Sebuah Promosi
Axis Powers Hetalia punyanya Mas Hidekazu forever, dah! /sumpek ama yang namanya disclaimer/ Saya cuman kesengsem tiba-tiba dapat ide buat nulis cerita kayak ginian sewaktu uts MTK.
Diilhami dari kejadian nyata. Jadi mohon maaf jika ada pihak yang tersinggung, kecewa, marah, bosan, lapar, hambar, dan…..ya, sudahlah. Baca aja, deh~
Warning: Jelek, garing, OOC, ngga menarik, ngga lucu, dsb~
Suatu kali Indonesia menonton siaran televisi di kediamannya. Di waktu senggang–atau lebih tepatnya di saat sedang mencuri-curi waktu luang di tengah kesibukannya akan segala tetek bengek menyangkut kenegaraan dan semacamnya, ia akan duduk santai di sofa di seberang telivisi 21" inch kesanyangannya.
Di tontonnya siaran S*ar Movies dan langsung disambut oleh sebuah iklan yang familiar.
"Ah!" ia terbelalak kaget. Matanya menyipit mengamati layar televisi.
Sambil mengipas-ngipas kepanasan ia kembali ke posisi rileks semula. Namun kali ini dengan mata berbinar dan senyum menyeruak yang tak dapat ia bendung.
"Wow…" serunya takjub setengah tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Aku tak ingat jika kru S*ar Movies pernah datang berkunjung untuk mempromosikanku?"
Iklan itu menampilkan sebuah tarian khas Kalimantan atau lebih tepatnya Tarian Dayak lengkap dengan setting tempat, pakaian, serta suku Dayaknya sendiri. Sudah pasti iklan itu tentang Indonesia bukan?
Indonesia hanya bisa berjingkat-jingkat kegirangan dalam hati. Ini momen yang jarang ia temukan sehari-hari. Aku? Yang tidak banyak dikenal–atau mungkin memang dilupakan ini dipromosikan dan disanjung? Dan akupun tidak tahu kapan iklan itu dibuat. Apa mungkin mereka membuatnya diam-diam sebagai kejutan? Oh, apapun alasannya aku merasa tersanjung sekali~
Ge-er, besar kepala, serasa melayang ke langit ketujuh bak lagu Melly Goeslow, itulah yang Indonesia rasakan sekarang.
Iklan itu belum selesai menunaikan tugas promosinya. Sekarang ia menampilkan sebuah panorama bahari di bawah laut.
"Oh! Itu pasti Taman Nasional Bunaken-ku!" pekiknya antusias dengan menekankan akhiran –ku di akhir kalimatnya. "Siapapun yang membuat iklan ini untukku, terima kasih banyaaaaaak!" serunya OOC.
Namun–maaf jika aku harus menghancurkan kegembiraanmu Indonesia. Berdendanglah suatu aksen khas seorang personifikasi negara yang membuat hati Indonesia retak seketika. Dan bunyinya kurang lebih seperti ini:
Malaysia truly Asia~
Na'as benar nasibmu negaraku…
~Sekian~
Jelekan? Jelekan? Yah, saya tahu saya terlalu polos untuk percaya bahwa iklan itu iklannya Indon. Ape dikate ternyata iklannya si Malon. Sabar aja, deh, Ndon. Mungkin lain kali Anda beruntung. /author dilempar kerak telor/
