Fandom : (Anime) Cardfight! VANGUARD
Genre : Horror, Humor
Disclaimer : Akira Itō (Yu-Gi-Oh! R), Satoshi Nakamura (Duel Masters), yang pasti bukan milik kami.
Warning : (hint) shounen-ai, maybe OOC, etc
Card Capital Summer Vacation
by Yukiharu Hime
_Don't like don't read_
-Happy Reading-
.
.
Chapter 1: Prologue
Suatu hari di Card Capital yang damai...
"Minna-san! Libur musim panas kali ini kalian mau ke mana?" tanya sang manajer Card Capital. Kali ini, Aichi, Kai, Kamui, Misaki, Miwa, Morikawa, dan Izaki sedang berkumpul seperti biasa di Card Capital. Tapi, sepertinya mereka tidak mendengar pertanyaan sang manajer... Atau pura-pura tidak mendengar...
"MINNA-SAN! Liburan musim panas kali i-" perkataan manajer pun disela oleh kata-kata Misaki, "Dilarang berteriak di dalam toko!"
"E-etto..." manajer kalah oleh Misaki.
"Emm, tidak ada acara spesial, sih," jawab Aichi yang sedang duel dengan Kamui.
"Aku juga gak ada rencana kok," balas Kamui, tanpa mengalihkan pandangan dari kartunya.
"Ne, jangan bilang kau mau mengajak kita liburan?" tebak Miwa.
"Benarkah? Aku mau ikut!" teriak Morikawa yang disambut dengan tatapan tajam dari Misaki.
"Sebenarnya... Benar sekali tebakan Miwa-kun! Kita akan liburan ke... Desa Omachini! Selama 3 hari," ujar sang manajer.
"Ooh... Aku tahu. Desa yang terkenal dengan legendanya kan?" ujar Izaki yang berpengetahuan luas. Manajer hanya mengangguk.
"Jadi, kalian mau ikut, tidak?" tanya sang manajer.
"Aku ikut," jawab Aichi. "Kalau onii-san ikut, aku juga ikut!" balas Kamui.
"Kalau begitu aku juga ikut," jawab Misaki sambil menutup buku yang tadi dibacanya.
"Aku juga ikut," jawab Izaki. Kalau Morikawa sudah pasti ikut. Sekarang dia sedang berteriak kegirangan karena akan pergi berlibur.
"Aku tidak," balas Kai. Miwa yang berada di depannya langsung cemberut.
"Kai, ikut sajalah. Memangnya kamu tidak bosan berada di kota ini terus? Setidaknya berlibur ke mana, gitu!" ajak Miwa. Tapi Kai tetap terdiam. Aichi terkekeh sedangkan Kamui langsung berwajah kesal.
"Ya sudah deh. Aku janjikan sesuatu, Kai!" Miwa langsung membisikkan sesuatu kepada Kai. Ekspresi wajah Kai tidak berubah, hanya pupilnya saja yang mengecil.
"Kalau begitu, aku ikut," ucap Kai pelan, yang kemudian disambut dengan senyuman dari Aichi.
Miwa pun terkekeh sendiri. Kai memang terlalu mudah untuk dibujuk. Kira-kira apa ya hal yang dibisikkan Miwa?
"Kalau begitu, besok lusa kita berkumpul di sini, jam 9 pagi, ya!" kata manajer dengan bersemangat disertai dengan sorakan dari Morikawa, "YOSHAAAA!"
"Onii-san, tolong ajak Emi-san!" pinta Kamui.
"Um... Kalau lebih banyak orang lebih menyenangkan, kan?" jawab Aichi, yang kemudian melirik sang manajer.
"Boleh kan, manajer?" tanya Aichi. Manajer pun mengangguk.
"Apa kau tersenyum, Kai?" goda Miwa pada Kai yang memang tersenyum, meski sangat kecil.
"Diam kau," balas Kai dingin. Miwa pun terkekeh karena ketidakjujuran temannya itu. Padahal sudah pasti tadi Kai tersenyum melihat yang lain senang. Tapi Kai tetaplah Kai, dingin.
"Baiklah! Karena sudah sore, lebih baik kalian pulang mempersiapkan kebutuhan untuk besok lusa!" ujar manajer disertai anggukan dari yang lain.
"Ne, manajer. Aku ingin bicara sesuatu," ujar Miwa sebelum meninggalkan Card Capital.
"Apa itu?" Miwa pun membisikkan sesuatu. Manajer mengangguk, dan Miwa pun pergi.
Card Capital pun ditutup jam 7 malam.
.
Di rumah Aichi...
"Tadaima!" ujar Aichi sambil menutup pintu.
"Okaeri, Aichi!" balas Emi yang baru keluar dari dapur.
"Aichi, makan malam sudah ada di meja," ujar ibu Aichi, Shizuka, yang sedang berada di dapur.
Aichi pun melepas sepatunya, melangkah masuk segera ke meja makan. Memakan makanannya dengan lahap.
"Oh iya, Emi, besok lusa ada acara tidak?" tanya Aichi.
"Tidak ada. Memang kenapa?" balas Emi.
"Begini, besok lusa, aku dan yang lain dari Card Capital akan pergi berlibur ke Desa Omachini, selama 3 hari. Kamu mau ikut tidak?" tanya Aichi.
"Eeh? Mau!" jawab Emi.
"Apa temanmu ikut?" tanya Aichi lagi. Emi menggeleng.
"Tidak. Katanya Mai ada liburan sama keluarganya," jawab Emi.
Aichi hanya angguk-angguk mengerti.
"Eh, boleh kan, Okaa-san?" tanya Emi kepada Shizuka yang sudah keluar dari dapur.
"Tentu saja boleh. Tapi kalian berdua harus siap mental. Katanya, Desa Omachini itu angker. Legendanya saja horror. Banyak cerita seram di sana. Benar-benar ala libur musim panas!" balas Shizuka. Mendengarnya membuat Emi dan Aichi bergidik ngeri. Cerita seram...
"Ja-jadi masih mau ikut tidak?" tanya Aichi pada Emi.
"Ten-tentu saja ikut!" jawab Emi.
Setelah selesai makan, Aichi berganti baju dan segera tidur.
.
.
Skip ke hari H.
Card Capital jam 9 pagi.
"Apa semuanya sudah siap?" tanya manajer.
Aichi hanya mengangguk. Ia melihat sekeliling. Ada yang kurang.
"Ada apa, Onii-san?" tanya Kamui kebingungan melihat Aichi yang melirik ke kanan-kiri.
"Ah, itu... Kai-kun belum datang," jawab Aichi. Kalau Kai belum, pastinya Miwa juga belum.
"Hmm... Berarti tinggal 2 orang lagi ya? Baiklah, kita tunggu mereka berdua," ujar manajer. Yang lain mengangguk, tapi Morikawa kelihatan kesal karena harus menunggu 2 orang.
"Yo! Maaf telat, Kai-nya susah sekali diseret!" ujar Miwa yang baru datang, membuat semuanya melirik ke arahnya. Miwa terlihat sedang menarik lengan Kai. Tentu saja wajah Kai terlihat kesal karena diperlakukan seperti itu.
...Yang lain jawdrop melihat Kai yang pasrah ditarik seperti itu.
"Baiklah, semuanya sudah siap kan?" ujar manajer dan semuanya mengangguk, lalu masuk ke dalam mobil setelah memasukkan barang-barang ke dalam bagasi mobil. Kali ini bukan mobil yang biasa ia pakai untuk mengantar Team Q4 ke regional dan national tournament, tapi mobil sewaan yang biasa dipakai untuk tour.
Perjalanan yang biasa. Terlihat Kai yang sedang menatap jendela mobil dan terlihat kesal saat Miwa menganggunya, Kamui yang sedang mengobrol dengan Emi, Aichi yang nganggur entah mau ngapain, Izaki yang sedang menenangkan Morikawa yang menggila, dan Misaki yang terlihat menatap jendela mobil, seperti biasa ia di depan. Tidak lupa sang manajer yang terlihat serius menyetir dengan GPS sebagai peta.
.
.
To Be Continued...
.
NEXT CHAPTER: First Day of Vacation
BONUS [Warning Spoiler Alert!]: "Etto... Jangan bilang kita harus..."
"Arh... Salah aku juga sih bawa barang sebanyak ini..."
"Minna-san, sepertinya kita..."
"Hmm... Aku merasa ada yang memperhatikan kita."
"Kok udah gelap lagi ya?"
.
.
See You in Next Chapter!
Author's Note:
Aiko: Jadi juga.
Rin: Ehhh udah jadi nih \^^/ pengen banget ini dijadiin shounen-ai deh XD tapi... jadi bingung -_-
Aiko: Yah bakal ada shounen-ai... ini sbenernya terinspirasi dari training camp episode *lupa* dan episode 84 :p!
Rin: Well semoga gak terlalu mirip sama di animenya yah ~^^~
Aiko: Mohon reviewnya yah m(_ _)m
Rin: Kritik, saran, apapun boleh, ataupun flame asal dengan bahasa yg sopan yahh... Apapun dihargai kok :D!
