"Maafkan aku, Baek!"

Itu adalah kalimat pertama yang terucap dari bibir Chanyeol saat memasuki apartemen. Dirinya bahkan masih mengenakan kemeja, dasi, dan jas formal tetapi di depannya kini sudah berdiri Baekhyun dengan wajah tertekuk dan marah.

"Selalu saja begini!"

Baekhyun sedikit menggeram saat mengatakannya. Bagaimana tidak? Malam ini adalah malam anniversary pernikahan mereka. Keduanya sudah berjanji akan merayakannya bersama di apartemen yang mereka sebut sebagai rumah. Baekhyun bahkan mati-matian belajar memasak pada Kyungsoo agar bisa membuat makanan kesukaan Chanyeol. Namun, semua terasa sia-sia tatkala suaminya tiba-tiba menelepon dan memberitahu bahwa dirinya akan pulang larut karena tidak bisa meninggalkan rapat di perusahaan.

"Iya, aku salah. Maaf," Chanyeol berbicara selunak mungkin agar tidak semakin memancing kemarahan Baekhyun.

"Ini bukan yang pertama kalinya. Kau selalu melanggar janji. Saat ulang tahunku, ulang tahunmu, bahkan ulang tahun pernikahan kita pun kau selalu saja sibuk!"

Chanyeol hanya terdiam mendengar ocehan sang suami. Dia tahu dia salah dan tak punya hak untuk membantah. Biarkan Baekhyun meluapkan kemarahannya. Dia pantas menerimanya.

"Sebenarnya untuk apa kau menikahiku kalau kau tak pernah meluangkan waktu untukku? Apa aku ini hanya pajanganmu saja?"

Pertanyaan yang cukup menohok bagi Chanyeol. Bagaimana bisa Baekhyun mempunyai pikiran seperti itu?

"Tidak, Baby. Tentu saja karena aku mencintaimu,"

"Lalu kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa, Yeol?"

Dan tangis Baekhyun pun pecah seketika. Membuat hati Chanyeol ikut hancur saat melihatnya. Tanpa berkata apapun, Chanyeol segera mendekat dan merengkuh tubuh mungil suaminya ke dalam pelukan. Baekhyun berontak, memukul dada Chanyeol sambil menangis meraung seperti layaknya anak kecil. Namun, Chanyeol tetap berusaha menahan pelukannya sambil membisikkan kata 'maaf' pada suami mungilnya.

Tak butuh waktu lama untuk membuat Baekhyun kembali tenang. Tangisnya sudah berhenti meskipun masih tersisa sesenggukan yang tersembunyi di dada bidang sang suami. Chanyeol pun melepas pelukannya dan mengusap sisa-sisa air mata yang masih menempel di pipi Baekhyun.

"Maafkan aku, Baby. Aku sudah bilang pada Sehun kalau besok aku akan mengosongkan waktu untuk menemanimu seharian," ucap Chanyeol sambil membenahi poni Baekhyun yang berantakan.

Baekhyun yang semula enggan menatap Chanyeol kini langsung mendongak memfokuskan netranya pada sang suami.

"Benarkah? Kau tidak bohong kan?" tanya Baekhyun mencoba memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.

"Tentu saja. Aku janji," jawab Chanyeol sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

Baekhyun menyambutnya kemudian kembali menghambur ke pelukan suaminya.

"Terima kasih, Chanyeol,"

"Apapun untukmu, Baby"

Chanyeol melepas pelukan kemudian menghujani Baekhyun dengan kecupan di kedua pipi, dahi, dagu, hidung, dan juga bibirnya.

"Apa kau mau makan? Aku akan menghangatkan masakannya untukmu," tanya Baekhyun begitu Chanyeol menyudahi kegiatannya.

"Ada satu yang ingin kumakan,"

"Apa?"

"Kamu," jawab Chanyeol kemudian langsung memapah Baekhyun ke dalam gendongan dan membawanya masuk ke kamar.

END