Disclaimer:
Naruto: Masashi Kishimoto
Bleach: Tite Kubo
.
.
.
Genre: scifi/friendship/adventure/mystery
Rating: T
Setting: Kota Kyoto (AU)
Selasa, 29 Agustus 2017
.
.
.
Iron Riders Online
By Hikasya
.
.
.
Chapter 1. Tentang Silver dan Onix
.
.
.
Teknologi game semakin berkembang pesat di abad 21 ini. Banyak perusahaan game di dunia ini, berlomba-lomba menciptakan game bertipe VRMMORG yang berhasil memancing minat orang-orang untuk memainkannya. Dengan menggunakan alat khusus yang lebih canggih, orang-orang bisa memainkan game tersebut. Namun, ada satu perusahaan misterius yang tak diketahui namanya, memasarkan game yang lebih dari game tipe VRMMORG itu, yaitu game yang bernama "Iron Riders Online."
Ya. Iron Riders Online adalah sebuah game Virtual Reality (VR) yang memungkinkan para pemain bisa berubah wujud menjadi sosok ksatria beramor besi layaknya Masked Rider, dengan alat khusus yang bernama "Digital Glass."
Alat yang bernama "Digital Glass" tersebut, menyerupai kacamata D-Frame yang digabungkan dengan Headset Bluetooth. Berdesain futuristik dan canggih serta menyimpan sejumlah data penting di dalamnya. Dengan menekan di bagian dua telinganya yang menyerupai Headset Bluetooth, pengguna dapat berubah menjadi sosok ksatria besi sambil mengatakan 'Charger' dan bersiap untuk bermain di Iron Riders Online.
Permainan game Iron Riders Online sangatlah nyata karena dunia virtual reality sudah bersatu dengan dunia nyata. Suatu teknologi termutakhir memungkinkan game Iron Riders Online ini bisa berkoneksi langsung di dunia nyata sehingga pemain bisa bermain bebas di dunia nyata. Bersiap untuk bertarung dengan pemain lainnya dan membasmi para monster virtual reality yang disebut "Viruses."
Intinya, game Iron Riders Online atau bisa disingkat menjadi "IRO" ini bertujuan menjadi "Riders yang Terhebat". Dimana pemain harus bertarung dengan pemain lainnya dalam pertandingan duel. Pertandingan duel ini bisa saja diadakan kapan saja dan dimana saja, dengan batas waktu yang ditentukan pemain.
Selain itu, pemain bisa memburu Viruses dan menambah nilai EXP. Tanpa ada level tertentu. Pemain bisa bertambah tangguh jika mendapatkan sebuah "bintang emas" yang bertanda bukti bahwa pemain pernah memenangkan sebuah pertandingan duel. Bintang emas itu bisa didapatkan tidak terbatas, tergantung usaha pemain itu sendiri.
Dunia virtual reality telah menjadi nyata di tahun ini. Bukanlah mimpi ataupun ilusi. Telah terwujudkan lewat game IRO tersebut.
Topik hangat tentang IRO telah menjadi "trending topic" di mata masyarakat. Baik itu di internet maupun kehidupan nyata. Orang-orang sangat menyukai game IRO itu sehingga melupakan aktifitas sehari-hari mereka, hanya untuk bermain IRO tersebut.
Hal itu terjadi di sekolah yang bernama Kasakura, yang berada di sebuah kota besar yang bernama kota Kyoto. Dimana semua murid sedang membicarakan IRO. Mereka berkelompok dan mengisi di berbagai sudut sekolah. Bahkan guru-guru pun ikut membicarakan IRO tersebut.
Sudut pandang tertancap pada kelas 11-1, tampak beberapa penghuni kelas sedang berkerumun di satu meja, hanya untuk membicarakan IRO itu. Suara mereka begitu berisik sekali hingga mengganggu beberapa orang yang sedang asyik belajar.
"Hei, berisik sekali!" sembur gadis berambut merah muda pendek dan bermata hijau, yang diketahui bernama Haruno Sakura."Padahal kita sedang mengerjakan latihan Fisika. Tapi, kenapa mereka tidak mengerjakannya? Dasar!"
Gadis yang diketahui bernama Sakura itu, memandang tajam ke arah orang-orang yang sedang berkerumun, persisnya mengerubungi meja laki-laki berambut raven dan bermata hitam. Laki-laki berambut raven yang bernama Uchiha Sasuke.
Lalu orang yang berada di sampingnya, menjawab perkataannya.
"Ya... Mereka sedang membicarakan IRO itu. Makanya mereka tidak mengerjakan latihan Fisika itu. Bahkan Kakashi-sensei juga tidak mau mengajar dan malah memberikan kita tugas latihan Fisika seperti ini."
Sakura melirik ke arah samping kirinya. Tampak laki-laki berambut pirang jabrik dan bermata biru, duduk di sampingnya tapi dibatasi dengan sebuah gang. Laki-laki berambut pirang jabrik yang diketahui bernama Uzumaki Naruto, sedang asyik memainkan ponsel pintarnya, tidak mengerjakan tugas latihan Fisika-nya sama sekali.
Seketika wajah Sakura menjadi sewot. Kepalan tangan kanannya sudah mengeluarkan sudut perempatannya. Sampai-sampai mematahkan penanya hingga terbelah menjadi dua saking kesalnya!
"HEI, CEPAT KERJAKAN TUGAS LATIHAN KALIAN ITU SEKARANG JUGA!" bentak Sakura sekeras mungkin hingga mengguncang kelas itu sekaligus meninju mejanya hingga terbelah dua.
BUAAAAK!
Otomatis semuanya jadi kaget lalu berhamburan dan bergegas menuju ke tempat masing-masing. Mereka ketakutan begitu melihat Sakura yang mengamuk seperti banteng liar. Karena notabene Sakura adalah ketua kelas dan ditugaskan untuk mengawasi seisi kelas agar mengerjakan tugas latihan Fisika itu sampai selesai atas perintah dari sang guru Fisika yang bernama Hatake Kakashi.
SIIING!
Keadaan menjadi hening tatkala Sakura selesai mengamuk. Semua orang pun fokus untuk mengerjakan tugas latihan Fisika tersebut. Bahkan Naruto juga mulai serius mengerjakan tugas latihan Fisika-nya itu.
Sakura yang berdiri, memperhatikan seisi kelas. Lantas dia mengubah wajahnya seperti biasa, dan menghembuskan napas leganya.
"Aaaah... Syukurlah... Semuanya kembali seperti biasa. Tapi...," Sakura sweatdrop sendiri melihat mejanya yang sudah terbelah dua."Aku kelepasan kontrol nih..."
Naruto dan beberapa teman melirik Sakura. Sakura memutuskan untuk duduk di bangku dan memilih melanjutkan mengerjakan tugas latihan Fisika-nya. Ia duduk dalam satu meja dengan gadis berambut pirang yang diikat satu, Yamanaka Ino, yang duduk di belakangnya.
Ino menatap Sakura dengan aneh. Sakura menyadarinya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu, Ino?" tanya Sakura heran.
"Kau malah menggunakan kekuatanmu di saat seperti ini. Apa itu akan menarik perhatian?" Ino malah balik bertanya.
"Ah... Benar juga. Hahaha... Aku tidak menyadarinya."
"Huh... Dasar, setidaknya kontrol kekuatanmu itu, Sakura."
Ino memasang wajah yang manyun. Sakura hanya tertawa maklum.
Sakura dan Ino adalah salah satu pemain yang tergabung di dalam game IRO itu. Mereka adalah Rider wanita yang baru saja bermain selama dua bulan ini dan memiliki beberapa bintang emas sebagai tingkat pengalaman bertarung mereka sebagai Rider wanita.
Biasanya kekuatan Rider bisa terbawa juga meskipun tidak menjadi Rider, contohnya Sakura yang tidak sengaja menggunakan kekuatan tinju supernya sehingga membuat meja terbelah menjadi dua. Karena Sakura adalah Rider tipe pengguna elemen tanah/batu.
Karena Rider wanita berjumlah sedikit di game IRO ini, jarang jika ada Rider pria menantang Rider wanita untuk bertarung. Rider pria hanya menantang Rider pria jika ingin berduel. Sebaliknya Rider wanita hanya menantang Rider wanita jika ingin berduel. Ada juga Rider wanita yang menantang Rider pria untuk berduel dengannya.
Para Rider dituntut untuk merahasiakan jati diri mereka. Sedikit di antara mereka mengetahui jati diri masing-masing. Mereka akan mengetahui keberadaan Rider lainnya jika Rider itu "aktif" untuk bermain IRO melalui Digital Glass lewat menggunakan "Players Sensor", sehingga mereka bisa berteleportasi langsung menuju tempat Rider itu berada.
Konsep setting permainan IRO ini berkoneksi langsung di dunia nyata, memungkinkan para pemain bisa bermain kapan saja dan dimana saja. Karena gelombang data virtual reality telah terhubung langsung dengan Digital Glass sehingga para pemain bisa bergerak dengan bebas dan mengeluarkan kekuatan elemen mereka secara nyata. Didukung dengan gelombang radio yang dipancarkan dari menara yang ada di kota Tokyo, membuat gelombang data meluas hampir ke seluruh penjuru kota. Bahkan sampai merambat ke seluruh Jepang.
Hanya di Jepang saja, game IRO itu diluncurkan. Para pemain dijadikan beta testar yang pertama selama enam bulan peluncuran IRO ini. Hampir semua warga Jepang, bahkan warga asing yang tinggal di Jepang, ikut juga bermain menjadi Rider tersebut.
Total beta testar pertama IRO telah mencapai 20.000 orang. Mungkin akan meningkat lagi jika mengadakan beta testar kedua IRO.
Dampak dari kemunculan game IRO ini mengakibatkan sebagian orang menjadi malas untuk beraktifitas dan suka menghabiskan waktu mereka hanya untuk bermain IRO. Sehingga beberapa orang mendapatkan sakit lambung karena tidak makan dan mengalami dehidrasi berat karena tidak minum. Semua ini karena terlalu berlebihan bermain IRO ini.
Walaupun ada efek buruknya bagi tubuh, tapi semua orang tidak mempedulikan itu dan tetap saja memainkan game itu. Itu tergantung bagaimana orang memakainya.
Begitulah yang terjadi selama enam bulan sejak peluncuran IRO.
Kini kelas 11-1 menjadi hening karena semua orang sedang sibuk mengerjakan tugas latihan Fisika itu. Mereka menjadi serius karena bentakan Sakura tadi. Lalu...
PRAAAAAANG!
Tiba-tiba, kaca jendela di kelas itu pecah berkeping-keping karena dihantam seseorang dari luar. Mengagetkan semua penghuni kelas tersebut.
"...!" semua penghuni kelas membelalakkan mata masing-masing saat menyaksikan sosok beramor besi yang terpelanting dan jatuh terkapar di depan kelas beserta pecahan-pecahan kaca jendela tadi.
BRUUUAAK!
Sosok beramor besi itu tergeletak tak berdaya di lantai bening yang dingin. Percikan-percikan listrik memenuhi tubuhnya dan kemudian muncul tulisan besar di depan matanya.
[YOU LOSE]
Semua penghuni kelas itu tidak dapat melihat tulisan besar digital itu. Hanya sosok beramor besi itu yang bisa melihatnya.
"A-Apa!? A-Aku kalah lagi!?" kata seseorang di balik kostum armor besi berwarna hitam kebiruan itu.
Semua orang yang ada di tempat itu, ternganga menyaksikannya. Orang yang terkapar itu, memasang wajah syok plus kesal di balik helmetnya.
"Ya... Kau sudah kalah. Setidaknya jangan coba-coba lagi untuk melawanku...," sahut seseorang yang berkostum armor besi berwarna perak, muncul tiba-tiba di depan jendela kaca yang pecah itu."Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, Onix."
Onix, itulah nama sosok Rider yang terkapar itu, hanya menggeram kesal pada sosok Rider yang bernama Silver itu. Kedua tangannya mengepal kuat.
BETS!
Dengan cepat, dia berdiri dan menunjuk ke arah Silver yang masih berdiri di dekat jendela yang pecah itu.
"AKU AKAN MELAWANMU SEKALI LAGI! AKU TIDAK AKAN KALAH DARIMU! INGAT ITU, SILVER!" teriak Onix dengan lantang.
"Aaah... Kau selalu saja mengatakan kalimat yang sama lagi," Silver hanya menghelakan napasnya.
"AKU BERSUNGGUH-SUNGGUH DENGAN UCAPANKU KALI INI, TAHU!"
"Ya... Ya... Aku mengerti."
"Huh... Kita akan berduel sekali lagi."
"Baiklah... Mungkin kapan-kapan saja. Aku pergi."
WHUUUSH!
Mendadak saja, Silver melompat ke atas dengan gerakan secepat kilat lalu menghilang dalam satu kedipan mata. Onix terpaku menyaksikan kepergiannya dan membatin di dalam hatinya.
'Lihat saja. Aku akan mengalahkanmu di duel berikutnya. Silver, aku akan mengunggulimu!'
Setelah itu, dia baru menyadari bahwa dia berada di tempat yang salah. Menoleh dan mendapati semua mata yang memandangnya dengan aneh.
Seketika muncul sweatdrop di kepalanya.
"Gawat... Aku terdampar di kelas 11-1 rupanya," gumamnya yang merasa panik.
Salah satu orang yang berada di kelas itu, bersuara keras hingga mengusir keheningan yang berlangsung di tempat itu.
"Hei, kau itu Rider Onix, kan? Yang selalu kalah jika melawan Rider Silver tadi," tunjuk seorang laki-laki berambut hitam dan ada tato segitiga merah terbalik di dua pipinya, diketahui bernama Inuzuka Kiba.
"Eh?" Onix ternganga dan terkejut."Benar."
"Ah. Ternyata benar. Soalnya aku mengetahui tentangmu dari siaran khusus IRO di internet. Kau diakui sebagai Rider yang terlemah di kota ini. Begitulah yang aku tahu."
KLING!
Muncul sudut perempatan di kepala Onix itu. Emosinya pun meledak hebat sampai ke ubun-ubun. Ia pun berteriak sangat keras dan mengguncang tempat itu.
"HEI, AKU BUKAN RIDER TERLEMAH, TAHU! ITU BERITA BOHONG YANG DIBUAT OLEH WARTAWAN GADUNGAN YANG TIDAK JELAS! JANGAN PERCAYA DENGAN SIARAN ITU!"
Kiba memasang wajah yang sewot.
"Tapi... Itu memang benar, kan? Buktinya aku melihatnya sendiri. Kau dikalahkan lagi oleh Silver."
"ITU TIDAK BENAR!"
"Ah, mengaku saja."
"AKU TIDAK AKAN MENGAKU KALAU AKU KALAH DARINYA! AKAN KUBUKTIKAN KALAU AKU BISA MENGALAHKANNYA NANTI!"
"Aku tidak yakin. Soalnya Silver adalah salah satu Riders yang tertangguh di IRO. Jadi..."
"HENTIKAN! DIAMLAH, KAU BOCAH! POKOKNYA AKU AKAN BERDUEL DENGANNYA LAGI! SAAT ITU TIBA, AKU AKAN MENGALAHKANNYA! ITULAH TEKADKU...!"
Usai mengatakan itu, Onix mengatakan 'teleport' agar bisa berpindah tempat dari sana. Menuju ke tempat lain agar bisa bermain lagi untuk meningkatkan kemampuan bertarungnya. Dia tidak ingin kalah dari Silver - Silver dianggap sebagai musuh bebuyutannya selama bermain di IRO itu.
BLIIITZ!
Onix menghilang dari tempat itu setelah mengaktifkan fungsi "teleportasi". Meninggalkan semua orang yang terpaku menyaksikannya pergi.
SIIING!
Hening selama satu detik.
Suara Kiba yang memecahkan keheningan itu.
"Dasar, dia keras kepala sekali. Masih juga menantang Silver itu. Aku rasa dia akan kalah lagi nantinya."
"Tapi, aku rasa dia pasti bisa mengalahkan Silver itu."
Kiba melirik ke arah kanan, Sasuke yang duduk persis di samping kanannya dengan dibatasi gang sebagai pemisah di tengahnya.
"Apa yang membuatmu berpendapat begitu, Sasuke?" tanya Kiba heran.
"Ya. Rider terlemah sekalipun suatu saat nanti akan menjadi Rider yang lebih hebat daripada yang terhebat. Bahkan dia akan menjadi nomor satu daripada yang nomor satu. Itulah yang prinsip dari seorang Rider...," jelas Sasuke dengan nada yang datar."Jika Onix lebih teliti lagi, dia pasti bisa mengalahkan Silver karena Silver itu punya kelemahan. Jika dia memanfaatkan kelemahan itu, dia pasti bisa mengalahkan Silver itu."
Semua orang tertarik untuk mengetahuinya. Sehingga tidak jadi mengerjakan tugas latihan Fisika itu.
"Eh? Silver punya kelemahan!? Yang benar!?" Kiba tidak percaya.
"Hn. Itu benar," Sasuke bersidekap dada.
"Jadi... Apa kelemahan Silver itu, Sasuke?"
"Kelemahannya adalah..."
BETS! BETS! BETS!
Semua orang tiba-tiba mengerubungi meja Sasuke lagi kecuali Sakura, Naruto, Ino dan beberapa teman lainnya. Mereka penasaran ingin mengetahui kelemahan Silver yang diakui sebagai Rider tertangguh nomor dua di IRO.
"Ayo, katakan Sasuke!"
"Iya. Aku ingin tahu apa kelemahan Silver itu."
"Aku ingin sekali mengalahkannya."
"Iya. Cepat beritahu pada kami."
Semua orang mendesak Sasuke agar memberitahukan kelemahan Silver itu. Sasuke dengan tenang menghadapi mereka.
"Kalian ingin tahu ya?"
"Iya, kami ingin tahu, Sasuke."
"Kelemahannya adalah..."
Sasuke mengatakan kelemahan Silver yang sebenarnya. Semua orang kaget mendengarnya. Bahkan Kiba sampai-sampai membelalakkan kedua matanya.
"APA!? KELEMAHANNYA ITU!?" teriak semua orang kecuali Sakura, Naruto, Ino, dan teman-teman lainnya.
"Hn. Itulah kelemahannya..."
Sasuke tersenyum simpul dengan wajah yang cerah.
Sementara Sakura hanya memasang wajah sewot dan berkomat-kamit tidak jelas. Ino yang mulai mengerjakan tugas latihan Fisika-nya lagi. Naruto yang terdiam dan mendengarkan percakapan orang-orang yang berbicara dengan Sasuke, menunjukkan muka yang sangat serius.
'Silver ya? Dia memang Rider yang tertangguh nomor dua di IRO. Aku saja pernah dikalahkan olehnya. Jika kelemahannya seperti itu, bisa-bisa semua Rider mengalahkannya dengan mudah. Hmmm...,' Naruto membatin dalam hati sambil mengecek ponsel pintarnya kembali.
Di layar ponsel Naruto sekarang, terpapang sebuah gambar tentang data informasi tentang sosok Rider yang berkostum armor besi serba merah-kehitaman dan ditemani dengan sosok monster digital berbentuk naga di belakangnya. Itulah sosok Rider yang bernama Ryuki.
Naruto tersenyum saat melihat tulisan yang tertera di data akun Rider itu, tulisan angka 168 dengan bintang emas, yang menunjukkan tingkat pertarungan Rider itu.
'Semakin berkembang.'
Itulah yang dibatin Naruto. Kemudian terus melihat informasi yang ada di akun Ryuki itu, yang terdapat di situs resmi IRO tersebut.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N:
Saya hadirkan cerita pertama bertemakan scifi di fandom Xover Naruto Bleach ini.
Untuk sementara waktu, saya tidak bisa melanjutkan cerita yang ada di fandom Xover Naruto High School DxD. Disebabkan adanya virus-virus jahat yang menyerang di sana. Mengakibatkan fandom itu menjadi error. Makanya saya memutuskan untuk melanjutkan cerita yang belum selesai di fandom lain.
Ada satu cerita yang saya hapus yaitu "The Black Shinobi", maaf jika saya tidak dapat melanjutkannya lagi.
Bagi yang menunggu fic "Terlambat", masih dalam proses pencarian ide. Ditunggu saja.
Sekian sampai di sini dan terima kasih.
Kamis, 31 Agustus 2017
