Halo!Saya bawa fanfiction pertama saya, AGEN!. ini adalah ff pertama yang saya publish di Ffn sebelumnya cuman di facebook aja hihi^^

Semoga kalian suka...


AGENT

Chapter 1

...

Cast : Park Chanyeol EXO , Byun Baekhyun EXO , Kim Jongin EXO , Do Kyungsoo EXO and Others…

...

..

.

By

PILA PARK

Seorang pria mungil yang masih memakai baju tidur itu sedang berada di halaman rumah megah seorang Presiden Republik Korea -Byun Woo Shik. Dengan mata yang masih mengantuk itu ia terus mengoceh pada seorang pria yang ia ketahui itu adalah salah satu agent dari Dinas Keamanan.

Byun baekhyun nama pria mungil itu. Ia benar benar kesal dengan perilaku ayahnya yang setelah menjadi presiden mendidiknya dengan keras. Dari mulai pagi berolahraga kemudian latihan fisik setelah itu ia harus belajar dengan guru pribadinya. siangnya ia harus latihan bersama para agen muda yang akan menggantikan agen agen pelindung Ayahnya jika ada yang gugur dalam tugasnya,Seperti menembak atau cara menjinakkan bom lalu malam harinya ia harus tidur.

"push-up 50 kali" ucap pria tinggi dihadapannya,baekhyun menghela nafas. Bagaimana bisa anak presiden disuruh untuk melakukan hal itu. Ini adalah latihan untuk para tentara yang tugasnya memang menjaga negara Tapi apa gunanya melatih seorang anak presiden? Ia tak berperan dalam sebuah tugas besar negaranya Republic Korea. Ia hanya seorang pria biasa yang menjadi anak kedua dari presiden Korea Byun Woo Shik. Kakaknya sudah menjadi Kepala Staf di Blue House dan menyisakan dirinya yang akan menggantikan kakaknya suatu hari nanti .

" Lakukan!" perintah pria itu dengan dinginnya. Baekhyun berdecih, ia tahu kalau setiap agen keamanan akan terus bersikap dingin dalam siapapun dan apapun itu dan hanya fokus menjaga Presiden. Baekhyun kemudian duduk tanpa melakukan apa yang diperintahkan oleh pria berjas dengan alat komunikasi ditelinganya itu.

"Apa yang kau lakukan!Cepat push-up!" perintahnya lagi dan baekhyun malah semakin memperlihatkan gaya santainya tak peduli dengan segala bentakan dari seorang yang seharusnya pergi menjaga presiden itu.

"Park Chanyeol" Baekhyun menatapnya, pria berjas yang sedari tadi menyuruhnya untuk push up bernama - park Chanyeol- pria dingin yang sangat patuh pada peraturan yang berlaku didalam Blue House maupun Dirumah pribadi Presiden.

Semua agent memang harus seperti itu tapi menurut baekhyun, hanya chanyeol yang paling berani meski chanyeol bukanlah ketua Dinas Kemanan.

"Beraninya kau membentakku" kesal baekhyun lalu kemudian berdiri kembali.

"Push-up lima puluh kali" ucap chanyeol datar tanpa peduli dengan protes baekhyun, anak presiden yang sangat pembangkang dan cerewet semua staf tahu sikap anak presiden satu ini.

"Tidak mau!"

"Lakukan segera sebelum aku menelpon VIP" ancam chanyeol masih dalam posisi tegap tanpa bergerak . Namun baekhyun malah menyilangkan tangannya didada.

"Telpon saja! VIP tidak akan pulang hanya karena kau menyuruhku untuk Push-up. Lagi pula kau harus pergi menjaganya bukan"

"Lakukan push-up" jawabnya acuh dan baekhyun hanya mengangguk anggukan kepalanya seperti meremehkan perintah seorang Park Chanyeol

"Katakan hal itu terus menerus agent Park, kau tahu bukan kalau aku suka jika kau yang bertugas menjagaku?" Chanyeol ingin berbicara namun Baekhyun malah memotongnya dengan pose imutnya mengangkat tangannya memberi isyarat untuk tetap diam

"Tiga hari bukanlah waktu yang lama untuk kita saling bertemu agen Park. Walau kau sering menjauhiku, kau mengacuhkanku aku tidak akan menyerah. Kau harus menyukaiku sebelum aku menelpon VIP!" ejek baekhyun sambil mengatakan kalimat yang sering chanyeol katakan untuk mengancamnya jika membangkang.

"aku menyukaimu! kenapa kau sering tak peduli padaku! Apa kita sama sama lelaki begitu?" Chanyeol memilih diam karena ia tahu jika ia ingin berbicara baekhyun akan memotongnya. Seperti itulah baekhyun- keras kepala.

"Tak usah takut! Ayahku tidak mempermasalahkan hal itu! Mau seluruh negara tahu kalau anak presiden Korea adalah gay itu tak menjadi masalah. Ayahku mencintaiku mendukung segala apapun jika aku bahagia. Presiden adalah ayah yang baik perlu kau tahu saja"

"aku tahu itu" jawab Chanyeol singkat, Baekhyun menatapnya dengan kesal. Matanya memerah, sudah satu tahun Baekhyun terus mengangumi seorang Park Chanyeol namun sayang Park Chanyeol malah membuang cinta tulus baekhyun untuknya.

"Kau jahat!Bagaimana bisa kau tak pernah sekalipun menatapku!" Air mata baekhyun turun dengan cepat membasahi pipi mulusnya

"Kau jahat park Chanyeol hiks..." Baekhyun mendekati chanyeol dan memukul dada chanyeol layaknya seorang wanita- Lemah

Chanyeol tak peduli dengan tangisan Baekhyun, ia tak pernah sekalipun bertemu dengan baekhyun jika baekhyun tak menangis. Baekhyun terus menangis bila berada dihadapan menatap kedepan membiarkan Baekhyun, pria yang terus menerus mengutarakan cinta padanya . Bukan Jual mahal, Chanyeol sudah tahu persis dengan perasaan baekhyun ada sesuatu yang mengganjal,sesuatu yang membuatnya tak ingin mencintai pria lugu Byun Baekhyun.

"Kau...hiks...jahat" Baekhyun masih terus memukul dada chanyeol hingga tangisannya sepertinya tak memiliki rasa iba terhadap tangisan atau isakan yang baekhyun keluarkan yang ia tahu kalau itu karenanya - chanyeol tak peduli.

...

Byun Woo Shik- Presiden Republic Korea sedang berada diRungannya, berhadapan dengan berkas berkas tentang masalah masalah yang biasa membuat warga kecewa dengan pemerintahannya ...

Ia berhenti bergelut dengan lembaran map satu kemap yang lain saat seseorang mengetuk pintunya. Ia menyuruh orang itu masuk dan terlihat sosok pria berjas dengan kabel komunikasi di telinga sebelah kananya itu, Kepala Direktur Tim Keamanan - Kim Jae Yong- , pria yang sudah bersamanya dari sebelum ia menjadi presiden hingga sekarang dan terus mendukung apapun yang VIP lakukan. Dia adalah sahabat VIP sekaligus asisten VIP. pria yang terus berada dibelakang VIP yang siap mati untuk melindungi segala ancaman para pendendam yang akan terus mengganggu presiden. Kim Jae Yong berbungkuk lalu kemudian memberikan sebuah kertas

"Kim Chae Yong, dia warga Korea Utara" ucap Jae Yong dan Woo Shik hanya bisa mengerutkan dahinya

"dia meninggal akibat luka tusuk yang dilakukan oleh warga korea selatan, perdana menteri Korea Utara sudah menuju kesini, membahas kematian warga dengaranya. Ia ingin jika Song Ki joon pria paru baya yang membunuh warga Kor-Ut itu ditembak mati". Woo Shik meremas kertas itu, ia tak mungkin membunuh warganya sendiri karena kemauan Negara lain. Ini negaranya dan ia adalah pemimpin negaranya, ia berhak melakukan apapun demi kesejahteraan warganya. Namun dengan membunuh seseorang dan itu adalah warga negaranya sendiri bukanlah hal yag adil bagi pembunuh pembunuh lain yang hanya dikurung ditahanan selama 20 tahun saja,tidak dibunuh atau ditembak lebih tepatnya.

"Sediakan tempat untuknya, saya akan mengurus semuanya" Jae yong mengangguk lalu membungkuk meminta izin untuk pergi.

"Jadi dia bilang seperti itu?" baekhyun sedang berbincang dengan seorang teman dekat Chanyeol –Kim Jongin- Dia juga Agen PSS yang bertugas dirumahnya sekarang. Baekhyun sangat mudah memanfaatkannya menjadi mata mata, menyuruhnya untuk membicarakan semua pendapat Chanyeol terhadap Baekhyun

"apa aku memang terlihat seperti anak anak? Sepertinya tidak aku sudah berumur 20 tahun! kenapa dia mengataiku tidak dewasa! Aku akan menghukumnya, jongin terima kasih aku pergi dulu!" Baekhyun berlari mencari sosok tinggi yang membuatnya kesal tersebut, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol

Baekhyun berlari, mencari disegala sudut rumah dan diluar rumahnya. Ia sangat mencintai Chanyeol, ia harus berusaha agar Chanyeol menyukainya, memperbaiki segala kesalahan pada dirinya untuk menjadi sempurna dimata orang yang ia sukai park Chanyeol. Kim Jongin akan menyampaikan semuanya, jongin akan berbicara tentang Baekhyun pada Chanyeol jika sedang istirahat atau ada waktu luang jika sedang waktu makan siang. Namun jika jongin menyampaikan semua pendapat Chanyeol tentang Baekhyun , Baekhyun akan kesal dan pergi memukul Chanyeol. Karena setiap yang Chanyeol katakan tentang Baekhyun adalah hal yang buruk dan membuatnya kesal contohnya pendek, tak menarik, bodoh dan kali ini adalah terlalu muda dan kekanak kanakan.

Baekhyun berdecih ditengah larinya, ayolah dia hanya beda lima tahun dengan Chanyeol. Chanyeol 25 tahun dan Baekhyun 20 tahun tak ada yang aneh dengan itu. Baekhyun semakin ingin menjitak kepala Agen Yoda itu. Baekhyun berhenti sejenak ketika ia selesai membuka pintu rapat agen dirumahnya, disana ada Chanyeol yang tertududuk sendiri.

"Apa maksudmu mengataiku kekanak kanakan Ha!" Baekhyun mendekati Chanyeol dan Chanyeol masih terus tertunduk, jujur Chanyeol tak pernah menatap Baekhyun. Baekhyun memukulnya meminta jawaban. Apa yang salah darinya,kenapa Chanyeol benar benar tak menyukainya.

"bisa kau pergi!" ucap Chanyeol dingin dan membuat Baekhyun berhenti memukulnya.

"Tidak!kenapa kau disini!bukankah kau harus ada disisiku?Ayahku memberimu tanggung jawab untuk menjagaku" kesal Baekhyun.

"tak akan ada bahaya jika kau berada dirumah, ada ribuan staf yang berlalu lalang dirumah anda. JIka anda butuh sesuatu anda bisa memanggil saya" tangan Baekhyun kembali gatal dengan jawaban Chanyeol. JIka Baekhyun adalah tanggung jawabnya ia harus ada disisinya kenapa dia malah menjawab dengan dingin seperti itu

"bisa kau menatapku! " Chanyeol bergeming dan Baekhyun rasanya ingin menangis lagi sekarang

"Aku ingin belajar berenang!Kau harus mengajarkanku!" ucap Baekhyun mencari topic untuk bersama Chanyeol seharian

"Kau bisa meminta pada staf Lee Jae Min dia hebat dalam hal berenang" Baekhyun memukul pundak Chanyeol memukulnya sangat keras bertubi tubi. Chanyeol terus menghindarinya bagaimanapun caranya, dan Baekhyun yang akan terus mengejar Chanyeol bagaimanapun caranya.

"Aku ingin dirimu yag menemaniku!Aku membutuhkanmu!Aku tanggung jawabmu untuk hari ini!" Chanyeol masih diam,ia seperti tak peduli dengan kehadiran Baekhyun yang terus merengek meminta diajari berenang.

Pria berkumis turun dari mobil mewah dan masuk keBlue House dengan pengawal yang berjas hitam dibelakangnya yang cukup banyak. Dia adalah Choi jung Joon, perdana menteri korea Utara yang bertujuan datang keKorea Selatan untuk membahas kematian warga negaranya

Staf Shin mempersilahkannya masuk ke ruang rapat dimana sudah ada Presiden Byun disana berserta pegawai lainnya. Perdana menteri Choi duduk dengan wajah tegasnya sambil menatap Woo Shik.

"Baiklah langsung saja, karena anda sudah datang mari kita membahasnya" ucap Woo Shik membalas tatapan kesal Jung Joon

"Bukankah kau sudah tahu keinginanku?"jawabnya dingin

"tapi aku tidak bisa langsung menyutujuinya, dia juga warga negaraku aku harus melindunginya"

"Kalau begitu bawa dia keKorea Utara, Negara kami tak ada ampun bagi para pembunuh."Woo Shik tersenyum Sinis pada jung Joon memberi kode pada staf Kim lalu staf Kim mendekati jung Joon sambil membawa amplop cokelat.

"Aku tahu dia adalah warga Negara Kor-Ut,dan perlu kau ingat kalau perjanjian perdamaian kita masih berlaku bukan?" Woo shik bersandar pada kursinya menunggu Jung Joon membaca isi amplop itu

"Kim Chae Yoong adalah warga Kor-Ut yang ternyata seorang pembunuh kau tahu saja,motif pembunuhannya karena pria paru baya itu dendam,Chae Yoong membunuh anaknya dan tak ada satupun yang peduli dengan kasusnya . HIngga akhirnya,ia lebih memilih untuk membunuhnya dengan tangannya sendiri" Jung Joon membulatkan matanya saat membaca isinya, itu adalah kasus dari KimChae Yoong

"Warga kita sama sama pembunuh bukan?Kau ingin memilih untuk menyembunyikan dan mengubur kasus ini atau semua orang tahu jika warga Kor-Ut lebih dulu membunuh seorang anak dari Kor-Sel?"Ancam Woo Shik,dia merupakan presiden yang benar benar pandai dalam bidang politiknya

"Perjanjian perdamaian berkahir jika anda yang memutuskan . Dan intinya bukan presiden anda yangmenentukan perang kali ini,melainkan anda . Jangan Gegabah,dari awal aku sudah bilang kalau aku akan menjaga wargaku warga andalah yang menyerang terlebih dahulu lalu siapa yang berhak dihukum?"

"Bagaimanapun warga anda juga membunuhwarga kami"jawab Jung Joon dan Woo Shik hanya tersenyum

"Kami akan menghukumnya,tapi tidak dengan dengan menyiksanya"ucap woo Shik

"Chanyeol!Chanyeol!"Jongin berlari dengan tergesa gesa dan membuka pintu rapat tempat Chanyeol berdiam diri dari memilihuntuk mengacuhkan Baekhyun dan Baekhyun pergi meniggalkannya sambil menangis seperti biasa.

"chanyeolhh,Baekhyun!baekhyun…tenggelam"ucap jongin dengan nafas yang tersengal sengal,Chanyeol membulatkan . JOngin tidak akan berbohong,Chanyeol dengan cepat berlari menuju kerumah belakang tempat Baekhyun berenang . Disana sudah ada Staf Myung soo mencoba memompa dada Baekhyun,Chanyeol mendorongnya dan melakukan hal yang sama dengan panic

"Dasar bodoh!"Chanyeol terus memompa dan Baekhyun masih belum ada beberapa pelayan dan para staf yang terkejut dengan kondisi Baekhyun. "bangun!eghh!eghh!"Chanyeol mendekatkan telinganya memastikan kalau Baekhyun masih bernafas atau yakin Baekhyun meminum banyak air tadi,Chanyeol kembali memompa dan tak ada cara lain selain memberinya nafas buatan.

Chanyeol melakukannya lalu kembali memompa,lalu menyatukan kembali bibirnya dengan baekhyun . Baekhyun terbatuk, air keluar dari mulutnya lalu tertawa. Chanyeol berhenti melakukannya,meyelamatkannya.

"kau ohok…kau menciumku?"Baekhyun tersenyum mendapati Chanyeol dengan jarak yang sangat dekat,meski dengan keadaan tidak sadar Baekhyun bisa merasakan sentuhan bibir tebal Chanyeol dibibir tipisnya itu saat ia sadar.

"Apa kau gila!Siapa yang menyuruhmu berenang HA!"bentak Chanyeol pada Baekhyun,Baekhyun bangun

"kau! jika ayahku tahu kau pasti akan dipecat!..ohokk.." kesal Baekhyun sambil memukul Chanyeol dan Chanyeol hanya menghela nafas sambil menunduk. Pelayan dan staf lain hanya tertawa dengan tingkah Baekhyun lalu meninggalkan mereka . Semua orang sudah tahu tentang perasaan Baekhyun pada Chanyeol .

"Ya!Jongin!Apa kau juga ada direncanaya?"

"maafkan aku Chanyeol"ucap jongin kembali bekerja,dan Chanyeol hanya bisa menghela nafas lalu meninggalkan Baekhyun

"Hey!Kau bahkan tak bertanggung jawab"bentak Baekhyun lalu Chanyeol menoleh . Baekhyun benar seperti anak keccil sekarang,memakai celana pendek dan tak memakai baju menampakkan kulit putih susu nan halusnya . Baekhyun mengupas bibirnya mengangkat kedua tangannya menyuruh Chanyeol untuk mengangkatnya kekamar . Chanyeol memutar bolamatanya kemudian mendekati Baekhyun, bejongkok dan sempat menatap kulit Baekhyun yang benar benar mulus.

Jujur Baekhyun sangat canggung,ini pertama kalinya ia menyuruh Chanyeol untuk mengangkatnya,terlebiih lagi ia baru saja selesai 'berciuman' meski itu tidak bisa disebut dengan berciuman . Jantungnya masih berdegup kencang benar benar kencang apa lagi kulitya bersentuhan dengan tangan kekar Chanyeol .Chanyeol mencoba menggendongnya dan Baekhyun langsung melingkarkan tangannya dileher Chanyeol memudahkan Chanyeol untuk mengangkatnya.

Setelah memperbaiki posisi Baekhyun digendongannya. Baekhyun yang masih malu malu tak berani menatap Chanyeol meski Chanyeol tak menatapnya . Setelah sampai dikamar Baekhyun,Chanyeol menidurkan Baekhyun dengan pelan bagai seorang putri.

"Kau ingin meninggalkanku dengan kondisi yang basah?keterlaluan!"Baekhyun bangkit lalu bersandar dikepala ranjang saat Chanyeol ingin berbalik dan melihat Baekhyun dengan wajah pucat dan kedinginannya,bagaimanapun Baekhyun baru saja tenggelam . Chanyeol menghela nafas dan mendekati lemari mencari baju untuk Baekhyun,lalu mengambil handuk bersih dan baju mandi untuk Baekhyun.

Baekhyun duduk disisi ranjang,mengayung ayungkan kakinya menungggu Chanyeol meyiapkan segalanya,sedikit melirik karena yang ia lakukan pada Chanyeol sepertinyaberlebihan chanyeol juga pasti panic karena kebodohannya. Baekhyun menggeleng,iniadalah kesempatannya.

Chanyeol sekarang berdiri didepannya, memasangkan baju mandi untuk Baekhyun dan menyuruh Baekhyun membuka celananya yang menganguk malu,setelah itu Chanyeol duduk didepannya memakai kursi agar posisinya dengan Baekhyun sama ia kemudian memakai handuk untuk mengeringkan rambut Baekhyun,mengusapnyadengan kasar agar rambut Baekhyun segera mengering.

"Aku suka jika kau dingin padaku!Tapi jangan pernah mencoba untuk menjauhiku,aku tak suka"kesal Baekhyun pada Chanyeol yang sedari tadi memilih diam.

"Aku menyukaimu tapi sampai saat ini kau masih saja meragukan cintaku! Aku benarbenar mencintaimu,kenapa kau sama sekali tak membalas eoh!"Chanyeol berhenti mengusap rambut Baekhyun,ia menunduk lalu membanting handuk itu lalu pergi,meninggalkan Baekhyun

Chanyeol kembali keApartemenya,sudah tiga hari ia bertugas menjaga Baekhyun dan ia harus kembali keBlue House menjaga Presiden karena besok ada jadwal presiden yang akan menghadiri acara promosi naik pangkat seorang tentara dan dimeriahkan dengan Festival makan gratis dan siapapun boleh ikut disana

Chanyeol merenggangkan pakaiaannya membuka dasi kerja dan jasnya lalu duduk disisi tempat tidurnya,memperhatikan foto yang terpajang sosok wanita dengan perut buncit dan seorang pria berpakaian mirip siswa sekolah menengah sesekali tersenyum melihatnya,wanita difoto itu adalah ibunya dan pria disampingibunya adalah dirinya –Park Chanyeol

"Aku tidak akan membiarkan ibu mati sia sia"gumam Chanyeol

..

.

Keesokan harinya,Chanyeol dengan jas khusus Agen PSSnya berada didepan rumah Presiden menunggu VIP bersama staf dan agen lainnya disana,sambil berdiri tegak.

"Astaga…lihatlah dia, dia benar benar tampan"ucap Baekhyun sambil melirik Chanyeol dari jendela terus seperti ini, entah kenapa dia sanga terobsesi dengan pria dingin itu si Park tersenyum…

"bagaimanapun itu kau harus jadi milikku park Chanyeol,aku sudah terlanjur menyukaimu"ucap Baekhyun

Chanyeol berbalik ketika presiden datang,Chanyeol memberinya jalan dan staf lain membukakan pintu untuk kemudian masuk kemobilnya bersama teman akan menuju kedepan Mall Seoul tempat para tentara berpromosi dan festival dilakukan, semua sudah ditempat. Para pelindung presiden yang sudah stand by disana mulai mengecek keramaian ditempat tersebut.

Ketua posko mulai mengirim pemberitahuan pada agen yang sekarang berpura pura mejadi warga sipil itu bahwa presiden sudah menuju kesana dan menyuruhnya untuk lebih menertibkan lokasi menggunakan walkie-talkie.

Agen Park Chanyeol dengan wajah datarnya menunggu mobilnya sampai dan menjalankan tugasnya sebagai Agen PSS.

Ketua Posko kembali mengumumkan kalau VIP (presiden) akan datang dalam waktu 30 menit,semua bersiap disana dari polisi yang berada disana untuk melarang siapapun melewati jalan dimana presiden akan melewatinya atau penembak jitu yang sedari tadi sudah siap dengan jaket hitam khususnya yang bertulisan "SAT" staf yang bertugas mengosongkan jalan sehingga membuat para warga yang menghadiri festival itu heran dengan kedatangan mereka yang langsung saja menyuruh mereka membelah jalan.

Presiden sudah berada dimobil,berada diposisi tengah dan didepannya ada polisi dengan berkendara motor dan ada Penjaga lain didepannya kemudian dibelakang juga merupakan pelindung presiden Byun.

Ketua Posko memberi isyaratkepada polisi lalu lintas tempat VIP akan lewat untuk membuat lampu lalu lintas menjadi merah. Dengan cepat polisi itu memencet tombol untuk mengubah lampu hijau secara tiba tiba menjadi merah.

"5 menit kedatangan VIP"ucap Ketua Posko yang sedang berada dibus Khusus sebuah ruangan kontrol dimana ada kepala Dinas keamanan dan para agen agen lain yang bertugas untuk memantau perjalanan penembak jitu lebih memantau keadaan dibawah sana,meski disana banyak tentara.

"1 menit kedatangan VIP"ucap Ketua posko lagi,polisi yangmenggunakan rompi hijau cerah mulai berbaris disisi jalan menunggu VIP datang dan semua agen sudah memastikan kalau tempat ini aman.

Mobil VIP datang dan semua orang berkumpul dan terkejut melihat disudut mobilnya ada bendera Negaranya Korea.

"Itu presiden!"ucap warga yang menghadiri festival tersebut,mereka benar benar kaget dengan kedatangan presiden Kim mulai medekati pintu mobil VIP,Chanyeol keluar dari mobil dengan penglihatan yang sangat sangat tajam,mencari kecacatan dan hal aneh dilokasi ramai seperti maju menunggu VIP keluar dari mobil menengok kekiri ataupun kekanan.

Agen Choi mengangguk pada Agen Kim yang bertugas untuk membukakan pintu untuk presiden Kim mengangguk dan VIP segera keluar dengan tersenyum pada warganya

"PAK PRESIDEEEN!"ucap para wanita paru baya sambil memanjangkan tangannya ingin menyentuh tangan mulai merapikan kekacuan dari warga yang terus menerus iingin mendekati akhirnya presiden duduk ditempat yang sudah Komandan Pasukan Tentara daan para agen dan staf yang datang diacara Byun hanya tersenyum meyapa para warga yang sangat antusias dengan kehadirannya masih waspada dengan setiap tingkah laku para warga disana,ini adalah tugasnya ia semakin menempelkan alat komunikas ditelinganya.

Semua orang bersenang senang dalam acara festival terlebih untuk Chanyeol namun masih dengan wajah datarnya ia sama sekai tak pernah tersenyum terlalu banyak yang ia sembunyikan selama ini dari timnya bahka jongin tak tahu apa apa tentang masa lalunya.

..

.

"Tuan?"seorang pelayan mengguncag tubuh Baekhyun yang berada didekat jendelanya,mungkinsedang tidur namun pelayan itu heran karena Baekhyun tak bergerak saat tubuhya diguncang

"Tuan?Oh astaga!Tuan!"pelayan itu terkejut saat ia kembali mennguncang tubuh Baekhyun dan Baekhyun langsung terjatuh tak berdaya dengan wajah pucat,pelayan itu segera berlari meminta pertolongan.

Tiga jam kemudian…

Baekhyun tersadar dan ia berada diranjang empuknya namun dengan selang infuse ditangannya,ada apa dengannya?Baekhyun kemudian menelpon pelayan dan pelayan Song segera datang dan menjelaskan apa yang sebenarnyaterjad

"Dokter mengatakan anda terlalu kelelahan,ditambah lagi dengan demam akibat anda tenggelam saat mencoba berenang belum sepenuhnya sembuh,pelayan Im lah yang menelpon dokter pribadi presiden untuk menangani anda dan semuanya berjalan dengan lancar,kami sudah menyiapkan bubur untuk anda atau mugkin ada yang lain?"jelas Pelayan Song dan Baekhyun hanya menggeleng lalu mengibaskan tangannya menyuruh pelayan Song pergi lalu kemudian tertidur

.

.

.

Seorang pria berpakaian sekolah menengah atas berjalan dengan malas,menendang kaleng bekasjika ia menemukannya dijalan. Ia terus mengoceh karena pandangan buruk temannya mengenai ibunya,semakin ia pikir semakin ia ingin berlari pulang dengan segera menemui ibunya ia benar benar berlari.

Brugg…

"Maafkan aku Tuan" Chanyeol mengambil kembali tasnya dan tersenyum pada ahjusi yang ia tabrak tadi lalu pergi dan berbalik kembali. Chanyeol masuk dengan membanting tasnya dihadapan ibunya

"ibu! aku benar benar kesal pada teman temanku" ucap seorang yang memiliki teling lebar itu,ia baru saja pulang dari sekolah dan langsung melayangkan protes pada ibuya sendiri yang sedang hamil 7 bulan itu

"ada apa mm?duduklah disini" ucap wanita dengan perut buncitnya,Chanyeol mendengus lalu kemudian duduk menatap ibunya

"Sebenarnya ayah dari adik aku ini siapa bu! Setiap hari mereka selalu mengatakan kalau ibu ini jalang!" kesal Chanyeol dan itu juga membuat ibuya syok, bagaimana bisa teman Chanyeol berkata seperti itu

"Dia bilang itu bukan anak dariayah melainkan pria selingkuhan ibu! ditempat ibu bekerja! ,aku kesal dan aku tak bisa membela ibu karena aku memang masih ragu dengan kehadiran adikku ini" ucap Chanyeol sambil mengusp perut ibunya

"Dia anak dari ayahmu sayang, dia adikmu" ucap ibunya lembut sambil mengusap surai kecokelatan milik Chanyeol

"Bukankah ayah sudah meninggal 3 tahun yang lalu? dan adikku ini masih 7 bulan. Apa masuk akal?" ibu Chanyeol menatap Chanyeol sambil tersenyum

"Aku bukanlah anak kecil yang bisa ibu bohongi lagi! katakan saja siapa ayahnya, aku tak akan marah. Aku hanya ingin memarahi teman temanku dan mengatakan kalau adikku itu sebenarya memiliki seorang ayah seperti mereka" lanjut Chanyeol

"kenapa teman temanmu malah bercerita tentang ibu?"

"Ibu! katakan siap-"

Plakk!

Darah segar ibunya mengenai tepat diwajahnya,ia terjatuh bersamaan dengan ambruknya ibunya dilantai dengan kondisi berbadan dua, Chanyeol masih menatap ibunya yang menatapnya penuh kasihan

"Ibu?" Chanyeol menutup luka yang ada tepat dipunggung ibunya, ia melihatnya dengan sangat jelas darah dari tubuh ibunya, siapa yang berani menembak ibunya? apa dia teroris? Chanyeol menangis

"ibu…hiks…"

"Chanyeolh~" dengan kekuatan terakhir ibunya, ia memegang pipi Chanyeol dengan sangat lemah dengan darah yang masih terus mengalir sangat banyak ditambah lagi dengan pendarahan yang ia alami dari kandungannya

"Maafkan ibu…" Chanyeol menggeleng sambil menangis. Ia kemudian mencoba menelpon ambulance namun ia berhenti ketika seseorang membuka pintu rumahnya. Ibu Chanyeol memegang tangan Chanyeol dengan erat memberi Chanyeol isyarat untuk segera pergi

"tapi bu?" ucap Chanyeol lirih namun ibunya sudah tak kuat lagi,Chanyeol menangis dan memilih untuk bersembunyi

Chanyeol bersembunyi dibalik pintu kamarnya ,ia bisa melihat dengan jelas postur tubuh pria itu, ia mengerutkan dahinya mencoba mengingat ia seperti pernah melihatnya. Ia membulatkan mata, menyandarkan tubuhnya didinding kamarnya sambil memegang stick Bisbol. Dia mungkin Ahjusii yang ia lihat tadi,yang ia tabrak kali ini ia memakai masker dan menendang tubuh ibu Chanyeol dengan kasar

Chanyeol mengeratkan stick bisbolnya, ia tak kuat dengan perilaku pria berpakaian hitam itu pada ibunya yang mungkin juga orang yang menembak ibunya. Chanyeol memiliki ratusan jurus untuk melawan seseorang, tapi ini pertama kalinya ia akan mengeluarkan seluruhnya dan berhadapan dengan seseorang yang menarik nafasnya,jujur ia benar benar gugup dan bahkan keningnya sudah penuh dengan keringat dingintapi ini demi ibunya … DEMI IBUNYA!

Chanyeol melempar bola bisbol kelemari kamarnya dan mengeratkan stick bisbolnya lagi, pria itu menoleh, mengangkat senjatanya yang siap menmbak siapapun. Chanyeol menutup matanya berharap ini akan berhasil.

Pria berpakaian hitam itu masuk kekamarnya dan dengan segera chanyeol memukul bagian belakang penjahat itu dengan keras dan tepat mengenai otak kecil penjahat itu sehingga membuatnya oleng. Chanyeol memukulnya kembali sambil terus menangis memukul tepat dikepalanya lalu mengambil senjata pria itu lalu menembak kaki pria itu.

Chanyeol menutup kamarnya, menguncinya dari luar lalu menatap kembali ibunya yang sudah mati denga darah disekujur tubuhnya. Chanyeol kembali menangis mencium pipi ibunya danperut ibunya lalu pergi

"Ibu maafkan aku hiks…"

TBC

semoga kalian suka untuk ff aku ini^^ tolong reviewnya!Aku masih butuh krisar dari master masternim hihi^^ Maaf jika ada typo, sampai bertemu di next Chapter!

PilaPark