The Interrogation
Manhattan, New York - 6.20 PM.
Sore mulai berganti menjadi malam; langit mulai tertutupi oleh kegelapan. Suasana di dalam kantor CIA tersebut masih terlihat ramai dengan banyaknya petugas yang berlalu lalang. Dapat terlihat beberapa dari mereka masih mengerjakan beberapa hal seperti menelpon, mengisi jurnal, dan pengawasan melalui gambaran peta yang terlihat di layar mereka.
"Aku tidak menyangka nasib akan membawaku untuk mendekam di sel ini", kata orang di dalam sebuah sel tahanan di kantor tersebut.
Orang tersebut masih terlihat muda. Rambutnya terlihat berantakan, dan walaupun terlihat masih muda, rambutnya sudah terlihat mulai memutih. Dia memakai sebuah jas putih yang menyerupai jas laboratorium yang terrobek di bagian lengan kanannya. Dibalik jas tersebut, yang telihat hanyalah sebuah kaos dan beberapa perban yang melingkari tubuhnya; dimana terlihat beberapa noda darah yang melekat pada perban tersebut. Selain itu, mata kanan orang tersebut juga terbalut dengan sebuah perban yang melingkari kepalanya.
"Amerika Serikat, tempat dimana kebebasan dapat dirasakan setiap orang. Yang benar saja. Apa mereka punya sesuatu yang disebut keadilan di sini? Aku ragu sebenarnya …."
Tahanan tersebut terus menggerutu dalam bahasa Rusia. Beberapa dari petugas mengacuhkan gerutuan tersebut, namun ada pula yang sesekali memperhatikannya walaupun sama sekali tidak mengerti apakah yang orang tersebut gerutukan.
8.25 PM. Kantor tersebut mulai terlihat sepi, hanya terdapat beberapa penjaga yang sedang memenuhi shift kerjanya pada saat malam. Tak lama kemudian, seseorang dengan pangkat yang terlihat cukup tinggi terlihat mendekati sel tahanan tersebut dengan beberapa petugas di belakangnya.
Orang tersebut memiliki postur yang cukup tegak, rambut yang tertata dengan rapi, dan memiliki aura yang cukup berbeda dari CIA pada umumnya. Ia terlihat mengenakan pakaian seperti layaknya anggota CIA; Jas hitam, kemeja, dasi, dan celana panjang.
"Kau, ikut denganku." Katanya terhadap tahanan tersebut.
Dua dari petugas tersebut membuka pintu sel tahanan dan satu lainnya memborgol tangan tahanan tersebut untuk dibawa ke ruangan introgasi.
Mereka berjalan menelurusi lorong yang panjang. Dengan keadaan tangan yang diborgol dan digiring oleh 4 orang anggota CIA, tahanan tersebut tidak terlihat melawan ; hanya mengikuti arah ke mana para anggota CIA itu membawanya. Sesekali ia melihat sekitarnya, mencari sebuah celah agar dapat melarikan diri. Namun ada satu hal yang menarik perhatiannya, ia melihat berkas yang dibawa oleh pimpinan CIA tersebut; Classified – Draco Giancarlo. Wajah tahanan tersebut terlihat terkejut saat membaca nama yang tertera pada berkas tersebut.
Mereka pun sampai di ruang introgasi, dua orang petugas ditempatkan di balik bilik kaca untuk mengamati, sementara satu orang petugas lainnya berada di dalam ruang introgasi bersama pimpinan CIA dan tahanan tersebut.
"Valt Vino – 25 tahun – terlibat dalam kasus imigran illegal dari Rusia, kepemilikan senjata ilegal, melakukan viligante dengan meninggalkan setiap korbannya lumpuh selama sisa hidupnya dan merampas senjata mereka dan menjualnya ke black market. Apa alasanmu melakukan hal tersebut?" Tanya pimpinan CIA tersebut.
Valt tetaplah diam, mengacuhkan pertanyaan yang dilontarkan anggota CIA tersebut.
"Cepat jawab pertanyaannya!" Bentak seorang anggota CIA yang bersama Valt dan pimpinan CIA tersebut.
"… Mati saja kalian berdua."
