"Kau bercanda? Hahaha"

Clak!

Ucap seorang gadis berambut ungu di ikat ekor kuda pendek dengan rambut bagian depan runcing memakai sebuah baju jaring jaring di lapisi mantel coklat dengan bawahan memakai rok pendek berwarna orange gelap dan celana jaring jaring.

Sambil melempar batu dan berbicara wanita tersebut menyenderkan kepalanya pada bahu seorang laki laki berambut pirang jabrig yang memakai seragam ANBU tanpa topengnya sehingga terlihat wajah putih tampannya yang di hiasi mata blue Shaffier yang terlihat gelap tapi memiliki daya tarik untuk di pandang.

"Kau selalu menuduhku bercanda, kali ini aku sangat serius Hebi" ucap pria tersebut sambil merangkul bahu wanita yang di panggil 'Hebi' olehnya, tangan pria tersebut berpindah ke pucuk kepala wanita tersebut lalu mengelusnya dengan pelan membuat si wanita memejamkan matanya dengan sebuh senyum terukir di wajahnya.

"Baiklah... Baiklah... Aku mau" ucapnya di iringi tawa kecil membuat si pria juga tersenyum senang. Wanita tersebut di buat bingung setelah si pria menggeser banhunya, wanita itu menatap wajah pria tersebut begitupula si pria yang lama kelamaan memajukan kepalanya.

Mengerti apa yang pria teraebut mau, wanita tersebut memejamkan matanya menerima sebuah ciuman di bibirnya tapi matanya kembali terbuka setelah yang dia rasakan adalah sebuah kecupan di kening bukan di bibir.

Wanita tersebut hanya tersenyum senang dengan rona merah di kedua pipinya, kedua tangan si wanita terjulur keatas mencoba memeluk leher si pria setelah berhasil wanita tersebut membenamkan wajahnya di dada bidang si pria.

"Manja sekali" ujar si pria mengoda kekasihnya yang mesih bermanja maja di dada bidangnya, pria tersebut langsung meringis kesakitan karna merasakan cubitan di pinggangnya.

"Aku mencintaimu, Mitarashi Anko" ucap si pria menyatakan cintanya pada wanita yang bernama lengkap Mitarashi Anko tersebut, Anko lalu mendongakan kepalanya untuk melihat wajah pria yang menyatakan cinta padanya.

"Aku juga mencintaimu, Namikaze Naruto" balas Anko merespon baik pada pernyataan cinta pria yang bernama Namikaze Naruto. Tangan Naruto langsung mengarah pada kepala belakang Anko dan mendorong pelan kepala Anko untuk lebih maju, dan si turuti dengan senang hati oleh Anko.

Cup!

Kedua bibir tersebut bersatu dengan orang yang melakukan memejamkan mata menikmati ciuman itu, setelah cukup lama Anko dan Naruto melepaskan pagutan bibir mereka dengan bibir yang melengkung ke atas membentuk sebuah senyum.

"Ayo pulang..."

"Ha'i"

.

.

.

.

Title : Prince

Author : Akira Elgan

Declaimed : Naruto dkk punya MK

Pair : Naruto x Anko (Meybe Mini-Harem)

Rate : M

Genre : Adventure, Friendship, Romance and Humor (Yang super garing kyak papa krancih :v)

Warning : Absrud :v

.

.

.

.

Chapter 1

[Reruntuhan Uzushiogakure]

Tap! Tap! Tap!

Seorang ANBU menggunakan topeng hitam polos berjalan dengan mata yang seperti sedang mencari sesuatu, pandangan mata ANBU tersebut berhenti di sebuah bangunan yang tidak sehacur bangunan yang lain.

Wush! Tap!

Dengan sekali lompatan ANBU tersebut sampai di atas bangunan yang ia tuju, ANBU tersebut melihat sekitar mencari jalan masuk ke dalam bangunan bobrok tersebut lumayan lama ANBU tersebut mencari akhirnya apa yang ia cara di temukan. Sebuah lubang lumayan besar.

Tap!

ANBU tersebut menapakan kakinya tidak jauh dari lubang yang akan ia pakai tapi terlebih dahulu memeriksa lubang tersebut, siapa yang tau jikalau lubang ini adalah jebakan para Hunter-nin atau Missing-nin. Di rasa aman ANBU tersebut langsung melompat masuk.

Wush! Tap!

Galap. Hanya itu yang bisa ANBU gambarkan soal keadaan di dalam, ANBU tersebut menempelkan jari telunjuknya pada pergelangan tangan yang tidak lama setelah itu terdapat ledakan kecil di barengi asap putih bekas ledakan tersebut.

Buagh!

'Apa itu?' Batin ANBU tersebut karna merasakan sebuah pukulan keras di perutnya membuat ANBU tersebut membungkuk sementara lalu menegakan kembali tubuhnya dan langsung mengedarkan pandangannya ke segelan arah.

"Kuro, apa kau menemukan sesuatu?" Ucap sebuah suara dari atas lubang yang sebelumnya ANBU yang di panggil Kuro tersebut masuki. Orang yang memanggil Kuro adalah seorang pria seumuran dengan ANBU yang di panggil Kuro tersebut.

"Tadi ada ya-" Greb! Wush!

"Kuro..." ucap ANBU yang berada di atas lalu melompat menyusul rekannya. Setelah sampai di bawah ANBU tersebut mendapati pandangan yang sama seperti Kuro yaitu gelap, tidak lama mata kiri ANBU tersebut menjadi merah dengan tiga tamoe.

ANBU tersebut langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Kuro yang tadi sempat di sergap oleh mahluk yang ANBU tersebut tidak bisa melihatnya dengan jelas apa mahluk itu.

Grrrzzzz

ANBU tersebut langsung mengeluarkan tanto dari sarungnya dan mengacungkannya kedepan bersiaga jika ada serangan tiba tiba, ANBU tersebut dengan perlahan melangkah mendekati suar geraman yang ia perkirakan adalah seekor beruang.

"Inu..." ucap sebuah suara yang sangat ANBU berkode Inu tersebut kenali, itu adalah suara bawahannya berkode Kuro yang ia cari. Inu menengok kearah suara panggilan tadi.

Terus berjalan mendekati lokasi yang ia perkirakan, lama kelamaan mata Sharinggannya menemukan Kuro yang sedang di cekik oleh mahluk aneh yang entah itu apa, Inu melebarkan matanya karna perut Kuro yang mengekuarkan banyak darah.

'Naik ke atas' itulah isyarat jari yang Kuro berikan padannya, dengan perasaan ragu Inu melangkah mundur secara perlahan sambil terus bersiaga takut mahluk aneh tersebut menyerang.

Wush! Tap! Tap!

Setelah di bawah lubang tersebut Inu langsung melompat kekuar dari dalam kedung tersebut dan menapakan kakinya tapi Inu langsung melompat jauh dari gedung tersebut.

Duar!

Inu langsung melebarkan matanya setelah gedung tempat Kuro meledak, di sisi lain ada dua ANBU yang mencari sesuatu tidak jauh dari reruntuhan Uzu yang juga kaget mendengar ledakan tersebut langsung melompat menghampiri asal ledakan tersebut.

"Kuro..." ucap Inu sambil berlari dengan cepat kearah gedung yang sudah meledak dan menjadi reruntuha sama seperti nasib gedung gedung yang lain, setalah sampai Inu langsung mengangkat satu persatu reruntuhan yang lumayan besar tersebut.

"I-Inu a-aku di sini" ucap suara Kuro di depan Inu sambil mengangkat tangan kanannya memberi tanda, Inu langsung melompat kearah Kuro dan langsung melebarkan matanya melihat keadaan Kuro.

"Ku-Kuro..." ucap Inu yang langsung sadar lalu mengangkat reruntuhan yang menimpa Kuro dengan susah payah tapi tidak berhasil, tidak menyerah Inu terus mencoba.

Tap! Tap!

"Ayo Inu... 1... 2... 3... Hyaaah" ucap seuara seorang laki laki yang juga memakai seragam ANBU dengan topeng bruang dan satu lagi memakai topeng gagak memncoba membantu Inu yang kesusahan.

"Hyaaah"

Greet! Brak!

"Be-Berhasil.." ucap suara feminm yang di ucapkan oleh ANBU bertopeng gagak "Inu apa yang terjadi?" Tanyanya dengan nada serius tapi tidak di tanggapi apa apa oleh Inu.

"Kuro bertahanlah..." ucap Inu yang dengan perlahan berdiri sambil menggendong brides style Kuro yang berceceran darah "Kalian ambil sedikit darah mahluk itu dan bawa" ucap Inu setelah berhasil berdiri dengan Kuro di gendongannya.

"Kita pulang ke Konoha..." ucap Inu lagi yang langsung di balas anggukan oleh kedua rekannya, sesangakn Kuro sudah tidak sadarkan diri sejak tadi.

Inu langsung mepompati reruntuhan dengan gesit dan cepat, dengan perlahan Inu hilang dari pandangan kedua rekannya yang di perintahkan untuk mengambil sempel darah mahluk yang menyerah Kuro tadi.

"Senpai apa kau tau mahkuk apa ini?" Ucap Karasu sambil berjongkok lalu mengeluarkan satu kuanai dan sebuah botol kecil yang hanya sebesar jempol tangan, Karasu lalu menyayat sedikit mahluk rersebut yang mengekuarkan darah lalu ia ambil sedikit untuk di masukan kedalam botol.

"Entah..." jawab Kuma yang memang tidak tau apa apa tentang mahluk yang sedang di ambil darahnya tersebut, sambil berjongkok Kuma memainkan rahang mahluk tersebut membuka dan menutupnya secara terus menerus.

"Senpai kau tidak ingin menciumnya?"

"Dia laki laki lebih baik kau yang cium"

"Hoo, Senpai pernah melihat penisnya"

"Diamlah"

"Ha'i"

[Inu Side]

Di sisi Inu yang sedang melompati dahan pepohonan sambil menggendong Kuro yang tidak sadarkan diri, di balik topeng ANBU miliknya terlihat wajah cemas Inu yang di banjiri keringat dingin.

'Tidak akan sempat...' batin Inu memperkirakan perjalanan dari desa Uzushiogakure ke Konoha lumayan jauh karna Uzu terletak tidak jauh dari perbatasan Kirigakure.

Inu langsung berhenti di dahan pohon besar dan langsung menurunkan Kuro dari pangkuannya untuk di senderkan ke pohon yang lumayan besar, Inu langsung membuat segel tangan setelah selesai langsung menghentakan telapak tangannya ke dahan pohon di bawahnya.

[Kuchiyose no Jutsu]

Boft!

"Ada apa Kakashi?" Ucap sebuah suara di balik kumpulan asap tersebut memanggil Inu dengan nama aslinya, tidak lama asap tersebut menipis dan terlihat seekor anjing kecil memakai hitai-ate di kepalanya.

"Pakun suruh Konoha mengirimkan tim medis" ucap Kakashi yang langsung di patuhi oleh Pakun, tanpa menunggu lagi perintah Pakun langsung menghilang menjadi kumpulan asap.

'Bertahanlah karna jika kau mati Anko akan membunuhku' batin Kakashi lalu kembali menggendong ANBU Kuro yang bernama asli Naruto, Kakashi langsung melanjutkan perjalanannya.

Jika Kakashi hanya diam itu sama saja dengan tidak memanggil bantuan tapi jika Kakashi terus melanjutkan perjalannya mereka bisa memangkas waktu dan segera bertemu untuk menyembuhkan Naruto.

Namikaze Naruto seorang ANBU di squad Hatake Kakashi yang merupakan teman satu Akademinya dan lulus di umur yang sama, bisa di bilang Naruto dan Kakashi adalah dua Ninja prodigy Konoha yang menjadi ANBU di usia muda.

Naruto adalah sepupu dari Namikaze Minato yang sekarang menjabat sebagai Yondaime Hokage menggantikan Hiruzen Sarutobi sang Sandaime Hokage dengan alasan umur yang sudah tua.

"Uhuk..." Kakashi langsung menghentikan lompatannya karna mendengar suara batuk Naruto, dari mulut Naruto keluar darah segar lumayan banyak dan dengan perlahan mata Naruto terbuka menampilkan mata indah berwarna blue Shaffier.

"A-Air..." ucap Naruto pelan dan tergagap karna menahan rasa sakit perutnya yang terus mengeluarkan darah meskipun tidak sebanyak sebelumnyaa.

Kakashi langsung kebingungan karna tidak membawa air, tapi keberuntungan berpihak pada Kakashi karna Karasu dan Kuma sudah mulai terlihat dan mendekat kearahnya.

Tap! Tap!

"Inu ada apa? Kenapa berhenti?" Tanya Kuma cepat karna tidak tau alasan Kakashi berhenti di perjalanan yang masih memakan waktu lama, Kuma langsung berjongkok melihat luka di perut Kuro yang lumayan besar dan tangan kiri Kuro yang patah karna tertindih reruntuhan tadi.

"Kalian jaga Kuro aku akan mencari air" ucap Kakashi yang langsung di balas anggukan patuh kedua rekannya untuk menjaga Naruto, Kakashi langsung melompat mencari air.

Wush! Trang!

Kakashi langsung mengeluarkan tantonya untuk menahan kunai yang mengarah langsung pada dadanya. Karasu, Kuma dan Inu langsung mengeluarkan tanto mereka dengan tubuh yang sudah membuat kuda kuda.

"ANBU Konoha..." ucap seseorang di dahan pohon tepat di depan Kakashi tapi agak lebih tinggi sehingga Kakashi harus mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang bicara tadi.

'ANBU Kirigakure dan...' batin Kakashi berhenti karna merasa kaget dengan kehadiran seseorang remaja berubuh pendek yang memgang sebuah tongkat di tangan kanannya.

"Mizukage-sama..." ucap Kakashi setelah berhasil mengendalikan dirinya dari kekagetan yang ia alami "Mohon maaf kami tidak sengaja memasuki wilayah Kirigakure, kami sedang terburu buru karna rekan kami terluka parah" ucap Kakashi sambil menyimpan kembali tantonya dan bersikap sopan pada oemimpin desa.

"Kalian bisa membawanya dulu ke Kirigakure karna Konoha lumayan jauh dari Kirigakure" balas Yagura sang Yondaime Mizukage yang membuat Kakashi tersenyum di balik topengnya atas sikap baik hati Yagura.

"Arigatou, Mizukage-sama" balas Kakashi langsung melompat kembali ke tempat Naruto yang duduk bersender di pohon "Kau harus bersyukur, Kuro" ucap Kakashi sambil terkekeh lalu menggendong Kuro yang belum mampu berdiri.

"Ayo ikut aku"

[Konohagakure-Kantor Hokage]

Sedangkan di Konoha lebih tepatnya di kantor Hokage terlihat sang Yondaime Hokage yang menatap satu persatu Ninja di depannya dengan pandangan sangat serius yang membuat para Ninja di depannya sedikit tegang.

"Dari kabar yang di sampaikan anjing Kuchiyose milik Inu, mereka berada tidak jauh dari Kirigakure dengan salah satu anggota mereka yang terluka lumayan parah..." ucap Minato dengan nada sangat serius, sebenarnya Minato ingin turun tangan langsung karna menggunakan Hiraishin lebih cepat tapi Minato belum menandai Naruto jadi dia tidak bisa menggunakan Hiraishin-nya.

"Kalian harus secepatnya sampai di sana, Pakun akan meminpin jalan karna dia yang tau lokasi Inu dan timnya berada" lanjut Minato sambil menunjuk seekor anjing kecil yang memakai hitai-ate, Pakun hanya mengangguk angguk.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" ucap Minato setelah mendengar suara ketukan pintu. Pintu langsung di buka oleh seorang Kunoichi yang memakai rompi Chunnin membawa sebuah kertas kecil yang langsung ia sodorkan kepada Minato.

Minato langsung menerima kertas tersebut yang ternyata surat dari Kirigakure, dengan seksama Minato membaca barisan kanji kanji yang tertera di kertas tersebut lalu menghela nafas lega setelah selesai membaca surat tersebut.

"Kirigakure telah menolong ANBU kita jadi kalian silahkan bubar dan kerjakan tugas kalian masing masing" perintah Minato yang di balas anggukan Oryou-nin dan Jounin yang tadi ia perintahkan untuk berkumpul dan menyusul squad Kakashi.

"Kalua begitu saya permisi dulu, Hokage-sama" ucap Pakun sopan pada pemimpin desa Konoha tersebut, Minato mengangguk mengiyakan Pakun yang langsung menghilang menjadi kumpulan asap.

Minato memutar kursi kerjanya agar langsung berhadapan dengan kaca bening yang menunjukan pemandangan desa Konoha yang ia pimpin, Minato langsung berdiri dari kursinya dan langsung mendekat kearah jendela.

"Sudah lama semenjak Konoha menemukanmu, Naruto..." ucap Minato mengingat saat dirinya yang hidup sebatang kara karna Clan-nya yang penuah hanya menyisakan dirinya di Konoha tapi Minato harus bersyukur karna Sandaime Hokage menemukan salah satu anggota Clan Namikaze yang selamat yaitu Namikaze Naruto.

"Semoga kau baik baik saja"

[Konohagakure-Kedai Dango]

Di kedai dango yang masih terletak di desa Konoha telihat dua orang wanita dengan warna rambut yang sangat berbeda satu sama lain tersebut yang sedang memakan dango bersama.

"Anko bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan Naruto?" Tanya wanita berambut ikal kepada wanita berambut ungu yang di ikat ekor kuda, waniata yang di tanya hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hubunganku baik, sangat baik malahan" ucap wanita berambut ungu yang di panggil Anko tersebut menjawab sambil tersenyum dengan rona merah tipis di kedua pipinya, meskipun tipis tapi tetap terlihat sangat jelas oleh temannya.

"Apa asa sesuatu yang kau sembunyikan dariku, Anko?" Tanya wanita ikal lagi mencurigai Anko menyembunyikan sesuatu karna tidak biasannya Anko terlihat sangat cerah seperti sekarang. Anko langsung tersedak dango yang ia makan, dengan terburu Anko langsung mengambil cangkir yang berisi teh di depannya dan langsung meminumnya

"Ti-Tidak tidak..." ucap Anko gugup karna di tanya seperti itu oleh sahabat baiknya tersebut "Ke-Kenapa kau be-berfikir seperti itu, Kurenai?" Tanya balik Anko pada Kurenai yang menatap Anko curiga.

"Chakramu berbeda..." ucap Kurenai karna sejak tadi memang Chakra yang di miliki Anko sedikit berbeda dari biasanya "Seperti ada dua Chakra di satu tubuh, jangan jangan kau..." ucap Kurenai dengan menggantungkan ucapannya seraya menatap tajam Anko.

"Ti-Tidak tidak, a-aku tidak ha-hamil" ucap Anko dengan cepat sambil mengibas ngibaskan dua tangannya di depan wajah Kurenai, tapi itu membuat Kurenai langsung menyeringai jahil pada Anko.

"Ara, Anko-chan hamil selamat" ucap Kurenai dengan senyum jahil yang masih ia tunjukan pada Anko membuat sang korban kelabakan dengan wajah yang sudah memerah sepenuhnya.

"I-Itu ak-"

"Apa Konoha dan Kiri sudah beralliansi?"

"Entah, mungkin sudah"

"Dengan Kiri yang membantu ANBU Konoha itu sangat memperkuat fakta Konoha Kiri telah beralliansi, kan? Apa lagi yang mereka tolong itu ANBU Kuro yang terluka parah, kalian tau ANBU Kuro pernah membantai ANBU Kiri karna suatu masalah" ucapan seorang pria berpangkat Jounin tersebut membuat Anko dan Kurenai tersentak karna mereka kenal dengan ANBU berkode Kuro tersebut, apa lagi Anko dia sangat mengenal dekat Kuro.

Anko langsung berdiri dan menghampiri Jounin yang berbica tadi "Permisi..." ucap Anko dengan sopan sambil sedikit membungkukan badannya untuk memberi hormat pada para Jouni tersebut "Apa yang tadi aku dengar itu tidak salah? Si-Siapa tau i-itu hanya rumor" tanya Anko gugup di bagian akhirnya.

"Tidak, itu bukan romor karna kami mendengar langsung dari Yondaime-sama" ucap Jounin tersebut membalas ucapan Anko dengan sopan, meskipun sedikit kaget Anko langsung membungkukan badannya berterima kasih.

Puk!

"Tenanglah, Naruto itu Ninja hebat dia juga sudah di tolong oleh Kirigakure, kan? Jadi tenanglah semua akan baik baik saja" ucap Kurenai menenangkan Anko yang sedikit kaget atas kabar tersebut, Kurenai sendiri baru pertama kali melihat Anko sekhawatir ini karna biasannya Anko selaku bersikap tenang.

"Arigatou, Kurenai mungkin ini bawaan bayi"

"Ah, jadi benar kau hamil"

'Sial, aku keceplosan'

[Rumah Sakit Kirigakure]

Rumah sakit Kirigakure terlihat tiga ANBU Konoha yang sedang menunggu di depan pintu tempat Kuro atau yang bernama asli Naruto, sudah lebih dari 2jam Kakashi dan kedua rekannya menunggu kabar dari dokter yang belum keluar.

"Taicho kenapa gedung yang di masuki Kuro bisa meledak? Apa ada musuh?" Tanya Karasu sekaligus karna rasa penasarannya yang belum terobati sampai sekarang, Kakashi sendiri belum memberitau rincian kejadian sebenarnya.

"Aku tidak tau kenapa gedung tersebut bisa meledak karna saat aku itu Kuro di seret oleh mahluk aneh tadi dan mendapat luka tusuk di perut mungkin mahluk itu menusuk Kuro menggunakan tangannya, aku di suruh keluar gedung oleh Kuro dan tidak lama gedung teraebut meledak, mungkin Kuro yang meledakan gedung itu" jelas Kakashi yang belum bisa membuat Clow puas dengan jwabannya karna memang hanya itu yang Kakashi tau.

Clek!

Pintu putih di depan mereka langsung di buka oleh seseorang yang memakai baju serba putih, orang tersebut adalah dokter yang menangani Naruto sejak sekarang baru keluar.

"Keadaan teman kalian baik baik saja, lukannya mendapat banyak jaitan dan bahu kirinya yang patah tapi maaf mata kiri teman kalian harus kami angkat karna sudah hancur" ucap dokter teraebut menjelaskan keadaan Naruto sekarang yang membuat Kakashi tersentak karna mata Naruto hancur.

"Terimakasih, setidaknya teman kami selamat" ucap Kuma dengan tenang meskipun dia juga kaget mendengar kabar mata kiri Naruto "Apa kami boleh masuk kedalam?" Tanya Kuma masih dengan nada tenang dan tangan kanan yang menepuk punggung Kakashi untuk menyadarkan Kakashi dari lamunannya.

"Silahkan" ucap dokter tersebut lalu melangkah pergi bersama dua bawahannya yang menemani tadi untuk memeriksa Naruto. Karasu langsung melangkah masuk meninggalkan Bear dan Kakashi.

Clek!

Karasu yang pertama masuk langsung menghampiri ranjang Naruto, Karasu sedikit meringis melihat kedaan Naruto meskipun Naruto sudah sadar sepenuhnya tapi tetap bahu kiri yang memakai alat untuk tulang yang patah dan sebagian wajah yang di tutupi perban sampai menutupi mata kirinya yang kosong.

"Mahoko..." ucap Naruto lirih memanggil teman atau kouhai di squad ANBU yang ia masuki, Mahoko Uchiha adalah seorang prodigy Clan Uchiha yang masuk ANBU di usia muda sama sepertinya dan di tunjuk menjadi captai ANBU di usianya yang ke 12thn tapi dia malah menolak tawaran tersebut.

Karasu atau yang bernama asli Mahoko itu langsung memegang topeng ANBU-nya dan langsung membukannya memperlihatkan wajah berkulit putih mulus dengan mata onixy kelamnya menatap Naruto lembut dengan bibir yang membentuk sebuah senyum.

"Kau sudah baikan?" Tanya Mahoko sekedar basa basi yang di balas anggukan lemah Naruto meskipun Mahoko tau Naruto tidak akan baik baik saja dengan keadaan seperti itu.

"Naruto apa kau meledakan gedung tadi?" Tanya Bear masih menanyakan menyangkut gedung yang meledak tadi, Naruto hanya menatap langit langit dengan mata kanannya saja seperti sedang berusaha mengingat sesuatu.

"Tidak, bukan aku yang meledakannya..."

Flashback

Wush! Brak!

Tembok tersebut langsung mendapatkan kerusakan berupa cekungana dengan Naruto di tengah cekungan tersebut, saat tubuh Naruto akan jatuh ada sesuatu yang langsung mencengkeram lehernya dengan kuat.

Greb! Brak! Brak!

Mahluk tersebut membenturkan Naruto sebanyak tiga kali ke tembok yang sudah hancur di belakang Naruto, seakan tidak puas mahluk tersebut langsung menarik tangan kanannya yang tidak mencengkram leher Naruto dan muncul kuku kuku panjang yang tajam.

Jleb!

"Cough..." Naruto langsung melebarkan matannya karna merasakan tusukan yang dalam di perutnya oleh mahluk tersebut, dengan susah payah Naruto memepertahankan kesadarannya.

"Kuro..." ucap suara yang sangat Naruto kenal, Naruto langsung mengedarkan pandangannya mencari asal suara yang memanggilnya menggunakan nama ANBU-nya.

"Inu..." Naruto dengan tenaga yang tersisa langsung memanggil rekannya agar lebih mudah mengetahui lokasi Naruto saat ini, dan tidak lama Naruto sudah bisa melihat Inu yang sudah memasang kuda kuda dengan tanto yang suda Inu genggam.

'Cepat pergi...' batin Naruto sambil menggerakan jari telunjuknya mengisyaratkan Inu pergi karna jika Inu ketauan bukan tidak mungkin mahluk tersebut akan mematahkan lehernya.

Naruto langsung bersyukur Inu mengerti apa yang dia isyaratkan, saat Inu sudah berada di luar gedung Naruto mencoba mengambil satu kunai di kantung Ninjanya setelah tergenggam dengan erat Naruto langsung menancapkan kunainya pada tangan besar mahluk teraebut.

Jleb! Bruk!

Groooaaarrr

Mahluk tersebut langsung meraung kesakitan karna tangannya terkena tusukan kunai milik Naruto, sedangkan Naruto dia sudah terkapar di tanah dengan darah yang terus mengalir dari luka di perutnya.

Seakan belum puas mahluk tersebut mengangkat tangannya berupaya memukul Naruto yang tidak berdaya sama sekali, tapi sebelum pukulan tersebut mengenai Naruto terlebih dahulu sebuah kunai dengan kertas peledak menancqp di dada mahluk tersebut.

Jleb! Duar!

Flashback Off

Naruto menceritakan semuanya secara detail pada Kakashi, Kuma yang bernama asli Yamato dan Mahoko yang hanya menngangguk angguk mengerti tentang apa yang di jelaskan oleh Naruto.

Tok! Tok! Tok!

Kakashi, Yamato dan Mahoko langsung menutup kembali wajah mereka menggunakan topeng masing masing setelah mendengar ketukan dari luar.

"Masuk..." ucao Kakashi memperailahkan yang mengetuk tadi untuk masuk, setelah itu masuk seorang wanita berambut keorangean orange panjang yang bagian depan wajahnya tertutupi rambutnya tapi wajahnya masih terlihat jelas dan dia memakai gaun berwarna biru yang memperlihatkan belahan dadanya.

"Mizukage-sama ingin bertemu salah satu dari kalian" ucap wanita tersebut sambil menunjukan senyum ramahnya kepada para ANBU Konoha tersebut.

Kakashi hanya mengangguk mengiyakan ucapan wanita di depannya dengan cepat Kakashi langsung menghilang menggunakan Shunshinnya meninggalkan rekan rekannya. Sedangkan wanita yang datang memberi kabar tadi melangkah mendekati ranjang Naruto.

"Apa kau sudah baikan?" Tanya wanita tersebut masih dengan senyum ramah tapi seketika senyum tersebut berubah menjadi senyum menggoda yang di tujukan kepada Naruto.

Sedangkan Naruto hanya menatap datar wanita cantik nan sexy di depannya sambil mengangguk menjawab pertanyaan si wanita. Merasa godaanya gagal wanita tersebut berdecih kesal karna tidak berhasil menggoda Naruto.

'Apa dia seorang Gay? Kenapa tidak tergoda sama sekali' batin si wanita sambil terus menunjukan senyum andalannya karna Naruto yang hanya membuang muka tidak menatap wanita tersebut membuat si wanita cengo karna tidak biasannya dia di abaikan laki laki.

"Pfftt..." wanita tersebut langsung menengok kebelakang tepat kearah dua ANBU yang sedang menahan tawa agar tidak lepas kendali dan malah di usir dari rumah sakit karna berisik.

"Tertawalah..." ucap wanita tersebut dingin membuat kedua ANBU yang ia maksud langsung diam tanpa suara sedikitpun meakipun bahu mereka masih bergetar karna menahan tawa.

"Godaan kekasihku lebih berbahaya, kau masih seribu tingkatan di bawahnya jika soal menggoda" ucap Naruto pelan tidak lupa dengan tawa pelan bermaksud menertawakan wanita yang tadi menggodannya membuat wanita tersebut berdecih kesal lagi.

"Ingat ini Namikaze..." ucap wanita tersebut sambil menunjuk Naruto yang hanya menatapnya datar "Aku Mei Terumi tidak akan menikah jika tidak berhasil menggodamu" lanjut wanita tersebut dengan tekad yang sangat kuat membuat janji yang menurut Naruto itu muatahil di lakukan.

'Janji macam apa itu' batin Naruto, Yamato serta Mahoko yang mendengat janji aneh sang wanita membuat ketiga ANBU Konoha tersebut melongo mendengarnya dan kembali menahan tawa mereka agar tidak meledak.

"Dan jika aku berhasil menggodamu, kau harus menikahiku"

"A-APA?" teriak ketiga ANBU tersebut dengan kaget bahkan Naruto sampai tidak merasakan sakit beberapa saat karna keterkagetan yang ia alami mangalahkan semua rasa sakit yang ia alami.

Sreek!

Pintu geser tersebut terbuka oleh Kakashi yang baru saja datang tapi langsung di buat heran karna semua penghuni langsung menatapnya secara bersamaan tidak terkecuali Naruto yang masih sakit.

"Apa?" Tanya Kakashi dengan wajah bingungnya di balik topeng yang ia kenakan. Wanita yang bernama Mei tadi secara kompak langsung menggeleng bersamaan bersama Naruto, Yamato dan Mahoko.

"Mizukage-sama tadi menanyakan soal kejadian yang menimpa Naruto tadi dan aku juga bertemu dokter dia bilang Naruto sudah bisa pulang besok siang" ucap Kakashi yang tadi secara kebetulan bertemu dokter yang menangani Naruto.

"Apa kalian bisa meninggalkanku beraama Karasu?" Tanya Naruto secara tiba tiba yang membuat Kakashi dan Yamato bingung sedangkan Mei hanya diam karna tidak tau permasalahannya.

"Baiklah..." balas Kakashi yang langsung keluar lagi di ikuti Yamato dan Mei yang membuntuti Kakashi untuk keluar dari ruangan Naruto dan hanya menyisakan Naruto serta Mahoko yang kembali melepas topengnya.

"Apa yang akan kau lakukan kepada Clan Uchiha?" Tanya Naruto sambil menatap Mahoko serius membuat Mahoko kaget karna Naruto tiba tiba menanyakan soal Clan Uchiha padanya.

"Apa mak-" "Jangan berbohong padaku" ucapan Mahoko langsung di potong oleh Naruto dengan cepat membuat Mahoko menundukan kepalanya tidak berani menatap langsung Naruto dan dengan perlahan tetasan air mata mulai berjatuhan ke lantai.

"A-Aku... Aku tidak tau, Shisui-kun mencoba melakukan Kotomatsukami pada seluruh anggota Clan Uchiha lusa malam saat pertemuan di kuil Naka nanti tapi jika itu gagal..." ucap Mahoko menggantung karna tangisan terlebih dahulu terdengar sebelum Mahoko melanjutkan ucapannya.

Naruto hanya menghela nafas pelan sambil terus memikirkan kemungkinan jika sahabat dari Mahoko gagal malakukan jurus spesial Mangekyou Sharinggan-nya pada saat pertemuan di kuil Naka nanti.

Satu demi satu pikiran buruk melintas di otak Naruto jika Shisui sampai gagal melakukannya. Dengan perlahan dan wajah meringis Naruto mencoba duduk dari tidurnya.

Mahoko yang melihat Naruto kesulitan langsung menghapus air matanya dengan kasar dan langsung membantu Naruto duduk setelah berhasil Mahoko melangkah kebelakang tapi langkahnya berhenti karna Naruto yang memegang kepala belakang Mahoko.

"Jangan melakukan yang tidak tidak, aku akan membantu sebisaku" ucap Naruto sambil mengsap rambut Mahoko dengan lembut dan menariknya perlahan menyatukan dahi mereka berdua, Mahoko langsung meneteskan kembali air mata dengan isakan kecil.

"Beban seperti ini tidak pantas di pegang oleh seorang gadis yang masih muda, sebagai orang yang kau anggap kakak aku akan membantumu meringankan beban yang kau bawa" ucap Naruto di iringi tangisan Mahoko yang langsung menghambur memeluk Naruto dengan tangisan yang keras.

"Ha-Ha'i... hiks... Nii-san, arigatou... hiks..." balas Mahoko sambil tersiak di dada Naruto menyembunyikan wajah cantiknya yang di aliri air mata karna baru sekarang dia bisa menangis akibat beban yang ia bawa dengan nama Uchiha-nya yang ia sandang.

Clek!

"Ad- Ah, gomen" ucap Kakashi yang membuka pintu akan masuk tapi dia langsung keluar dan menutup pintunya setelah melihat Mahoko yang sedang menangis di pelakukan Naruto.

"Taicho bukannya Kuro sudah memiliki Anko" ucap Kuma yang berjingjit sambil mengintip kedalam ruangan Naruto membuat Kakashi sweetdrop melihat tingkah laku anak buahnya.

"Naruto memang sudah lama berpacaran dengan Anko, pertama Naruto berpacaran dengan Anko adalah saat Anko menjadi Chunnin jika soal Mahoko dan Naruto itu hanya sekedar hubungan seperti adik kakak karna mereka selalu menjaga satu sama lain" jelas Kakashi menjelaskan hubungan antara Naruto dan Mahoko tapi entah di dengar atau tidak oleh Yamato yang masih mengintip.

"Ah, Taicho kau berbicara padaku?"

"Tidak"

"Oh, aku kira kau berbicara padaku"

"Aku berbicara dengan pahatan kayu"

"Hah?"

.

.

.

.

Tbc

Chapter pertama selesai.

Nih ide muncul secara tiba tiba setelah ane nonton Sora Aoi :v karna menurut ane nih ide jarang banget melintas di otak ane jadi ane langsung nulis dan tara satu fic absrud bin alakadar langsung jadi dan akan di sajikan untuk di baca para reader hahaha...

Saran keritik sangat ane terima asal jangan saran Hentong aje :v JAV bolehlah :v... Review, Follow and Favorit di butuhkan coeg.

Akira Elgan log out.