Lock at You

Hunkai-fanfiction

Romance

T Rate

Standard disclaimer applied

Genderswitch, AU, OOC, Plot loakan, typo is everywhere Diksi selalu dipaksakan + amburadul DLDR,,, No Bash.. Crack Pair! Ga suka?

Out juseyeoo... ehehehee


.

.

©yeahettien

.

.

.

Magic call an umbrella

.

.

.

[Sunny Hill Once in summer]

.

.

.

Song sehun, awalnya pemuda itu bermarga Oh. Kemudian berubah saat ibunya Oh Boyoung menikah dengan duda kaya bernama Song seunghoon. Pemilik , yang mengelola beberapa resort dan satu perusahaan yang bergerak di bidang I.T dengan produk berupa fitur chating bagi para pengguna smartphone.

.

.

Cerahnya langit di penghujung musim semi, seolah menggoda semua orang agar mau berlama-lama menikmati suasana santai maupun pergi berlibur. Namun tidak bagi Sehun, pemuda yang belum lama merayakan ulang tahunnya yang ke 28 itu terlihat sibuk sejak pagi hari di mulai dari kamar pribadinya, saat ia pertama kali membuka mata, ia akan mengecek jam pada I-phonenya, lalu fitur chat kebanggaan perusahaan, kemudian beralih pada berkas-berkas di ruang kerjanya. Ia hendak berangkat, namun adik tirinya merengek-rengek di pinjami mobil, dengan alasan mobil sang adik tengah berada di bengkel di tambah bocah yang menurut Sehun hipper aktif itu enggan satu mobil dengan ayah mereka yang hobi berpidato. Hingga sekarang membuat pria tampan itu duduk manis di kursi penumpang sebuah bus kota bercat sewarna daun, yang penuh dengan kursi kosong. Memang hanya terlihat beberapa penumpang dalam bus.

Menjadi anak tiri orang kaya tidak membuat sifatnya berubah menyebalkan, dia tetap sehun yang pendiam, irit bicara, pintar, dan low profile. Masih seperti sehun tiga belas tahun yang lalu, saat ia tinggal di kota Masan. Semua menyukainya, kecuali seorang gadis yang menganggapnya bocah menyebalkan.

Dua halte telah terlewati, membuat kursi penumpang tak lagi kosong, namun juga tak ada penumpang yang berdiri.

.

.

.

Seorang gadis bersurai coklat kayu terlihat berlari kecil menuju halte, surainya yang panjang dan tergerai itu ikut bergerak seirama langkah kakinya. Halte di hadapannya nampak sepi, hanya seorang ahjumma yang terlihat tengah menunggu bus. Saat gadis itu hampir mencapai halte, bus yang hendak ia naiki pun tiba. Dan ia pun bergegas menhampirinya.

.

.

Di halte ke tiga pandangan sehun beralih dari jendela di samping kanannya pada seorang gadis yang tengah berdiri di sisinya yang lain, sehun memang tengah duduk sendiri di kursi yang tak single. Diapun menggeser tubuhnya agar menepi ke dekat jendela.

"Gomawo..." tutur gadis itu halus, yang entah mengapa suaranya terdengar merdu bak alunan melody di telinga Sehun. Membuat ia tersenyum simpul, senyuman yang jarang ia perlihatkan pada orang asing maupun orang lain.

.

.

.

Lima halte berikutnya adalah tempat dimana sehun harus turun, pemuda itu masih setia melihat keluar jendela memandangi langit sekitar, ketimbang mengajak gadis yang mulai mengantuk disampingnya untuk mengobrol. Memang Sehun bukanlah tipe makhluk yang beramah-tamah pada setiap pertemuan pertama dengan orang asing.

Sehun tengah berharap ramalan cuaca yang ia liat di salah satu stasiun televisi swasta semalam tidak lah akurat. Pembawa acara yang menurutnya tak seseksi miranda kerr itu memberitahukan bahwa pagi ini hujan akan turun dengan intensitas sedang walau cuaca cerah. Karena pergerakan awan hujan dari kota sebelah yang terkenal dengan pantai wisata Eurwangni. Ia teringat payung yang ia taruh di kursi penumpang belakang mobilnya, Sehun lupa membawanya.

.

.

.

Tiba-tiba hujan pun turun dengan rintik kecil, saat bus yang Sehun tumpangi melewati halte ke-enam. Sebagian penumpang beryaahh...yaahh ria, rupanya Sehun tidak lah sendiri dalam kelompok manusia yang tak membawa payung.

Sementara itu gadis yang tertidur di samping Sehun, terusik dengan desahan berjamaah para penumpang bus yang mengeluhkan turunnya hujan. Mata gadis itu seketika terbuka, dan kepalanya menoleh kesegala arah, sembari mengangkat bokong seksinya agar berdiri dari duduk. Melihat tingkah aneh si gadis, kening mulus Sehun pun berkerut keheranan.

.

.

.

.

"AHJUSSSIII,,, STOOPPP!"

Teriakan itu menghentikan bus, saat hendak beranjak dari halte ke tujuh.

"maaf semua,, tapi aku turun di sini... hehehe"

Ruapanya si gadis aneh yang duduk di samping sehun, yang tengah merogoh tas selempangnya.

"Annyeong..."

Ia pun memberi salam perpisahan pada Sehun dengan lambaian tangan kanannya yang tengah menggenggam sebuah payung. Seketika membuat Sehun tertegun.

Gadis itu segera berlalu sembari membungkuk tanda meminta maaf, pada setiap deretan kursi yang ia lewati.

Payung berwarna tosca itu memanggil ingatan lamanya pada sebuah kenangan manis masa remaja. Dulu ia pernah memiliki payung serupa yang ia berikan pada seorang sunbae di sekolahnya. Karena ia tak tega melihat sang sunbae kehujanan, karena ulahnya.

.

.

.

.

.

.

Flashback on

.

.

Masan 2008

[Tiga belas tahun lalu di kota Masan]

.

.

Suasana kantin sebuah sekolah menengah pertama terlihat ramai di penuhi para siswa yang tengah berkasaku-kusuk sembari memandangi segerombolan siswi yang duduk di sudut kantin dekat dengan jendela. Salah satu siswi itu di ketahui bernama Byun baekhyun, siswi tercantik dari gerombolan yang menamai diri mereka Sunny-Gang.

Para siswa yang sebagian besar berjenis kelamin lelaki itu, tengah berkasak-kusuk mengagumi kecantikan alami seorang Byun baekhyun. Termasuk Oh Sehun, bocah yang belum genap berusia enam belas tahun. Baekhyun adalah gadis yang menurut mereka paling cantik sekota Masan, mengapa demikian?

Itu karena wajahnya tercetak di balik sampul majalah remaja dari penerbit yang terkenal di kota itu. Memperlihatkan profil dirinya yang terlihat sempurna, dengan bakat dan kecantikan alami yang ia miliki. Serta sebuah karya nya di halaman selanjutnya.

.

.

.

.

BRAKK!

.

.

.

Suara pintu kayu yang dibuka secara paksa oleh seorang gadis yang tak kalah cantik dari baekhyun, namun tak ada yang menyadari kecantikannya karna penampilan gadis itu yang jauh dari kata feminim. Dengan kemeja yang tak dimasukann sehingga menutupi sabuk dan terjuntai satu senti melebihi rompi seragam yang tak di kancing di tambah dengan kedua lengan rompi yang digulung setengah serta bandana motif tengkorak yang ia lilitkan pada ikatan rambut kuncir kudanya.

Manik matanya melihat keseluruh penjuru kantin dengan dagu yang terangkat seolah tengah menantang duel. Kulitnya yang lain dari pada yang lain membuat ia terkenal dengan julukan kkamjong girl, dan dialah Kim Kai. Dengan segerombal gadis bergaya sama dengannya.

Kim kai di ikuti teman-temannya melangkah maju menuju kursi yang di duduki Sunny-Gang. Tangan kanannya meremat sebuah majalah mingguan, ekspresinya nampak datar namun tegas.

.

.

.

BUGH!

Tangan kiri Kai memukul meja di hadapan baekhyun, membuat gadis berparas ayu itu terperanjat, berdiri dari duduknya dan memandang kai dengan tatapan waspada.

Sementara para siswa lelaki hampir seluruhnya berdiri dari duduk mereka serta hendak melangkah maju, mengantisipasi tindakan kai. Namun dengan sekali lirikan Kim kai membuat mereka diam di tempat, termasuk Oh Sehun.

.

.

.

"Oh, lihat... lihat... siapa ini?" oceh kai menepuk-nepuk majalah yang ia angkat tepat disamping wajah baekhyun.

"Byun baekhyun, gadis cantik, pandai bermain piano dan berbakat membuat fanfiksii!"

kai melanjutkan celotehnya, dengan nada penuh penekanan di kalimat terakhir. Lalu ia menurunkan majalah untuk membuka beberapa halaman berikutnya

"Mermaid princess karya byun baekhyun... dia duduk termenung, memandang ombak yang bergulung memecah karang, dalam benaknya ia tengah memikirkan kwon ji young, manusia yang baru ditemuinya beberapa menit yang lalu. Namun kehadiran yunho membuat kai terusik"

Kai memberi sedikit jeda, lalu a melanjutkan

"Kenapa ada namaku disini eoh? Bisa kau jelaskan?!"

"mungkin itu salah ketik, aku yakin aku tidak pernah menulis namamu disana? Memang apa untungnya" sanggah Baekhyun

"kau tidak pernah, menuliskan namaku karna memang aku yang menulisnya, mengaku saja ini bukan karyamu..." tuduh kai

"memangnya kau tak bisa baca! Jelas-jelas disitu ditulis aku pengarangnya, hahh... akan ku laporkan kesalahan edit ini ke appaku biar appa yang bereskan ke penerbit..."

Ujar Baekhyun dengan langkah pelan menuju pintu keluar di ikuti teman satu gang-nya.

"YA! Asal kau tau buku ku hilang dan sampai sekarang belum ditemukan... di dalamnya ada kumpulan cerita seperti yang di terbitkan dengan namamu... sebaiknya kembalikan padaku..."

"aku tidak pernah menemukan buku apapun..."

Sahut baekhyun tanpa menoleh kemudian berlalu begitu saja.

Membuat para siswa makin berkasak-kusuk mengejek Kai yang berani memarahi primadona kota Masan.

.

.

.

Setelah tiga hari berlalu, dari kejadian itu...

Di area dermaga terlihat dua gerombolan gadis saling berhadapan. Namun satu dari mereka memiliki pasukan yang lebih banyak, dengan beberapa Namja dipihak mereka, itulah Sunny-gang dimana baekhyun mengambil peran sebagi ketua. Sementara dihadapan mereka ada Kim kai si gadis pemberontak dengan tujuh temannya.

Kali ini apalagi masalahnya?

"kau boleh tidak mengembalikan buku ku atau mengambil karya ku... tapi... setidaknya berhentilah tebar pesona di hadapan namja. Di tempat les privat jauhi namja yang bernama Choi Minho..."

"memangnya apa urusanmu?"

Tantang baekhyun

"Dia gebetan Lee taemin, bodoh!"

"YAA! Memangnya siapa yang kau bilang bodoh?"

Itu bukan sahutan Byun baekhyun, gadis itu baru saja membuga mulutnya. Namun kalah cepat dari Sehun.

"YAA! KAU! Dasar albino menyebalkan, kau seharusnya membela tetanggamu, bodoh..."

Kai dan sehun memang bertetangga, rumah mereka bersebrangan dengan jarak dua rumah.

"Aku tidak merasa punya tetangga hitam dan jelek sepertimu..."

"APAA!"

.

.

.

.

Swiiinggg~

Plakk

brukk

.

.

.

Sneaker milik Kim kai pun mendarat sempurna di aspalan dermaga setelah sebelumnya mengenai wajah mulus Byun baekhyun.

Padahal kai bermaksud melemparnya kearah Sehun, namun bocah itu menghindar dan berakhirlah mengenai pipi mulus baekhyun, hingga menjadi merah dan sedikit kecoklatan akibat noda tanah. Memang sebelum pergi menemui baekhyun kai dan kawan-kawan mampir sebentar di rumah taemin untuk membantu taemin memberi makan ternak bebeknya.

.

.

.

"YAKK! Siapa yang berani melukai oori baekhyuni! SERBUUUUUU!"

.

.

.

Dan baku hantam antara dua kubu yang tak seimbang dari sis jumpah itu pun tak terjadi.

.

.

.

.

Flashback off

.

Sehun tersenyum dengan tangan memegang handuk di kepala. Ia tengah berdiri sambil mengeringkan rambutnya akibat nekad menerobos hujan. Tak menyadari suara ketukan pintu yang terdengar beberapa kali.

.

.

Sekertarisnya berinisiatif membuka pintu, dan keheranan melihat Sehun yang tengah berdiri membelakanginya.

.

.

"Bujangnim,,, gwenchana?!"

.

.

"ye! Wae..."

sehun tersentak

"Ini baju gantimu..."

"Eoh,,, taruh saja di sofa..."

.

.

Payung tanpa motif berwarna tosca itu berputar-putar seirama gerakan tangan gadis bersurai coklat kayu. Itu memang Kim kai, ia tengah berjalan dengan langkah malas melewati trotoar menuju flat yang ia sewa bersama temannya.

.

.

.

Deringan smartphone miliknya membuat langkahnya berhenti, ia pun merogoh tas selempangnya, mengambil benda persegi panjang itu lalu menempelkan di telinganya.

.

.

"yeoboseo..."

.

.

.

"Eoh, eomma.."

...

"MWO?! SHIREOO!"

...

"Eoma jebal.. jangan buat perjuanganku disini sia-sia... aku akan pulang dan melunasi semuanya, semuanya termasuk bunganya... kau doakan aku saja,,, oke..."

.

.

.

TBC/END

.

.

.

Sebenernya aku gak PeDe buat publish fanfic lagi, awalnya gara-gara lupa pw... terus ga yakin juga ada yang mau baca,,

Suka nemubanyak ide tapi suka stuckdi tengah-tengah.

Termasuk yang ini...

tapi suka ngerasa sayang ngendapin ff di folder dan teronggok begitu saja.

Jadi ya sudahlah...

Mungkin setelah baca FF ini kalian ngerasa familiar sama adegan di K-Drama.

Iya, ini FF tercipta dari adegan konyol, lucu dan tak terlupakan dari Drama yang pernah aku tonton.

Tau youre all sorrounded?

Sebagian besar inspirasinya dari situ...

Ditambah Big, Cunning single lady, ama reply97

Buat yang sudi baca n review,,,

Aku ucapin tararengkyuuu

#Popo_jauh _dari_ku

Bhayyy~