Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : M
Genre : Anventure And Romance
Pair : Naruto x...?
Warning : Gaje, Abal, ( Miss ) Typo(s), OOC ( Maybe ), Smart!Naru, OverPow!Naru ( Maybe ), Sharingan!Naru, Rinnegan!Naru.
Don't Like, Don't Read
...
...
...
Perang Dunia Shinobi keempat telah sampai ke puncaknya. Madara telah berhasil membantai semuanya. seluruh aliansi Shinobi dan juga teman-teman Naruto semua mati. Kini kekuatan Juubi telah di dapatkan oleh Madara.
Benar-benar tidak ada harapan sama sekali, hanya dialah orang yang tersisa di antara alansi shinobi.
Naruto benar-benar tak tau harus melakukan apa lagi saat ini. Semua usaha yang di lakukan tak satupun berhasil. Dan karena keras kepalanya juga teman-temannya mati. Jika sejak awal ia menyerah, mungkin semua ini tak akan terjadi.
Melihat kehancuran yang telah Madara perbuat. mayat-mayat yang bertebaran, darah yang membasahi tanah, sungguh membuat jantungnya seperti diremas. Dia benar-benar lemah, yang bahkan membunuh sesorang yang sudah pernah mati ia pun tak sanggup
Naruto melihat kedepan, Juubi telah bangkit kembali dengan Madara sebagai Jinchurikinya. Juubidama super besar telah terbentuk, ia benar-benar tak akan selamat kali ini.
"Kau akan segera mati, bocah Kyuubi!" Madara berbicara di atas kepala Bijuu dengan nada datarnya, matanya menatap tajam Naruto di hadapannya. Tangannya bersidekap dada, siap membunuh kapan saja.
Juubidama yang terbentuk semakin besar, sepertinya Madara menggunakan sebagian cakra Juubi untuk membuatnya. Ia tak ingin Naruto bisa menghindar lagi, ia harus berhasil.
'Aibou, aku mempunyai sebuah rencana, aku tak tau ini berhasil atau tidak. Dan aku ingin kau memberikan seluruh cakra yang kau punya padaku sekali lagi.'
'Ini cakraku yang terakhir. Kita tak punya banyak waktu untuk mengumpulkannya kembali. Ku harap kau punya rencana yang bagus, Gaki'Kurama mulai memberikan seluruh cakranya kepada Naruto, tampak dari tubuhnya yang terlihat mengurus.
'Aku akan berusaha, Aibou!' Jawab Naruto yakin. 'Bijuudama tak akan mempan terhadap Juubi. Aku akan memasukan cakra senjutsu sebanyak mungkin ke dalam Bijuudama.'
Dengan kekuatan yang tersisa, Naruto sekali lagi memasuki Mode Kyuubi. Ia bisa merasakan dadanya mulai terasa sesak serta terbatuk-batuk mengeluarkan darah saat ia mencoba membuat Bijuudama super besar. Ini kesempatan terakhirnya, jikalau ia akan mati, itu bukan dalam keadaan menyerah dengan keadaan.
"Hn, tak kusangka Kyuubi masih mempunyai cadangan cakra sebanyak itu. Namun kau harus tau, kau tak memiliki kesempatan untuk mengalahkanku."
Bijuudama buatan Naruto semakin besar hingga mampu menandingi Juubidama buatan Madara. Berbeda dengan milik Madara, Bijuudama Naruto memiliki konsentrasi cakra senjutsu yang begitu banyak.
Naruto mengambil Kunai cabang tiga dari kantong Kunainya dan melemparkannya ke arah Juubi dan Madara. "Jika aku mati setidaknya kau harus ikut mati denganku, Madara-Teme!"
HIRAISHIN NO JUTSU!
Beberapa detik kemudian, Naruto dalam Mode Kyuubi sudah berada di hadapan Juubi sambil mengarahkan Bijuudama buatannya. Sementara Madara hanya tersenyum meremehkan melihatnya.
"Terlalu lambat, usahamu sia-sia." Ucap Madara dengan nada dingin dan tersenyum menyeringai.
BIJUUDAMA/JUUBIDAMA!
Teriak mereka bersama-sama.
Sebuah ledakan cukup dahsyat terjadi saat dua kekuatan penghancur itu bertabrakan. Benar-benar melenyapkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, hingga tak lama ledakan itu menjadi sebuah lubang hitam menganga di antara mereka. Naruto merasakan pirasat buruk dan bertanya-tanya apa yang terjadi saat lubang itu mulai menarik mereka dengan kekuatan dahsyat.
'Aibou! Apa yang terjadi?'Tanya Naruto dalam pikirannya sambil mencoba bergerak menjauhi lubah hitam itu. Kejadiaan ini mengingatkannya dengan teknik Sharingan milik Obito. Dan untuk beberapa alasan, ia merasakan dirinya akan akan di pindahkan ke suatu tempat jika dia membiarkan tubuhnya masuk kedalam lubang itu.
'Ini seperti celah dimensi!'Kyuubi berasumsi, dan untuk beberapa alasan suara itu terdengar sangat khawatir.
'Dimensi? Apa yang kau maksud?'Tanya Naruto sambil terus berusaha menjauhi lubang dengan kekuatan Kyuubi, Naruto bisa melihat hal yang sama di hadapanya, Madara dan Juubi juga kesulitan menjauhi lubang itu.
'Retakan dimensi. Saat kedua kekuatan tinggi tadi bertabrakan dengan dahsyatnya, itu berhasil membuat celah dimensi terbuka!'
'Apa yang akan terjadi jika kita masuk ke dalam lubang itu?'
'Aku sendiri juga belum mengetahuinya. Mungkin kita akan ditransfer kesuatu tempat.'
Dan belum sempat mereka melanjutkan kata-katanya, Juubi, Madara, Naruto, dan Kyuubi telah terhisap kedalam lubang dimensi tersebut. Didalam lubang Naruto bisa melihat, jiwa Madara mulai di tarik dari tubuhnya dan tak lama jiwanya juga tertarik keluar dari tubuhnya, tetapi tak pergi kemanapun, anehnya jiwa Naruto malah masuk kedalam tubuh Madara di ikuti Kyuubi dan Juubi yang juga masuk ke dalam tubuh madara, sebelum menghilang dari lubang itu.
...
...
(Di Tengah Hutan Konoha)
Di sebuah padang rumput yang sangat tenang dan sangat damai. Mungkin karena di tempat itu jarang di kunjungi para manusia karena padang rumput itu berada di tengah hutan, namun tiba-tiba muncul portal di tengah padang rumput itu dan memuntahkan seorang pemuda berambut hitam panjang sepunggung berponi belah pinggir yang menutupi mata kanannya. Memakai armor berwarna merah dan di punggungnya terdapat senjata seperti kipas besar.
Pemuda yang di ketahui adalah Naruto itu pun mulai membuka matanya perlahan-lahan karena sebuah terik yang sangat terang. Saat mata Naruto terbuka lebar, yang pertama kali ia lihat adalah langit cerah berwarna biru, serta awan-awan yang menemaninya. 'Damai' hanyalah kata itu yang akan Naruto ucapkan saat ia melihat langit cerah berwarna biru laut.
Naruto mencoba menoleh ke arah kanan, dan melihat sebuah sungai jernih dengan aliran yang tenang. Mencoba bangkit dari acara berbaringnya, Naruto merasa tubuhnya remuk seperti habis di remas-remas oleh sesuatu yang tidak ia ketahui, rasanya sakit sekali. Berhasil bangkit dari keterpurukannya(?) dengan tubuh dipenuhi peluh, Naruto pun mulai mencoba meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kram.
Setelah dirasa tubunya sudak agak baikan, Naruto mulai berjalan mendekati sungai untuk sekedar manyegarkan tubuhnya yang banyak mengeluarkan keringat itu. Ketika sampai di pinggir sungai alangkah terkejutnya Naruto, melihat gambaran sosok Uchiha Madara ada didalam air. Namun disaat ia menoleh kebelakang dia tidak menemukan sosok Madara, yang ia kira ada dibelakangnya.
Mata Naruto kembali memandang sosok Madara yang ada di air, dan menoleh kebelakang untuk menemukan sosok Madara, berulang kali Naruto melakukan hal tersebut tapi hasilnya nihil. Naruto hanya menghela nafas berat, mungkin hanya imajinasinya saja, jadi ia bisa melihat bayangan sosok Madara ada di air. Tak sengaja ia melihat tangannya berbalut sarung tangan berwarna hitam dan kulitnya sekarang berwarna putih pucat, tunggu dulu... perasaan dulu kulitnya berwarna tan eksotis, kenapa sekarang berubah jadi putih pucat? Naruto pun mulai melihat keseluruhan tubuhnya.
'Syok' itulah yang menggambarkan perasaan Naruto saat ini, bagaimana tidak? dirinya melihat tubuhnya persis seperti tubuh Madara, atau jiwanya yang masuk kedalam tubuh Madara? Ia juga tidak tau.
"ASTAGA!" Teriak Naruto saking kagetnya. Untung ini dihutan coba kalau di pasar(?), mungkin sudah dianggap gila si Naruto itu. Tiba-tiba sebuah suara berat menghentikan aksi Naruto yang tengah terkaget-kaget ria.
"Kau sudah sadar, Gaki"
"Partner! Kenapa tubuh Madara ada padaku? Apa yang terjadi? Dan dimana kita berada sekarang?"
"Aku juga tidak tau, Gaki! Mungkin kita terlempar ke masa lalu. Kalau tubuh Madara ada padamu, akan aku jelaskan...", terdengar suara Kyuubi seperti sedang mendesah, "Kau ingat saat kita berada didalam celah dimensi?"
Naruto hanya mengangguk kecil.
"Kau lihat? Jiwamu, jiwa Madara, jiwaku, dan jiwa Juubi seperti ditarik keluar, dan masuk kedalam tubuh Madara. Mungkin saja kita bersatu dalam tubuh Madara, dan jiwa Madara hilang entah kemana!" Jelas Kyuubi menganalisis.
"Jadi begitu!" Naruto mengangguk paham.
"Sudahlah, aku mau tidur dulu. Tenagaku cukup banyak terkurang gara-gara pertarungan dengan Madara itu" Kyuubi pun memutuskan kontak fikiran antara dirinya dan Naruto.
"Kheh... dasar rubah pemalas!"
"AKU DENGAR ITU, NARUTO!"
...
...
...
..
To Be Continued
.
