Your Heart
Cast:
Kim Ryeowook (yeoja)-(mianhe Oppa..)
Eunhyuk (yeoja)-(mianhe juga unyuk oppa)
Sungmin (namja)
Donghae (namja)
Pairing: MinWook, niatnya mau ada KyuWook juga
Genre: Romance / angst
Rate: T
Warning: GS, Gaje, Typo, tak sesuai EYD.. persiapkan mental dan fisik sebelum membaca ff ini.. kkkkk
Disclaimer: cast yang ada di ff ini semuanya milik Tuhan, saya Cuma meminjam nama.
##selamat membaca##
Sepasang kekasih, kini tengah menikmati waktu mereka di tepian danau yang ada di tengah taman kota. Cuaca yang begitu cerah dan udara yang sejuk membuat mereka betah berlama-lama disana. Sang namja menyamankan kepalanya di kaki sang yeoja yang terjulur. Dan yeoja cantik itu duduk sambil bersandar di bawah pohon yang rindang sambil matanya focus membaca majalah yang berada di tangannya.
"Wookie-ah saranghae…" ujar sang namja.
"hhmmh.." yeoja cantik itu masih betah dengan majalah yang tengah dia baca.
"wookiee…" ucap sang namja sakratis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dipaha yeoja itu, membuatnya kegelian..
"hentikan oppa,, aku sedang membaca sekarang.."
Namja itu hanya mengerucutkan bibirnya imut.
"jadi kau lebih mementingkan majalah itu daripada ungkapan cinta oppa padamu eoh?"
"baiklah, nado saranghae oppa ku yang lucu, imut, dan menggemaskan" ujar yeoja itu sambil kembali membaca.
"aiissh, menyebalkan. Wookie, saat ini kita kan sedang berkencan, masa kau lebih memperhatikan majalah itu ketimbang oppa". Kata namja itu sambil merebut majalahnya yang kini sudah berpindah di tangannya.
"YAA.. Sungmin Oppa, kembalikan dong, aku belum selesai membaca artikel itu." Yeoja itu berusaha untuk mengambil kembali majalah kesayangannya itu dari tangan sang namjachingu.
"andwe.." "pokoknya hari ini adalah waktu untuk kita berduaan, jadi lupakan sebentar ne majalahmu ini" sambil memasukkan majalahnya kedalam tas.
"aah oppa jahat…" sang yeoja merengut sambil memanyunkan bibirnya..
"haha… kau itu sangat lucu Wookie kalau sedang marah begitu.." yeoja yang dipanggil Wookie itu hanya mendelikkan matanya.
"hhmmmh bagaimana kalau oppa nyanyikan sebuah lagu ya Wookie..?" tanya sang namjachingu merayu.
"tidak mau"
"looh kenapa? ayolah suara Oppa kan keren gini, nanti kamu nyesel loh kalau tidak mau dengar oppa nyanyi"
"haaah baiklah terserah Oppa saja… hati-hati ya aku tidak mau gendang telingaku jadi rusak gara-gara suara Oppa.." jawab Wookie.
"haha tidak akan chagi,, justru telingamu itu akan selalu merindukan suara merdu Oppa" ujarnya sambil memegang sebuah gitar.
"lagu ini special ku persembahkan untuk kekasihku tercinta, Kim Ryeowook"
Petikan gitar mulai terdengar lalu mengalunlah suara merdu sang namjachingu yang bernama Sungmin itu, menyanyikan lagu Marry U. (mian, pke English translate, biar lebih berasa romantisnya. Kkkk)
My bride, my present from the heavens above
Are you happy? There's tears flowing from your eyes
Until the day your black hair turns grey
I promise to love you forever
I want to tell you every single day that "I love you"
Would you marry me?
I want to live loving you and cherishing you
I want to put you to sleep in my arms every night
Would you marry me?
Will you give my heart this permission?
I'll stay next to you for the rest of my life (I do)
I love you (I do)
Through rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
I swear, I hate lies, I hate distrust
My princess, my love, stay with me
Even though we'll age, I want to live each day smiling
Would you marry me?
Will you be my everything?
Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
All the many days we'll spend together (I do)
I'm going to be thankful each and every day (My Love)
I prepared this for you since long ago
Please take this shiny ring in my hand
I'll remember this promise we shared with the same heart
Would you marry me?
I'll stay next to you for the rest of my life (I do)
I love you (I do)
Through rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
All the many days we'll spend together (I do)
I know I lack many things but not my love
I'll look out and take care of you
Will you promise me just one thing?
No matter what happens
We'll always love each other... That's all
Will you marry me? I do
Setelah sungmin selesai menyanyikan lagu itu, mata Ryeowook mulai berkaca-kaca, dia merasa terharu.
"Oppa, apakah kau baru saja melamarku?" tanya Ryeowook
"aniyo. Oppa hanya menyanyikan sebuah lagu untukmu." Jawab sungmin polos.
"OPPAA.. kau itu jahat sekali sih. Aku benci Oppa…" ujar Ryeowook sambil meninggalkan Sungmin.
Ryeowook menyembunyikan wajahnya yang memerah, sambil melihat permukaan danau yang tenang.
Ryeowook pov
Sungmin Oppa jahat. Aduh aku jadi malu begini. Kenapa coba tadi dia menyanyikan lagu yang seperti itu? Kata-katanya kan seperti seseorang yang melamar kekasihnya. AAhh Wookie pabbo, kenapa juga harus bertanya seperti tadi. Aiishh aku malu sekali..
Ryeowook pov end
Sungmin mendekati Ryeowook, setelah berada di samping Ryeowook dia menjulurkan kotak kecil kehadapan Ryeowook.
"apa ini Oppa?"
"bukalah!"
Ryeowook membuka kotak itu perlahan. Sebuah cincin berhiaskan batu permata berwarna merah delima terpasang indah disana. Ryeowook mengerjapkan matanya lucu.
"Oppa, jangan menggodaku terus. Tadi lagu yang sangat romantis, sekarang sebuah cincin. Apa maksud oppa yang sebenarnya?" rajuk ryeowook.
Sambil mengambil cincin yang ada dalam kotak itu, Sungmin berlutut dengan sebelah kakinya. Tangan kanannya memegang jemari Ryeowook.
"Mianhe Wookie, Oppa hanya bingung bagaimana mengucapkannya. Saat ini Oppa tidak memintamu menikah dengan Oppa, hanya saja Oppa ingin memintamu menunggu hingga semuanya siap, hingga Oppa mapan dengan pekerjaan yang saat ini Oppa jalani.. cincin ini hanyalah sebagai penanda bahwa kau bersedia untuk menunggu waktunya tiba. Apakah kau bersedia untuk menunggu Oppa?" tanya Sungmin dengan raut wajah serius.
Wookie menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Airmata haru semakin mengalir deras di pipinya. Perlahan dia anggukan kepalanya, karena tak sanggup berkata-kata lagi.
"Wookie apakah kau bersedia untuk menungguku?" tanya Sungmin sekali lagi.
"i..iya Oppa, aku akan menunggu Oppa. Aku percaya pada Oppa, apapun yang kau lakukan itu adalah untuk kebahagiaan kita di masa depan".
"gomawo Wookie.." ucap Sungmin sambil memasukkan cincin kejari manis Ryeowook. Senyuman tak pernah lepas dari wajahnya, begitupun dengan Ryeowook.
Perlahan Sungmin bangkit lalu memeluk Ryeowook.
"Saranghae Wookie.."
"nado saranghae Oppa.."
Sungmin agak melonggarkan pelukannya, lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Ryeowook. Bibirnya semakin dekat dengan bibir Ryeowook. Ryeowook hanya mampu memejamkan mata, jantung keduanya saat ini berdetak sangat cepat, mungkin saat ini mereka dapat merasakan debaran jantung masing-masing. Tinggal beberapa mili bibir mereka saling menempel tiba-tiba
"YAAA LEE SUNGMIN, KIM RYEOWOOK APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN HAH?" teriak seseorang pada mereka. Sontak saja sungmin dan ryeowook melepaskan pelukan mereka..
Ryeowook memalingkan wajahnya yang memerah menghindari bertatapan dengan orang yang mengagetkan mereka.
"heh lee sungmin, berani sekali kau mau mencium adikku.."
"hehe.. mian Hae, aku hanya terbawa suasana saja.." ucap sungmin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Oppa, apaan siih kenapa muncul tiba-tiba seperti itu. Kita kan jadi malu.."
"Oppa kesini mau menjemputmu. Oemma sudah berangkat ke bandara. Kau malah enak-enakan pacaran disini.." jawab Donghae yang tak lain adalah kakak kandung Ryeowook.
"benarkah oemma berangkat sekarang? Aiish kenapa aku sampai lupa. Kalau begitu kajja kita temui oemma.." ryeowook terburu-buru mengambil tasnya.
"oppa mianhe ya aku harus mengantar oemma dulu. Nanti kita lanjutkan yang tadi ne." ucap ryeowook pada sungmin, sambill mengedipkan sebelah matanya.
"Yaa Kim ryeowook apa maksudnya itu?" tanya Donghae sambil melotot, sementara Sungmin hanya tersenyum kecil.
"aniyo bukan apa-apa ko. Kajja hae oppa.." sambil menggandeng tangan Donghae.
"kami pamit dulu, urusan kita belum selesai Lee Sungmin" ucap Donghae, melotot kearah Sungmin.
"ne. hati-hati ya di jalan. Sampaikan salamku pada Ahjumma."
Wookie menangguk sambil tersenyum.
Donghae dan ryeowook berjalan beriringan menuju ke sebuah mobil yang terparkir disana.
"wook-ah sejak kapan kau jadian dengan sungmin? Kenapa Oppa tidak tahu" tanya Donghae sambil menstarter mobilnya.
"emmh sebenarnya sudah lama Oppa. Makanya Oppa itu jangan terus-terusan sibuk dengan pekerjaan, sementara adik sendiri diterlantarkan".
"kyaa,, kapan Oppa menerlantarkanmu hah? Bicara sembarangan saja.." kata Donghae sambil menoyor (?) kepala Ryeowook.
"Auuwh,Oppa, sakit tahu. Itu memang benar. Buktinya Oppa tidak tahu kalau aku pacaran dengan Sungmin Oppa." Jawab Ryeowook sambil mengusap-usap kepalanya.
"kau itu, kalau aku terlantarkan beneran, baru tau rasa deh.."
"jangan dong Oppa. Oppa kejam banget. Oh iya Oppa, ada seorang yeoja yang terus menanyakan tentang Oppa padaku..?"
"hah, yeoja? Siapa Wookie?"
"hiiiih giliran tentang yeoja saja segitu antusiasnya… namanya Eunhyuk Oenni. Dia Sunbae ku di fakultas Seni"
"emmh yang mana ya?" Donghae terlihat berpikir..
"nanti saja aku kenalkan pada Oppa.. Dia orangnya cantik loh Oppa, baik, perhatian.."
"heeey kau tidak sedang mencoba menjodohkan Oppa kan?"
"hehe aku hanya kasian selama ini Oppa kan belum pernah pacaran, jadi akan ku kenalkan dengan Eunhyuk Oenni. Siapa tahu saja kalian berjodoh. Hehehe.."
"iisshh anak ini.."
Mobil yang mereka tumpangi saat ini telah sampai dibandara. Ryeowook dan Donghae keluar dari dalam mobil. Mereka memasuki bandara sambil melirik kanan dan kiri mencari seseorang. Tak perlu waktu lama orang yang mereka cari sudah mereka temukan. Ryeowook menghambur ke pelukan orang itu.
"oemma, kenapa harus pergi sekarang.. setidaknya tinggallah disini sampai minggu depan"
"mianhe wookie, oemma harus berangkat sekarang. Appa menelpon katanya dia harus segera dibawa ke Jepang untuk pengobatan, sebenarnya oemma masih merindukan kalian, tapi oemma bahagia bisa melihat kalian tumbuh dewasa seperti sekarang"
"oemma kapan oemma akan kembali lagi?" tanya donghae
"emmh tidak tahu. Mungkin menunggu kesehatan appa kalian pulih saja. Kalau kalian merindukan Appa dan Oemma sering datanglah ke panti. Kalian itu saking sibuknya jadi melupakan kami disana".
"hehe.. mianhe oemma. Oke kapan-kapan aku akan mengunjungi kalian. Sampaikan salamku untuk keluarga disana ya oemma.." cengir ryeowook.
"ehmm, baiklah.."
Wanita itu melirik jam tangannya..
"sudah waktunya, oemma pergi dulu ya chagi.. jaga diri kalian dengan baik. Hae, kau harus jaga Ryeowook dengan baik ne. ingat jangan sering bertengkar.."
"baik oemma. Hati-hati di jalan" ucap donghae
"oemma aku akan sangat merindukanmu.." kata Wookie sambil memeluk erat oemmanya.
"iya, oemma juga akan merindukan kalian. Sudahlah sekarang sebaiknya kalian pulang ne. bye Hae, bye ryeowook.." tuturnya sembari melambaikan tangan.
"bye oemma, hati-hati ya.." ujar keduanya sambil tersenyum.
Setelah sosok oemma nya menghilang dari pandangan, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Ryeowook langsung menuju kamarnya. Donghae pun sama. Karena hari sudah larut mereka langsung beristirahat di kamar masing-maisng.
Sebuah deringan telpon membangunkan Ryeowook dari tidurnya.
"hmmh, sungmin Oppa, ada apa malam-malam begini menelpon?" innernya.
"yeboseyo, Oppa…"
"Wookie, mianhe Oppa mengganggumu.."
"Tak apa Oppa. Hmmh ada Oppa menelponku?"
"aniyo, Oppa hanya merindukanmu. Oppa hanya ingin mendengar suaramu". Ryeowook mendengar suara Sungmin yang berbeda. Tidak seceria biasanya.
"Oppa, apakah ada masalah?" saat ini Ryeowook sudah sepernuhnya bangun dari tidurnya.
"tidak ada, sebaiknya kau lanjutkan saja tidurmu. Ne. jaljjayo wookie-ah".
"tunggu Oppa jangan tutup dulu" ucap Ryeowook buru-buru sebelum Sungmin menutup telponnya.
"eeh kenapa Wookie?"
"ceritalah Oppa. Ada apa? Tidak biasanya kan Oppa seperti ini!" bujuk Ryeowook.
"besok saja ya chagi. Oh ya, besok kita bertemu di tempat biasa ya! Jangan lupa kau harus buatkan masakan yang paling enak untuk Oppa. Ne?"
"haaahh.. baiklah Oppa. Kalau begitu sampai ketemu besok.."
"wookie-ah.."
"ne.."
"saranghae…"
"nado saranghae Oppa…"
Plip.. sambungannya terputus.
Ryeowook hanya memandangi langit-langit kamarnya.
"sebenarnya Sungmin Oppa kenapa? haaah dia membuatku bingung.." ucap ryeowook perlahan. Entah mengapa perasaannya saat ini menjadi tidak enak, dia merasa tidak mau ada esok hari. Besok seeprtinya sesuatu akan terjadi…
Sebenarnya ada apa dengan Sungmin?
TBC or END
~~yaaaaa author kembali dengan ff yang sederhana ini..
Bagaimana? Apakah harus END atau TBC..
Review ya readerdeul / chingudeul yang baik..
Gamsahamnida…
