Summary: Sang kakak telah tercuri hati nya oleh sang adik, sang teman telah tercuri hatinya oleh sang kakak. Triangel love? Who knows?

Assasination Classroom

STORY milik AUTHOR Levy Aomine Michaelis

SETTING: At school, at home.

MAIN CHARACTER:

Asano Gakushuu, Shiota Nagisa, Karma Akabane

READ AND REVIEW

~Happy Reading~

Nagisa POV

Namaku Shiota Nagisa. Seorang lelaki mungil yang imut nan termanis sejagad raya setelah kakak kandungku, Kuroko Tetsuya. Tolong jangan ingatkan tentang posisi kami yang sama-sama Uke, karena begini-begini aku lebih kuat dan bisa menjadi sosok seme—yang enggak tahu siapa—suatu hari nanti.

Akan tetapi setahun yang lalu aku harus terpisah dari kakakku dikarenakan perceraian kedua orangtua kami. Aku ikut bersama ibu, dan Kuroko ikut bersama ayah. Kudengar kakakku sekarang sudah masuk di Universitas Seirin yang ia idamkan, aku bersyukur walau Cuma bisa mendengar kabarnya saja.

Aku sendiri sekarang masih terjebak di SMA Kunugigaoka. Terjebak ditempat yang tak aku inginkan.

Normal POV

"SHIOTA!"

Suara itu begitu penuh penekanan hingga cukup mengagetkan Nagisa. Sosok pria bersurai jingga tengah menatapnya garang dan menuntut dengan tangan yang di lipat di pinggang.

"A-asano senpai? Kok bisa disini?"

"Aku sudah lima menit berdiri disini. Kau terlalu asyik melamun sehingga tak menyadari keberadaanku Shiota." Jawabnya. Nagisa menggaruk-garuk tengkuk nya yang tidak gatal dan tersenyum minta maaf.

"Ano—senpai, ini apa?" Nagisa menatap amplop biru yang sedang dipegangnya.

"Itu undangan untuk acara perpisahan anak kelas sembilan hari minggu nanti, kau perlu mengajak orangtuamu."

"Hee.. apa itu harus?"

"Memang ada masalah?"

"A-ah tidak."

Nagisa memasang wajah pucat, ibunya tidak akan mau datang pasti nya. Terpaksa dan sangat terpaksa dia harus mengajak orang itu untuk menjadi walinya. Haaahh...

"Kalau memang tidak bisa, ya tidak usah datang. Tapi ingat saja posisi mu itu seorang anggota osis." Asano mengatakannya dengan nada menyindir, kemudian pergi dari hadapan Nagisa.

Tidak usah datang katanya, lalu kau akan memberi ku hukumankan? Ketua menyebalkan! Umpat Nagisa.

Suara bel pulang sekolah berbunyi, Nagisa baru saja mendapat sms yang bisa membuat jantungan dan malu setengah mati dari seorang yang tidak pernah ia harapkan untuk muncul dihadapannya.

Nagisa-chan~ aku menunggumu didepan gerbang ya.. jangan terlambat beibh 3

"Apa itu dari pacarmu Shiota? Tidak kusangka jika seleramu dengan anak alay seperti ini."

BLUSH!

Nagisa tak sanggup untuk menoleh kebelakang saat ini juga. Pria bersurai jingga yang gerakannya seperti lipan ini selalu saja suka muncul tanpa terduga. "A-a-a-asano senpai-?" Nagisa menoleh patah-patah dengan pipi merona malu.

Astaga siapa yang gak malu dapat sms kayak gituan? Didepan senior yang dibanggakannya .

"Bu-bu-bu-bu-bu-bu-bu-bu-bu-kan kok senpai. " Nagisa menyembunyikan wajahnya. Asano menyeringai senang melihat juniornya menahan malu dihadapannya.

"Katakan saja aku tak akan menyebarkan gosip kok."

Nagisa masih tidak berani menatap Asano," S-senpai belum pulang?" Ujarnya mengalihkan pembicaraan.

"Tadinya. Tapi setelah aku melihat tampang horormu tadi aku jadi penasaran. Karena itu aku menghampirimu."

"Oh-oh yeah, begitu. Ah s-sebaiknya aku jalan sekarang." Nagisa ngacir kabur, namun ternyata Asano mengikutinya dengan alasan bareng ke gerbang.

Please, jangan sekarang.

Nagisa komat-kamit didalam hati agar senpai nya itu pergi ketempat lain, atau masuk lubang dalam untuk sementara waktu. yang penting dia tidak sampai bertemu dengan orang it—

"NAGISA-CHAAAN!"

Mampus!

Langkah kaki Nagisa langsung berhenti, tubuhnya bergidik ngeri mendengar suara yang barusan memanggilnya.

"Hei Shiota, kenapa kau diam? Ada yang memanggilmu tuh." Asano mensejajarkan langkah dan memperhatikan orang yang tadi memanggil Nagisa.

"Eh, masak sih senpai?" Nagisa pura-pura bodoh, jelas sekali tindakannya itu membuat Asano menjadi curiga. "Dia mendekat tuh." Jawab Asano cuek, sementara Nagisa sama sekali tidak ingin melihat wajah orang itu.

"Senpai kita lewat jalan lain yuk." Nagisa baru saja mau memutar sampai sepasang lengan melingkar di pinggangnya. "Nagisa-chan mau kemana? Jalan pulang kan bukan kesana."

"Huaaa K-karma kun!" Nagisa malu dan cepat-cepat melepaskan pelukan tersebut.

"Kau kenapa sih Nagisa? Ah ngomong-ngomong aku membawa kan hadiah untukmu. " Karma membawa sekotak coklat putih kesukaan Nagisa, kemudian mengalungkan syal yang dipakainya keleher Nagisa "Cuaca sedang dingin, nanti kau bisa terkena pilek." Tambahnya.

"A-apa yang kau lakukan Karma-kun!" Nagisa menolak –lagi- perlakukan overproctective itu. namun tak urung mencegah tindakan Karma padanya.

"Aku Cuma tidak ingin adik kesayanganku ini sakit kok." Satu kecupan didahi mendarat dari Karma, wajah Nagisa merona dan baru saja ia sadari jika ada seseorang yang sedang menatap berdua dengan tatapan horor yang menakutkan dari belakangnya.

"Apa kau teman sekelasnya Nagisa?" Karma memperhatikan pemuda tersebut.

"Tidak, aku senior Shiota. Kami sama-sama anggota osis dan kebetulan tadi kami bertemu dijalan. Apa anda pacar dari Shiota?"

Shiota?

"Jangan seenaknya memanggil nama kecil adikku ya!" Karma menarik Nagisa dalam dekapannya, kemudian menyeringai tajam, "Atau kuhajar kau!".

Asano membelalakan mata, "Adik? Setahuku kakak Shiota sudah SMA dan berambut biru persis dengan nya." Asano baru ingat jika ibu Nagisa sudah menikah lagi dengan seorang duda yang katanya memiliki anak yang seumuran dengan Asano. "Oh begitu , jadi ini kakak baru yang kau ceritakan Shiota?" Asano mengalihkan pandangan pada Nagisa yang dari tadi diam saja.

Sumpah, aku tidak kan pernah mengakuinya jelmaan setan ini sebagai kakakku!

Mengumpat lagi dalam hati, ujungnya Nagisa hanya bisa mengangguk pasrah.

"Asano Gakushuu." Pemuda jingga menyodorkan tangannya.

"Ayo Nagisa, ibu sudah menunggu."

Fuuhhh~

Asano di abaikan oleh pemuda bersurai merah tersebut, Nagisa bahkan tak sempat menoleh lagi padanya.

"Aku paling benci diabaikan." Asano tersenyum kecil dengan aura tidak menyenangkan kala sore itu.

"Aku benci Karma-kun!" Sahut si baby blue.

Rem mobil segera di injak, Karma menatap si baby blue dengan tatapan mengancam.

"Hee.. barusan aku dengar kau ingin minta hukuman dariku?" Si merah tersenyum mesum, Nagisa bergidik lalu melemparkan sepatu sekolahnya kewajah Karma.

"Jangan coba-coba mengerjaiku lagi Karma-kun, itu tidak lucu." Bentak Nagisa sebal.

Sebal dengan kakak tiri nya yang selalu menggoda nya dengan perhatian yang bisa dibilang berlebihan.

Nagisa mengeluarkan HP dari saku nya kemudian meng-sms Asano.

Aku minta maaf soal yang tadi Senpai, kumohon jangan beritahu siapapun soal yang tadi.

Pinta Nagisa, tak lama kemudian balasan dari Asano tiba.

Jangan khawatir. Aku akan menaklukan setan merah itu.

Sungguh, Nagisa tak paham apa maksud kalimat terakhir Asano di-sms itu.

TBC