tidak suka berciuman atau bagaimana ?
"Aku biasa masak sendiri jadi biasakan lidahmu ya," kata Reika sambil menyodorkan sepiring nasi goreng yang masih hangat dan sekali lagi perasaan hangat itu menyelimuti hati Kurapica.
Mereka makan dalam diam, sedang Kurapica diam-diam mengutuki dirinya sendiri.
'Mungkin seperti ini rasanya punya istri.'
Bahkan Reika tidak membiarkan Kurapica mencuci piring.
"Jangan merebut pekerjaanku, kalau kamu nggak punya kerjaan sebaiknya kamu berkeliling," kata Reika saat melihat Kurapica menyalakan keran.
Dia tahu kalau aku belum berkeliling ? Sudahlah, mungkin aku terlalu lelah karena semua hal tentang laba-laba yang terpatri di otakku, bahkan setiap selnya. Kurapica mengedarkan pandang ke sekeliling dan menemukan sebuah mading, dia berjalan ke sana dan membaca potongan-potongan kertas yang tertempel rapi pada mading itu. Iris aqua marine Kurapica menyusuri mading itu dari sisi yang satu ke sisi yang lain, hanya memo yang berisi tugas-tugas sekolah ataupun ujian, jadwal pelajaran, foto Reika sedang memeluk sebah boneka rubah dan... Apa ini ? Puisi ?
Aftermath (Akhir)
This terrible aftermath…
(Akhir yang mengerikan ini...)
I keep consuming alcohol when I can't even drink well (Aku terus memgkonsumsi alkohol di saat bahkan aku tidak bisa minum dengan baik)
I keep calling boys who I'm not even interested in (Aku terus memanggil laki-laki yang bahkam aku tidak tertarik padanya)
I thought I was doing this because I was lonely (Aku berpikir aku melakukan ini karena aku sedang kesepian)
Even if nothing is wrong for a while,
(Meskipun tidak ada yang salah untuk sementara,)
when I smell the perfume you used to wear (Ketika aku mencium parfum yang biasa kau gunakan)
Without knowing, I want to take out your photo and look at it (Tanpa sadar, aku ingin mengeluarkan fotomu dan memandanginya)
After you left, my love page has stopped (Setelah kepergianmu, halaman cintaku terhenti)
Your empty spot in my heart makes my tears well up (Tempatmu yang kosong di hatiku membuat air mataku mengalir dengan baik)
What should I do? How could you not know like this?
(Apa yang harus aku lakukan ? Bagaimana bisa kamu tidak mengetahuinya ?)
All night I talk to myself again, I wish I could turn back time uh (Setiap malam aku berkata pada diriku lagi, aku harap aku bisa mengembalikan waktu)
*I just endlessly cry, I just endlessly get sad (Aku hanya menangis tanpa henti, aku hanya merasa sedih tanpa henti)
Every day after you left, I hate this pain of being left alone (Setiap hari setelah kepergianmu, aku benci luka karena kesendirian ini)
I just keep endlessly crying, I keep endlessly getting sad (Aku hanya menangis tanpa henti, aku hanya merasa sedih tanpa henti) Every day after I loved you, I can't sleep because of this terrible aftermath (Setiap hari setelah aku mencintaimu, aku tidak bisa tidur karena akhir yang mengerikan ini)
I busily lose myself in work, meet up with friends so I have no time to think of you (Aku menyibukkanku dengan pekerjaan, bertemu teman-teman jadi aku tidak punya waktu untuk memikirkanmu)
I thought I was doing well without a chance to feel your empty spot (Aku kira aku akan baik-baik saja tanpa kesempatan untuk merasakan tempatmu yang kosong)
But what has happened? I think the words, "time heals all" is a lie (Tapi apa yang terjadi ? Aku berpikir kata "waktu memyembuhkan semuanya' adalah sebuah kebohongan)
Why does it feel like only I am hurting all the time?
(Memgapa ini terasa seperti hanya aku yang tersakiti setiap waktu ?)
Aren't you the same as me?
(Tidakkah kamu sama denganku ?)
Was he also not able to erase memories of me?
(Apa dia juga tidak bisa menghapus memori tentangku?)
Why am I acting like a fool like this? I told myself to forget but I'm like this again (Mengapa aku bertindak bodoh seperti ini ? Aku berkata pada diriku untuk melupakan tapi aku seperti ini lagi)
Why did he leave me like this?
(Mengapa dia meninggalkanku seperti ini?)
*I just endlessly cry, I just endlessly get sad Every day after you left, I hate this pain of being left alone I just keep endlessly crying, I keep endlessly getting sad Every day after I loved you, I can't sleep because of this terrible aftermath
I wish I could turn back time, I wish I could turn back time (Aku harap aku bisa mengembalikan waktu, Aku harap aku bisa mengembalikan waktu) If only I could turn back time, I wouldn't lose you (Jika hanya aku bisa mengembalikan waktu, aku tidak akan kehilanganmu)
On that rainy night, if I had held onto you (Di saat hujan malam itu, jika aku dapat menahanmu)
You would still be by my side – please come back, it's too hard (Kamu akan masih disisiku - kembalilah, ini terlalu sulit)
*I just endlessly cry, I just endlessly get sad Every day after you left, I hate this pain of being left alone I just keep endlessly crying, I keep endlessly getting sad Every day after I loved you, I can't sleep because of this terrible aftermath
Bukan, bisa jadi ini sebuah lagu lalu iris aqua marine Kurapica beralih pada lembar kertas yang lain.
Raind Sound (Suara Hujan)
A boy like you is such a confusing set of questions and answers (Seorang laki-laki sepertimu seperti sebuah sepasang pertanyaan dan jawaban yang memusingkan)
So I shut my mouth (Jadi aku menutup mulutku)
I bury love inside the farewell (Aku mengubur cinta di dalam perpisahan)
Outside the window, the forgotten rain and wind blows (Di luar jendela, hujan dan angin bertiup terlupakan)
In the wee hours of the night, I hear familiar songs from the radio (Pada jam yang amat sebentar dimalam hari, aku mendengar lagu yang terkenal di radio)
It's perfect for thinking about you (Ini sempurna untuk memikirkanmu)
There are two empty cups of coffee (Ada dua cangkir kopi yang kosong)
In this place without you, I fight with loneliness (Di tempat ini tanpamu, aku melawan kesepian)
I walk alone on the streets (Aku berjalan sendirian di jalan)
I go to the cafe I used to go a lot, I go watch a movie (Aku pergi ke cafe yang sering aku datangi, aku pergi melihat sebuah film)
I lock even myself in the memories,
how about you?
(Aku mengunci diriku di dalam memori, bagaimana denganmu ?)
This weather, this temperature, this passing wind, will I remember it?
(Cuaca ini, temperatur ini, angin yang berlalu ini, akankah aku mengingatnya ?)
A person to be forgotten like a passing by black and white film (Seseorang yang akan dilupakan seperti dilalui oleh film hitam dan putih)
I still miss you as I fall asleep (Aku terus merindukanmu selama aku tertidur?
But on this a rainy night, I cannot fall asleep (Tapi di suatu malam yang hujan, aku tidak bisa tertidur)
*Is this sound of the rain, your voice?
(Apakah ini suara hujan, suaramu ?)
Is this a sound that calls to me? Am I the only one thinking of you?
(Apakah ini sebuah suara yang memanggilku ? Apakah aku satu-satunya orang yang memikirkanmu ?)
Will this rain comfort me?
(Akankah hujan ini membuatku nyaman ?)
Do you know how I feel? I keep thinking of you (Apakah kamu tahu bagaimana perasaanku ? Aku terus memikirkanmu)
(I draw you with a pencil, I erase you with an eraser that is the falling rain)
-aku menggambarmu dengan sebuah pensil, aku menghapusmu dengan sebuah penghapus itulah hujan yang jatuh)
(I draw you out again today, will I be able to erase you?)
-aku menggambarmu lagi hati ini, akankah aku mampu menghapusmu ?
A bright red umbrella (Sebuah payung merah yang cerah)
Wet and drenched clothes (Baju yang basah kuyup)
I turn off and turn on the boiler (Aku mematikan dan menyalakan pemanas)
Whatever I do, it doesn't dry (Apapun yang aku lakukan, itu tidak kering)
Is that how I feel or is it not?
(Apakah itu yang aku rasakan atau bukan ?)
A confusing set of questions and answers (Sebuah pasangan pertanyaan dan jawaban yang membingungkan)
On a rainy day, I fell for you (Di hari rujan, aku jatuh dalam mu)
We used to love each other so much (Kita terbiasa sangat saling mencintai satu sama lain)
It didn't seem like we had to do this (Ini tidak seperti kita harus melakukan ini)
So my heart hurts so much (heart hurts)
(Jadi hatiku sangat tersakiti -hatiku sakit)
Now you remain as a broken fragment that's deeply engraved inside (Sekarang kamu tetap seperti pecahan yang menggores dalam-dalam)
You pull me in (Kamu menarikku dalam)
I think I lied when I said I could live without you (Aku pikir aku berbohong disaat aku berkata aku bisa hidup tanpamu)
I throw away my feelings but I still miss you as I fall asleep (Aku membuang jauh perasaanku tapi aku terus merindukanmu disaat aku tertidur)
But on this a rainy night, I cannot fall asleep (Tapi di malam yang hujan ini, aku tidak bisa tertidur)
*Is this sound of the rain, your voice?
Is this a sound that calls to me? Am I the only one thinking of you?
Will this rain comfort me?
Do you know how I feel? I keep thinking of you
Dear sky, please help me (Wahai langit, tolonglah aku)
Please stop this rain (Tolong hentikan hujan ini)
So that I can forget him, oh no (Jadi aku bisa melupakanny, oh tidak)
*Is this sound of the rain, your voice?
Is this a sound that calls to me? Am I the only one thinking of you?
Will this rain comfort me?
Do you know how I feel? I keep thinking of you
**Outside the window, the sound of the rain rings (Diluar jendela, bunyi hujan berdering)
I remember the memories of us (Aku mengingat memori tentang kita)
I can't live without you (Aku tidak bisa hidup tanpamu)
On rainy days, I miss you (Di hari hujan, aku merindukanmu)
**Outside the window, the sound of the rain rings I remember the memories of us I can't live without you On rainy days, I always run into you
Kurapica menangkap kesamaan pada kedua lagu tersebut, perasaan sesak karena kepergian seseorang. Tapi kenapa keduanya sama-sama menyebut hujan ? Kenapa aku merasa hujan adalah bagian yang terpenting dari kedua lagu ?
Eh ? Apa yang kau pikirkan Kurapica ? Itu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Ingat, laba-laba masih berkeliaran dengan bebas di luar sana.######################################
