Hmm…ada yang tau vocaloid? Pernah denger lagunya Kagamine Rin yang the daughter of evil? Pernah? Dijamin ngerti kalo tau arti dari liriknya. Ini kan cerita dari tu PV (dengan penambahan cerita dari saya sendiri).

Belum pernah? Gk apa-apa. Pasti ngerti.

Mungkin di setiap chap genrenya beda-beda. Bisa jadi ratenya beda. Emm…entahlah.

.

xxx Evil In Your Heart xxx

xxx Chapter 1 : The Daughter of Evil xxx

xxx Disclaimer : Original Story of PV-VOCALOID©-by (gk tau xp ) xxx

xxx Naruto© Masashi Kishimoto xxx

xxx The Fanfiction by Rouri a.k.a Ma'I xxx

.

Ini adalah kisah pada jaman dahulu kala, jauh dari tahun sekarang, di sebuah kerajaan kekejaman khianat, dan puncak pemerintahan berada di tangan seorang Putri berumur 14 tahun. Dimana seluruh perabot yang dia miliki mewah dan mahal. Istana yang permai serta megah. Tentu di dalam istana semegah itu terdapat seorang pelayan yang senantiasa mematuhi apapun yang dikehendaki Putri. Seorang pelayan yang murah senyum seperti Butler terkenal se-Anime Tahun 2009―Sebastian Michaelis. Pelayan yang betul-betul mirip Nona. Hanya saja rambutnya dikuncir. Apa lagi yang dimiliki seorang putri selain kuda cantik? Kuda cantik, gagah yang rambutnya tebal―serta merta wangi karena diberi shampoo mahal yang nyaris setara dengan harga shampoo Putri― yang Putri beri nama Josephenie. Entah lah kenapa dia memberikan nama seaneh itu. Yang jelas kuda tersebut sangat merepotkan Pelayan Istana. Belum lagi tingkah Josephenie yang berwajah dua. Di hadapan Putri saja berwajah manis, tapi di belakangnya bersikap angkuh menjengkelkan tak jauh beda dengan majikannya. Padahal dia hanya seekor kuda yang tak seberapa berharaga bila pemiliknya bukan lah seorang Putri.

Seluruh yang ada di negeri itu adalah milik Putri. Seluruh uang yang rakyat miliki, pada akhirnya akan berpindah ke tangan Putri―itu lah alasan kenapa Putri sangat kaya raya. Pemerasan bukan hal yang aneh. Itu mutlak. Malahan akan terasa aneh bila satu hari tanpa ada pemaksaan pembayaran pajak kurang jelas.

Maka, salah satu kata yang paling Putri senangi di hadapan rakyatnya adalah "Sekarang, berlutut!" dan semua orang berlutut kepadanya, hanya untuknya―Putri Si Kejam. Apa daya, rakyat ditipu oleh kebusukan Putri. Pemerintahan yang dia lakukan hanya lah sandiwara kebohongan. Dengan sedikit trik, rakyat diimingi kehidupani manis dan separuh kecil yang dikabulkan.

Inti dari kepemerintahan hanyalah rakyat yang tunduk kepada Putri. Kalimat itu jelas terbaca di mata onyx tajam dan hitam kelam sang Putri. Putri mempunyai hak apa pun atas negeri ini. Bahkan tidak terkecuali hak menindas negara lain.

Setiap pagi, Putri memandangi kebun bunga yang dirawat oleh Pelayan kesanyangannya. Bunga-bunga cantik dengan warna-warna hidup. Tapi Putri yang satu ini bukan tipe Putri penyayang bunga atau hal-hal lucu lainnya. Dia lebih dominan untuk menguasai. Sekumpulan bunga cantik sama sekali tidak berguna. Nanti ujung-ujungnya juga layu lalu membusuk bersama rumput-rumput liar. Bunga sama sekali tak pantas untuk di puja-puja. Kalau pun ada yang pantas untuk dipuja, siapa lagi kalau bukan diriony asendiri, Putri Anggun Yang Maha Sempurna.

Jika ada Putri, maka ada pangeran, bukan? Putri berjodoh dengan pangeran. Yah…biasanya begitu. Cerita ini pun sama. Cinta Putri Si Kejam jatuh pada seorang pangeran berambut kuning matahari. Tidak usah disembunyi-sembunyikan lah namanya. Sudah jelas, Naruto, pasangan dari segala Putri Sasuke Si Kejam. Hahh…bagaimana sang Putri Sasuke tidak jatuh hati bila Pangeran Naruto terlalu cerah dan menghangatkan jiwa? Putri Sasuke tidak akan melupakan Pangeran yang dia temui di pesta dansa minggu lalu itu.

Namun, tak lama dari seminggu itu, sang Putri mendapatkan kabar bahwa Sang Pangeran telah mempunyai seorang kekasih jauh-jauh hari sebelum Pangeran bertemu dengan dirinya. Gadis yang beruntung menjadi kekasih Pangeran adalah tak lain tak bukan, gadis dari negara tetangga Pangeran. Padahal Negara Putri juga bertetanggaan dengan negara Pangeran. Kenapa Pangeran bisa jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya sedangkan kepada Putri tidak? Putri benar-benar marah dan kesal. Ah lebih tepatnya cemburu yang berlebihan kali ya? Apa yang istimewa dari gadis itu? Gadis itu bukan putri! Dia hanya rakyat jelata dari negara Hyuuga. Negara yang tidak punya apa-apa bila dibandingkan dengan negara yang dipimpin Putri. Gadis itu pun sama tak puny apa-apanya disbanding Putri. Yang Putri ketahui secara jelas, gadis itu mempunyai ciri yang sangat khas; warna mata lavender keturunan Hyuuga. Karena seluruh rakyat Negera Hyuuga pastilah bermata lavender.

Suatu hari Putri Sasuke memanggil seorang menteri. Menteri apakah dia? Menteri negara? Menteri besar? Ya, tentu saja. menteri keuangan? Menteri hukum? Menteri pendidikan? (kau…bercanda?) menteri apakah dia, tidak ada yang tahu. Atau…bisa saja dia bukan menteri. Soalnya belum ada di negeri ini apa lagi orang-orang Istana yang pernah melihat dandanan orang macam itu―yang wajahnya tak kelihatan ditutupi jubah. Dengan suara kecil, Putri membisikan perintah. Suara yang benar-benar kecil sehingga para pelayan dapur yang menguping tidak dapat mendengarnya.

"Hancurkan negara Hyuuga dan seluruh gadis bermata lavender." Bisik Sang Putri ditelinga orang asing ini. Yang dibisiki mengangguk paham dan lekas pergi meninggalkan Putri yang menyeringai licik di bibir. Sama sekali tidak menunjukan dia seorang putri anggun layaknya putri pada umumnya.

Beralih ke negara Hyuuga. Banyak rumah dibakar hingga yang tersisa hanya abu gosong. Banyak nyawa dibunuh. Dukacita dari penderitaan rakyat Hyuuga tak bisa ditutup-tutupi bahkan oleh emas yang melimpah ruah. Untuk apa segunung emas jika orang-orang yang disayang mati dibunuh?

Sementara Negara Hyuuga sedang dilanda rasa dukacita yang teramat sangat, Sang Putri Uchiha tersenyum manis menikmati camilan siang sambil memandangi taman bunga. lagi-lagi terlintas di benaknya tentang ketidakbergunaan bunga. Secantik apapun bunga, sebagaimana pun warna mereka, oh tetap tertalu banyak duri yang tidak bisa disentuh.

~Lazy day~

Siang itu, Pangeran Naruto bersama pengawal setianya hendak berkunjung ke negara Rambut Coklat, yakni Negara Hyuuga. Baru saja sampai depan gerbang, Pangeran Naruto terhenyak kaget. Tak percaya atas pandangannya sendiri. Di kotori oleh darah dan ratusan mayat. Sedikit diantar mereka dalam keadaan sekarat yang nampaknya akan segera meninggal. Sang Pangeran segera menendang bokong kudanya, memaksa si kuda agar berlari melangkahi mayat-mayat. Tibalah sang Pangeran di depan toko roti yang memiliki gambar wafel di kaca jendelanya.

Beberapa roti hancur. Bukan hancur karena dicuri atau dimakan buru-buru. Hampi rseluruh roti dan wafel dalam keadaan baik-baik saja. roti yang berjatuhan di lantai menampakkan adanya orang yang melempar roti-roti tersebut demi melindungi diri sendiri. Mesin kasir Nampak baik-baik saja bahkan terlihat tak disentuh sama sekali yang artinya tidak ada perampokan. Sekujur tubuh Pangeran melemas begitu melihat sesosok mayat yang amat sangat di kenal Pangeran tergeletak pasrah di meja Kasir.

Mata Pangeran membulat sempurna. Mulai berkaca-kaca namun dipaksa tak mengeluarkan apapun.

Tak perlu befikir lebih lama untuk menduga siapa pelaku dibalik ini semua. Tentu saja semua orang tahu, hanya dia yang mampu melakukan kesadisan macam ini. Satu-satunya anak setan, Putri Uchiha Sasuke.

Dengan meminta bantuan dan melopori berbagai pihak untuk meruntuhkan Kerajaan Putri, Pangeran mengerahkan tenaga prajurit dibantu Pink Armor untuk peruntuhannya. Revolusi pun dimulai. Penghancuran terhadap Putri Sasuke segera dijalankan. Usulan Pangeran didukung kuat oleh berbagai pihak apa lagi rakyat.

Haruno

Pangeran beserta segerombol pink armor―dari Panglima Haruno Sakura. Satu-satunya Panglima berambut merah jambu. Dia memang seorang gadis, namun bukan gadis biasa―beramai-ramai menyerang Negeri Uchiha. Kemarahan yang bertambah dan terus bertambah di lubuk hati Pangeran tak dapat dibendung lagi karena sang kekasih telah tewas dibunuh.

Tentara-tentara yang gentar menyerang sama sekali bukan musuh pada hakekatnya. Terlebih negara Uchiha―tak memliki persiapan apapun―tidak mampu melawan negara Pangeran yang dibantu Pink Armor. Akhirnya, istana berhasil dikepung. Sang Pelayan kesayangan Putri yang pada mulanya mengabdi dengan setia, malah kabur. Dianggap tidak penting, Pangeran membiarkan kepergian Pelayan sekaligus tangan kanan Putri Sasuke. Putri yang sendirian di istana akhirnya ditangkap oleh Panglima Haruno Sakura.

Meski sudah dikepung dan siap dijatuhi hukuman―macam apapun―, Putri Sasuke tetap berwajah angkuh dan seraya menggumam kesal ; "Bisakah berlaku lebih sopan kepada seorang Putri, huh?"

Bunga-bunga di taman istana tak lagi berwarna hidup. Apalagi setelah sang pelayan pergi dan tak ada yang mengurusinya. Kini, sekumpulan bunga cantik itu hanyalah sekumpulan warna muram, sedih. Surga untuk Putri, hanya tinggal keruntuhan rapuh namun dengan cepat berlalu karena Putri tak akan bertahan lama di dunia ini. Putri dipenjara untuk dipersiapkan pengeksekusian mati 3 jam lagi dari siang ini, ketika bell gereja dari jam raksasa―dengan patung Putri dan Pelayan disampingnya―yang berada di jantung negara bergema menggetarkan seluruh negeri. Kesendirian Putri dalam waktu 3 jam terasa singkat. Tiba waktunya pemenggalan orang yang paling dipatuhi senegeri Uchiha.

"Wah…waktunya camilan siang." Kata sang Putri tepat di dentangan bel jam yang pertama. Bisa-bisanya dia berucap manis begitu sambil tersenyum saat lehernya diatas altar penghukuman siap dipotong.

Sebelum dentangan bel berakhir, muncratan darah mengotori meja altar. Sesuatu jatuh dari meja unik tersebut. Nyaris menggelinding ke dekat kaki Pangeran Naruto. Putri Sasuke tak lagi berkata-kata karena kepalanya sudah terpisah dari leher.

Tak sedikit orang yang meringis ngeri ketika menonton secara langsung hukuman Putri Setan. Terkecuali Pink Armor, gadis yang kehilangan rasa ngeri karena pengalaman hidup. Lagi pula hukuman in icukup setimpal bukan bila dibanding dengan kekejaman Putri?

Kumpulan bunga menyebar tertiup angin. Seluruh kelopak―baik yang segar, layu atau pun nyaris busuk―bertebaran ditiup angin. Benar-benar seperti menggambarkan warna kehidupan. Tidak hanya warna-warna cerah, tetapi ada juga warna gelap. Seperti halnya hidup yang tak selamanya manis.

Beberapa hari setelahnya, pemenggalan kepala Putri dan seluruh kisahnya merupakan salah satu topic hangat bagi rakyat. (dan mungkin akan menjadi dongeng rakyat yang turun temurun diceritakan lewat mulut ke mulut kepada anak dan cucu mereka)Tak jarang terlontar kalimat "oh, dia benar-benar anak setan. Si Putri kejam, biadab, tak berperasaan. Membunuh banyak orang, hal yang egois."

Dia tak lebih dari anak setan.

Namun apakah seluruh orang menyadari bahwa ada seseorang yang terlupakan? Orang yang memang semula tidak penting tetapi seiring dengan semua yang telah terjadi bisa saja berubah menjadi sangat penting? Seseorang itu hadir pada acara pemenggalan kepala Putri. Apakah ada yang menyadarinya? Dia, satu-satunya orang bermata onyx yang sama persis dengan mata Putri.

~Author kelaperan~

Haoooo~ berakhirlah chap pertama ini. Gimana? Gimana? Garing? Gk ada angst? Jelas…angst muncul di chap 2. Gue yakin,―bagi yang belum tahu kelanjutan cerita dari lagu the daughter of evil―pasti shock baca chap 2. *kePeDean*

Anggap aja ini prolog. Kisah selanjutnya masih berinti sama. Karena gue Cuma bikin sudut pandang yang berbeda tentu dengan lika-liku cerita yang berbeda pula. Chap ini pendek banget. Gk tau tuh chap depan.

Kalo ngerasa chap ini jelek, gk salah kan buat ngeripyu beri kritik, flames, omelan, protes,dukungan, blahblahblah biar chap depan jadi bagus. Ya…sekalian masukan buat gue juga-^ω^-)

Arigatou gozaimashita buat yang udah baca. C u next chap!