Title : My Enemy is My Fiance
Author : Kim Nhana
Genre : Romance and Hurt.
Cast :
Xi Luhan
Oh Se Hun
Wu Yi Fan (Kris)
And Other Cast
Rated : T
WARNING : GS ! bagi yang nggak suka GS harap segera menjauh, Typo(s), Cerita Pasaran, Tidak sesuai EYD, Author Newbie, dsb.
Disclaimers :
Semua cast yang ada dalam ff ini mutlak milik Tuhan YME, orangtua dan diri mereka sendiri, author hanya meminjam nama nya saja untuk kepentingan ff ini.
Summary :
Luhan seorang murid pindahan dari China tanpa sengaja harus berurusan dengan Sehun sang pangeran sekolah. Kedua nya menjadi musuh bebuyutan sejak pertemuan pertama. Bagi mereka tak ada hari tanpa pertengkaran. Tapi apa yang akan terjadi jika mereka diharuskan untuk tinggal bersama ? bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
^ HAPPY READING ^
DON'T LIKE DON'T READ
07.12 KST at Genie High School
Matahari mulai menyinari bumi dengan sinar agung nya, seakan tersenyum sambil mengucapkan selamat pagi pada makhluk bumi. Kelihatan nya hari ini akan berbeda dari hari biasanya.
Suasana Genie High School yang mulanya tenang kini mendadak heboh, para yeoja mulai berlarian menuju parkiran saat pangeran sekolah memasuki area Genie dengan mobil Bugatti Veyron hitamnya.
Oh Se Hun sang pangeran sekolah memutar bola matanya bosan melihat tingkah yang dilakukan para yeoja yang –menurutnya sangat memalukan. "Tch, apa mereka tidak punya aktivitas lain, sampai harus menungguku setiap pagi,huh?" kelihatannya Oh Se Hun harus kehilangan pagi indah nya (lagi) hari ini.
Sehun adalah pewaris tunggal Oh Corporation, sebuah perusahaan Otomotif terbesar di Korea yang sudah membuka banyak cabang di berbagai Negara di Asia dan Eropa. Tak hanya itu, selain berwajah di atas rata-rata ia juga berprestasi di bidang olahraga seperti Basket, bola kaki dan Tennis. Dan yang terpenting ia adalah anak dari pemilik Genie High School, sekolah terelit se-antero Seoul. Tak heran kalau ia memiliki banyak fangirl dan di eluk-eluk kan sebagai pangeran sekolah.
Namja berwajah poker face itu memutar setir mobilnya ke kiri, hendak memarkirkan mobilnya seperti biasa, tapi mata nya segera membulat melihat mobil lain seenak nya menempati tempat parkir nya. "Siapa yang berani menggantikan tempat parkir ku? Apa dia sudah gila"Sehun mendengus sebal lalu mengeluarkan handphone dari dalam sakunya. Menelepon salah seorang pengawal nya.
"Kang, bisa kau panggilkan pemilik mobil Ferrari Pink dengan plat polisi CD 7541, dia mengambil tempat parkir ku"
Tak perlu banyak bicara, Sehun langsung memutuskan hubungan telepon secara sepihak. Ia kembali memasukkan handphone nya ke tempat semula, dan menyandarkan punggungnya ke jok kursi mobil sambil mendengarkan music dari ipod nya. Sehun menutup matanya seiring dengan alunan lagu hiphop yang merambah gendang telinga nya. sesekali tangan nya bergerak-gerak sesuai irama lagu.
.
.
4 menit kemudian, Sehun melihat Choi sonsaengnim tengah berjalan tergopoh-gopoh mendekati nya, disusul seorang yeoja berambut coklat madu dengan kulit putih dan pipi yang cukup chubby.
Dengan malas Sehun pun melepas ipod nya dan segera keluar dari mobil. Ia menghampiri Choi Sonsaengnim.
"Mobil ini punya mu?" yeoja itu mengangguk mendengar pertanyaan Sehun.
"Atas izin siapa kau bisa parkir di tempat parkirku, kau tidak tahu siapa aku, aku-" ucapan Sehun terhenti saat yeoja itu menginterupsinya.
"memangnya kau siapa?" oh demi tuhan, muka putih Sehun kini berubah merah karena menahan amarah, bisa-bisa nya yeoja didepannya ini tidak mengenalnya apalagi berkata seperti itu.
"Dia anak dari pemilik Genie, Luhan" Sehun menyipitkan matanya ketika melihat ekspresi sang yeoja tidak seperti yang dia harapkan, yeoja itu malah tersenyum sinis mendengar ucapan sonsaengnim bername tag Choi Siwon itu. membuat amarah pangeran makin memuncak.
"apa dia gila?" batin Sehun kesal pada yeoja didepannya.
"Oh.. jadi kau namja angkuh itu, maaf sudah merusak pagi indahmu tuan muda Oh" Luhan menekankan ucapannya saat mengatakan 'tuan muda oh' dengan ekspresi cuek, ia pun langsung melangkah mendekati mobilnya sambil sedikit menyenggol bahu Luhan. Demi Tuhan, inilah pertama kali nya Sehun di lakukan seenak nya oleh orang lain.
"Ya ! " teriakan Sehun tak diperdulikan Luhan –yeoja itu, ia memundurkan mobilnya dan segera memindahkannya ke tempat parkir yang lain, meninggalkan Sehun dan Choi sonsaengnim yang tengah menatapnya dengan tatapan tak percaya.
.
Sehun Pov
Mwo ? dia menyebutku angkuh ? memangnya dia siapa berani mengatai-ku, apa dia anak presiden? Dasar yeoja pabo.
Hah.. siapa namanya tadi Luhan? Nama yang aneh.. sama persis dengan kelakuan nya yang diluar batas kewajaran. Menggangguku saja.
Luhan Pabo, kau orang pertama yang berani mengataiku, bersiaplah menerima pembalasanku, kau akan kubuat menyesal telah berurusan denganku.
.
.
.
Luhan Pov
Dasar namja Sombong, manja. Bisa-bisa nya membanggakan kekayaan orang tua, apa dia tidak malu? Mana mungkin dia malu, dia kan memang orang yang tak tau malu, dasar muka tembok.
Mentang-mentang anak pemilik sekolah, seenak nya saja menyuruhku pindah, bagaimana pun aku yang duluan parkir disana. Kau fikir aku takut padamu? Jangan mimpi deh, mana mungkin aku takut pada namja sok berkuasa sepertimu.
Hari yang sangat sial, baru pertama sekolah langsung bertemu dengan namja yang menyebalkan. Hah.. menggangguku saja.
Pov End
.
Sehun memasuki kelasnya dengan gusar. Ia tak memperdulikan para yeoja yang sedari tadi memanggil-manggil namanya. Merasa tak ditanggapi, para yeoja mulai mundur dan kembali ke bangku masing-masing. sementara Kai dan Chanyeol –sahabat Sehun yang sedari tadi sibuk bertengkar kecil langsung berhenti ketika melihat Sehun memasuki kelas dengan ekspresi yang tidak seperti biasanya.
"Pagi Hun" sapa Chanyeol sambil mengangkat tangannya hendak bertos dengan Sehun. namun sehun tak memperdulikan Chanyeol. Ia langsung duduk di bangku nya tepat di depan Chanyeol.
"Hn" Sehun hanya menjawab seadanya lalu menyenderkan kepalanya ke atas meja. Membuat sang happy virus-julukan yang diberi oleh Kai dan Sehun terpaksa menepuk tangannya sendiri. Sungguh malang nasib mu Chanyeol.. namja berkulit Tan bernama Kai yang tanpa sengaja melihat Chanyeol langsung tertawa keras sambil memegangi perutnya.
"hahahaha,, Chanyeol .. Chanyeol, kau seperti orang babo saja, hahaha" Kai tak bisa menghentikan tawa nya.
"Ya! Kamjong berhenti menertawakanku, tidak ada yang lucu" kai makin memperbesar tawanya melihat ekspresi marah Chanyeol yang terlihat gagal saat ini. Sehun yang awalnya menyembunyikan kepalanya diantara kedua tangannya pun kini mendongak. Kelihatannya ia sedang kesal, tidak lebih tepatnya semakin kesal.
"Diamlah" dengan satu kata yang Sehun ucapkan, mampu membuat Kai dan Chanyeol terdiam di tempat. Sungguh mengagumkan.
"hey Bro.. kau kenapa?" Tanya Kai yang sudah berhasil menghentikan tawanya.
Belum sempat Sehun menjawab, Lee Sonsaengnim sudah memasuki ruangan sambil membawa beberapa buku pelajaran dengan tebal rata-rata 3 cm ditangan kirinya.
"Pagi yeorobun"
Lee sonsaengnim menyapa memuridnya sambil meletakkan buku di atas meja dan memperbaiki letak kacamata yang menggantung di hidung nya.
"Pagi sonsaengnim" teriak semua siswa serempak kecuali Sehun ia hanya diam sambil memasang ekspresi datarnya. Mood nya benar-benar buruk pagi ini.
"hari ini kita kedatangan murid pindahan dari China" Lee Donghae nama lengkap guru itu memberi jeda pada kalimatnya, ia melirik para siswa yang mulai berbisik-bisik.
"semoga dia yeoja" ucap Chanyeol dengan ekspresi memohon.
Duk
Kai dengan seenak jidatnya memukul kepala Chanyeol dengan buku paket 3 cm yang sedari tadi dipegangnya. Chanyeol hanya bisa meringis sambil mengelus jidatnya yang mendapat hadiah istimewa dari Kai pagi ini.
"Ingat.. kau sudah mempunyai Baekhyun" dengan wajah tak bersalah Kai pun mengalihkan pandangan nya dari Chanyeol dan memperhatikan yeoja yang saat ini tengah membungkuk sopan di depan kelas. Senyum manis menghiasi bibir M nya.
"Annyeonghaseyo yeorobun.. Joneun Xi Luhan imnida, bangapseumnida" yeoja China itu memperkenalkan diri dengan bahasa korea yang sangat fasih.
Merasa tak asing dengan suara yang di dengarnya, Sehun pun mengangkat wajahnya, sedetik kemudian, mata Sipit Sehun kini sudah membulat sempurna saat melihat Luhan tengah memperkenalkan diri.
Luhan melemparkan senyum nya, tanpa sengaja ekor matanya melihat namja yang ia temui tadi pagi. "aish.. dosa apa yang telah aku lakukan, sampai harus sekelas dengan namja angkuh ini" omel Luhan dalam hati.
"baiklah Luhan-ssi, silakan duduk ditempat yang kosong, waktunya kita memulai pelajaran"
"Gamsahamnida sonsaengnim"
Setelah mengucapkan terima kasih, Luhan pun melangkah pelan menuju meja yang di tunjuk Lee sonsae, tepatnya disamping seorang namja yang terlihat sibuk membaca buku tebal nya.
"Annyeonghaseyo, Xi Luhan imnida, panggil saja Luhan"
Luhan mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan namja berhidung mancung tersebut, merasa seseorang berbicara padanya, namja itu menoleh kekiri dan mendapati Luhan tengah tersenyum lebar sambil mengulurkan tangannya. Tak perlu waktu lama namja bermata elang itu pun menjabat tangan halus Luhan.
"Ne Luhan-ssi, Wu Yi Fan imnida, kau bisa memanggilku Kris, semoga kita bisa berteman baik" Kris tersenyum sampai matanya kelihatan menyipit.
"ne, aku juga Kris-ssi"
Kris dan Luhan menghentikan acara perkenalan mereka, beralih memperhatikan Lee sonsaengnim yang mulai menerangkan pelajaran di depan kelas. Luhan terlihat risih selama pelajaran, pasalnya Sehun sedari tadi terus memandanginya dengan tajam.
.
.
.
KRIIIINNG
"Luhan-ssi, kau mau ikut aku kekantin?" tawar Kris setelah membereskan semua peralatannya. Luhan tersenyum lalu mengangguk pelan.
"tentu saja, dari tadi cacing-cacing dalam perutku seperti bernyanyi rock"Kris langsung tertawa mendengar jawaban Luhan, tanpa fikir panjang mereka pun segera berjalan beriringan menuju kantin.
.
.
.
"Berani nya anak baru itu mencari masalah denganmu, Hun" Kai terlihat emosi setelah mendengar cerita Sehun tentang kejadian tadi pagi. Sehun mengangkat bahu nya lalu menyeruput bubble tea didepannya.
"tenang saja, aku sudah menyiapkan hadiah khusus untuknya" Sehun meletakkan cup bubble tea nya dan tersenyum dengan senyuman yang sulit di artikan.
Seakan mengerti maksud Sehun, Kai dan Chanyeol ikut tersenyum evil. Entah apa yang mereka rencanakan saat ini.
Tak berselang lama, manic hitam Sehun tak sengaja melihat musuh bebuyutannya memasuki kantin bersama seorang namja yang tidak terlalu diperdulikan Sehun. mereka kini tengah berjalan menuju meja pemesanan makanan, sambil sesekali tertawa bersama.
Sayup-sayup Sehun mendengar percakapan Luhan dan Kris.
"Dimana?"
"Di ujung sana saja Luhan-ssi"
Kris melangkah menuju meja yang di maksud, disusul Luhan dibelakangnya, mereka masing-masing membawa nampan berisi makanan.
Saat Luhan hendak melewati meja Sehun, dengan sengaja Sehun menggeser kaki kanannya keluar meja hendak menghalangi jalan Luhan sehingga Luhan terjatuh, dan dipermalukan. Namja itu kini pasti sudah tertawa setan dalam hati.
Tapi yang sebenarnya terjadi tidak sesuai dengan harapan Sehun "Selain angkuh, rupanya kau juga tak memiliki etika yah, tuan Oh" Sehun langsung kaget mendengar penuturan Luhan. Luhan sedikit memperbesar volume suara nya. berusaha menarik perhatian semua siswa yang ada di kantin. Benar saja, kini mereka sudah jadi perhatian semua penghuni kantin. Sehun mendongak menatap Luhan yang masih tersenyum sinis padanya.
"Ahhh"
seketika itu juga Sehun berteriak kesakitan sambil memegangi kakinya yang sengaja diinjak Luhan.
"Rasakan itu Oh Se Hun" inner Luhan.
Yeoja cantik itu tersenyum penuh kemenangan.
"Yahh ! kenapa kau menginjak kakiku, Pabo" Hardik Sehun, sementara Kai dan Chanyeol kelabakan menenangkan nya.
"apa perbuatan ku salah tuan muda Oh? Aku hanya sedikit memberikan pelajaran tentang sopan santun padamu" Luhan melanjutkan langkahnya mendekati Kris yang tengah menatapnya dengan Shock.
"Apa yang kau lakukan, Luhan?" Bisik Kris.
"Tidak ada, hanya memberi pelajaran kepada sang pangeran sekolah" Luhan mulai menyuap ice cream jumbo yang ada didepannya. Kris tersenyum tipis dan ikut menyeruput caramel Machiato nya. mereka makan dengan tenang sementara Sehun dibopong ke ruang kesehatan oleh Chanyeol dan Kai. -.-
.
.
.
KRIIINGG
Bel tanda pelajaran berakhir berhasil membangkitkan semangat para siswa yang mulanya lesu akibat mendengar ceramah guru bidang studi yang sebagian dari mereka menganggap itu membosankan. Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju tempat parkir. Begitu juga dengan Luhan yang kini tengah berjalan cepat menuju mobilnya setelah mendapat telepon dari mama nya yang berpesan agar segera pulang.
"MWO ?"
Raut wajah Luhan begitu mengenaskan.
Mata yang keluar, mulut menganga hinggah rahangnya menempel lantai, oh Nampak nya itu terlalu berlebihan.
Luhan membulatkan mata nya dengan mulut membentuk huruf 'o' saat melihat mobil mewah nya. oh kelihatannya sudah tak layak dianggap mewah, lebih cocok dikatakan barang bekas,lihat saja kedua ban belakang mobil yang bocor akibat di tusuk dengan beberapa paku, terbukti sekitar 10 paku masih menancap disana. Bukan hanya itu pintu mobil juga digores dengan paku runcing membentuk huruf yang apabila dibaca berurutan akan membentuk sebuah kalimat bertuliskan "SELAMAT BERSENANG-SENANG XI LUHAN" . Luhan menggeram kesal sambil menendang ban mobil nya, ia Lalu berjongkok mencabuti beberapa paku yang masih menempel disana.
"awas kau Sehun"
Sementara di tempat lain Sehun, Kai dan Chanyeol menertawakan Luhan dari kejauhan.
"Rasakan pembalasanku Xi Luhan, selamat bersenang-senang" Sehun menggas mobil nya meninggalkan kawasan Genie High School. Masih dengan senyum kemenangan yang menghiasi bibir tipis nya.
.
.
.
"Ada apa Luhan-ssi?"
Luhan mendongak memperhatikan namja yang duduk di atas motor besar merahnya, namja itu kini tengah memakai helm yang menutupi wajahnya, walaupun tak melihat wajah sang namja. Luhan dapat menyimpulkan dari suara yang didengarnya, bahwa namja itu Kris.
"Ada seseorang yang merusak mobilku" terang Luhan, tersirat nada kesal disana. Kris membuka helm nya. sedikit merapikan rambut bagian depan. Lalu mendongak menatap Luhan.
"ayo ku antar pulang" ajak Kris.
"Tapi bagaimana dengan mobilku?"
"tinggalkan saja disini, nanti aku telvon supirku untuk membawa nya kebengkel" tanpa fikir panjang Luhan pun menaiki motor sport Kris. dan mereka melesat meninggalkan Genie High School.
.
.
.
Kris menghentikan motornya di halaman rumah bergaya Eropa dengan warna Putih yang mendominasi, rumah yang di kelilingi oleh rumput hijau terawat, dan kolam ikan di sisi kanan dan kiri rumah.
"tidak mampir dulu?"
"Lain kali saja, aku buru-buru Luhan-ssi"
"Xie xie Kris" kris memutar motornya meninggalkan pekarangan rumah Luhan. Sepeninggal Kris, Luhan pun melangkah memasuki rumahnya.
"Annyeong Mama, Papa , Luhan pulang ~" ucap Luhan sambil melangkah memasuki rumah.
"oh.. sayang, akhirnya kau pulang juga, kenapa telat? ayo ikut mama, tamu kita sudah datang"
Luhan hanya mengikuti langkah mama nya dengan gontai. Sedikit aneh melihat mama nya yang selalu bertindak elegan dan santai kini berubah menjadi cerewet dan tidak sabaran.
"teukki, ini anakku Luhan yang sering aku ceritakan padamu" ucap Heechul –mama Luhan pada sahabatnya Leeteuk.
"Annyeong Haseyo Ahjumma, Xi Luhan imnida"
"Wah .. manis sekali, berapa umurmu Chagi?"
Leeteuk berteriak histeris saat Luhan memperkenalkan diri padanya, Luhan hanya tersenyum kecil. "bulan april nanti umurku 17 tahun ahjumma" jawabnya riang.
"Wah.,. rupanya anakmu seumuran dengan anakku, Chullie" kedua ibu itu kini tengah tertawa bersama.
"Annyeong ahjussi"
"annyeong Luhan" jawab namja bernama kangin sambil tersenyum mengusap surai coklat madu Luhan.
"Yeobo, anak kita mana?" tanya Leeteuk yang sudah duduk disamping suaminya.
"tadi dia kebelakang"
Tak berselang lama setelah kangin menjawab pertanyaan istrinya, seorang pemuda jangkung dengan kulit putih pucat memasuki ruangan tamu sambil menunduk dengan kedua tangannya di masukkan kedalam saku celana kalau dilihat lebih jelas, pemuda itu berjalan dengan sedikit pincang.
Luhan mengernyitkan dahi nya "sepertinya aku pernah melihat pemuda ini, tapi dimana? " Luhan mencoba mengingat-ngingat.
Pemuda itu mengangkat kepalanya.
"Kau?" teriak Luhan dan pemuda itu berbarengan sambil menunjuk satu sama lain.
Heechul dan Leeteuk yang semula mengobrol sontak berhenti dan melihat kearah kedua anak mereka.
Begitu juga dengan Kangin dan Hangeng –Appa Luhan yang langsung menghentikan acara minum kopinya.
Mereka semua menatap sepasang muda mudi yang saling melemparkan tatapan pembunuh satu sama lain.
"wah.. kalian sudah kenal rupanya.. " Heechul bersorak gembira sambil merangkul Luhan dengan posesif.
"Tentu saja Luhan mengenal namja kurang ajar ini, dia yang merusak mobil Luhan Mama" Luhan merajuk pada Heechul sambil mempout bibirnya lucu.
"Sehun benar yang dikatakan Luhan?"
"Ne umma, tapi dia duluan yang menginjak kaki ku sampai pincang seperti ini" Sehun menunjuk kakinya yang di injak Luhan.
"Siapa suruh kau menghalangi jalanku"
"Kau duluan yang mengambil tempat parkirku"
"Aku kan tidak ta-"
"STOOOOPPP" Luhan dan Sehun menghentikan aksi adu mulutnya saat teriakan para umma merambah indera pendengaran mereka. Para umma sudah mengamuk rupanya.
"Sehun minta maaf pada Luhan" titah Leeteuk.
"dan kau Luhannie, minta maaf pada Sehun" tambah Heechul dengan nada tegas.
"SHIREO" Sehun dan Luhan kembali berteriak.
"Baiklah, lupakan saja, Hangeng-ssi bagaimana dengan rencana kita semula"
Seakan bosan melihat pertengkaran Luhan dan Sehun, Kangin pun mulai membuka suara.
"hmm.. sepertinya ini sangat bagus, bukan kah begitu yeobo?"
Heechul mengangguk semangat, Luhan dan Sehun hanya bisa memasang ekspresi bingung karena tak mengerti dengan apa yang orangtua mereka bicarakan.
"Rencana apa umma?"
Sehun pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Kalian akan dijodohkan"
"APAAAA?"
TBC OR END ?
Annyeong haseyo yeorobun … #Bow 90 derajat.
Salam kenal, Kim Nhana imnida, ini adalah fanfic pertama Nhana. Nhana tau fanfic ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu Nhana sangat sangat dan sangat membutuhkan Kritik dan saran dari para reader, semoga kedepannya Nhana dapat menjadi author yang lebih baik.
Jujur, Nhana sudah berusaha maksimal membuat fanfic ini bahkan Nhana bela-belain begadang sampai jam 11 malam hanya untuk mengetik fanfic ini #curcol. Tapi, Nhana kurang yakin dengan hasil fanfic yang Nhana buat, karena itu Nhana nggak tau fanfic ini lebih baik di lanjut atau nggak, itu semua tergantung reader.
Nhana menerima semua macam kritikan dari reader asal itu bersifat membangun, tapi Nhana nggak mau nerima Bash / Flame.
Akhir kata ..
Review Ne … :D
