Disclaimer by Masashi Kishimoto

Betaread by LuthRhythym

WARNING

Alternate Universe, Alternate Reality, Alternate Timeline, Out of Character.


Cinta yang Terhalang Kontrak Kerja

Chapter 1

Prologue

"Ih, Bang Sasuke cakep, ya?"

"Please marry me!"

"Sasuke-kuuun!"

Teriakan para penggemar hanya ditanggapi Sasuke dengan seulas senyuman. Sayang, senyuman itu tidaklah indah, karena senyuman itu sangat dipaksakan. Ya, Sasuke jenuh dengan teriakan penggemar yang menurutnya sangat berlebihan.

"Huh, fans itu mengesalkan!" Sasuke mengeluh untuk kesekian kalinya. Dihempaskannya tubuhnya ke ranjang, walaupun ia belum mengganti pakaian dan belum membersihkan make up. Itachi, sang manajer sekaligus kakaknya, hanya menghela napas.

"Sasuke, kau sadar tidak? Fans adalah salah satu aspek yang paling penting dalam keberhasilan artis atau public figure." Lagi-lagi itu yang diucapkan sang kakak. Mengesalkan.

"Aku tahu," kata Sasuke ketus.

"Bagus, jadi cobalah lebih menghargai Fans-mu. Oh iya, Sasuke, ganti pakaianmu! Kau tahu, baju itu berharga mahal. Kalau dipakai tidur nanti kusut dan rusak. Tidurmu kan terlalu banyak gerak," ceramah Itachi. Namun, tiada sahutan dari Sasuke. Itachi menghampiri Sasuke karena merasa penasaran. Aih, rupanya model tampan itu sudah memejamkan mata dan memasuki alam bawah sadar. Ya, ia tertidur pulas dalam hitungan tidak kurang dari satu menit.

Keesokan harinya, bangunlah Sasuke dan segera ke ruang makan. Seorang pelayan menyambutnya dengan senyuman hangat. "Selamat pagi, Tuan Sasuke. Silakan menikmati sarapan Tuan," sapa sang pelayan dengan ramah. Tanpa basa-basi, Sasuke melahap makanan yang ada hingga piringnya licin, tidak bersisa nasi sebutir pun. Itachi yang baru muncul di ruang makan hanya memberi tatapan dingin. Ia yakin Sasuke sedang kesal. Mungkin karena kejadian malam sebelumnya, entahlah.

"Kak Itachi, ada jadwal untukku hari ini?"

"Tidak. Hari ini kau bebas tugas. Dua hari lagi, kau ada interview dengan Majalah Boyz."

Seusai sarapan, Sasuke kembali ke kamarnya. Ia menyalakan komputer dan mulai chatting. Dilihatnya daftar teman-temannya yang online.

Satu orang.

Aneh, padahal ini akhir pekan. Sebagian besar temannya di dunia maya tentu berlibur hari ini demi melepaskan diri dari kepenatan hidup untuk sementara waktu.

"Ah, ya sudahlah, chat yang ada saja," gumam Sasuke entah kepada siapa.

sasuke_the_boy: Lama tidak berkomunikasi denganmu. Apa kabar?

Cherrygirl: Selamat pagi, Sasuke. I'm fine. Ke mana saja kau?

sasuke_the_boy: Sibuk.

Cherrygirl: Sibuk ngapain?

sasuke_the_boy: Sibuk bertapa di Himalaya, eh, ketemu Yeti(*) *bohong banget*

Cherrygirl: Stress!

sasuke_the_boy: Ya. Kulihat di status Facebook Naruto, pria itu sudah berpacaran. Benarkah?

Cherrygirl: Iya. Katanya, ia berpacaran dengan teman masa kecilnya. Ceweknya cantik, lho!

.

"Enak, ya... Ingin rasanya seperti itu, bisa berpacaran dengan Sakura," gumamnya. Akan tetapi, ia tidak bisa melakukan itu. Ia terikat kontrak dengan sebuah rumah produksi. Salah satu syaratnya adalah ia belum boleh berpacaran sampai kontrak selesai. Itulah yang menghalangi niat Sasuke "menembak" Sakura. Ia tahu karirnya cemerlang, tetapi dilarang berpacaran selama kontrak berlangsung serasa dikekang. Kalau bukan karena paksaan Itachi, ia tidak akan mau menandatangani kontrak itu. Bukankah menjadi model itu merupakan murni kemauan Itachi?

Padahal, rasa itu sudah disimpannya sejak dua tahun lalu, saat ia tanpa sengaja menemukan chat software itu pertama kalinya. Awalnya, ia bergabung karena mencari pelarian dari kejenuhan akan karirnya. Akan tetapi, setelah ia memutuskan meng-confirm Sakura sebagai temannya dan melihat foto profilnya, saat itulah tumbuh rasa cinta. Namun, karena kontrak dari sebuah rumah produksi yang menyebalkan, rasa cinta itu terpaksa dipendamnya.

Laki-laki itu hanya bisa pasrah. Sesungguhnya, ia tidak ingin melanjutkan kontrak itu lagi. Jika kontrak itu selesai, ia berencana melamar Sakura. Bukan lagi sebagai kekasih, namun sebagai pendamping hidup.

"Tuhan," ujarnya. "Biarkanlah ia menjadi jodohku." Sasuke menghela napas panjang, berharap doanya akan dikabulkan.

.

.

.

Catatan Kecil

(*)Yeti= sejenis primata besar yang menyerupai manusia yang dipercaya menghuni wilayah pegunungan Himalaya di Nepal dan Tibet.


Maaf, ya, bukannya update fic yang lain, malah bikin fic baru, multichapter pula! Hehehe... *author ditimpuk rame-rame* mana fic ini masih aneh bin ajaib pula (?)

Moga-moga fic ini berlanjut ke arah lebih baik, dan saya konsisten meng-update ini! Amin!

RnR, please!