Halo .. Minna-san! Kembali dengan aku yang membawa fic baru bagi kalian semua .. Oh, tahukah kalian?! Betapa aku sangat ingin sekali protes pada pikiranku ini .. karena telah membuat diriku mendapat ide disaat sedang menggarap fic "Devil Love" huwaaa .. dan akibatnya fic itu terlantar .. *nangis GaJe

Hah, udah deh adegan lebay-alay-babay-nya! Ini diaa ... jreng jreng jreng! Persembahan dariku .. untux kalian para S-Savers! Terinspirasi dari : "Papa, Sarada Ingin Mama" by Kimaru-Z dan Naruto Gaiden chapter 10 [Yang Tercermin di Matanya]

Selamat membaca!


Because, We Have You

by: Hanara Hime-chan

Terinspirasi oleh "Papa, Sarada Ingin Mama" oleh Kimaru-Z dan Naruto Gaiden chapter 10

Uchiha Sasuke - Sakura Uchiha - Uchiha Sarada

Rated: T

Genre: Romance / Family

Warning : OOC, Typo, failed humor, and not for Sakura atau SasuSaku haters!

.

Disclaimer: Naruto Masashi Kishimoto

.

UchiHanara Hime-chan

present

Sakura memandang sekeliling, ini pesta yang luar biasa. Bahkan Sakura masih tidak percaya jika kini dirinya bagian dari keluarga Uchiha. Uuuhh .. ia bahkan sulit untuk mengungkapkannya. Tapi, pesta pernikahannya sungguh sangat-sangat ramai, wajar saja .. dia menikah dengan seorang putra dari keluarga Uchiha yang sunguh sangat terkenal. Mungkin kakinya sudah lemas jika saja tidak ada seseorang di sampingnya. Eh?! Seseorang?!

Iya. Pria beriris onyx yang biasanya berwajah datar, tampak lebih ekspresif, bahagia. Tentu saja! Mengingat betapa heroiknya perjuangan Sasuke meyakinkan keluarga besar-nya untuk menikahi Sakura—yang berasal dari keluarga sederhana.

"Ne, Sakura-chan! Ayo ikut aku, nak. Rasanya sudah tidak sabar mengenalkan menantuku yang manis ini .." Kali ini Sasuke harus rela melepaskan sang istri yang sudah terlebih dulu diseret ibunya, sebelum melemparkan senyum tipis menawan miliknya.

"Yo! Teme! Akhirnya kau menikah juga! Kupikir kau tidak tertarik pada wani—ADAAWW" Jitakan manis mendarat mulus di kepala jabrik Naruto, si pelaku masih dengan tampang stoic-nya menatap datar kepala pirang-jabrik itu.

"S-Semoga kalian bahagia .. Sasuke" ucap gadis indigo di sebelah Naruto.

"Hn" Dan hanya jawaban ambigu yang dikeluarga oleh bungsu Uchiha. Selebihnya, senyum tipis menghiasi bibirnya.

.

.

Hari itu, hari yang sungguh berarti bagi Sakura. Hari dimana dirinya telah berganti marga, telah utuh menjadi milik seorang Uchiha Sasuke.

Uchiha Sakura, itulah namanya sekarang.

.

.

.

"Tadaima" suara berat seorang pria membuat Sakura tersentak dari acara melamunnya.

"Ah! Okaerinasai , Sasuke- Kun !"

Wanita bersurai merah muda itu bergegas melepas dan membawakan jas suaminya, menawarkan mandi dengan air hangat yang sebelumnya telah disiapkannya. Dengan senyum hangat seerti biasanya, yang tapi menurut Sasuke agak sedikit berlabihan hari ini.

"Nah, Sasuke-kun .. kau mandilah, akan kusiapkan baju gantimu. Lalu turunlah untuk makan malam .. tidak ada penolakan!" Hari ini istrinya aneh, tidak tepatnya saat ini. Sepertinya tadi pagi dia baik-baik saja. Ada yang disembunyikan, Sasuke tau betul tabiat istrinya. Tak bisa menyembunyikan sesuatu.

"Hn. Kau aneh hari ini, Sakura .." ucapnya sambil melangkah, meninggalkan sang istri yang terkikik kecil.

.

" Ittadaikimasu "

Aturan standar keluarga Uchiha, tidak boleh berbicara saat makan—aturan yang sebenarnya sudah sangat umum. Tak biasanya Sakura memasak makan malam spesial seperti ini. Serba tomat, makanan kesukaannya, hei! bukankah Sakura membenci tomat? Berbanding terbalik dengannya yang sungguh mencintai tomat? Sasuke tak pikir panjang, yang penting perutnya kenyang. Hihihi .. ternyata seorang Uchiha Sasuke bisa berpikir seperti itu ya?

Diseberang meja, Sakura curi-curi pandang pada suaminya, terkikik kecil. Lalu kembali melanjutkan makan dengan wajah senyam-senyum agak tidak jelas. Lho?

Piring-piring kotor .. itu mungkin bisa diurus nanti. Tapi yang terpenting adalah dia harus memberitahukan pada suaminya kabar gembira ini, sebelum Sasuke berkutat dengan kertas-kertas angka, batinnya.

"Sasuke-kun .." panggilnya manja. Sasuke menaikkan alisnya, seolah bertanya ada-apa? Sakura terkikik kecil, mendekatkan wajahnya ke telinga sang suami. Membuat Sasuke semakin heran, istrinya memang manja, tapi tak pernah seperti ini.

Sedikit meiup telinga sang suami, Sakura berkata.

"Aku .. hamil"

Iris onyx Sasuke melebar, tak percaya. Berkas-berkas berisi angka-angka itu sudah tak dipedulikannya lagi. "Kau .. hamil?! Katakan .. katakan sekali lagi, Sakura!"

"Hihihi .. aku .. hamil Sasuke-kun, selamat!" Direngkuhnya istri merah mudanya, rasanya senang sekali. Berkali-kali dirinya mengelus-elus perut rata Sakura. Berkali-kalinya pula dia tersenyum-senyum sembari mengerjakan berkas angka itu, membayangkan dirinya menggendong bocah mungil menggemaskan.

Sungguh sifat yang sangat bukan Uchiha sekali.

.

.

"Sasuke-kun .. aku ingin .. saus tar-tar"

"Ap-apa maksudmu? Baiklah, tunggu disini Sakura!"

.

.

"Ne, Sasuke-kun, siapa namanya nanti? Aku merasa jika bayinya perempuan. Apa kau senang?"

"Tentu Sakura, kurasa .. Uchiha Sarada? Apa itu akan cocok untuknya?"

"Aku suka itu, Arigatou .. Sasuke-kun .."

.

.

"Ahh .. S-Sasuke .. S-sakiit .. Sekali .."

"Nyonya Sakura! Anda baik-baik saja? Cepat bawa ke rumah sakit, Nyonya akan melahirkan!"

.

"Sedikit lagi Nyonya! Anda pasti bisa, lebih kuat lagi!"

"Eeegggh .. eegghhh .."

.

"Selamat Nyonya Uchiha, bayinya perempuan, cantik sekali"

"S-Sarada .. Uchiha Sarada .."

"Hn. Arigatou Sakura .."

.

.

.

"Sasuke-kun, aku akan pergi ke Kumo beberapa hari untuk menyusul Tsunade-sama mendampingi rapat disana, boleh kan?" Sasuke menoleh ke arah istrinya yang baru saja masuk kamar, setelah sebelumnya menidurkan Sarada di kamarnya.

"Hn? Kumo? Kau itu .."

Tap

Sasuke menyentil dahi lebar istrinya pelan. "Jika saja kau tidak dalam kondisi menyusui tentu aku mengizinkan, tapi kau ini ibu menyusui, lalu Sarada bagaimana?" Sakura mengerucut mendengar jawaban datar sang suami.

"Ayolah, Sasuke .. kapan lagi istrimu yang cantik ini bisa menghadiri rapat internasional itu .. kumohon .." kata Sakura, lengkap dengan Puppy Eyes no Jutsu, serta pelukan mesranya.

Sasuke menghela napas. "Tapi ..—ah, baiklah .."

"Arigatou! Sasuke-kun! Aishiteru .. muuuaach .." Sasuke tersenyum tipis.

.

.

Tanpa menyadari jika itu kecupan terakhir dari istrinya.

.

.

Bersambung


Catatan Penulis:

Huwaaa .. *jingkrak-jingkrak* Aiihh .. ini prolog apa gimana .. dikit amat yah? (Ya emang namanya prolog dikit) hehe ..
Karena diriku ini baik hati dan tidak sombong .. dan menyadari jika chapter seperti ini sungguh tak sedap dipandang .. #eh maka aku akan langsung publish chapter 2 langsung. Hihihi ..

Fic keduaku aku persembahkan untuk Haruno Sakura a.k.a Uchiha Sakura, yang bentar lagi ultah .. (sebenernya udh mau aku publish tepat tgl 28 Maret, tapi diriku kagak sabaran ..)

Oya, mohon review yah? Tapi jangan yang nyelekit2 amat gitu .. heheh ..

HanaraHime

.

.

#Please your review

#Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak