Pairings: Hanchul, Sichul(Broken), Kangteuk, Yunho-Leeteuk(Broken), Kangin-Jessica(broken), Yewook, Siwon-Heebon(Broken)
Summary: Hankyung adalah siswa pindahan baru di sekolah. Secara tidak sengaja, peristiwa demi peristiwa membuatnya akrab dengan Heechul. Sedangkan, ada seseorang disana yang sepertinya memerhatikan mereka. Heechul sendiri adalah anak nakal ketua dari geng Kim Bersaudara, dan paling senang mengerjai Ryeowook tanpa alasan yang jelas. Dilain sisi, Leeteuk sang ketua OSIS diberi tugas oleh para guru untuk mengawasi Kangin. Apakah rasa benci akan menjadi benih baru yang tumbuh? Well, masa SMA di SMA khusus cowok memang sekali seumur hidup
Genre: Romance / Angst / Hurt/Comfort / Friendship
Languange : Bahasa Indonesia
Disclaimer: Saya tidak mempunyai anggota Super Junior. Tetapi di fanfic ini, mereka adalah karakter saya yang saya buat dengan ide yang menggila :) well, enjoy!
Warning: YAOI, BOYXBOY, tidak suka? jangan membaca.
Leeteuk's POV
*sigh* Hari ini sebenarnya adalah hari pertama tahun ajaran baru. Aku bangun agak terlalu pagi sepertinya. Sekitar 05.00 AM. Aku lalu mandi air hangat, menyikat gigi dan membuat makan pagi yang enak. Aku menyiapkan buku pelajaran baru untuk kubawa pada hari ini. Karena hari ini adalah hari semester baru, sepertinya aku harus menyiapkan kertas pelanggaran lagi (tanggung jawabku sebagai ketua OSIS).
Sebelum aku berangkat, aku lihat foto yang ada diatas meja belajarku dan tersenyum. Fotoku dengan Hankyung, teman masa kecilku. Kita berdua sedang tersenyum dan berpose Victory.
Hankyung, dasar berandalan! Aku merindukanmu tau! Sahabatku...
Kami mengambil foto ini sekitar 6 tahun yang lalu. Saat rekreasi SD ke Donghae City. Hankyung adalah teman masa kecilku yang sangat baik, tapi sayang dia harus pindah ikut orangtuanya ke Cina. Haaah... Berharap bisa bertemu dengannya segera. Karena masalah jarak, kami sudah jarang bertemu, mungkin hanya chat saja. Aku melihat jam tangan putihku. OMO! Sudah jam 6:30 am. Aku akan ketinggalan bus. Aku membawa tasku dan segera keluar agar tidak ketinggalan bus. Ketika aku memasuki bus, kursi pertama kosong dan aku langsung mendudukinya. Entah kenapa, aku jadi mulai memikirkan hidupku lagi.
Sudah 3 tahun aku baru saja mengetahui bahwa aku menderita penyakit hati. 3 tahun setelah orangtuaku bercerai dan aku pindah sendiri karena bingung pingin tinggal dengan siapa. Yah, walaupun 3 tahun ini tidak begitu berat, karena aku sendiri juga memperoleh beasiswa dan biaya hidupku ditanggung oleh orangtuaku. Setiap bulan mereka mengirimiku uang jajan dan sewa kos. Hmm... Aku tidak tahu mengapa hatiku sekarang terasa hampa. Sejak dia meninggalkanku untuk pergi belajar ke USA 4 tahun lalu, kita putus dan lost contact. Setelah dua lalu dia kembali pun, dia juga tidak pernah menanyakan kabarku ataupun mencariku apalagi berusaha untuk satu sekolah lagi denganku. Kudengar juga, dia sudah dijodohkan dengan wanita bernama Tiffanny. Dan aku sendiri, disini sudah tidak menyukainya tapi tidak bisa membuka hatiku. Hah! Park Jung Soo! Sadar! Yunho adalah masa lalu dan kamu mesti menyongsong masa depan. Lupakan dia!
Aku baru menyadari kalau bus sudah sampai di SMA Chungnam. Setelah turun, aku berjalan ke gerbang masuk SMA Chungnam. Dari kejauhan, aku melihat seseorang yang familiar sepertinya sedang menunggu didepan gerbang SMA Chungnam. Dia melambaikan tangannya padaku. Aku tersenyum dan berjalan mendekat ke arahnya.
"Ryeowook~sshi... Selamat pagi" Dan aku tersenyum.
End of P.O.V
Ryeowook tersenyum dan menundukkan kepalanya ke kakak kelasnya itu.
"Hyung, aku menunggumu"
Leeteuk tersenyum dan menepuk pundaknya.
"Gamsahamnida, Ryeowook ~sshi"
Ryeowook hanya tersenyum malu.
"Kalau jam pertama kau tidak ada PR atau ulangan, bisa membantuku mengurusi data-data OSIS?" Tanya Leeteuk tersenyum ramah.
Ryeowook mengangguk.
"Kau tahu, urusan OSIS ini lama-lama membuatku penat juga. Mianhe~ Wookie, aku harus merepotkanmu."
"Ne, tak apa hyung. Jika kau butuh bantuanku, bilang saja, jangan sungkan."
Ryeowook yang berkata sambil tersenyum ke arah Leeteuk.
Leeteuk pun membalas senyuman Ryeowook dan keduanya berjalan memasuki SMA
Chungnam.
Ruang OSIS
Ketika Leeteuk dan Ryeowook memasuki ruang OSIS, mereka terkejut melihat kepala sekolah SMA Chungnam sudah duduk dan sepertinya menunggu mereka.
"Lee Soo Man songsaenim?"
Kepala sekolah Chungnam yang tadinya membaca koran itu meletakkan korannya dan tersenyum kearah Leeteuk. Dia berjalan ke arah Leeteuk dan menyalaminya.
"Jungsoo~sshi, selamat pagi."
Leeteuk yang sepertinya tahu akan ada tugas untuknya lagi, hanya tersenyum ke arah kepala sekolahnya itu.
"Selamat pagi songsaenim.", "Apakah ada sesuatu yang ingin anda beritahukankepada saya? Karena tidak biasanya anda pagi-pagi sudah ada di ruangan OSIS."
Lee Soo Man hanya tersenyum kecil dan menyuruh Leeteuk untuk duduk. Leeteuk melihat kearah Ryeowook dan berkata pelan,
"Mianhe, Wookie, kau bisa kembali ke kelas sekarang. Istirahat pertama temui aku."
Ryeowook yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan kemudian sebelum pergi meninggalkan ruangan itu, dia menundukkan kepalanya ke Lee Soo Man yang dibalas oleh senyuma Lee Soo Man.
Di Kelas Sejarah
HeeChul menguap tanpa henti, sedangkan Yesung sibuk dengan blackberrynya. Kangin yang duduk diantara keduanya hanya duduk dan membaca komik kesukaannya.
"Yesung~a! Ayolah, beri aku satu nomor teman cewekmu di list BBmu itu..." Kangin yang sudah tidak tahan melihat Yesung tersenyum-tersenyum itu.
"Hoaahh... Aku sangat mengantuk!" Heechul menguap mungkin untuk yang keseratus
kalinya pagi itu.
Kangin hanya menghela nafas dan kemudian melanjutkan membaca komiknya karena tidak mendapatkan perhatian. Setelah kelas sejarah selesai, mereka bertiga berjalan ke kelas berikutnya.
"AISH~ aku gak tau dah! Dasar cewek gak tau diuntung, delete contact BBM sembarang!" Yesung memaki-maki.
Heechul yang ngantuk melihat Ryeowook berjalan tergesa-gesa.
"YA! Kutu buku itu sepertinya sedang keburu-buru." Dan dia tersenyum menyeringai.
Ryeowook setengah berlari ketika Heechul memanjangkan kakinya. Dan ketika itu, Ryeowook tidak melihat kebawah sehingga dia tidak sengaja menendang kaki Heechul, kehilangan keseimbangannya dan jatuh.
Ketiganya melihat ke arah Ryeowook. Ryeowook mengaduh kesakitan dan melihat ke arah Heechul.
"Apa kau buta? Kau menendang kakiku!" Bentak Heechul.
Mata Ryeowook berkaca-kaca.
"Ah, hyung, kau yang salah, memanjangkan kakimu di tengah jalan." Bela Kangin sebelum mengulurkan tangannya ke Ryeowook dan membantunya berdiri.
"Apa kau tidak apa-apa? Bisa jalan?" Tanya Kangin ketika membantu Ryeowook berdiri dengan normal.
Ryeowook hanya menganggukkan kepalanya. Dia lalu melepaskan tangannya dari Kangin dan hendak mengambil bukunya yang jatuh. Tetapi, saat itu, Yesung lalu langsung mengambil buku Ryeowook dan memberikannya padanya.
"Ini bukumu... Dan jangan lari di koridor sekolah sewaktu ramai."
Heechul menatap sinis Ryeowook sebelum lelaki itu membalikkan badannya.
"Ayo guys! Waktu Kim Bersaudara itu terlalu berharga untuk dihabiskan oleh manusia malang, dan siswa kutubuku ini... Cepetan!"
Dan Kangin lalu menepuk bahu Ryeowook memberikan ekspresi 'jangan-ambil-hati-perkataan Heechul'
Yesung mengalihkan perhatiannya ketika Bbnya berbunyi lagi dan mengikuti Heechul dengan diam.
Ryeowook lalu berterima kasih pada Kangin dan berjalan ke kelasnya yang sudah telat dia hadiri.
Aku harap aku tau, kenapa Heechul sunbae selalu memperlakukanku begini.
Saat Istirahat Siang
Kim Bersaudara menikmati makan siang bersama. Mereka memesan Burger dari Burger King dan menikmati makanan mereka ketika tiba-tiba Kangin memandangi kearah pintu kantin lebih dari 5 menit.
Heechul menyadari temannya yang lagi melamun itu dan memanggilnya supaya dia kembali ke sadarnya.
"YA! KANGIN~AH! Apa kau melamun atau kesambet? Apa yang kau pikirkan hah?"
Kangin melihat ke arah hyungnya dan lalu melihta lagi ke arah pintu kantin. Dia adalah Leeteuk sunbae, kakak kelasnya dan juga ketua OSIS SMA Chungnam itu sedang masuk bersama Ryeowook. Dan mereka bertatapan mata untuk beberapa saat. Entah mengapa, Kangin tidak dapat memisahkan pandangannya dari Leeteuk.
"Dia itu sibuk memandangi 'anak emas guru' dan juga ketua osis kita, hyung" Kata Siwon sambil memandangi layar Bbnya. "Sepertinya, Kangin tertarik padanya." Dan dia tersenyum menggoda.
Heechul melihat ke arah orang itu dan langsung membuang muka.
"Aah dia membosankan. Ketua OSIS? Terlebih lagi teman dari kutu buku itu! Ayolah... Itu sangat membosankan" Kata Heechul sambil meminum Fanta.
Kangin menjulurkan lidahnya dan mengabaikan kata-kata hyungnya itu.
Lalu, dia menatap ke arah Heechul
"Hyung... Berhenti mengganggu Ryeowook~sshi... Lelaki itu cinta damai dan tidak pernah menantang maupun mengganggumu... Kenapa kau selalu mengganggunya?"
Heechul menaikkan alisnya
"Kutu buku itu... Aku tidak suka padanya... dia menggangguku dengan berpura-pura polos... semua orang menyebutnya manis padahal dia hanyalah ayam yang malang... dia itu FREAK! Aku ingin mengganggunya sapai mati! Anak mami! Dia bahkan tidak berani untuk melindungi dirinya sendiri."
Kangin ingin mengatakan sesuatu ketika tiba-tiba Yesung memotongnya lebih dulu
"Oke... Sekarang aku benar-benar muak sama cewek ini... Di sangat membosankan... Oke! Aku akan beritahu dia kalau aku hanya bermain-main saja dan aku sudah muak dengannya!" Kata Yesung sambil mengantongi ponselnya.
"Hyung... Itu tidak benar... Bagaimana bisa kau bermain dengan perasaan orang lain... Itu salah... Kamu seharusnya tidak..." Kangin belum menyelesaikan omongannya ketika tiba-tiba Heechul berteriak.
"Aku mengerti!"
Dua orang lelaki disebelahnya memandangnya dengan tampang tidak mengerti.
"Aku mengerti Jongwoon a! Aku punya ide yang akan menghancurkan anak mami yang menyebalkan itu... Aku mengerti!"
Mereka berdua menghela nafas dan hanya melihat ke arah lain.
HeeChul mencibir
"Ya! JONGWOON-AH... Bukankah kamu sudah muak dengan cewek yang kamu permainkan tadi?"
Yesung melihat kearah Heechul dengan jawaban ya pada seluruh mukanya.
"Lalu, aku menemukan seseorang yang baru... Korban baru untuk keisengan cinta palsumu... dan kali ini aku akan bergantung padamu.. kamu akan mendapatkan kesenangan dan aku akan puas melihat wajah jelek darinya tampak sendu karena menangis."
"Hyung... Jangan bilang kau mau aku..." Yesung membelalakkan matanya.
Heechul tersenyum lebar.
Kangin berdiri tiba-tiba. Teman-temannya melihat dia dengan bingung.
"AKU POKOKNYA TIDAK IKUT DENGAN GAME YANG HANYA MEMPERMAINKAN PERASAAN ORANG!"
Dan dia membawa komik bacaannya dan lalu berjalan keluar meninggalkan Yesung yang kanget dan Heechul yang mencibir tidak senang.
"Jangan pedulikan dengan hal yang tidak masuk akal yang dia katakan... Dia sendiri aneh... Dengarkan aku Yesung... Aku bersumpah ini akan menyenangkan dan menarik"
-To Be Continued-
