Banyak orang yang mengatakan jika masa-masa remaja adalah masa-masa yang indah. Masa-masa di mana kamu mulai merasakan jatuh cinta dan mungkin juga patah hati. Dan sekarang izinkan aku untuk menceritakan tentang cinta pertamaku pada kalian.
Disclaimer :
EXO is not mine. I don't have money to pay them. I just borrow the character.
Official Pair
GS for Uke !
But this is KaiSoo fanfic
Kyungsoo POV
Jatuh cinta adalah sebuah hal yang tidak bisa dihindarkan dari hidup seseorang. Bahkan untuk seseorang yang pemalu seperti aku. cinta sepertinya tidak memiliki batasan. Aku menyukai pangeran sekolah yang tentu saja selalu diagung-agungkan oleh penggemarnya.
Di sekolah sendiri aku hanya memiliki dua sahabat yang selalu berada di sisiku. Mereka adalah Luhan dan Baekhyun. Ya, hanya mereka berdua saja yang mau menemaniku dan selalu membuatku tertawa. Bahkan aku sudah menceritakan hal ini pada mereka.
Flashback: on
Aku menatap sang pangeran sekolah itu dari jendela kelasku. Beruntunglah aku karena hari ini guru yang mengajar berhalangan hadir. Ah, dia memang sangat tampan. Apalagi saat dia sedang tertawa bersama teman-temannya. Uh, senyumnya itu benar-benar seperti malaikat. Apakah Tuhan tidak salah menciptakan malaikat seperti dia ?
Saat sedang menikmati pemandangan di lapangan, aku merasakan seseorang menepuk pundakku dengan keras. Ternyata Baekhyun yang melakukannya.
"Aw ! Kenapa kamu memukul pundakku dengan keras, Baekki ?"protesku sambil mengelus pundakku yang terasa sangat sakit.
"Dari tadi aku dan Luhan memanggilmu tapi kamu terlalu fokus melihat lapangan. Memangnya apa yang sedang kamu amati ?"tanya Baekhyun dengan pandangan menyelidik.
"Ti-tidak. Aku tidak melihat apa-apa kok,"jawabku dengan gugup. Ya Tuhan, semoga Baekhyun tidak tahu.
"Jangan berbohong seperti itu, Kyung. Kami tahu jika kamu sedang mengawasi seseorang,"kata Luhan dengan lembut. "Berceritalah. Kami akan mendengarkan."
Aku merasa ragu untuk menceritakannya. Aku takut jika mereka mengejekku, tapi akhirnya aku memilih untuk menceritakannya. "A-apakah kalian berdua pernah merasakan ja-jatuh cinta ?"
"Tentu saja, Kyungie. Jika tidak mana mungkin aku berpacaran dengan Chan- Tunggu ! Kamu sedang jatuh cinta, Kyung ?"tanya Baekhyun dengan tatapan intimidasinya.
Aku hanya menganggukkan kepalaku saja. Ah, kurasa pipiku sekarang sudah memerah sempurna.
"ASTAGA ! KAMU BENAR-BENAR JATUH CINTA, KYUNG ?"teriak Baekhyun dengan shock.
Semua anak langsung memandang ke arah kami. Aku langsung membekap mulut Baekhyun dan menunduk meminta maaf. Aku menatap Baekhyun dengan kesal.
"Tentu saja kami pernah merasakannya, Kyung. Jika tidak, mana mungkin kami berdua berpacaran. Lalu, siapa orang yang beruntung itu ?"tanya Luhan.
"Benar, Kyung. Apa kami berdua mengetahuinya ?"sambung Baekhyun.
"K-Kim J-Jongin,"jawabku dengan gugup sambil menundukkan kepalaku.
Aku sama sekali tidak berani menatap mereka berdua karena malu. Tapi pada akhirnya aku menatap mereka berdua karena heran mereka tidak memberikan pendapat. Aku melihat mereka berdua menatapku dengan pandangan berbinar-binar. Hingga Luhan akhirnya memegang tanganku.
"Tenang saja, Kyungie. Kami berdua akan membantumu! "Kata Luhan dengan semangat. Baekhyun sendiri juga mengangguk dengan semangat.
"Te-terima kasih,"aku menjawab dengan malu-malu.
Flashback: off
End Kyungsoo POV
Kyungsoo berlari dengan cepat ke sekolahnya. 5 menit lagi pintu gerbang sudah akan ditutup. Dia tidak ingin datang terlambat di hari petamanya kelas 2. Beruntunglah dia sudah sampai di sekolah pada menit-menit terakhir. Tetapi sepertinya dewi fortuna tidak sepenuhnya berpihak padanya. Sifat cerobohnya lagi-lagi datang. Dia menabrak seseorang hingga terjatuh.
"Ma-maafkan aku. Aku sama sekali tidak melihatmu,"kata Kyungsoo sambil menundukkan kepalanya.
"Ah, tidak apa-apa. Kamu sendiri apa baik-baik saja ?"balas orang yang ditabraknya.
Kyungsoo melihat orang yang ditabraknya, dan dia langsung terdiam. Astaga, dia baru saja menabrak Kim Jongin. Laki-laki idamannya. Sepertinya dewi fortuna memang sedang membecinya saat ini.
"Halo ? Apa kau baik-baik saja ? Apa kau terluka ?"tanya Jongin dengan khawatir.
"A-ah, aku tidak apa-apa. Permisi aku harus masuk ke kelas,"kata Kyungsoo sambil berdiri dan menundukkan kepalanya.
"Tunggu dulu !"Jongin menahan Kyungsoo yang sudah akan pergi. "Namamu Kyungsoo bukan ? Kita satu kelas di kelas 2-2. Jadi, ayo ke kelas bersama !"
"Ba-baiklah."
Kyungsoo merasa sekarang wajahnya pasti memerah sempurna saat Jongin menggenggam tangannya.
Suasana kelas yang awalnya ramai langsung berubah menjadi hening saat mereka berdua masuk kelas. Semua pandangan langsung mengarah ke Jongin dan Kyungsoo yang masih berpegangan tangan. Kyungsoo yang menyadari pandangan mereka langsung melepaskan tangan Jongin dan menghampiri kedua sahabatnya yang telah menyiapkan tempat duduk untuknya.
Suasana kelas kembali ramai seperti tadi saat Jongin menghampiri Chanyeol serta Sebun kemudian bercanda bersama. Sementara itu Kyungsoo menundukkan kepalanya saat tatapan introgasi dilayangkan oleh Baekhyun kepadanya. Tapi untunglah Ahn seonsaengnim sudah datang sehingga Baekhyun tidak jadi mengintrogasinya.
Waktu makan siang pun tiba. Luhan dn Baekhyun langsung menarik Kyungsoo ke kantin tanpa memperdulikan panggilan dari kekasih mereka. Setelh mendapat makan siang, mereka bertig lalu mencari tempat di pojok.
"Jadi, apa kamu bisa menjelaskan hal itu, Kyungie ?"tanya Baekhyun to the point.
"Men-menjelaskan apa, Baekkie-ya ?"tanya Kyungsoo dengan gugup.
"Bagaimana bisa kamu datang terlambat dengan Jongin ?! Bukan hanya itu saja. Bahkan kalian berdua juga bergandengan tangan,"tanya Baekhyun dengan penuh semangat.
"Tidak ada yang terjadi. Aku datang terlambat dan menabrak dirinya. Lalu entah mengapa Jingin menggenggam tanganku. "Baekkie-ya, Luhannie, bolehkan aku sekarang berharap ?"kata Kyungsoo sambil menatap makanannya.
"Tentu saja. Kamu boleh berharap, Kyungie. Tapi kumohon jangan terlalu banyak berharap. Aku tidak ingin melihatmu sakit hati," jawab Luhan sambil tersenyum. "Untuk sekarang berusahalah."
"Benar apa yang dikatakan Lulu, Kyungie. Aku akan selalu mendukungmu. Fighting !"sahut Baekhyun dengan suara yang dibuat lucu.
"Terima kasih. Aku sangat bersyukur karena memiliki sahabat baik seperti kalian,"kata Kyungsoo sambil tersenyum.
Mereka bertiga lalu melanjutkan makan siang mereka sambil bercanda bersama. Tak lama kemudian, datanglah Chanyeol, Sehun dan juga Jongin. Chanyeol dan Sehun duduk di samping kekasih mereka sedangkan Jongin memilih untuk duduk di dekat Kyungsoo. Kyungsoo sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya dan berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Apa kau baik-baik saja, Kyung ? Kenapa menundukkan kepala sedari tadi,"tanya Jongin.
"A-aku tidak apa-apa, Jongin-ssi. Jangan hiraukan aku,"jawab Kyungsoo masih sambil menundukkan kepalanya.
"Kyungsoo memang pemalu, Jong ! Jadi kau jangan mengganggunya seperti itu,"kata Sehun saat melihat Jongin dan Kyungsoo.
"Tapi dia akan mulai bersikap cerewet saat kau sudah menjadi teman dekatnya,"sambung Chanyeol.
Kyungsoo yang mendengar perkataan Chanyeol langsung menginjak kakinya dan membuat Chanyeol mengaduh kesakitan. Kyungsoo sendiri hanya menjulurkan lidahnya.
"Tidak perlu malu seperti itu, Kyung. Lagipula aku sangat ingin berteman denganmu,"kata Jongin sambil tersenyum.
Astaga ! Tidak tahukah Jongin efek dari ucapannya tersebut pada Kyungsoo ? Kyungsoo sendiri hanya menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.
Sepanjang makan siang itu Jongin berusaha untuk mengakrabkan diri dengan Kyungsoo. Memang karena dasarnya Kyungsoo pemalu. Walaupun alama kelamaan Kyungsoo mulai menjawab dengan panjang dan itu merupakan kemajuan yang cukup pesat bagi Jongin.
"Kyungie, akhir pekan nanti kami akan pergi ke taman bermain. Apa kamu mau ikut ?"tanya Luhan sambil menghampiri Kyungsoo yang masih merapikan barang-barangnya.
"Call. Akhir pekan nanti orang tuaku tidak ada dan aku akan cukup kesepian nantinya,"jawab Kyungsoo dengan bersemangat.
"Ok kalau begitu. Untuk waktu dan tempat kita berkumpul nanti, aku akan memmberitahumu nanti,"kata Luhan. "Maaf ya kami tidak bisa menemanimu pulang bersama. Aku dan Baekhyun sudah memiliki janji."
"Tidak apa-apa kok, Luhannie. Kalau begitu aku pulang dulu ya !"
Kyungsoo berjalan ke halte bus sambil mendengarkan musik dari ponselnya. Sambil menunggu bus datang, dia memperhatikan sekelilingnya. Tak lama kemudian bus yang dia tunggu sudah datang. Kyunggso segera masuk ke dalam dan duduk dk kursi belakang. Dia memperhatikan jalan sembari mendengarkan musik.
Jongin baru saja selesai mengumpulkan tugasnya. Dia harus segera bergegas pergi ke halte jika tidak ingin menunggu lagi selama 1 jam. Beruntunglah dia karena bus itu belum berangkat. Jongin segera masuk ke dalam. Di bagian belakang bus, Jongin melihat Kyungsoo yang sedang duduk sendirian di belakang. Jongin tersenyum dan duduk di sebelahnya.
Kyungsoo sendiri sepertinya tidak menyadari keberadaan Jongin yang sudah duduk di sebelahnya. Jongin sendiri hanya tersenyum melihat wajah polos Kyungsoo yang melihat ke arah jalan. Jongin lalu menepuk bahu Kyungsoo dengan pelan.
Kyungsoo yang merasakan ada seseorang yang menepuk bahunya langsung menoleh. Dia terkejut melihat Jongin yang duduk di sebelahnya. "J-Jongin-ssi. Maaf aku tidak sadar jika kamu duduk di sebelahku,"kata Kyungsoo sambil menundukkan kepalanya.
"Tidak apa-apa kok. Lagipula itu bukan masalah besar,"jawab Jongin sambil tersenyum. "Lalu, jangan memanggilku terlaku formal. aku memang ingin berteman denganmu."
"B-baiklah, Jongin-ssi. Ah, maksudku Jongin-ah,"kata Kyungsoo.
"Nah seperti itu dong ! Kamu itu lucu sekali, Soo-ya,"kata Jongin sambil mengusap rambut Kyungsoo.
"Soo-ya ?"tanya Kyungsoo dengan bingung.
"Itu nama panggilan khusus yang kubuat untukmu. Apa kamu tidak suka ?"jawab Jongin.
"Tidak. Tidak apa-apa. Aku juga suka kok,"jawab Kyungsoo balas tersenyum. Karena selama ini yang memanggilnya seperti itu hanyalah keluarganya saja.
Mereka berdua lalu mengobrol dengan akrab. Walaupun terkadang Kyungsoo masih menjawab dengan malu-malu. Ternyata rumah mereka searah juga. Jadi mereka menghabiskan sepanjang perjalanan mereka dengan mengobrol.
.
.
.
.
.
.
TBC
Author Note:
Salam kenal aku adalah perusuh baru fandom ini 😃 Jadi tolong jangan bash atau flame.
Awalnya aku rencanain buat dibikin oneshoot aja. Cuma masalahnya adalah kalau dibuat oneshoot konfliknya malah aku nggak bisa nemuin. Jadi mungkin akan kubuat beberapa chapter. (Itupun kalau ada yang mau). Tapi aku nggak bisa janjiin kapan aku nge-post nya. Soalnya aku murid akhir di SMP.
Jadi... review juseyo...!
리피우추세요!
